Meraih Cahaya Arsya & Arsyi-Nya

Pagi ini dikediaman willy smith nampak seperti biasanya , hening dan sepi , bahkan yang biasanya saat ada arash semuanya akan tertawa bersama namun kali ini berbeda 

Arash masih mengurung dirinya didalam kamarnya 

Dan bu rantipun berniat mengetok pintu kamarnya arash mengajaknya makan bersama .

"Assalamu'alaikum ar , ini mama tolong buka pintunya " ucap bu ranti dan arash pun membukakan pintunya

"Waalaikumsalam , ada apa ma ?" tanya arash

"Mama udah masakin makanan kesukaan kamu , makan yu " ajak bu ranti

"Aku gak laper mah , mama duluan aja makannya" titah arash

"Baiklah , tapi boleh mama berbicara sebentar sama kamu ar ?"tanya bu ranti dan arashpun menghela nafasnya

"Masuklah" titah arash dan melangkahkan kakinya ke kamarnya dan bu ranti pun mengikutinya

"Mau bicara apa ma ?" tanya arash

"Ar , hari kamis ini , in syaa allah akan Datang desainer dan Wedding organizer untuk fitting baju nikahmu , untuk decor dan lainnya sudah ditentukan oleh 2 keluarga" jelas bu ranti

"Ma apa ar bisa nolak ?" tanya arash dengan sendu

"Maaf ar , in syaa allah ini yang terbaik untukmu" ucap bu ranti

"Bagaimana aku bisa mencintai istriku nantinya sedangkan dihatiku masih ada arsya mah" lirih arash

"Kalo gitu lupain arsya ar , lagian arsya juga sudah mau nikah ko" ucap bu ranti

"Maksud mama ?" tanya arash

"Iya , arsya mau nikah ar" ucap bu ranti

"Bukannya arsya gagal nikah dengan ashraf anaknya kiyai hasan ?" tanya Arash

"Bukan dengan anaknya kiyai hasan ar , tapi sama salah satu ustadz dipesantren ar-rahman beliau dan keluarganya sudah sepakat dan sudah menentukan tanggal pernikahannya " jelas bu ranti

"Jadi Aku beneran terlambat mah ?" tanya arash dengan sendu

"Maafin mama nak" ucap bu ranti yang mulai tidak tega melihat anak semata wayangnya murung

"Aku bodoh ya mah , harus nya aku gak maen pergi gitu aja ke singapura "lirih arash

"Sudahlah nak , arsya sudah bahagia , dan kamupun harus bahagia " titah bu ranti

"Baiklah mah , aku mau nikah dengan gadis pilihan papa , aku gak mau nentang allah dan mengecewakan Kalian , kalian atur aja gimana baiknya" ucap arash pasrah

"Apa perlu mama kasih tau namanya ?" tanya arash

"Tidak perlu mah , nanti saja sewaktu akad" titah arash

"Baiklah , kalo gitu mama keluar ya" ucap bu ranti yang kemudian melangkahkan kakinya keluar dan menutup pintunya kembali

,,,

Bu ranti pun kemudian menemui suaminya yaitu pak willy yang berada diruang tamu 

Dan bu ranti pun menjelaskan semuanya

"Jadi anak itu gak mau makan bersama kita ?" tanya pak willy

"Ya gitulah , sesuai yang mama bilang tadi" ucap bu ranti dengan ketus

"Tapi baguslah dia mengikuti rencana kita , tinggal lanjut ke rencana baru deh" ucap pak willy

"Terserah papa lah" ucap bu ranti dengan malas

,,,,,

Dilain tempat alma sedang berada diluar lebih tepatnya ia sedang melakukan ukur baju di desainer pilihan keluarga pak willy , dan ia tak sengaja papasan dengan reqi asistennya pak willy .

"Assalamu'alaikum mba saya alma , saya diminta ukur baju disini oleh pak willy dan bu ranti" ucap alma pada seorang Pegawai yang dibutik itu

"Oh iya , mari mba alma langsung masuk ke dalam saja " titah pegawai

"Masuk kemana ya mba ?" tanya alma pada alma

"Mari saya antar mba " pinta pegawai dan alma pun mengikuti arah kemana pegawai butik pergi

Tok tok tok ,,, 

"Permisi bu , mba alma nya sudah datang" ucap pegawai itu

"Suruh masuk saja" titah bu nena desainer yang akan merancang pakaian alma

Dan alma pun masuk ke dalam ruangan , betapa kagetnya ternyata diruangan itu bukan hanya alma yang ada disana melainkan ada reqi yang memang diminta ngukur baju dibutik tersebut oleh pak willy smith . dan reqi pun memandangi alma terus

"Mba alma silahkan duduk" titah mba nena

"Ah iya mba" ucap alma dan desainernya pun memberikan beberapa konsep pakaian yang akan alma pakai nanti

"Coba diliat mba alma , ini beberapa desain dari saya , untuk warnanya semuanya sudah ditetapkan oleh bu ranti , jadi mba alma tinggal memilih desain nya saja , dan nanti akan saya ukur terlebih dahulu " jelas mba nena

"Oh gitu ya , mba boleh saya pilih desain yang ini saja ? Saya rasa desain ini cocok untuk saya dan lagi saya masih bisa mengenakan pakaian syar'i nantinya" jelas alma sambil menunjuk salah satu desain yang ia pilih

"Wah pilihan mba alma bagus sekali ,.memang desain itu dikhusus kan untuk wanita yang sudah mengenakan pakaian syar'i , jadi saya keep desain ini untuk mba alma ya" jelas mba nena

