NovelToon NovelToon
Alone

Alone

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: NurFitriAnisyah

Arkan Pratama, putra kedua dari pasangan Azel dan Renata. Dia adalah anak tengah yang keberadaannya seringkali di abaikan oleh mereka. Tidak seperti kakak dan adiknya yang mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang berbeda dari orang tuanya. Hingga....

Penasaran?
Akankah Arkan mendapatkan kasih sayang dari keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurFitriAnisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alone 11

“Kita jalan-jalan yuk! Abang pingin nonton ke bioskop, udah lamakan gak nonton.” Ajak Arief pada Arhan yang sedang duduk santai di sofa.

“Nonton ke bioskop ya? Kemarin Arhan udah dari sana.” Jawab Arhan sedikit ragu-ragu.

“Em, gitu ya. Kalau begitu kita jalan ke tempat lain saja, Abang butuh refreshing nih.” Ajak Arief lagi.

“Kapan Bang?”

“Sekaranglah, masak iya tahun depan.” Ujar Arief.

“Duh gimana ngomongnya ya?” Ujar Arhan pelan, seraya meremas-remas jari jemarinya.

“Ayo, Han kita berangkat. Abang sudah siap.” Ujar Arkan yang melangkah turun dari kamarnya.

“Kalian mau kemana?” Tanya Arief dengan sorot matanya yang tajam.

“Kita mau- hmmbbb.” Ujar Arkan kurang jelas sebab Arhan tiba-tiba membekap mulutnya.

“Kita mau keluar jalan-jalan sebentar cari angin Bang.” Sela Arhan cepat.

“Oh begitu. Abang sekarang mengerti pergilah. Selamat bersenang-senang Han!” Ujar Arief dan memalingkan wajahnya saat melihat Arkan.

“Kenapa emangnya kalau Bang Arief tau kalau kita mau pergi-.”

“Ssttt!” Desis Arhan menghentikan perkataan Arkan.

“Kalau Bang Arief tahu. Dia pasti mengejek gue terus-terusan.” Ujar Arhan.

“Baiklah. Ayo kita pergi sekarang.”

Sebenarnya Arhan ingin pergi mencari hadiah ulang tahun untuk kekasihnya, Shalwa. Arhan mengajak Arkan pergi ke pusat perbelanjaan. Dia meminta Arkan untuk membantunya memilihkan hadiah untuk Shalwa, karena menurutnya selama ini pilihan Arkan selalu tepat dan tidak pernah mengecewakan buat Shalwa.

"Makasih ya, Bang. Sudah mau bantuin gue." Ujar Arhan.

"Iya, sama-sama. Semoga saja pacarmu itu suka dengan hadiah ini." Ujar Arkan dengan hati yang terasa sakit karena luka yang dia rasakan belum kering.

"Pasti! Pasti dia suka Bang. Pilihan Abang selama ini selalu tepat dan tidak mengecewakan." Ujar Arhan.

"Informasi yang Abang dapat dari bang Ikhsan selalu akurat." Lanjutnya.

Arkan mengiyakan saja perkataan dari sang adik. Padahal dirinya tahu semua tentang Shalwa, karena sudah menjalani hubungan dengan Shalwa selama 4 tahun. Semenjak dirinya melihat Shalwa pertama kali waktu dia datang ke rumah Ikhsan untuk mengerjakan tugas kuliah di tahun pertama ia menjadi mahasiswa dan Shalwa masih duduk di kelas 2 SMA.

"Ayo kita cari makan dulu sebelum pulang Bang. Gue udah lapar banget." Ajak Arhan.

"Baiklah, tapi Abang ke toilet sebentar ya...." Ujar Arkan dan bergegas pergi meninggalkan Arhan.

"Ya udah, tapi cepat ya. Gue tunggu di sini." Balas Arhan, Arkan hanya mengacungkan jempolnya tanpa menoleh.

Skip Toilet.

Arkan memasuki toilet, segera mencuci tangannya dan membasuh wajahnya. Namun saat membasuh wajahnya Arkan terkejut dengan darah yang mengalir keluar dari lubang hidungnya.

