Belenggu Cinta Mafia Depresi
"Ampun, Mas. Aku janji akan mencari uang yang lebih banyak lagi untukmu, tapi tolong jangan pukul aku atau anak kita," ucap Dina. Sambil dia memeluk putranya yang bari berusia 10 tahun.
"Hah, kau selalu mengatakan hal yang seperti itu! Tapi saat aku butuh uang, kau bilang tidak ada. Tapi saat anak mu ini pergi sekolah, kau dengan mudah memberikan uang jajan dan juga membayar ini dan itu di sekolah!" balas Toni, marah pada istrinya.
Dia bahkan menyakiti istrinya dengan ikat pinggangnya. Hingga membuat belakang wanita itu merah-merah. Dan ada yang sampai terluka juga mengeluarkan darah.
Sedangkan Arsen yang ada di pelukan ibunya, hanya bisa menangis, dan mengingat semua perbuatan ayahnya.
Lelah sudah menyiksa anak dan istrinya, Toni pun kini minta di masakan nasi. Dia duduk di meja makan sambil menunggu Dina yang susah payah bergerak, tapi tetap harus mengerjakan permintaan suaminya.
Untung saja dia memiliki anak laki-laki baik seperti Kenzo, meskipun masih kecil, tapi anak itu sudah banyak membantunya. Seperti saat ini, Dina hanya tinggal memasak saja, sedangkan memotong-motong sayuran dan juga bahan lainnya semua Arsen lakukan.
Karena dia merasa kasihan melihat ibunya bergerak sambil merintih kesakitan, setelah semuanya sudah masak, Arsen meminta ibunya untuk duduk. Dia yang menghidangkan makanan untuk ayah nya.
"Sudah selesai, Yah," ucap Arsen singkat, saat dia sudah menata makan yang dia dan ibunya masak tadi.
Setelah itu dia membantu ibunya untuk duduk di meja makan, menemani ayahnya makan. Tapi hanya menemani, karena kalau Toni belum kenyang, mereka berdua tidak boleh makan.
Meninggal kan ayah dan ibunya di meja makan, diam-diam Arsen selalu melihat ibunya, dia takut kalau ayahnya sampai membunuh ibunya tanpa sepengetahuannya.
Tak berapa lama, Toni pun sudah selesai dengan acara makanya, setelah itu dia langsung pergi ketempat perjudian, hanya itulah yang selalu Toni lakukan, pulang-pulang sudah dalam ke adaan mabuk.
Setelah kepergian suaminya, Dina pun memanggil Arsen. Anak itu pun pura-pura baru datang, lalu duduk di hadapan ibunya, "Sekarang giliran kamu yang makan ya, Nak. Makan yang banyak," ucap Dina, dengan mata yang berkaca-kaca.
Dia sangat sedih, karena anaknya itu selalu makan sisa-sisa dari ayahnya. Hanya sesekali lah Arsen makan makanan yang utuh, dan tanpa sisa dari ayahnya, itupun saat dia menyembunyikan makana itu, sebelum suaminya pulang dan melihat dia memasak.
"Ibu juga harus makan," ucap Arsen, dia pun mengangkat sendok dan menyuapkan nasi itu untuk ibunya.
"Kamu saja, Nak. Tadi ibu sudah makan," ujar Dina berbondong. Dia mendorong sendok yang sudah hampir sampai di mulutnya.
"Ibu, nggak usah bohong, Arsen tau semuanya. Arsen melihatnya, Buk. Ibu sama sekali belum makan apa-apa. Jadi kita makan sama-sama saja." Arsen kembali menyodorkan sendok berisi nasi itu untuk ibunya.
Dengan air mata yang mengalir di pipinya, Dita pun memakan nasi yang putranya siapkan itu. Dia tersenyum sambil mengusap kepala Arsen.
Begitulah hari-hari yang Dita dan Kenzo lewati, penderitaan dan siksaan yang selalu Toni berikan pada mereka berdua.
Hingga di usia Arsen yang ke 20 tahun, membuat dia semakin berani melawan, bahkan membalaskan semua perbuatan Toni ayahnya sendiri, menyiksa pria itu hingga dia tiada dengan perlahan.
Tidak sampai di situ, Arsen pun juga berani menjual anggota tubuh ayahnya yang masih bisa di pergunakan oleh orang lain, dan bisa menghasilkan uang untuk dirinya dan sang ibu.
Dari hasil menjual anggota tubuh ayahnya sendiri, membawa dia menjadi orang yang sukses, karena dia mempergunakan uang itu dengan baik. Dan membuka usaha dari kecil hingga kini dia menjadi pengusaha sukses.