"Baik mba" ucap alma

"Ya sudah kalo gitu kita lanjut ke ngukur bajunya ya mba mas , jadi mau siapa dulu yang diukurnya" tanya mba nena

"Yang duluan datang saja mba" titah alma

"Baiklah , kita ukur mas nya dulu ya" ucap mba nena yang kemudian mengukur baju yang akan reqi kenakan nanti

"Sudah mas , selanjutnya mba alma ya" ucap mba nena yang kini bergantian mengukur badan alma

"Allhamdulillah semuanya sudah selesai ya" ucap mba nena

"Oh iya mba , maaf beliau ini juga ikut acara bu ranti ?" tanya alma

"Ah iya mba alma mas reqi kan asistennya tuan willy jadi sudah pasti beliau juga dipinta pa willy untuk mengukur baju dan lain sebagainya dan alma pun mengangguk

"Mba kalo sudah selesai , boleh saya izin pamit pulang , sahabat saya pasti nungguin terus dirumah " ucap alma

"Ah iya silahkan mba alma semuanya sudah selesai ko , terimakasih sudah datang kesini ya mba" ucap mba nena

"Samasama , kalo gitu saya permisi Assalamualaikum" ucap alma

"Waalaikumsalam" serentak

"Gadis yang unik" ucap reqi

"Ah gimana mas , mas nya berbicara sama saya?" Tanya mba nena

"Gak papa ko mba , " ucap reqi

"Mba yang tadi cantik mas , deketin aja gih" titah mba nena sambil tertawa

"Tipe saya bule mba" ucap reqi sambil tertawa

Mba nena sudah mengenal reqi sejak lama jadi ia pun sudah terbiasa bercanda dengan reqi 

"Baiklah saya pamit juga mba nena terimakasih dan assalamualaikum" ucap reqi

"Waalaikumsalam" kekeh mba nena

,,,

Alma pun terus menyusuri jalan untuk mencari kendaraan umum . dan saat ia sudah menemukan kendaraan umum , tapi ternyata ada mobil dari arah lain yang tak disengaja dan orang itu adalah arash dan dion.

Tin tin tin ,,, 

"Astagfirullah , berisik banget sih , saya gak ngalangin jalan ya" omel alma dan kemudian mobil itupun menepi dan salah satu orangnya pun turun yaitu arash

"Alma , mau kemana ?"tanya arash

"Loh pak arash toh , saya abis nyari sesuatu pak dan ini jalan pulang" ucap alma

"Ya sudah ikut kami saja , kami pun mau berkunjung ke rumah pak kiyai" ucap arash

"Oh gitu ya Pak , baiklah" ucap alma yang masuk kedalam mobil arash dan arash pun juga masuk kedalam mobilnya

Ketika alma dimobil ia pun menyadari lalaki yang disamping arash tersebut pun sebaliknya dion pun mengenalinya 

"Kamu" ucap alma

"Kamu" ucap dion bebarengan sambil saling tunjuk

"Kalian saling kenal ?" tanya arash

"Enggak" jawab keduanya

"Pa arash kenal orang ini ?"tanya alma

"Iya alma , dia sahabat saya dari kecil dan dia asisten saya juga dikantor, emang kenapa" jelas arash

"Orang ini pernah nabrak saya waktu saya dan arsya ke supermarket dan orang ini juga yang hampir nabrak saya juga dikafe , dan dia gak minta maaf sama sekali" jelas alma dengan ketusnya

"Lah kenapa saya harus minta maaf , orang lu yang ceroboh ko " ucap dion

"Saya gak ceroboh ya , justru anda yang ceroboh" ucap alma sambil nunjuk

"Elu yang ceroboh" ucap dion

"Kamu yang ceroboh" ucap alma

"Elu" ucap dion

"Kamu" ucap alma saling keukeuh

"Berisik" teriak arash

"Jodoh tau rasa kalian berdua" ucap arash

"Ogah " ucap mereka berdua bebarengan

"Nah kan jodoh" ucap arash , dan dion pun menyadari arash tersenyum

"Udah bisa senyum lu ?" tanya dion

"Berisik , jalan" titah arash dengan sewot dan dion pun menjalankan mobilnya

"Oh iya al , boleh saya bertanya" ucap arash pada alma

"Boleh tanya aja pak ?" ucap alma

"Al apa bener arsya akan menikah" tany arash

"Iya pak arsya akan menikah dalam waktu dekat ini , bukannya pak arash juga mau Menikahkah juga ya" ucap alma yang hampir keceplosan

"Kamu tau dari mana saya akan menikah" ucap arash penuh tanya

"Oh itu , saya mendengar abi telponan dengan pak willy pak , dan pak willy mengundang kami sekeluarga untuk datang " jelas alma

"Oh gitu , iya alma saya akan menikah , saya dijodohin , orangtua saya tidak merestui saya bersama orang yang saya cintai" ucap arash dengan sendu

"Pak arash , ridho allah terdapat pada ridho orang tua , jika orang tua pak arash tidak merestui pak arash bersama orang yang pak arash cintai berarti bisa jadi dia bukan yang terbaik buat pak arash" ucap alma

"Iya al , sudah cukup perjuangan saya , mungkin memang kami gak ditakdirkan berjodoh" ucap arash dengan sendunya

Dan alma pun menunduk berusaha menetralkan semuanya , sebab ia takut tidak bisa menjaga mulutnya dan berakhir keceplosan .