Arkan segera membersihkan darah yang mengalir tersebut, dan segera mencari obat miliknya.

Disisi lain Arhan yang menunggu Arkan memilih untuk menyusul Arkan yang telah lama pergi ke toilet namun belum kembali juga.

"Kenapa perasaanku gak enak ya? Gue nyusul Abang sajalah." Ujarnya pergi menuju toilet.

Saat akan masuk ke dalam toilet, Arhan langsung berpapasan dengan Arkan.

"Apa semua baik-baik saja, Bang?" Tanya Arhan melihat wajah Arkan yang pucat pasih.

"Iya, Abang hanya sedikit flu saja." Bohong Arkan.

"Abang jangan bohong, kalau Abang sakit bilang Bang. Jangan diam saja!"

"Iya, Abang baik-baik saja kok. Ayo katanya tadi mau cari makan?" Ujar Arkan mengalihkan.

"Baiklah.... Tapi tolong jangan sembunyikan sesuatu dariku Bang!"

Arkan hanya tersenyum dan tidak menanggapi Arhan.

Setelah makan, mereka berdua akhirnya pulang.

"Bang ini gue punya sate ayam buat Abang." Ujar Arkan yang melihat Arief di ruang tamu.

"Gue gak mau!" Jawab Arief ketus.

"Tapi gue beli ini buat Abang."

"Sudah gue bilang gak mau! Gue GAK MAU!!" Bentak Arief seraya melempar makanan yang Arkan berikan.

"Sampai kapan?" Ujar Arkan pelan.

"Mau sampai kapan Abang akan bersikap seperti ini padaku?"

"Gue gak mau mati dengan membawa kebencian dari semua orang."

"Katakan apa salah ku Bang!!" Ujarnya lagi sembari meraih lengan Arief.

"Kau mau tahu apa salah Lo?" Heh." Ujar Arief tersenyum sinis.

"Ya, katakan Bang salahku apa?" Ujar Arkan.

"Sebelumnya gue gak pernah bedain Lo sama Arhan, gue sayang kalian berdua." Ujar Arief mulai menjelaskan.

"Tapi saat gue sakit dan hampir mati, Lo menghilang dan gak peduli sama gue! Hanya Arhan yang selalu ada dan memberikan semangat ke gue!" Jelasnya.

"Dan Lo... jangankan memberikan semangat, menjenguk gue aja Lo nggak ada bangsat!!" Bentak Arief menarik kerah baju yang Arkan kenakan.

"Lepasin Bang." Ujar Arkan pelan.

Flashback on.

7 tahun lalu.

"Arief, bunda tahu kamu anak yang kuat jadi bertahanlah. Kamu harus sembuh nak." Ujar Renata sedih.

Karena sudah tidak sanggup melihat keadaan anak sulungnya. Yang telah berbaring begitu lama di ranjang rumah sakit.

"Arief, ayah pasti akan segera mendapatkan pendonor untukmu. Jadi bertahanlah sedikit lagi, demi kami semua." Ujar Azel tidak kalah sedih.

Di sisi lain.

"Bang kapan operasinya akan dilakukan? Aku tidak mau ayah dan bunda terus menangis." Tanya Arkan di ruangan Rangga.

"Abang tanya sekali lagi, kamu yakin akan mendonorkan ginjal mu untuk Arief?"

"Tentu saja! Aku juga sudah melakukan pemeriksaan dan semuanya cocok. Bang Rangga masih nunggu apa lagi?"

"Tapi... Abang khawatir dengan kondisimu Arkan." Ujar Rangga.

"Aku akan baik-baik saja Bang." Ujar Arkan menyakinkan.

"Dan satu hal lagi, Arkan minta tolong sama Bang Rangga. Arkan mohon jangan beritahu hal ini pada siapapun. Arkan tidak mau Bunda dan Ayah ataupun yang lainnya semakin sedih dan khawatir." Ujar Arkan.

"Baiklah. Abang mengerti, tapi kamu juga harus janji. Kamu harus baik-baik saja."

