Pada saat pertempuran besar meletus di alam surgawi, Shen Jiewen menghadapi kematian yang tak terhindarkan. Dalam detik-detik terakhirnya, dia membuat keputusan drastis untuk menggunakan sebuah teknik kuno yang nyaris terlupakan.
Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Shen Jiewen mengubur tubuhnya di tengah tanah terlarang, sebuah tempat yang penuh dengan aura mistis dan bahaya yang tak terhitung jumlahnya.
Teknik kuno yang dia gunakan memungkinkan roh dan kesadarannya untuk bereinkarnasi sebanyak sepuluh kali, masing-masing kali dengan atribut suci yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyatukan benih surgawi yang utuh, sebuah kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu mencapainya.
Namun, perjalanan ini tidak hanya penuh dengan pencapaian. Musuh lama dari pertempuran surgawi mengintai di setiap sudut, menyadari bahwa Shen Jiewen sedang mengumpulkan kekuatan yang dapat mengancam tatanan surgawi. Mereka mengirim pembunuh, memanipulasi peristiwa, dan bahkan bersekutu dengan entitas gelap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinju
Mata Xu Jun berbinar, dia segera meraih dua buah kehidupan itu kemudian memakannya dengan sangat rakus. Setelah berkultivasi selama 3 tahun, aura di tubuhnya benar-benar sangat kacau balau, dia belum sempat menstabilkan kembali ranah kultivasinya, sebelum keluar dari pengasingan.
Wajah murid-murid sekte surga suci berkedut, mereka melirik ke arah tetua Lu yang saat ini menunjukkan kebencian. Pria tua itu telah berkali-kali kehilangan beberapa sumber daya, yang telah secara susah payah ditanamnya.
Shen Jiewen tersenyum riang, dia segera menyeret Xu Jun untuk pergi dari sekte surga suci. Ada begitu banyak harta berharga di dimensi menengah dan mereka harus segera tiba di sana sebelum pihak lain.
"Ayo pergi berburu, ayah! Ada banyak harta berharga di dimensi menengah!" ucap Shen Jiewen.
Xu Jun mengerutkan dahinya, "Benarkah?"
"Tentu saja, aku akan mendapatkan lebih banyak dibandingkan orang lain," jawab Shen Jiewen sambil menepuk dadanya dengan sangat bangga.
Xu Jun tertawa, baginya Shen Jiewen hanyalah seorang bocah yang sangat polos, sehingga menganggap bahwa pembukaan dimensi menengah merupakan tempat yang nyaman untuk bermain-main.
Sedangkan Xu Ran tersenyum tipis, dia berjalan dengan sangat santai di belakang mereka. Pemuda itu telah mengetahui kemampuan dari Shen Jiewen dan berpikir untuk mengikuti mereka. Bahkan murid-murid dari sekte surga suci lainnya tanpa ragu-ragu berjalan di belakangnya.
"Eh? Apa yang kalian lakukan?" tanya Xu Jun saat menyadari ada begitu banyak orang yang mengikutinya.
"Kami juga ingin pergi ke dimensi menengah bersama kalian," ucap salah seorang murid sekte surga suci dengan sangat santai.
Xu Jun mengerutkan dahinya, dia merasa sangat aneh dengan kelakuan murid-murid juniornya itu. Meskipun dimensi menengah merupakan tempat yang sangat luas, namun jika mereka terus bergerombol seperti itu, bukankah akan membuat hasil perburuannya menjadi semakin sedikit?
Dia baru saja akan membuka mulut, namun tiba-tiba saja wajahnya berkedut. Tidak hanya murid-murid sekte surga suci, bahkan para master dan tetua juga ikut turun gunung. Nampaknya Shen Jiewen memiliki daya pikat tersendiri, sehingga mereka semua tak ragu-ragu untuk mengikutinya dengan suka rela.
Xu Jun hanya bisa menelan kembali keberatannya, dia tidak memiliki kata-kata yang cukup untuk mengusir mereka semua. Dibandingkan dengan berburu harta karun, Xu Jun malah berpikir bahwa saat ini semua orang akan pergi untuk bertamasya.
Perjalanan menuju dimensi menengah membutuhkan waktu yang cukup lama, mereka mempergunakan formasi transfer, meskipun harus membayar dengan sejumlah koin emas.
Setelah menghabiskan waktu hampir 25 hari, akhirnya semua orang tiba dengan selamat. Mereka berdiri dengan sangat santai, sambil menunggu pembukaan dimensi tersebut. Namun beberapa pihak terlihat menertawakan kelompok Xu Jun, walau bagaimanapun, dia membawa terlalu banyak orang dalam kelompoknya.
"Hei lihat itu! Apakah mereka berpikir untuk pergi bertamasya?"
"Tunggu-tunggu! Bukankah itu murid-murid dari sekte surga suci? Apa yang terjadi? Apakah mereka tidak memiliki cukup tempat tinggal, sehingga harus membawa seluruh muridnya ke tempat ini?"
"Benar-benar lelucon! Bagaimana mungkin murid-murid dari sekte surga suci melakukan tindakan bodoh seperti ini? Meskipun dimensi menengah terbuka untuk berbagai kalangan, namun untuk bersaing dan mendapatkan harta berharga, dibutuhkan keberanian dan juga kemampuan yang sangat besar."
"Kurasa mereka benar-benar sangat konyol!"
Terdengar cibiran-cibiran dari mulut para pembudidaya yang lain, jika dilihat dari pakaiannya, mereka merupakan murid dari salah satu sekte besar, sehingga selalu menganggap sekte kecil sebagai sampah.
