JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

   "Aku mencintainya Pah,hiks hik.." jawab Nara sambil memeluk Mamanya. Bu Delima pun mengelus lembut punggung putrinya itu.

  "Bilang cinta kok malah nangis?" tanya lembut bu Delima.

   "K-karena Nathan udah punya kekasih Ma huu...huu," tangis Nara makin kencang,tak akan ada yang percaya jika dokter kandungan yang memiliki banyak pasien ini menangis tersedu di pelukan mamanya karena masalah cinta.

   "Bukankah jodoh,rejeki,hidup dan mati ada di tangan Allah nak?" kata pak Armand bijak,

    "Begitu juga Nathan,tak ada yang tahu kelak jodohnya siapa?" lanjutnya. Alicia pun mulai tenang,tangisnya mereda. Semangat mulai tumbuh dalam hatinya,

   "Setidaknya aku akan berusaha,Nathan adalah pemuda yang pantas untuk diperjuangkan. Bismillah ya Allah." doa Nara dalam hatinya.

Sementara di sebuah perusahaan,

Dimas keluar dengan wajah lesu,sudah banyak perusahaan yang dia datangi menolak menerimanya bekerja. Bahkan sebelum melihat CV dirinya,

   "Gue harus melamar kerja kemana lagi,mobil juga udah ditarik,uang juga udah habis ck" ucapnya sambil berdecak.

   "Apa iya gue harus kerja kasar? Mana bisa gitu,kuliah mahal - mahal masa cuma jadi kuli. Rugi dong!" lanjutnya sambil naik motor bebek supra punya Ayahnya. Diapun kembali mencari lowongan kerja di perusahaan yang lainnya. Satu,dua,tiga tetap saja tak ada lowongan. Menjelang sore Dimas pun memutuskan untuk pulang,motor yang tadi pagi di isi full tang,kini mulai tersendat-sendat mau mogok.

Brrrt.. motor Dimas pun mogok, uang di dompetnya habis untuk makan siang. Tak lama pak Yono keluar dari dalam lokasi proyek tepat di depan motor Dimas mogok.

   "Kenapa motornya mas? tanya pak yono ketika mendekat.

   "Mogok pak,kehabisan bensin ini." jawab Dimas,Pak Yono segera pergi membeli bensin eceran satu botol lalu menuangkan ke tangki motor Dimas.

   " Terima kasih pak,kapan - kapan aku ganti pak"

   "Tak perlu mas,saya dulu juga pernah mengalami kejadian seperti mas nya ini. Saya permisi dulu ya mas,mari." pamit pak Yono meninggalkan Dimas.

Sementara di toko bangunan, Koh Jun tampak ditemani Diah di meja kasir.

    "Cici kemana Koh?" tanya Diah setelah selesai memberi kembalian uang pada pembeli.

   "Gak tau aku Yah,dari pagi di kamar terus!" jawab Koh Jun dengan nada ketus seperti biasa.

   "Apa Cici lagi sakit ya Koh?"

  "Aku udah ngomong gak tau Yah,kau ini!"

  "Koh Jun ini,jadi Papa kok gak tau melulu" jawab Diah santai pada bos nya.

   "Kalau kau ngomong melulu Yah..Diah tak suruh angkat semen di gudang kau nanti ya!" kata Koh Jun yang sudah gemes dengan mulut Diah,pelayan toko yang juga tangan kanan nya itu.

    "Koh Jun mulai darah tinggi nih,marah- marah gak baik buat kesehatan loh hihii" tawa Diah yang udah hafal dengan watak Koh Jun tak gentar sedikitpun.

   "Kau tadi sebenarnya sarapan apa Yah? Lemes banget mulut kau hari ini. Udah masukin itu data barang yang perlu di order." jawab Koh Jun yang mulai melayani pembayaran pembeli.

Sedangkan di rumah Koh Jun,Wajah Alicia tampak murung. Sudah setengah jam makanan di atas piringnya cuma di aduk saja.

   "Kamu kenapa sayang,mama perhatikan kamu seperti ada masalah?" tanya bu Selly sambil duduk di sebelah putrinya. Alicia hanya diam tak menjawab.

   "Dari kemarin lho kamu kaya gini,apa kamu ada masalah sama Nathan" lanjut bu Selly bertanya. Alicia tetap diam,tapi kini wajahnya menunduk.

