NovelToon NovelToon
Jodoh Takdir Ilahi

Jodoh Takdir Ilahi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: nilufah

gadis cantik yang mempunyai sifat dingin dan tatapan elang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilufah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Sayang nya posisi itu tak berlangsung lama karena Chika langsung menyingkir dari atas tubuh Alif

"sepertinya aku harus pergi ke dokter spesialis jantung, untuk memeriksa jantungku" ucap Chika ka dalam hatinya, lalu dia bangkit dan membersihkan celananya yang terkena tanah

Alif juga ingin ikut berdiri, tapi saat ia ingin bangkit ada sebuah sepasang tangan yang terulur padanya"mari aku bantu"ucap jika pemilik kedua tangan di depan Alif

memegang tangan chika Alif merasa tubuhnya ringan saat bangkit berdiri, dan itu hanya perasaan aja atau benar adanya, dia merasa chika sangatlah kuat untuk ukuran seorang wanita

"balik arah biar aku bisa membersihkan belakang tubuhmu yang terkena tanah"perintah jika dan dengan patuh Alif mematuhinya

melihat pakaian Alif kotor yang terkena kotoran tanah taman, kedua tangan chika membersihkan kotoran dari pakaian Alif

sampai pakaiannya bersih dari tanah taman.

setelah sama-sama bersih dari tanah, sebenarnya mereka ingin menghabiskan waktu di taman sampai menjelang sore, tapi karena cuaca mendung mereka memutuskan pergi dari taman daripada nanti terjebak di taman

mulai terbiasa dengan detak jantung yang berlebih saat berdekatan dengan Chika, Alif bisa mengendarai motor dengan cepat dan baik, dan kali ini dia hanya butuh setengah jam untuk sampai di Mansion Chika

bertepatan dengan kedatangan Mereka hujan turun dengan deras, bukan hanya hujan petir dan gelap saling bersahutan

"sebaiknya kamu tetap di sini dulu sampai hujan reda, sangat berbahaya berkendara saat hujan lebat sekalipun kamu mengendarai mobil? ucap Cika sambil menyerahkan handuk kepada Alif untuk mengeringkan badan Alif yang sempat terkena air hujan saat berjalan masuk ke Mansion

pelayan menyajikan teh hangat dan beberapa cemilan untuk menemani chika dan Alif yang saat ini sedang menikmati turunnya hujan deras di teras Mansion Chika yang terhubung dengan taman

suara petir terdengar tapi mau pun Alif atau Chika tidak takut dengan suara tersebut ataupun kilat dan cahaya di langit

"chika, apakah kamu masih mencintainya" tanya Alif pada Chika, begitu dia ingat sosok Revan sang mantan Chika

"yah dulu aku mencintainya tapi dengan penghianatan nya aku sudah tidak mencintainya untuk apa aku mencintai penghianat sedangkan dia mencintai sahabatku sendiri, dan itu juga tunanganmu Talisa, kau juga sempat tak percaya sebelum aku memberikan bukti nyata pada mu, dan kau menanggapinya waktu itu dengan sinis" jawab chika sambil bertanya kembali kenangan masa lalu yang pahit

tidak ada wajah yang dibuat-buat dari raut wajah Chika, dan tentu Alif yang sudah belajar membaca raut wajah seseorang mudah baginya untuk membacanya raut wajah itu,

alif bisa membedakan raut yang pura-pura sedih atau yang sedih

"dia bahkan tidak menunjukkan raut sedih saat menceritakan kisah sedihnya sepertinya dia telah banyak menanggung penderitaan"

"waktu itu aku benar-benar udah di butakan Dengan cinta karena dia itu sangat manis dan cinta pertamaku, maaf ya kalau perkataanku waktu itu membuatmu tak nyaman atau merasa tak dipercaya" jawab Alif atas pertanyaan Chika

" oke fine tak apa aku sudah melupakannya dan kuharap itu tak akan terjadi lagi di kemudian hari, karena itu hari yang paling menyakitkan dalam sejarah hidupku, dan setelah itu opa aku meninggal di sanalah kehidupanku jadi berantakan, tapi tak apa aku sudah bangkit lagi dengan keadaan baru ku ini" ucap Cika menceritakan kisah hidupnya dan mengalirlah tanpa rasa beban di hatinya sungguh ia merasa begitu ringan