"Iya Arkan janji."

Karena melihat keyakinan dari Arkan. Dan mengingat kondisi Arief yang kritis Rangga segera mempersiapkan ruang operasi transplantasi ginjal untuk Arief dan Arkan.

Hampir 6 jam lamanya Rangga di ruang ICU. 1 jam lebih lama dari pada perkiraan waktu operasi transplantasi. Karena ada saat, dekat jantung Arkan melemah dan berhenti saat prosedur berlangsung.

Saat itu, tanpa pikir panjang Rangga segera melakukan pertolongan pada Arkan.

"Arkan Pratama! Kembalilah kau sudah berjanji akan baik-baik saja padaku!" Ujar Rangga sambil terus melakukan CPR pada Arkan.

*CPR adalah teknik penyelamatan nyawa yang berguna dalam banyak keadaan darurat ketika pernapasan atau detak jantung seseorang terhenti.*

"Kau tidak boleh mengingkari janjimu!"

Sepertinya Arkan mendengarkan perkataan Rangga dan menepati janji nya. Detak jantung Arkan mulai berdetak kembali. Meskipun nyawanya kini tidak dalam bahaya lagi. Namun dirinya harus koma selama 1 bulan lamanya.

Flashback off.

...ℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱ...

1
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
happy ending...😁😁
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
kenapa harus meninggal thor..duh kapan bahagianya arkan
❤️⃟Wᵃf~알레나 (Alenα) ⍣⃝కꫝ 🎸
alhamdulillah sudah ada perubahan dalam diri Arkan, Cita-cita dan harapan dia sudah terwujud, tinggal menyambut kebahagiaan bersama keluarga nya
❤️⃟Wᵃf~알레나 (Alenα) ⍣⃝కꫝ 🎸
syukur deh mimpi membawa perubahan, tinggal Arif aja nih yang masih sinis terhadap Arkan
❤️⃟Wᵃf~알레나 (Alenα) ⍣⃝కꫝ 🎸
ampuunnn thoorr ternyata ini cuma mimpi, air mata udah menetes 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
tapi syukur deh, semoga dengan mimpi itu sang ayah bisa merubah sikap nya sama Arkan
❤️⃟Wᵃf~알레나 (Alenα) ⍣⃝కꫝ 🎸
menyesal kah sekarang ketika melihat Arkan sudah tak berdaya
dan buat bunda jangan hanya bisa menyalahkan saja kau juga sama 🤧
❤️⃟Wᵃf~알레나 (Alenα) ⍣⃝కꫝ 🎸
ternyata Arkan donorin ginjal nya buat Arif dan lagi dia koma, itu pula yang menyebabkan Arkan tidak menjenguk atau memberikan semangat buat Arif.
duh kalau Arif tau pasti nyesel banget itu, Arkan udah berkorban buat dia
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
alone alone alone...
arkan selalu sendiri padahal memiliki keluarga yang lengkap
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
bisa aja nih Arkan, kalau memang suka bilang dong jangan diam bae
bbip20
Banyakkk banyak banget yg kamu dan keluarga g tau tentang Arkan
bbip20
Tapi emng selalu menjadi pertanyaan buat aku, kenapa? kenapa anak tengah/kedua tuh di gituin? di beda2in. rasanya tuh kit heart bangettt, punya keluarga tpi kyk sendirian 😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan jangan meninggal dulu, kamu harus kuat ayo bangun lah Arkan ada Rafi yang menunggu mu😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Tidak mungkin.... ini hanya mimpi kan😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Semoga berubah beneran ayahnya
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Shalwa oh Shalwa lupakan perasaan mu sudah ada Arhan lho
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arhan tidak peka ini Shalwa itu masih mencintai mantannya
Syah Wardi
ok bro lanzud
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Padahal sakit yang kamu derita lebih parah tapi kenapa tidak ada yang perduli dengan mu Arhan😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan kamu juga harus sembuh, jangan buat dokter Ara om kamu dan pamanmu sedih melihat keadaan mu
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Sekarang kamu tau kan Dokter Ara gimana keluarga dokter Arkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!