Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Seorang gadis berusia 18 tahun bernama Intan, dipaksa Bapaknya menikah dengan Ricko, laki-laki berusia 28 tahun, anak sahabatnya.
Awalnya Intan menolak karena ia masih sekolah dan belum tahu siapa calon suaminya, tapi ia tidak bisa menolak keinginan Bapaknya yang tidak bisa dibantah.
Begitu juga dengan Ricko. Awalnya ia menolak pernikahan itu karena ia sudah memiliki kekasih, dan ia juga tidak tahu siapa calon istrinya. Namun, ia tidak bisa menolak permintaan Papanya yang sudah sakit sangat parah.
Hinggga akhirnya Ricko dan Intan pun menikah. Penasaran dengan kisah mereka? Yuk langsung simak ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Setelah berganti pakaian, Intan keluar dari kamarnya dan tidak menemukan sosok Ricko di ruang keluarga. Ia pun menunggu Ricko di ruang tengah hampir setengah jam. Karena kesal, akhirnya Intan menyusul Ricko di kamar lantai atas. Sesampainya di depan pintu kamar Ricko, Intan mengetuk pintu itu.
"Mas ... Mas Ricko …," panggil Intan. Namun, tidak ada jawaban. Ia mengulanginya sekali lagi, tapi hasilnya tetap nihil.
Intan pun membuka pintu kamar itu dan kamar itu terlihat kosong. Ketika Intan hendak keluar dari kamar dan menutup pintunya, tiba-tiba terdengar suara Ricko dari dalam kamar. Intan pun menoleh ke arah sumber suara.
"Ada apa?" tanya Ricko yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya.
Intan yang melihatnya pun merasa malu. Ia segera berbalik badan membelakangi Ricko.
"Aku tunggu di bawah Mas ...," ucap Intan lalu menutup pintu dan turun menunggu Ricko di ruang tengah. Tidak berapa lama kemudian Ricko turun dan duduk di samping Intan.
"Berangkat sekarang?" tanya Intan sambil beranjak bangkit dari duduknya.
"Tunggu!" cegah Ricko sambil menarik tangan Intan. Intan pun duduk kembali.
"Ada apa lagi?" tanya Intan kesal.
"Setelah mendapatkan surat nikah nanti, kamu akan menjadi istriku yang sesungguhnya. Aku sudah berjanji untuk tidak akan menceraikanmu. Jadi, jagalah sikapmu. Jangan dekat-dekat dengan pria lain!" ujar Ricko serius.
"Iya, aku tahu. Dia hanya temanku sekolah, Mas. Tadi dia yang nawarin mau antar aku pulang," ucap Intan jujur.
"Oke. Aku percaya padamu. Ayo berangkat!" pungkas Ricko lalu berdiri dan berjalan keluar rumah di mana mobilnya berada. Intan pun mengikuti di belakangnya.
Di dalam mobil Intan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia sekarang seorang istri dari om-om berusia 28 tahun. Apakah Ricko juga akan meminta haknya sebagai seorang suami? Intan yang memikirkannya menjadi takut sendiri. Pacaran dan berciuman saja ia belum pernah. Malah sekarang tiba-tiba ia sudah menikah.
"Mas. Mm ...," ujar Intan mengurungkan kata-kata selanjutnya. Ia merasa ragu untuk menanyakannya pada Ricko.
"Apa?" sahut Ricko sambil tetap fokus mengemudi.
"Lupakan! Nggak jadi," balas Intan.
Ricko pun menepikan mobilnya di bahu jalan.
"Bicara!" ujar Ricko seraya memandang ke arah Intan.
"Mm … apa Mas Ricko juga akan meminta itu?" tanya Intan dengan takut dan malu. Dadanya berdebar-debar saat mengatakannya.
"Itu apa?" tanya Ricko pura-pura bodoh. Tentu saja ia mengerti apa yang dimaksud Intan.
"Mm … seperti yang dilakukan suami istri pada umumnya," jawab Intan bertele-tele.
"Tentu saja. Aku laki-laki normal yang punya nafsu. Kalau tidak melakukannya dengan istriku, lalu dengan siapa?" balas Ricko sungguh-sungguh.
"Tapi, aku masih sekolah, Mas. Aku takut ...," balas Intan takut dan hampir menangis. Wajahnya terlihat khawatir.
"Tenang saja. Aku tidak akan melakukannya sekarang, tapi ketika aku menginginkannya jangan pernah menolaknya!" balas Ricko lalu menyalakan mobilnya lagi dan melajukannya ke jalan raya menuju KUA.
*
Setelah menandatangani berkas dan mendapatkan buku nikah, Ricko dan Intan menjenguk Pak Bambang di rumah sakit.
Ricko menunjukkan buku nikahnya pada Pak Bambang. Pak Bambang pun merasa lega dan bahagia akhirnya anaknya menikah juga. Apalagi dengan wanita pilihannya. Ia sangat tidak rela jika Ricko menikah dengan Rossa karena ia merasa Rossa bukan wanita baik-baik. Apalagi Rossa seorang model yang tubuhnya dipamerkan di sana sini. Dan ia juga yakin kalau Rossa juga sering tidur dengan laki-laki lain untuk memanjat ketenarannya.