Obsesi Sang Paman

Reno melepaskan tangan Sarah dan membawanya menjauh dari kerumunan orang. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Reno dengan tatapan kesal.

"Memangnya apa salah ku?" Tanya Sarah heran saat melihat reaksi suaminya yang tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas.

"Kau mengatakan hal seperti itu di depan Paman Andrew, apa kau tidak memiliki otak?" Maki Reno dengan kesal dan marah, ia tidak habis pikir jika Sarah malah membuat masalah untuknya.

Sarah menatap pria di depannya dengan tatapan kesal dan marah, "Aku istri mu, dan status ku sah di mata hukum dan agama. Lantas apa masalahnya jika aku mengatakan pada orang itu jika aku adalah istrimu dan kau adalah suami ku." Jelas Sarah dengan panjang lebar.

"Ingat, kita menikah bukan karena aku mencintaimu. Tapi kau naik ke atas ranjang ku dengan cara yang kotor, apa kau tidak malu selama ini?" Tanya Reno yang seakan sudah hilang kesabaran.

Sarah terdiam sejenak, ia tersenyum mengejek dirinya sendiri. "Bukankah aku menikah dengan mu, menggunakan cara kotor. Lalu untuk apa aku malu?" Tanya Sarah dengan wajah yang dingin, ia seakan sudah tidak peduli lagi dengan pandangan Reno yang selalu membencinya.

"Harusnya aku tidak membawa mu ke sini." Reno langsung berbalik pergi meninggalkan Sarah begitu saja.

Wanita itu berdiri di balkon hotel, dengan mata yang menatap langit malam. "Kau harus bertahan.." Gumam Sarah yang mengingat kondisi ayahnya yang di rawat di rumah sakit.

Hingga pandangan Sarah langsung tertuju pada seseorang, terdengar suara langkah kaki pelan yang berjalan ke arahnya. Sarah melihat sosok pria yang baru saja ia temui, pria yang di sebut paman oleh Reno. Tapi rupanya, pria itu adalah paman Dara.

"Jadi kau istri Reno." Andrew berjalan mendekat ke arah Sarah, ia memasukkan kedua tangannya ke saku. Menunjukkan sikap wibawa dan aura maskulin yang menambah pesona pria itu.

Sarah terdiam sejenak, ia melihat dari atas sampai bawah pria di depannya. Pria yang merupakan paman Dara, ada rasa kesal di benak Sarah jika mengingat ucapan Reno yang mengatakan jika pesta ini adalah pesta keluarga.

"Iya, aku istrinya Reno." Jawab Sarah dengan senyuman di wajahnya, wanita itu menampilkan senyuman terbaiknya meski ia tidak suka bertemu dengan pria yang tengah memandangnya dengan tatapan menghina.

Andrew tersenyum mengejek, ia menatap Sarah dari atas sampai bawah. Wanita itu terlihat sangat sempurna dengan tubuh yang indah bak gitar spanyol dan wajah yang cantik.

"Aku tahu tentang mu, wanita yang menggunakan cara licik untuk naik ke atas ranjang Reno." Jelas Andrew.

Sarah terdiam sesaat, rasa tidak suka Sarah pada pria di depannya semakin meningkat. Pria yang baru saja ia temui, tapi dengan berani menilai dan menghinanya secara langsung.

"Emm.. Lantas, apa ada masalah?" Tanya Sarah, ia bersikap dengan tenang meski hatinya menggebu-gebu penuh amarah.

Andrew menatap wanita di depannya, wanita yang tak tahu malu dan tanpa rasa bersalah mengatakan hal tersebut.

"Dara menyukai Reno." Jelas Andrew dengan tatapan serius.

Sarah tersenyum tipis, ia lalu melihat ke arah langit malam. "Aku tahu dia menyukai suami ku dari cara murahan keponakan mu merayu suami ku." Jelas Sarah dengan senyuman tanpa rasa bersalah.

Andrew terkejut dan marah saat mendengar hal itu, Dara di besarkan oleh nya setelah Kakaknya meninggal. Dan dia membesarkan Dara seperti putri kandungnya sendiri, dan kini seorang wanita murahan menghina keponakan nya tanpa rasa malu.

"Mulutmu sangat tajam sekali Nona, aku yakin kau tidak menerima pelajaran tentang tata Krama." Jawab Andrew yang mengatakan kata-kata halus namun menyakitkan.

"Tata Krama? Apa itu penting, bahkan orang berpendidikan dan berkuasa saja tidak memiliki tata Krama. Langsung menghina orang lain tanpa rasa malu, dan merasa jika dirinya yang paling benar." Jelas Sarah yang tanpa ragu menyindir Andrew.

Andrew terdiam sejenak, ia menatap lekat-lekat sosok wanita di depannya, wanita yang nampak sangat bebas dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya membuat hatinya langsung sakit.

Hingga tiba-tiba angin berhembus dengan pelan, membuat rok Sarah tersingkap dan memperlihatkan bagian paha Sarah yang mulus.