Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Sayup-sayup ku dengar bunyi tetesan air.
Apa aku sudah meninggal . Dimana ini surga apa neraka ? Kenapa aku merasa kepanasan, apa aku masuk neraka? Apa mereka sedang menyiksa ku.
oceh ku dalam hati.
Dengan cepat aku membuka mata ku.
Tapi yang ku dapati atap berwarna putih kemudian aku mengedarkan pandangan ku. Sebuah infusan terpasang di lengan ku.
Saat aku berusaha untuk bangun dari tidur ku tiba-tiba kepalaku terasa sangat sakit
Aku mengerang kesakitan, "aw...!"
"Dimana yang sakit ..?" tanya Vincent
"aww..kepalaku sakit sekali."
"tentu saja.. Apa kau mau minum sampai mati?" marah Vincent
"mendengar mu memarahiku membuat kepalaku semakin sakit." kata ku
Vincent menarik nafas menenangkan dirinya.
"Baiklah setelah kau sehat aku akan memarahiku habis-habisan." kesal Vincent
"aku akan panggilan dokter." kata Vincent
"tidak usah aku hanya perlu berbaring sebentar lagi saja." cegah ku sembari berbaring di ranjang
"dimana kita?" tanya ku
"di klinik terdekat kau dan Alex sekarat over dosis minuman beralkohol."
Mendengar itu aku terkekeh
"kau masih saja bisa tertawa walaupun semalam kau berada diujung kematian." kesal Vincent
"benarkah? apa aku benar-benar sekarat semalam?" tanya ku
"Tentu saja kau tidak akan ingat apapun. Bahkan semalaman kau mengigau tidak karuan untung saja tidak ada siapapun disini." kesal Vincent
"jadi jelaskan kenapa kau berada dalam situasi berbahaya itu?" lanjut Vincent
"Dia tidak jera terus saja bertaruh."
" sekarang apa taruhannya?"
"jika aku kalah aku harus berkencan dengannya."
"kenapa kamu tidak menghindarinya?"
"Lagian dia sudah bersumpah ini yang terakhir."
"yaah....aku sangat kesal sekali. Aku akan mengajarnya. " Vincent sudah tidak bisa menahan dirinya
"jangan pergi. Apa kamu tega meninggalkan ku?" kataku memelas
"hah....lupakan . Aku akan menghajarnya lain kali saja."
aku tersenyum
"Bisa bisanya kau menghabiskan 14 botol. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu? Apa yang harus aku katakan pada ibu mu?" oceh Vincent
"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja."
"iya kali ini kau selamat. Jangan lakukan hal begini lagi."
"tidak aku tidak pernah minum sebanyak ini."
"kalau tidak pernah, kau sudah mati." kesal Vincent
" yah...kau ini terus saja mengatakan mati mati mati, semua orang bisa saja mati kapan pun dimana pun."
"Atau kau sengaja melakukan ini?"
"hah....aku tidak sengaja saja. Lagian itu hanya botol kecil." kata ku
Lagi-lagi Vincent manarik nafasnya berusaha tenang
"Apa kamu mau makan sesuatu?" tanya Vincent dia mulai melunak.
"Perut ku masih mual. Kita pulang saja aku ingin istirahat di rumah saja."
"tunggu sampai infusan mu habis." kata Vincent
Aku pun menuruti kata-katanya
"Apa benar kamu tidak ingat apapun semalam?" tanya Vincent
"kenapa? Apa aku sudah melakukan sesuatu?" tanya ku bingung
"tidak.. "
"lalu kenapa kamu bertanya seperti itu?" bingung ku.
Vincent diam saja
"Aku hanya ingat saat aku muntah, setelah itu aku tidak ingat apapun. Apa jangan-jangan aku membocorkan rahasia kita?" kaget ku
"tidak bukan itu." sahut Vincent
"syukurlah." kata ku lega
"Apa Alex masih hidup?" tanya ku
"apa kau berharap dia mati?" tanya Vincent
"sayang sekali dia sama sepertimu. Aku rasa dia sudah pulang."
"lalu tadi kamu akan menghajar siapa?" tanya ku
"yah.. siapa tahu dia masih di rawat." kata Vincent
"Berapa lama lagi aku mulai bosan." ketus ku
"Jangan mengeluh, ini akibat perbuatan mu sendiri." oceh Vincent
