Arsen pria tampan berusia 33 tahun, akibat kekejaman ayahnya, membuat dia memiliki kepribadian kejam.
Dan ya jika dia mendengar nama sang ayah disebut, maka dia akan mengeluarkan sisi gelapnya, dengan menghukum diri sendiri dan juga orang sekitarnya.
Adelia putri, wanita sederhana, harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan akibat perbuatan ayahnya.
Dimana sang ayah lebih memilih pergi bersama dengan wanita lain, hanya karena wanita itu memiliki segalanya.
Bagaimana kehidupan Arsen dan juga Adelia, mari kita ikuti kisah selengkapnya di bab-bab berikutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BCMD: Bab 14
Melihat calon istrinya sudah masuk kedalam mobil, dan juga kini sudah ada di dalam perjalanan, membuat Arsen tersenyum, karena sebentar lagi, dia akan memiliki Adek seutuhnya.
Sambil memandangi wajah cantik calon istrinya, Arsen juga terus terdiam, mendengar kan semua apa yang Adel dan ibunya sedang bicarakan dari kamera pengintai yang sengaja ia tempel di dalam mobil,
Agar dia bisa melihat dan juga mendengar semua yang Adel dan juga ibunya katakan, bukan karena apa, tadi dia hanya ingin melihat wajah Adek saja, ternyata dia pun baru tahu, kalau nasibnya dan Adel itu tidak lah jauh berbeda.
Hanya saja, dia laki-laki, yang bisa bangkit dari keterpurukan itu. Menjadikan masalalu nya, jadi sebuah alat untuk menuju ke suksesan yang dia raih saat ini, berbeda dengan Adel, dia seorang wanita, yang hanya bisa pasrah dan meniran nasib yang menimpanya.
“Sen, ibu sudah siap sayang. Kita berangkat sekarang!” ucap Dita, membuat Arsen sadar dari lamunannya. Lalu dia melihat ke arah ibunya.
“Iya, Buk. Ayo kita berangkat, mereka juga sudah ada dijalan dan akan segera sampai,” balas Kenzo, berdiri dari tempatnya duduk, lalu menggandeng tangan ibunya.
“Ih, kok jadi manja gini! Katanya mau nikah!” cetus Dita, dia melepaskan tangannya dari Kenzo, dan meminta anaknya itu berjalan lebih dulu.
“Arsen, sangat menyayangi ibuk, dan ini semua Arsen lakukan demi ibuk,” ucapnya tiba-tiba. Membuat Dita yang mendengar nya sedikit merasa heran,
“Memangnya apa yang kamu lakukan, Sen? Jangan bilang kau menikahi wanita ini karena terpaksa, dan itu karena tuntutan dari ibuk!” tanya Dita, dia pun menatap Arsen dengan penuh selidik.
“Bukan tentang pernikahan, Buk. Tapi tentang apa yang sudah aku kerjakan selama ini, dan aku terus berusaha agar ibuk bahagia,” serunya, untuk memberi penjelasan pada sang ibuk.
“Ya Sudahlah kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang, nanti mempelai wanitanya menunggu terlalu lama, dan memilih menikah dengan pria lain,” ucap Dita, lalu dia pun mengajak Arsen untuk pergi.
“Semoga saja, ibuk suka dengan menantu pilihan dari aku. Andai ibuk kurang suka, katakan padaku, kita bisa buang dia dan cari yang baru,” ucap Arsen pula, membuat Dia mendapatkan pukulan dari ibunya.
“Sekali kau menikah, maka kau harus memperjuangkan pernikahan mu itu, karena semua wanita itu baik, jika dia di perlakukan dengan baik,” balas Dita, yang kurang suka dengan ucapan putra.
“Iya, buk. Iya.” Arsen pun kembali menggandeng tangan ibunya, membawanya keluar dari rumah dan langsung masuk kedalam mobilnya.
Sampai diluar rumah, Arsen pun meminta Erik segera menjalan kan mobilnya, agar mereka juga bisa cepat sampai di tempat acara pernikahan dadakan itu.
Menempuh perjalanan 20 menit saja, Arsen dan ibunya sudah sampai di sebuah rumah yang lumayan besar, tapi itu besar hanya bagi Adel dan ibunya, sedangkan untuk Arsen dan ibunya, Itu hanya rumah sederhana saja.
Mereka sudah di sambut oleh orang yang Arsen siapkan, untuk berpura-pura menjadi saudara-saudara Adel, karena dia tidak mau ibunya tau kalau pernikahan ini atas paksaan dari dia.
Masuk kedalam rumah, dia pun langsung di tuntun agar berjalan menuju ruangan yang sudah di siapkan untuk acara pernikahan nya dan juga Adelia.
Sedangkan gadis itu, dia masih ada di dalam kamar, karena dia sedang di dandani oleh perias yang sudah di sewa oleh Arsen tentunya.
Meskipun acaranya terbilang sederhana, tapi Arsen tetap membuat pernikahan itu menjadi hal yang pantas Adel kenang nantinya, karena dia juga berharap, pernikahan ini cukup sekali di dalam hidupnya.
Ya walaupun dia mengatas namakan menikah kontrak dengan Adel, tapi di dalam hatinya, dia tetap berharap, kalau itu hanya dia jadikan alasan, agar Adel tidak merasa kalau dia benar-benar merasa di cintai olehnya.
Ya biasalah, seorang Arsen tidak akan mau jika dia ketahuan tergila-gila pada seorang wanita. Karena dia tidak mau, hal itu membuat Adel akan menganggap dia rendah kan oleh Adel, hanya Karena rasa cintanya.
"Sudah selesai cantik, sekarang ye akan jadi wanita yang paling cantik dan paling beruntung di dunia ini," ucap perias itu, sambil dia mencolek wajah cantik Adel.
"Makasih ya, Mas," ucap Adel, dia pun tersenyum melihat wajahnya yang bener-bener terlihat sangat cantik.
"ih, kok. Saya di panggil Mas sih, cinta gitu dong," protes, Jelita, yang bernama asli Jali.
"Kok, Jelita, kan mas itu__"
"Sudah deh, kamu tuh nurut aja sama aku" lanjut Jali, memotong ucap Adel. Dia juga mengeluarkan suara aslinya.
"Mari, Mbak. Kita sudah di tunggu oleh Tuan Arsen," ucap seorang wanita, yang katanya akan menjadi tante nya Adel.
Seperti yang sudah di sepakati, Adel hanya bisa menurut, agar semua rencana yang di buat Arsen tidak berantakan.
Saat Adel sudah sampai di luar kamar, disana juga sudah ada ibunya yang menunggu di depan kamar, "Sudah, Sayang? Kita bisa kedepan sekarang?" Tanya Hanum. Yang di angguki kepala oleh Adel.Setelah itu, dia pun di bawa kedepan, tempat di mana acara itu akan di adakan.
Dengan jantung yang berdegup dengan kencang, dia pun siap-siap mengikuti langkah ibunya, dan juga satu wanita yang katanya adalah tantenya.
Di gandeng Hanum dan Wita, Adel pun berjalan dengan anggun, dia pun sudah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di acara itu.
*
*
*
*
*
*Bersambung.