   "hiks.." suara isakkan mulai terdengar. Makin lama makin kencang,

   " Mas Nathan udah selingkuh Ma,huu huu.." tangis Alicia pecah,wajah nya di tutupi dengan dua telapak tangan. Semua memori tentang mesranya Nara menyuapi Nathan seperti di putar ulang dalam kepalanya. Bu Selly hanya diam,menunggu sampai tangis putrinya reda. Dia paham bagaimana sifat Nathan,jadi kemungkinan ini hanya salah paham saja antara keduanya,begitu batin ibu paruh baya itu.

   " Sudah nangisnya? sekarang ceritakan sama mama bagaimana kejadiannya?" kata bu Selly setelah tangis Alicia kini tinggal sesenggukan. Alicia pun menceritakan semuanya.

   " Mana ponselmu,biar aku telfon Nathan. Berani sekali dia sama putri mama yang cantik ini!" kata bu Selly pura -pura marah pada Nathan. Alicia pun memberikan ponselnya. Bu Selly kemudian meminta Nathan untuk datang. Tak sampai 10 menit Nathan pun datang naik ojek Online turun di depan toko,Koh Jun pun mengijinkan masuk lewat pintu samping. Nathan kini masuk ruang makan melalui dapur dan taman belakang.

    "Nathan sini duduk,sudah sarapan nak?" kata bu Selly setelah menjawab salam Nathan.

   "Sudah bu.' jawab Nathan sambil melihat Alicia yang duduk di seberang meja tepat di depannya tapi membuang pandangan ke arah lain. Bu Selly pun mengambil kan teh hangat untuk Nathan.

   "Diminum Nak,mumpung masih hangat" kata bu Selly sambil menaruh segelas teh manis di depan Nathan. Kemudian duduk di dekat Alicia.

   "Mana katanya akan Mama marahi?" kata Alicia dalam hati. Nathan pun mulai memegang gelas tapi gelas itu terhenti di tengah jalan,dipaksa maju tangannya terasa sakit. Gelas yang dipegang Nathan pun mulai bergetar, Alicia melirik gelas yang dipegang Nathan sementara bu Selly pura pura bermain ponsel.

   " Akh." kata Nathan kesakitan,gelas yang dipegangnya jatuh tumpah mengenai bajunya.

   "Mass,udah gak usah dipaksain" kata Alicia panik sambil berlari memutar meja mendekati Nathan.

   "Maaf." kata Nathan.

   "Hiks,aku yang harusnya minta maaf mas huu huu..." tangis Alicia kembali pecah sambil memeluk kepala Nathan.

  "Maaf aku yang egois karena cemburu mas" kata Alicia di tengah tangisnya. Bu selly hanya menunduk sambil tersenyum,menekan tombol Send lalu mengirim video dramatis itu pada suaminya.

"Lihat putrimu,mirip siapa sifatnya?" begitu bunyi caption video itu. Kemudian be Selly bergegas pergi menuju dapur meninggalkan mereka berdua.

   "Udah dek lepasin,malu sama bu Selly." kata Nathan yang masih dalam dekapan Alicia. Alicia pun meninggalkan Nathan untuk mengambilkan bajunya Koh Jun. Walaupun sempit tapi masih bisa dipakai.

   "Mas tadi uda sarapan? Jawab jujur kalau aku tanya?"

   "B-belum,Erik sudah berangkat pagi sekali."

   " Kenapa gak bilang,aku kan bisa datang ke rumahmu mas."

   " Hah?? aku yang datang kesini aja tadi ada yang buang muka!" sindir Nathan.

   "Ehehehe,aku lupa maaf!" kata Alicia cengengesan,Dia lantas mengambil satu piring penuh berisi nasi beserta lauknya sampek hampir tumpah.

   "Kamu ini kenapa dek? Apa mau mengerjaiku,Apa iya makanku segitu banyaknya?" tanya Nathan.

   " Untuk kita berdua mas,tiba - tiba aku merasa lapar dari kemarin gak nafsu makan." kata Alicia mulai menyendokan makanan.

   "Akk.." katanya mulai menyuapi Nathan,lalu ganti untuk dirinya sendiri.

   "Akk..,enak mana suapanku sama suapan Nara mas?" tanya Alicia.

   "Uhukkk...uhukk!" Nasi di mulut Nathan kembali berhamburan ke samping. Rasa tersedak membuat kepalanya pening,mata Nathan sampek berair.

   " Maaf mas,aku gak bermaksud seperti itu. Tadi hanya spontan aja." kata Alicia sambil mengambilkan minum untuk Nathan,Alicia tampak menyesal bertanya hal tadi.

   " Wanita ini benar -benar bahaya,Astagfirullah alladzim Alicia!"