Shen Jiewen menatap sengit, dia benar-benar tidak menyukai orang-orang yang bersikap sombong dan arogan, apalagi kemampuan orang-orang itu juga berada di bawahnya.
"Berisik! Mulut kalian benar-benar bau!" ucap Shen Jiewen sambil melotot. Xu Jun terlihat sangat kaget dengan reaksi bocah itu, dia berniat untuk meminta maaf. Namun murid-murid dari sekte surga suci serempak tertawa, nampaknya mereka dalam situasi yang sangat bersemangat. Apalagi setelah melihat Shen Jiewen yang berhasil memprovokasi orang-orang itu.
Master sekte dan para tetua juga hanya tersenyum tipis, mereka sama sekali tidak melarang Shen Jiewen untuk berbicara kasar terhadap pihak lain, membuat kerutan di dahi Xu Jun semakin banyak.
'Apa yang terjadi? Mengapa mereka membiarkan Shen Jiewen melakukan hal itu. Apakah mereka tidak mengetahui, jika murid-murid dari 4 sekte besar bisa saja menganiaya bocah itu?'
Mata orang-orang itu langsung melotot, mereka benar-benar sangat kesal. Apalagi setelah melihat tindakan yang dilakukan oleh murid-murid dari sekte surga suci, yang seolah-olah ingin menantangnya.
"Heh! Sepertinya kalian semua meminta pemukulan!" ucap salah seorang murid dari sekte gunung suci sambil menyeringai, dia segera berjalan ke depan teman-temannya, sambil mengacungkan tinju.
Murid-murid dari sekte surga suci langsung tertawa, mereka bertepuk tangan dan berteriak dengan sangat kencang, seolah-olah menjadi suporter bola.
"Hajar dia, tuan muda!"
"Ayo pukul!"
"Beri pelajaran!"
"Patahkan kakinya!"
"Semangat, tuan muda!"
Wajah Xu Jun berkedut, dia benar-benar sangat kesal dengan reaksi yang ditunjukkan oleh murid-murid dari sekte surga suci. Namun tiba-tiba saja matanya melirik ke arah Xu Ran yang merupakan adik kandungnya sendiri, pemuda itu bahkan jauh lebih heboh dibandingkan murid-murid yang lain, dia sengaja membungkukkan badannya ke arah Shen Jiewen sambil terus memprovokasi bocah itu.
"Ayo keponakan! Pukul dia! Lemparkan! Jangan lupa rampok semua hartanya!"
Kepala Xu Jun tiba-tiba saja terasa sangat pusing, dia benar-benar tidak mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi. Pihak lain merupakan murid-murid dari sekte gunung suci, dan telah mencapai tingkat pencerahan, sedangkan mereka masih berada di tingkat tulang ekstrem. Adapun Xu Jun saat ini baru saja menyeberang ke tingkat prasasti tingkat 1.
Shen Jiewen melompat, bocah itu menyilangkan kedua tangannya di belakang punggung, "Datang!"
Murid-murid dari sekte gunung suci tertawa, mereka bahkan baru mengetahui, bahwa murid-murid dari sekte surga suci merupakan orang-orang yang tebal muka, tidak hanya tidak maju untuk melawan,namun mereka mendorong seorang bocah berusia tiga tahun untuk mendapatkan pemukulan.
"Heh! Jangan salahkan tuan muda ini jika kejam!" ucap salah seorang pemuda sambil melepaskan tinjunya, ada gelombang kekuatan besar dalam serangan itu, yang membuat Xu Jun seakan merasakan kulit kepalanya mati rasa.
Shen Jiewen tidak merasa takut, bocah itu juga mengacungkan tinjunya, hingga membuat murid-murid dari sekte gunung suci langsung tertawa terbahak-bahak.
Namun tiba-tiba saja mata mereka dibuat melotot, saat menyaksikan tinju milik rekan mereka akhirnya hancur. Namun serangan tinju bocah kecil itu masih terus maju, dengan kecepatan yang sangat tinggi dan langsung menghantam wajah lawannya.
Duagh...
Pemuda itu terpental hingga beberapa meter ke belakang, bahkan dia meludahkan beberapa teguk darah segar. Seluruh organ internalnya seakan mati rasa, hanya dia yang mengetahui seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh tinju lawannya.
"Hahaha..." terdengar suara tawa dari murid-murid sekte surga, mereka terlihat sangat puas setelah mengetahui hasil dari pertempuran tersebut.
Bahkan Xu Jun hampir saja terjatuh di atas tanah, dia tak menyangka jika putra angkatnya itu memiliki kekuatan yang bahkan jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan dirinya sendiri. Pantas saja jika sejak tadi semua orang seolah-olah tidak merasakan takut dan mendorong bocah itu untuk maju melawannya.
"Hebat tuan muda!"
"Ayo pukul dia!"
Murid-murid dari sekte surga suci dipenuhi dengan kegembiraan, sedangkan lawan mereka hanya bisa terdiam di tempatnya, sambil menatap kosong.
Bagaimana bisa seorang bocah berusia tiga tahun mengeluarkan energi Qi? Dia bahkan merupakan salah seorang elit tingkat alam misteri. Ini tidak bisa dibayangkan, mereka harus segera melenyapkan bocah itu, agar tidak menjadi duri di masa depan. Seorang jenius yang mampu mengalahkan lawan dalam satu kali serangan? Heh! mereka hanya ditakdirkan untuk menjadi alas kaki bagi murid-murid dari gunung suci.
"Membunuh!"
panen besar....
Jangan Beri ampun .....