Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 06
(Di sekolah)
Setalah jam kelas selesai.lagi-lagi Elena mencoba bicara dan meminta maaf kepada Ricky,namun saat ia sedang membereskan buku-buku bawaan nya,ia melihat Ricky sudah berjalan keluar bersama dengan Tina....
"Duh...kenapa aku membawa banyak sekali buku-buku ini," gerutu Elena menatap kesal buku-buku miliknya.
Dan akhirnya ia pun selesai membereskan buku-buku nya,dan bergegas keluar dari dalam kelas,namun saat ia ingin menghampiri Ricky dan Tina,terlihat Ricky sudah keluar pergi dengan motor sport miliknya sambil membonceng Tina di belakan....
"Astaga,Ricky tega ya...malah membonceng wanita lain di hadapan kekasih nya sendiri," bisik murid lain yang sedang menyaksikan kejadian itu.
"Iya,kalau itu pacarku,sudah ku labrak mereka," timpal teman nya ikut emosi.
Elena yang mendengar bisikan mereka dengan jelas,melangkah mendekati mereka,lalu menatap mereka berdua dengan tajam....
"Kalian dengar baik-baik,Tina adalah sahabatku,dan Ricky adalah kekasih ku,apa salah nya kalau dia membantu,Hah!" pekik Elena mengepal kuat kedua tangan nya.
"Cih! Dibilangin malah ngeyel," gerundel salah satu nya dengan sinis.
"Iya nih.ayo kita pulang,susah kalau ngomong sama orang yang udah bucin akut," timpal nya menarik nya pergi meningalkan Elena.
"Awas ya,kalian berdua!" pekik Elena lagi dengan emosi menatap mereka kepergian mereka berdua.
"Nona,ayo kita pulang,Tuan dan Nyonya Besar sudah menungu Anda," tegur pengawal Elena membuat Elena melirik ke arah nya.
"Untuk apa penyihir itu mencariku?" tanya Elena.
"I...itu,saya tidak tau Nona," jawab sang pengawal terbata-bata.
"Cih! Percuman dong aku bertanya.menyebalkan,ayo kita pulang," Elena berdecak kesal,lalu berjalan pergi menaiki mobil.
"Tidak Paman nya,Ayah nya,suka sekali menyudutkan orang," batin sang pengawal menatap punggung Elena dengan tatapan lelah,akibat selalu di salahkan oleh mereka.
(Di mansion)
Terlihat Suzi sedang sibuk memasak makanan kesukaan Elena dengan tergesa-gesa,sambil melirik jam tangan yang melingkar di lengan putih nya....
"Bi,biasa Elena pulang jam berapa?" tanya Suzi sambil sibuk menyajikan makanan diatas meja.
Sang Bibi pun tersenyum dan menjawab,"Sebentar lagi nyonya."
"Baiklah Bi,tolong ambilkan telur krispi dan ayam goreng geprek yang tadi kubuat di dapur Bi," pinta Suzi dengan lembut.
"Iya Nyonya," sahut sang Bibi dengan semangat,lalu berjalan menuju dapur.
Tak lama semua makanan pun selesai disajikan diatas meja,Suzi tersenyum dengan senang tak sabar melihat reaksi Elena,tiba-tiba seorang pelayan berlari ke arah Suzi dengan tergesa-gesa,lalu berbisik di telinga Suzi....
"Nyonya,Nona muda sudah tibah,"
Membuat Suzi membulatkan mata,lalu memperbaiki penampilan nya sebaik mungkin untuk menyambut Elena....
"Bagaimana penampilanku Bi?" tanya Suzi memastikan.
"Cantik Nyonya," puji pelayan itu,membuat Suzi tersenyum malu-malu.
Rasa gugup mulai menghantui Suzi,karna ini pertama kali nya ia mencoba untuk mendekati Elena kembali,karna setelah pernikahan nya dan tuan Nathan diumumkan,Elena yang awal nya akrab,tiba-tiba membenci dirinya....
"Huff...aku pasti bisa," batin Suzi menarik nafas dalam,dan memasan senyuman manis terbaik nya.
"Aku pulang!" seru Elena berjalan masuk dengan wajah dingin.
"Elena,aku sudah-" ucapan Suzi terhenti saat Elena berjalan memalui begitu saja.
Tuan Nathan yang menyaksikan semuanya sejak tadi,langsung berjalan menuruni anak tanga menghampiri Elena....
"Elena," panggil tuan Nathan sambil menahan emosi.
"Iya,Pa," sahut Elena memutar bola mata dengan malas.
"Kenapa kamu bertindak seperti itu? Suzi hanya ingin berbaikan dengan mu,kenapa kau sangat keras kepala," ucap tuan Nathan tak terima dengan sikap Elena.
Elena pun memutar kepala menoleh ke arah Suzi yang sedang tersenyum dengan mata berkaca-kaca menatap nya,lalu kembali melirik sang Ayah....
"Maka suruh dia berhenti,karna apapun yang dia lakukan,aku tidak peduli," ujar Elena berjalan melalui sang Ayah.
"Elena! Kau!" bentak tuan Nathan memancarkan emosi yang berapi-api,sebab Elena tidak menghargai usaha Suzi yang setelah tibah langsung memasak untuk nya.
"Apa?! Kenapa Papa selalu ingin memaksa ku untuk menerima wanita itu!" pekik Elena ikut emosi.
Melihat Ayah dan anak itu sudah hilang kendali,Suzi pun bergegas menaiki anak tanga,lalu menghampiri tuan Nathan lalu meraih lengan kekar sang nya....
"Mas...sudah jangan marah lagi," bujuk Suzi dengan lembut sambil mengusap lengan sang suami.
Perlahan emosi tuan Nathan pun berhasil dikendalikan,bisa terlihat dari raut wajah sang suami yang tadi nya tegan,kini berubah menjadi lebih rilex,namun itu membuat Elena tidak terima....
"Lihat bagaimana kamu mengendalikan Papaku,Dasar penyihir," cibir Elena.
"Elena,tolong tenanglah,aku tau aku salah,tapi tolong beri waktu untuk aku menjelaskan nya," pinta Suzi menatap sedih ke arah Elena,padahal dulu dia dan Elena begitu dekat layaknya ibu dan Anak.
"Aku tidak peduli! Yang aku mau,cepat ceraikan Papaku!" raung Elena.
Plakkkkk!
"Papa selalu mengalah bukan berarti kamu seenaknya bicara Elena,dia adalah istriku sekarang,maka kamu juga harus menerima keberadaan nya," tegas tuan Nathan melayangkan satu tamparan keras di pipi Elena.
"Hiks,hiks,hiks,sekarang kamu puaskan kan! Puas kamu membuat papa ku menamparku!" jerit Elena menangis dan menyalahkan Suzi.
"Elena aku-" ucapan Suzi terhenti saat melihat Elena menatap nya dengan tatapan penuh kebencian.
"Diam!" teriak Elena berlari masuk ke dalam kamar nya,lalu menutup pintu dengan kasar.
"Mas...maafkan aku...." lirih Suzi menangis terisak-isak dengan sedih.
Tuan Nathan yang sangat paham dengan situasi saat ini,merangkul bahu istri nya itu,lalu membawa nya pergi....
gercep amat si mathew