Kiara seorang putri manja yang hidup penuh kemewahan, tiba-tiba terbangun di sebuah gubuk dengan seorang pria di samping nya.
"Mau minum istriku?" tanya pria itu membuat Kiara terdiam.
Siapa sangka, dirinya berpindah tubuh menjadi seorang istri yang memiliki suami miskin di desa kecil.
Tidak bisa hidup dengan kesusahan, Kiara akan merubah kehidupan barunya dengan pengetahuan kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersama
"Kenapa diam?" Tanya Ivan yang membuat Viola tersadar.
"Tidak ada, aku terdiam karena kata-kata mu. Kau bilang apa, sentuhan ajaib?" Ucap Viola yang membuat Ivan mengangguk.
"Ya, sentuhan ajaib. Ada yang bisa ku bantu?" Ucap Ivan lagi membuat Viola tampak berpikir sejenak dan tak lama dia mengangguk.
"Kalau kau tidak keberatan, bisa bantu masukkan kedalam plastik nya." Jelas Viola membuat Ivan tersenyum kecil dan tak lama menggerakkan tangannya berkutat dengan packaging itu dan gelang hasil tangan istrinya.
Sepasang suami istri itu tampak senang dengan kegiatan mereka berdua. Viola yang membuat gelang dengan telaten dan Ivan yang membungkusnya dengan rapi. Sesekali terlihat Ivan mengambil alih untuk memasang jepit lobster.
"Tangan mu tidak sakit?" Tanya Ivan ketika dirinya tengah menyelesaikan bagian nya.
"Ya, sedikit..... Tapi awalnya saja, setelah itu tidak lagi. Mungkin karena mulai terbiasa." Jelas Viola.
"Wah.... Kau tampaknya lebih cepat dariku. Sepertinya aku akan menjual lebih awal, dan tentunya dengan jumlah yang lebih banyak." Ucapan Viola tentu saja membuat Ivan teringat akan sesuatu dan tak lama mengungkapkan nya.
"Jadi yang kemarin....." Viola langsung tersenyum kikuk ketika dirinya sudah ketahuan lebih banyak.
"Aku baru mencoba nya."
"Dan hasilnya?" Tanya Ivan kembali.
"Tidak banyak.... Tapi aku senang. Bukan hanya senang, tapi seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutku." Jelas Viola membuat senyum Ivan semakin merekah.
"Itu sangat bagus! Aku sangat senang. Apalagi melihat mu senang seperti ini. Mau ku bantu? Menunggu tidak akan terasa jika berdua." Ada gurat kemerahan yang tercipta di wajah Viola, meksipun tidak jelas.
"Ya, setidaknya ada teman ku untuk bicara." Ucap Viola.
"Aku bukan hanya teman bicara mu tapi juga teman hidup mu, segalanya." Viola menatap lekat wajah Ivan, entahlah... Tapi hatinya merasa berdebar ketika bersama pria ini apalagi ketika berbicara.
"Benar.... Ayo susun lagi, kita harus cepat." Sambung Viola membuat Ivan hanya bisa menggeleng kecil dan mengerjakan pekerjaannya.
Sore kembali tiba, Viola kembali dengan keranjang di tangannya yang berisi gelang-gelang cantik buatan nya, dia berharap hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan tentunya dirinya tidak sendiri tetapi ditemani oleh suaminya.
Tapi baru setengah perjalanan, keduanya tampak bertemu dengan dua orang pria paruh baya yang berbeda arah dengan mereka.
"Kalian penghuni rumah coklat itu?" Tanya salah seorang.
"Iya pak, kami tinggal disana. Salam kenal." Ucap Ivan yang membuat Viola mengangguk kecil saja dengan sedikit tersenyum.
"Senang memiliki warga baru, selamat datang di desa kami."
"Kami juga senang, desa yang indah."
"Baiklah, sampai jumpa lagi. Bapak tinggal di sana, di seberang stasiun." Jelas pria itu membuat Ivan mengangguk.
"Mari pak." Keduanya kembali melanjutkan perjalanan mereka, dan ketika mereka sampai kereta masih belum muncul. Viola melihat-lihat tempat dia berjualan sebelumnya. Terlihat kosong dan membuat Viola segera mengajak suaminya ke sana.
"Kau jualan disini?" Viola mengangguk cepat.
"Iya, untuk sementara. Jika punya uang, baru memiliki tempat sendiri." Jawab Viola.
"Baiklah, sebentar lagi kereta api datang." Ya, terdengar suara klakson kereta dan perlahan berhenti.
"Kau diam saja, biar aku yang bicara." Ucap Viola membuat Ivan mengangguk setuju saja.
Ketika ingin berteriak menjajakan dagangannya, manik Viola justru membulat ketika melihat sesuatu yang mendekat ke arah mereka.
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.