NovelToon NovelToon
Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Reito(HxA)

Setelah mati secara tiba-tiba, Kazuma Hiroshi, seorang programmer jenius, terlahir kembali di dunia lain sebagai seorang World Breaker, kelas terkuat dengan kekuatan yang tak terbatas. Dilengkapi dengan kemampuan manipulasi mana dan sistem yang bisa ia kendalikan layaknya sebuah game, Kazuma segera menyadari bahwa kekuatannya tidak hanya luar biasa, tetapi juga berbahaya. Dalam dunia penuh monster, sihir, dan ancaman dari Reincarnator lain, Kazuma harus belajar memanfaatkan kekuatannya dengan bijak dan menghadapi musuh yang mengincar kehancuran dunia barunya. Petualangan epik ini menguji batas kekuatan, strategi, dan kemanusiaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reito(HxA), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Pesan dari Masa Lalu

Kazuma terbaring di atas tanah yang basah, tubuhnya bergetar kelelahan setelah melarikan diri melalui sungai yang deras. Cahaya matahari mulai terbit di ufuk timur, menyinari hutan tempat mereka berlindung. Di sampingnya, Sylvia duduk bersandar pada pohon besar, menarik napas panjang, mencoba mengembalikan energinya yang terkuras.

“Kita tidak bisa terus seperti ini,” gumam Kazuma, menatap langit yang perlahan berubah cerah. “Penjaga Keseimbangan tidak akan berhenti. Mereka pasti punya cara untuk menemukan kita lagi.”

Sylvia mengangguk, meskipun matanya masih tampak lesu. “Ya, kita butuh rencana. Sekarang kita hanya bertahan hidup. Tapi jika terus seperti ini, kita akan kehabisan kekuatan sebelum menemukan solusi.”

Kazuma duduk dengan susah payah, lalu menatap Sylvia. “Kau sepertinya tahu lebih banyak tentang Penjaga Keseimbangan daripada yang kau ungkapkan. Ada sesuatu yang belum kau ceritakan padaku, bukan?”

Sylvia terdiam beberapa detik, pandangannya terarah ke tanah. Kazuma bisa merasakan ada kebimbangan dalam dirinya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya bicara, suaranya pelan namun jelas.

“Ada banyak hal tentang dunia ini yang kau belum ketahui, Kazuma,” mulai Sylvia. “Penjaga Keseimbangan bukan sekadar organisasi yang menjaga harmoni dunia ini. Mereka memiliki agenda tersembunyi, dan itu terkait erat dengan kekuatan yang kau miliki—kekuatan Reincarnator.”

Kazuma mengerutkan kening. “Apa maksudmu? Mengapa mereka begitu tertarik dengan kekuatan Reincarnator?”

Sylvia menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. “Kitab Reinkarnasi yang kau miliki bukanlah benda biasa. Itu adalah salah satu artefak kuno yang tersisa dari peradaban yang telah lama hilang—sebuah peradaban yang memiliki akses langsung ke kekuatan yang melampaui batas-batas dunia ini. Penjaga Keseimbangan telah lama mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan itu, tapi mereka membutuhkan seorang Reincarnator untuk benar-benar bisa mengendalikan kekuatannya.”

Kazuma termenung mendengar penjelasan itu. “Jadi mereka menginginkan aku hanya untuk memanfaatkan kekuatanku?”

“Bukan hanya itu,” kata Sylvia, menatapnya dengan serius. “Mereka ingin menggunakan kekuatanmu untuk membuka gerbang ke dunia lain—dunia di mana kekuatan tak terbatas bisa diakses. Jika mereka berhasil, keseimbangan dunia ini akan hancur. Dan bukan hanya dunia ini yang terancam, tapi juga dunia yang kau tinggalkan.”

Kazuma membeku. Dunia yang ia tinggalkan—bumi. Apakah itu berarti semua yang ia ketahui, semua orang yang ia cintai di dunia lamanya, juga berada dalam bahaya?

“Aku tidak tahu detailnya,” lanjut Sylvia. “Tapi ada legenda tentang gerbang yang bisa membuka jalan menuju dimensi yang berbeda. Penjaga Keseimbangan sudah lama mencoba mengaksesnya, tapi mereka tidak pernah berhasil tanpa seorang Reincarnator. Dan sekarang, kau adalah kunci mereka.”

Kazuma merasa perutnya mulas. Tiba-tiba semua hal menjadi lebih rumit dan menakutkan. Dunia ini, kekuatan yang ia miliki, semuanya terhubung dengan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar hidup dan mati. “Jadi, apa yang harus kita lakukan?” tanyanya.