Tapi ada yang Dina sayangkan terhadap putranya itu, dimana ternyata dari penderitaan itu, putranya itu memiliki kelainan, dia menjauhi yang namanya wanita dan berumah tangga.
Menghukum para suami yang berani berbuat kasar pada istrinya, bahkan itu pun berlaku untuk seorang istri dan juga seorang ibu yang berbuat kejam pada anak dan suaminya.
Bagi siapa yang berbuat kekerasan terhadap keluarganya, maka Arsen tidak akan segan-segan membasmi orang itu, hingga dia kehilangan nyawanya.
\=\=\=\=\=\=\=
23 tahun pun sudah berlalu. Kini usia Arsen sudah menginjak di usia 33 tahun.
Dia tetap saja melakukan hal itu pada orang-orang yang kasar kepada keluarganya, bahkan kini dia berhasil mendirikan sebuah geng Mafia dan dia lah pimpinannya.
Seperti saat ini, dia sedang mendatangi rumah sederhana, milik seorang suami istri yang memiliki 2 anak. Begitu dia masuk, dia sudah melihat pria itu yang sedang menyiksa istrinya, sedangkan 2 anak-anaknya terus menangis melihat ibunya yang di pukuli.
Melihat itu tentu saja Arsen terdiam, dia jadi teringat akan penderitaan dirinya dan juga ibunya. Sedangkan pria yang tadi menggunakan kesempatan itu, dan langsung kabur, takut saat melihat Arsen dan juga beberapa anak buahnya.
Kejar pria itu! Tangkap dia jangan sampai lepas!" perintah Arsen pada anak buahnya.
Sangat terlihat jelas ada kemarahan di wajahnya, padahal dia sama sekali tidak mengenal pria itu, tapi dia tidak suka melihat prilaku pria itu terhadap keluarganya.
Karena dia sudah melihat langsung, kalau pria itu sering menyiksa istrinya, maka dari itu dia langsung mengambil tindakan untuk memberi pelajaran agar dia tahu bagai mana rasanya di pukuli.
Disisi lain, istri dari pria itu sudah menangis karena ketakutan, memeluk kedua anaknya yang juga ikut menangis, karena mereka tidak tahu siapa orang yang datang itu, dan apa tujuannya.
Tidak berapa lama, anak buahnya pun kembali datang, dengan menarik pria yang kabur tadi, mendorong pria itu hingga terjatuh tepat di hadapan anak dan istrinya.
"Pukul! Ayo pukul dia!" perintah pria itu pada wanita dia anak itu.
Wanita itu sedikit heran. Dia takut saat melihat suaminya, tapi mendengar perintah dari Kenzo, dan juga sakit hati dari suaminya itu. Dia pun berani.
Menerima ikat pinggang yang diberikan oleh Arsen, lalu memukuli suaminya itu. Dia pun mengatakan semua kesakitan yang dia rasakan, dengan tangan yang terus bekerja untuk menghajar suaminya. Hinga pria itu benar-benar meminta ampun, dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi.
Melihat itu, Arsen pun meminta wanita itu menghentikan pukulan nya. Dia bertanya, apa kah dia memberi maaf untuk suaminya itu, atau menerima uang yang akan dia berikan untuk kelangsungan hidup mereka.
Wanita itu berpikir, "Kalau aku menerima uang dari, Tuan? Aku tidak lagi bisa bertemu dengan suamiku. Dan anakku juga tidak akan memiliki ayah lagi?" tanya wanita itu. Karena tadi begitulah penjelasan dari Arsen.
"Ya, begitu kau menerima uang dariku. Itu artinya kau sudah tidak lagi punya suami, dan tentunya anakmu juga, tidak punya ayah." Arsen pun kembali mengulang dan menjelaskan semuanya pada wanita itu.
Wanita itu pun melihat suaminya, lalu melihat uang yang akan Di berikan oleh Arsen padanya. Mengingat suaminya hanya menjadi beban utuknya, dia pun memutuskan menerima uang dari itu dan merelakan kepergian Suaminya itu.
*
*
*
*
*Bersambung.
Hai hai hai, berjumpa lagi dengan mak, si author typo yang sangat-sangat banyak kekurangan ini. Semoga kalian semua suka dengan cerita receh mak Typo ya. Dan jangan lupa tinggalkan jejak ya jika kalian suka, tapi jika tidak suka, maka skip aja.
Oke 👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments