Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Gegara Ras Terkuat Dibumi
Sore hari adalah waktu yang dinantikan oleh semua orang termasuk para karyawan kantor . Dimana saat itu adalah waktu yang pas untuk membebaskan diri dari segala belenggu aktivitas yang begitu menguras otak dan tenaga .
"Tuan .. Saya pamit permisi pulang duluan ". Kata Asisten Gara pada Pandu saat mereka baru saja selesai melakukan meeting sore penutup weekend .
Memang perusahaan MM grup setiap menjelang libur weekend , Pandu akan selalu mengadakan meeting sebelum jam pulang kerja . Guna membahas ulang hasil kerja hari-hari sebelumnya dan juga memberikan kesempatan pada para karyawan untuk memberikan saran dan masukan agar perusahaan semakin maju dan mengikuti perkembangan jaman .
Pandu ini adalah tipikal pemimpin yang selalu mengedepankan kesejahteraan dan kenyamanan karyawannya . Meskipun dia orang yang tegas dan disiplin saat dikantor tapi Pandu juga orang yang masih memiliki toleransi dan simpati terhadap para karyawannya .
"Ngapain kamu jam segini sudah pamit pulang ?" tanya Pandu datar tanpa menatap Asisten Gara .
"Saya ada acara tuan ..." kilahnya
Pandu menghentikan aktivitas yang masih memeriksa berkas dan mendongak menatap wajah Asisten Gara dengan menaikkan sebelah alis nya seolah tak percaya dengan alasan yang dilontarkan oleh Asisten Gara .
"Acara ? Bukankah kau tak punya kekasih ?" Cecar Pandu
CK! Tuan Pandu ini jika bicara pasti sesuai fakta . Batin Asisten Gara
"Ya.. Ya hanya acara keluarga saja tuan ". Jawab Asisten Gara gugup seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
Pandu yang mengetahui jika Asisten Gara hanya berbohong pun hanya menghela nafas kasar ."Sudah lah jangan banyak alasan , saya tau kamu haya alasan saja . Tunggu Bagas kemari dan ikut dengan kami ". Ajaknya
"Kemana tuan ?" tanya Asisten Reno penasaran .
"Sudah jangan banyak tanya , sekarang kamu bantu cek laporan mingguan ini ". Kata Pandu sambil menyodorkan map berisi berkas pada Asisten Gara .
.
.
.
Malam pun tiba , Bagas sudah memarkirkan mobilnya didepan perusahaan Pandu . Kemudian Bagas segera turun dan masuk kedalam , disana sudah sepi bahkan lampu-lampu setiap sudut ruangan sudah dimatikan .
"Pak Bagas .." Sapa Priyo yang saat itu masih lembur membersihkan ruang kerja para karyawan .
"Kau belum pulang ?" tanya Bagas .
Semua karyawan tau dan sangat mengenal Bagas , karena pria itu sering berkunjung ke Perusahaan Pandu . Bahkan pria itu juga sering dijuluki pria ramah karena sering menyapa semua orang , bahkan tak memandang apapun itu pekerjaannya . Jadi wajar jika banyak orang menyukai kepribadian Bagas .
"Belum pak , masih mau bersihkan ruangan Pak Pandu setelah itu baru pulang ". Jawab Priyo
"Hmm .." sahut Bagas seraya menganggukkan kepalanya ."Apa Pandu masih diatas ?"tanya nya
"Masih pak , Beliau mungkin lembur dengan Asisten Gara ". Ujar Priyo
"Ya sudah , saya mau ke atas dulu ". Kata Bagas lalu kembali melangkahkan kaki nya menuju ruangan Pandu .
"Silakan pak .."
.
.
.
Tokkk...
Tok...
Tokkk.
"Masuk.."
Ceklekk ..
"Lembur Kalian ?" tanya Bagas seraya menutup pintu .
"Gak , nungguin loe . Katanya mau ngajak ke club . Lama amat jemput nya ". Sungut Pandu sembari membereskan berkas dan menutup laptopnya .
"Sorry jalanan macet , Gar tumben loe mau ikut kita ?", ucap Bagas
"Gapapa sekali-kali . Siapa tau juga nemu jodoh disana ". Sela Pandu menjawab pertanyaan Bagas . Sedang yang ditanya hanya menyunggingkan senyum .
"Ya udah yuk cabut sekarang !" Ajak Bagas dan diangguki oleh kedua pria itu .
Pandu segera berdiri dan menyambar jas nya yang ia tanggalkan disandaran kursi , kemudian ia berjalan mengikuti langkah Bagas dan Asisten Reno .
.
.
.
Saat dalam perjalanan menuju club , tiba-tiba mobil yang mereka kendarai mengalami mati mesin .
"Tumben mobil loe mogok , berapa lama gak loe service nih mobil ?" tanya Pandu
"Baru siang tadi gue minta driver buat anterin nih mobil ke bengkel ". Jawab Bagas
"Biar saya cek mesin kap depan nya dulu tuan ". Kata Asisten Gara kemudian turun keluar dari mobil .
Ketika membuka kap mobil depan , asap sudah mengepul membuat Asisten Gara terbatuk-batuk .
Pandu dan Bagas juga ikut turun mengecek mesin mobil .
"Astaga , katanya baru aja diservice tapi asap yang keluar udah kayak kebakaran ". Celetuk Pandu
"Ya udah , gue telpon bengkel dulu buat benerin ini mobil ". Ucap Bagas lalu merogoh ponsel nya disaku celana .
"Tuan boleh saya meminta bantuan ?" ujar Asisten Gara pada Pandu .
"Apa ?" Sahut Pandu
"Tolong ambilkan peralatan untuk membuka mesin mobil ini , seperti nya saya tau apa yang membuat mobilnya mogok ". Kata Asisten Gara
Kemudian Pandu kembali masuk kedalam mobil dan mencari dimana Bagas menyimpan peralatan bengkel mobil nya .
Setelah mengambil peralatan itu , Pandu segera turun tapi tiba-tiba dari arah belakang seorang ibu-ibu pengendara motor trill setang nya tak sengaja menyerempet bok*Ng Pandu , membuat pria itu jatuh terjengkang .
"Janc*k.." umpat Pandu terkejut
"Hehhh sembrono ". Pekik Bagas saat mendengar Pandu mengumpati ibu-ibu itu .
"Maaf mas .." teriak ibu-ibu itu lalu turun dari dari motornya dengan kesusahan .
Bagaimana tak kesusahan jika , tinggi motor trill itu sebatas dada ibu pengendara itu membuat nya tak seimbang dalam menahan berat motor nya .
Asisten Gara yang melihat kejadian itu hanya melongo seraya menahan tawa nya . Bisa-bisa nya seharian ini bos nya itu dibuat kesal dengan tingkah-tingkah yang tak masuk akal , mulai dari perkara kopi tadi pagi sampai terserempet ibu pengendara motor trill itu .
Ibu-ibu itu langsung men-standarkan motor nya dan melepas helm nya berjalan mendekati Pandu.
"Mas , mas nya gak papa kan ?" tanya ibu itu seraya membolak-balikkan badan Pandu memindai apakah ada yang terluka atau tidak .
Pandu melepas tangan ibu itu dari lengannya .
"Apa ibu gak bisa lihat , pantat saya sakit kena aspal !" sentak Pandu tak terima
"Lah salah mas nya juga kok , kenapa turun dari mobil dadakan . Saya gak bisa banting stir ". Kilah ibu itu juga tak mau disalahkan
"Pokoknya saya mau ibu ganti rugi , pantat saya sudah lecet pasti ini ". Sungut Pandu seraya mengusap pelan pantat nya .
"Gak mau saya ganti rugi , orang mas nya juga kelihatan baik-baik aja . Kecuali kalo saya benar-benar lihat pantat mas nya lecet , baru saya mau ganti rugi buat biaya periksa nya ". Kata ibu itu .
Disana Bagas yang melihat perdebatan Pandu dan juga si ibu-ibu itu sudah merasa cemas dan khawatir .
Bagaimana jika perdebatan itu berlangsung lama dan yang dilawan Pandu bukan lah orang sembarangan , melainkan orang yang memiliki julukan Ras terkuat dibumi . Bisa-bisa mereka batal on the way ke club .
"Mohon maaf saya menyela ". Kata Bagas melerai perdebatan itu
"Dari pada meneruskan perdebatan ini , alangkah baik nya berdamai dan saling memaafkan ". Ujar nya seperti orang yang sok bijak
"Tidak bisa !" pekik Pandu dan ibu itu bersamaan .
Bagas sampai terlonjak kaget mendengar pekikan dua orang itu . Asisten Gara yang sedari memperhatikan mereka langsung berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu ditelinga Bagas , membuat pria itu mengangguk setuju.
Kemudian Bagas menarik lengan ibu itu agar sedikit menjauh dari Pandu , lalu ia merogoh dompet dan mengeluarkan satu lembar kertas berwarna dan memberikannya pada ibu itu .
"Bu maaf atas kejadian tadi , ini ada sedikit uang ganti rugi untuk ibu beli bensin ". Kata Bagas
Ibu itu menerima nya lalu membuka nya ."Lah kurang ini mas ". Ucap nya santai
"Ibu mau atau tidak ?" sentak Bagas merasa kesal karena ternyata ibu-ibu bukan nya berterimakasih tapi malah ngelunjak .
"Ya mau lah mas.."
.
.
.