Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Setelah pertemuan keluarga, seperti yang sudah direncanakan, Mora dan Azka akan segera melakukan acara tunangan mereka yang akan di laksanakan malam ini, di rumah Azka.

Semua pekerja sekarang sudah mulai bergerak untuk mendekorasi rumah Azka, Azka yang merasa ini sudah begitu menegangkan lagi karena dia sudah melalui nya, hiasan yang di pilih oleh Mora adalah putih dan biru, terlihat rumah mewah Azka menjadi lebih berwarna.

Marisa yang tidak mau ke sekolah hari ini, karena akan ada pemakaian hena untuk Mora siang ini, dia juga ingin memakai nya jadi dia tidak ke sekolah, di rumah Azka sangat ramai, Kenzo dan Rachel juga sudah berada di sana sejak malam.

Azka yang sama sekali tidak ingin cuti kerja bahkan pada hari pertunangan nya, Azka terlihat sedang menuruni tangga dengan kemeja nya yang sudah rapi " kau ke kantor? Mora akan sampai sebentar lagi dan kau bekerja? "

" Kenzo, aku hanya di perlukan di sini nanti malam saja, sekarang bukan waktu nya aku berada disini, aku juga akan merasa bosan lebih baik aku ke kantor saja " jelas Azka kepada Kenzo yang menghentikan nya

" Lihat, Mora sudah datang, kau tetap akan pergi? "

Terlihat Mora yang sudah tiba dengan gaun yang sangat cantik dan juga tertutup, dia terlihat sangat bahagia karena dia akan menikah beberapa hari lagi, keluarga nya juga ikut hadir saat ini.

Azka yang melihat nya sedikit panik, karena tidak mungkin jika ada calon mertua nya dia malah pergi untuk bekerja, jadi dia pergi lewat pintu belakang, meminta agar Kenzo mengatakan bahwa dia sudah pergi sejak pagi.

Mora menatap Kenzo, karena dia yang terlihat sedang berdiri di tengah-tengah rumah " dimana Azka? apakah dia belum bangun? " ucap Mora menatap Kenzo, namun pupil mata nya mencari Azka, itu terlihat jelas

Kenzo tersenyum dan meminta Rachel agar berbincang dengan orangtua Mora, sementara dia akan bicara dengan Mora " Azka sudah berangkat ke kantor, aku tidak tau mengapa dia pergi bekerja di hari pertunangan nya "

Mora merasa tidak nyaman, karena ini adalah hari bahagia mereka berdua, namun calon suami nya tidak ada di sini, dia malah pergi, " dia pergi? Aku saja cuti mulai hari sampai hari pernikahan kami, aku mengambil banyak cuti, namun dia? Aku sudah lelah karena hanya aku yang terlihat ingin menikah dengan nya " Raut wajah Mora langsung berubah saat mendengar Azka yang masih berangkat ke kantor

Kenzo berusaha untuk menenangkan Mora agar dia tidak berteriak " kau tenang lah, di sini banyak tamu dan lihat, ada Marisa juga di sana, kau tidak boleh membuat nya merasa sedih " jelas Kenzo

Mora menatap Marisa yang sedang bermain dengan ibunya, amarah nya mereda melihat senyuman di wajah Marisa " walau tidak ada Azka, setidaknya Marisa ada di sini, dia bahkan tidak ke sekolah demi aku "

" Benar, kau tidak perlu khawatir karena Azka tidak ada di sini, yang penting Marisa berada di sini dan itu hanya untuk mu "

Setelah mendengar ucapan Kenzo, Mora berjalan menuju Marisa dan mereka mulai berbincang, bermain bersama, senyuman di wajah Marisa terlihat sangat indah, sudah lama Marisa tidak tersenyum, sejak Amanda pergi dia jarang terlihat ceria, namun sekarang senyuman yang pudar itu perlahan mulai kembali.

...****************...