" maaf ya aku tidak tahu saat bantuan darren meninggal, sungguh waktu pesta pertunanganmu aku juga terpuruk dan tak sempat untuk memikirkan siapa-siapa" ucap Alif menceritakan keadaan waktu itu

Mereka pun bercanda gurau di sana tak terasa Alif sudah 2 jam di Mansion Chika, setelah hujan benar-benar reda, Dia memutuskan untuk pulang kebetulan sopir keluarga sudah datang menjemputnya jadi dia tidak mempunyai alasan untuk lebih lama lagi di Mansion Chika

di ruang tamu yang bernuansa putih Gading, terdapat banyak lampu kristal dan sopa guci yang bernilai fantastik, terdapat empat orang gadis yang sedang duduk dan dua orang bocah kembar yang melihat mereka sedang bercanda

" cika lo gak mau gitu liburan, otak gue ngebul harus mikir misi terus kapan liburannya" keluh Alia

"sesudah selesai misi " ucap chika

"ah yang bener nih beb" ucap Alia berbinar-binar lalu memeluk Chika

di balik sifatnya yang dingin irit bicara dan tak tersentuh dia juga akan, bersikap hangat kepada abang abangnya dan para sahabatnya dan juga adik kembar nya

"chika besok mami dan papi pulang dari luar negeri, mereka minta untuk ngajak kamu ke Mansion" ajak Zakiyah

"ada oleh-oleh gak yah" tanya intan

" sih lo itu gak diajak orang Zakiyah cuma ngajak Cika doang" ucap Alia

"heh diem lo bocah, gue juga ingin ketemu mami dan papi kali" ucap intan

" cih mana mau mami dan papi ketemu sama kamu yang tukang ngerusuh" ucap Alia sinis

" he-"

Ucapan intan terpotong saat suara Zakiyah terpotong

" kalian ini kenapa sih pada ribut, tadi tuh gue memang tanya sama Chika, karena kalian tahu sendiri chika itu kayak gimana, kalian walaupun tidak di ajak pasti kalian akan ke mansion gue juga, jadi gak usah ribut lagi pusing gue" ucap Zakiyah panjang lebar sambil memijat pelipisnya

Intan dan Alia hanya cengengesan

" bagaimana Chika kamu mau ketemu mami papi besok" tanya Zakiyah

" bi tolong antar adik kembarnya istirahat " ucap cika pada pelayan yang mengasuh kedua adik nya

" iya besok gue ke sana, Reva Revi kamu istirahat dulu ini sudah malam " ucap Chika tersenyum manis, saat melihat Adi kembar nya menguap terus Chika menyuruh kedua nya untuk ke kamar mereka

" iya kak, Kaka juga jangan malam malam nya tidur nya

dan mereka pun berpamitan pada semua kakak kakak nya

" dah adik kembar selamat tidur dan semoga bermimpi indah" ucap Chika

Dan di jawab hanya dengan anggukan oleh kedua nya

Setelah kedua adik ke kamar mereka pun melanjutkan pembicaraannya yang tadi sempat tertunda

" nah gitu dong Chika, kamu jangan terus menghindar dari orang, kamu harus lawan rasa trauma mu itu, kamu tak sendiri ada kami bersama yang selalu bersama mu" ucap Alia lalu memeluk hangat Chika dan di ikuti oleh Zakiyah dan intan, keempat sahabat itu berpelukan hangat, saling menguatkan satu sama lain

" gue harap kalian tak pernah berubah" batin Chika dan membalas pelukan hangat mereka

Chika sangat beruntung punya sahabat yang selalu mendukung dia, punya Abang yang selalu meratu kan diri nya

Walaupun dia di buang oleh keluarga nya tapi ada keluarga sahabat nya yang begitu menyayangi nya layak nya anak kandung mereka

1
lu'lu nur syarifah
makasih atas follow nya, siap
nina_alyno
cerita yang bagus kak aku follow ya semoga di follback hehehe
LaConstieConsti
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
Ivy
Baca ini sambil dengerin lagu slow jadi makin nyes. 🎶
Kirito
Bikin galau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!