“Kita harus menemukan cara untuk menghentikan mereka,” jawab Sylvia tanpa ragu. “Tapi sebelum itu, kau perlu tahu lebih banyak tentang Kitab Reinkarnasi dan kekuatan yang ada di dalamnya. Selama ini, kau hanya menggores permukaannya.”

Kazuma merasa desakan di dalam hatinya semakin kuat. Ini bukan lagi tentang hanya bertahan hidup. Ini tentang menghentikan kehancuran dunia—baik dunia yang sekarang maupun dunia yang ia tinggalkan. Tapi bagaimana mungkin dia bisa menghadapi musuh yang begitu kuat? Dia bahkan masih belum sepenuhnya memahami kekuatannya sendiri.

“Ada tempat,” Sylvia tiba-tiba berkata, suaranya lembut namun penuh keyakinan. “Tempat yang mungkin bisa membantumu. Sebuah kuil tua di pegunungan utara, tempat para penjaga kuno menyimpan rahasia Kitab Reinkarnasi. Jika kita bisa sampai ke sana, kau mungkin bisa mendapatkan lebih banyak jawaban.”

“Kuil kuno?” Kazuma memandang Sylvia dengan penuh rasa ingin tahu. “Kenapa kau tidak memberitahuku tentang ini lebih awal?”

“Sebelumnya, aku tidak yakin apakah kau siap untuk itu,” jawab Sylvia dengan jujur. “Namun, setelah melihat apa yang terjadi tadi malam, aku rasa kita tidak punya banyak pilihan lagi. Kau harus memahami kekuatanmu sepenuhnya sebelum Penjaga Keseimbangan menangkapmu.”

Kazuma mengangguk pelan. Meskipun semua ini terlalu banyak untuk dicerna dalam satu waktu, ia tahu Sylvia benar. Dia tidak bisa terus bertarung dalam kegelapan, tanpa pengetahuan yang cukup tentang kekuatan yang dia miliki.

“Aku akan membantumu,” Sylvia menambahkan dengan suara lebih tegas. “Sampai kita tiba di kuil itu, aku akan memastikan kau tetap hidup.”

Kazuma tersenyum lelah. “Terima kasih, Sylvia. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak ada di sini.”

Sylvia balas tersenyum, meski ada kesedihan yang samar di matanya. “Jangan berterima kasih dulu. Perjalanan ini masih panjang, dan bahaya yang kita hadapi semakin besar.”

Mereka berdua kemudian berdiri dan mulai bersiap melanjutkan perjalanan. Meski tubuh mereka lelah, ada semangat baru yang tumbuh dalam hati Kazuma. Sekarang dia memiliki tujuan—mendapatkan jawaban dan menghentikan rencana Penjaga Keseimbangan sebelum mereka menghancurkan segalanya.

Namun, saat mereka mulai melangkah kembali ke jalan setapak, Kazuma mendengar suara aneh di belakang mereka. Sebuah getaran di tanah, seolah-olah sesuatu yang besar sedang mendekat.

“Kau dengar itu?” tanya Kazuma, suaranya pelan tapi penuh waspada.

Sylvia mengangguk, menarik pedangnya dari sarungnya. “Ada sesuatu yang mengikuti kita.”

Dari balik pepohonan, muncul bayangan besar yang melangkah perlahan, namun setiap langkahnya membuat tanah di sekitarnya bergetar. Kazuma menahan napas saat sosok itu akhirnya keluar dari kegelapan hutan.

Sebuah makhluk raksasa dengan tubuh yang diselimuti pelindung besi hitam berdiri di hadapan mereka. Matanya yang bersinar merah menatap mereka dengan tatapan kosong namun penuh ancaman. Senjata raksasa di tangannya berkilauan di bawah sinar matahari pagi.

“Itu… itu penjaga kuno,” bisik Sylvia dengan nada ketakutan.

Kazuma merasakan adrenalin mengalir dalam darahnya. Penjaga Keseimbangan sudah menemukan cara untuk mengirim sesuatu yang lebih berbahaya dari sekadar pasukan mereka. Dan makhluk itu berdiri di antara mereka dan tujuan mereka.

“Bersiaplah,” kata Sylvia, suaranya tegang. “Ini akan menjadi pertarungan yang sulit.”

Kazuma merasakan kekuatan sihir mulai mengalir dalam dirinya lagi. Meskipun ia lelah, ia tahu mereka harus bertarung untuk bertahan hidup. Ini bukan hanya tentang melarikan diri lagi—sekarang, mereka harus menghadapi ancaman ini langsung di depan mereka.

Dengan tekad yang membara, Kazuma membuka Kitab Reinkarnasi, bersiap memanggil kekuatan yang tersimpan di dalamnya.

Pertarungan baru akan segera dimulai.

---

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!