Semenjak kejadian Amanda masuk ke ruang UGD, Reza melarangnya untuk bekerja, namun Amanda sama sekali tidak mendengarkan apa yang Reza inginkan, dokter juga sudah mengatakan bahwa dia tidak boleh terlalu lelah.

Namun setiap Amanda menerima pesan dari Rachel, yang isi nya tengang bagaiman acara Azka dan Mora, Azka dan Mora sudah menjadi dekat, itu membuat nya merasa frustasi, jadi dia melampiaskan nya ke pekerjaan.

Hari ini juga sama, Amanda sudah siap untuk berangkat ke rumah sakit, dengan alasan pasien darurat dan tidak ada dokter yang menggantikan, jadi dia dengan suka rela akan melakukan operasi kepada pasien tersebut.

Reza menahan Amanda untuk pergi ke rumah sakit, dia menarik kunci mobil yang sedang Amanda pegang " kau tidak akan bekerja hari ini "

Amanda berusaha merampas kunci nya dari Reza " aku sudah bilang ini darurat, aku berjanji akan pulang setelah semua nya selesai "

Reza tetap memberikan kunci nya " kau pikir dengan tas yang berisikan pakaikan itu, aku percaya kau akan pulang sore ini? " melihat tas Amanda yang sudah penuh dengan pakaian nya

Amanda merampas dengan kasar kunci mobil nya dari Reza " aku memang tidak akan pulang, kau tidak punya hak untuk melarang ku bekerja, "

" aku sendiri yang mengatakan bahwa, kau akan menjaga anak ini, dan jika aku di suruh pilih kau atau anak ini, maka pilih anak ini, tapi bagiamana dia akan lahir jika kau seperti ini? Kau sama sekali tidak menjaga kesehatan mu, obat mu juga tidak kau minum sama sekali " Reza yang sudah muak dengan keras kepada nya Amanda, dia selalu saja ingin di pahami namun dia tidak bisa memahami orang lain

Amanda sama sekali tidak menjawab ucapan Reza, dia hanya pergi dari rumah dalam keadaan diam, seperti biasa di dalam mobil dia akan menangis, menatap dirinya di kaca dan mengatakan " kesalahan yang aku lakukan dulu, sekarang aku sedang merasakan penderitaan nya, jika saja aku tidak egois mungkin ini tidak akan terjadi " ucapan yang selalu ia katakan, setiap dia merasa tertekan

...****************...

Pukul lima sore

Azka terlihat sudah pulang dan dia langsung masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian, Mora yang melihat hal itu, mengikuti Azka naik ke atas bahkan masuk ke dalam kamar Azka.

Mora menutup pintu nya dan menatap Azka yang sedang membuka jas kerja nya " kau dari mana? Telpon dari ku tidak kau angkat, apakah kau tidak membawa handphone mu? " Mora yang sejak tadi sudah menahan amarah karena Azka yang berangkat ke kantor

Azka menatap Mora dan melihat tangan nya yang sudah penuh dengan hena " kau keluarlah jika kau tidak ingin melihat hena mu rusak "

" Kenapa kau bersikap seperti ini? Tidak bisa kau berpura-pura mencintaiku di depan ayah dan ibu? "

" Aku sudah melakukan nya bahkan jauh sebelum kau meminta nya, dan ada satu hal yang harus kau tau juga, aku tidak ingin satu kasur dengan mu, aku sudah memesan kasur baru untuk mu "

" Apa maksud mu, kita adalah suami istri, kau meminta ku tidur di kasur yang lain? "

" Jika kau tidak mau, maka aku saja, karena aku tidak terbiasa tidur satu kasur dengan orang lain "

" Kecuali Amanda, aku sudah mengatakan berulang kali, tolong jangan bahas orang lain di saat kita sedang bersama Azka! "

" Aku tidak menyebut nama nya, kau yang melakukan itu " masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian

Guys bantu like ya guys, satu like dari kalian sangat membuat author semangat untuk update karena berharga sekali, happy reading