NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Aron yang awal hendak pergi mencari Gendis terpaksa harus mengurungkannya, langsung mengeluarkan ponsel di saku jasnya menelpon Chiko.

"Halo Pah, ada apa?" tanya Chiko di telpon yang baru bangun di tempat tidur.

"Chiko, lepaskan wanita itu, Papa akan menceraikannya, ingat jangan di sakitinya sedikitpun," jawab Aron di telpon.

"Akhirnya Papa merasa bersalah juga sudah mengkhianati Mama?" tanya Chiko.

"Sudah jangan banyak tanya, cepat lepaskan wanita itu karena tidak salah apa apa!" tandas Aron langsung menutup telponnya.

Chiko langsung bangun dari tempat tidurnya dan Aron langsung pergi hendak menemui Bu Melta, hendak memberi tahukan kalau Gendis baik baik saja.

Chiko setelah mandi dan mengenakan jas menaruh satu paket di atas meja untuk Rere yang masih lelap tidur, setelah Chiko keluar kamar anak buah Chiko langsung membawakan sarapan yang sudah di siapkan.

"Gua mau ke markas dulu, jaga perempuan itu gua masih butuh tiga harian lagi," jelas Chiko setelah di luar kamar.

"Siap Boss, tenang saja kita akan menjaganya dengan baik," balas salah satu anak buahnya.

Chiko langsung melangkah pergi salah satu anak buah Chiko langsung membawakan sarapan masuk ke dalam kamar, di depan diskotik Palin sudah siap berdiri menunggu di parkiran yang sudah menyiapkan mobil.

"Kita ke markas!" ucap Chiko sambil masuk ke mobil.

"Siap Boss!" Palin langsung menutup pintunya.

Di tempat lain di dalam gudang Gendis yang di sekap duduk di kursi merasakan pegal dan kesemutan, membuat Gendis meringis kesakitan hingga menangis berurai air matanya namun Gendis tidak bisa berbuat apa apa, karena kedua tangan dan kakinya di ikat ke kursi dengan cukup kencang.

Chiko yang sudah sampai di markas keluar dari mobil langsung melangkah menuju gudang, di ikuti beberapa anak buahnya yang bergantian jaga hingga pagi, sampai depan pintu gudang anak buahnya langsung membuka pintunya, Chiko pun langsung masuk melihat Gendis yang menangis berurai air mata.

"Halo cantik, nasib lu sangat beruntung bisa bebas hari ini, tapi nanti jika lu sudah bercerai, gua akan mencari lu lagi kemanapun, gua ingin menikmati tubuh molek dan mulus putih ini," ucap Chiko sambil mencolek dagu Gendis.

"Cepat lepaskan aku kurang ajar!" timpal Gendis dengan derai air matanya.

"Tentu cantik tentu tenang saja, gua akan lepaskan sekrang!" ucap Chiko sambil mengisyaratkan ke anak buahnya.

Kedua anak buah Chiko langsung melepaskan ikatan tangan dan kaki Gendis, setelah ikatan tali lepas Gendis langsung berdiri sambil meringis menahan kesemutan di kakinya, Chiko langsung memegang kedua lengan Gendis, namun Gendis langsung menepisnya buru buru melangkah menuju pintu sambil terpincang pincang.

"Apa kita akan membiarkannya Boss?" tanya Palin.

"Biarkan saja, suruh dua orang buntuti dari belakang cari di mana rumahnya," perintah Chiko lalu mengeluarkan ponselnya.

"Baik Boss!" Palin langsung menyuruh dua orang anak buah Chiko untuk membuntuti Gendis sampai rumahnya.

Chiko setelah melepaskan Gendis langsung menelpon Aron untuk memberitahukannya bahwa sudah melepaskan Gendis, namun Chiko tidak memberitahukan terhadap Aron tempat menyekap Gendis dimana.

Gendis yang sudah di luar markas sambil terpincang pincang terus berjalan di sisian jalan besar yang cukup sepi, Gendis yang masih mengenakan pakaian tidur dan rambut yang berantakan, terus berusaha berjalan agar bisa sejauh mungkin dari tempat penyekapannya

Gendis berulang menoleh ke belakang dan berulang mengusap air matanya merasakan hidupnya yang begitu pahit, kedua anak buah Chiko mengendarai mobil dari jarak agak jauh perlahan membuntuti Gendis agar tidak terlihat dan ketahuan oleh Gendis.

1
Sunandar Daday
gak banyak komentar luar biasa👍
Sunandar Daday
ini baru seru pertempuran segera di mulai
☭Nori Fai ☭
🤣🤣
Adnyablo
masih hangat
Adnyablo
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!