NovelToon NovelToon
Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Si Cupu Kesayangan Mr. Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengganti / Disfungsi Ereksi
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

UPDATE SETIAP HARI

Dia memiliki banyak kekurangan, harus memenuhi keinginan orang tuanya dalam hal pasangan. Namun, dia memiliki penampilan yang kolot berwajah cupu.

Namanya Bharati Calya, seorang gadis indo-india. Dia harus mencari pria yang sesuai kriteria keluarganya untuk di jadikan suami. Selain itu sang adik yang sudah memasuki waktu menikah terus mendesaknya.

Bergelut dalam dunia yang menyedihkan, mempertemukan dia dengan seorang mantan mafia yang kejam, namun siapa sangka. Di tengah keputus asaannya, dia datang menjadi penyelamat.

Bagaimana kisah seru mereka? Lanjut aja di baca di novelnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Calya tersenyum melihat Alvin yang memakai setelan Jas yang rapi, Alvin datang dengan senyumannya dan merapikan barang yang dia bawa.

"Mau makan buah?" Tawar Alvin, Calya mengangguk dan memperhatikan Alvin yang begitu tampan kala itu. Calya juga sudah bisa duduk seperti biasanya dan Alvin mengupas beberapa apel dan juga jeruk.

Secara perlahan jeruk dan apel di buang bijinya, sedangkan tangan Alvin juga menyuapi Calya dengan perlahan. Kodoi dan Vanessa yang berada di luar memperhatikan keduanya lewat jendela.

"Kok melow ya?" Ucap Vanessa mengusap air matanya yang tiba-tiba saja beruraian, Kodoi terkekeh dan memeluk sang istri dengan penuh kasih sayang.

"Apa lagi kemaren, Alvin yang selama ini tak memberi belas kasih para orang-orang yang menangis darah, kemain dia malah nangis karena cinta." Ucap Kodoi, Vanessa terkekeh mendengarnya.

"Mau nikah sama orang lain di tangisin, gak bisa nikah juga di tangisin, dan sakit juga di tangisin. Serba salah banget kayanya," Kodoi tertawa mendengar ucapan sang istri.

"Makanya gak usah nangis, toh Alvin juga sudah nangis." Vanessa tersenyum seraya menghirup aroma tubuh sang suami yang mana membuatnya tenang seketika.

Sedangkan Calya dan Alvin nampak semakin dekat hingga jadwal besuk akhirnya selesai, Alvin juga akhirnya memutuskan pergi. Dia pergi ke perusahaan A dan menyelesaikan pekerjaannya sebelum dia kembali pergi ke kediaman Calya untuk meminta hal yang sama.

Hingga malam harinya, Alvin kembali mabuk-mabukan dan dan malah tidur di luar kamarnya karena tidak sadar.

"Nak?" Ibu Calya datang menggoyangkan tubuh Alvin yang nampak sudah tak sadarkan diri.

"Hem?" Gumam Alvin, dia seolah tak memperdulikan kedatangan Ibu Calya.

"Amita akan segera menikah, bisakah kamu memberikan undangan ini untuk Calya?" Ucapnya, Alvin tak menggubris namun tetap mengambil undangan itu.

"Terima kasih," Ucapnya sebelum akhirnya kembali pergi menuju kediamannya.

Saat pagi hari tiba, seseorang membangunkan Alvin dengan menggunakan sebuah tongkat keamanan. Alvin mengerjapkan matanya sebelum akhirnya tersadar dengan kepala yang terasa begitu sakit.

"Astaga bocah ini, apa kamu menghabiskan semua isi botol ini sendirian?" Seorang pria yang tak lain adalah Tuan Balaram menggelengkan kepalanya.

"Beberapa orang mengeluhkan tindakan mu, aku saja yang baru datang dari luar kota harus bertugas sepagi ini karena mu. Ayo ikut aku untuk minum teh di kantor polisi." Ucap Tuan Balaram membawa Alvin pergi.

Sedangkan orang-orang yang mengeluhkan Alvin tak lain adalah para tetangganya dan juga Tuan Khan, Alvin tak perduli selagi tidak menghalangi jadwalnya untuk bertemu dengan Calya.

Alvin mengikuti Tuan Balaram menuju ke kantor polisi, di sana dia hanya di diamkan untuk duduk memperhatikan Tuan Balaram yang bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan Alvin mulai risau dalam duduknya.

"Pak, saya ingin menemui seseorang. Cepatlah lakukan sesuatu pada saya." Ucap Alvin, pria itu mengangkat kepalanya dan mengehela nafas berat.

Sedangkan pagi itu di rumah sakit, dokter telah memeriksa adanya perbaikan dengan keadaan Calya. Vanessa juga ada di sana, sedangkan Kodoi harus bekerja mengurusi hal lainnya.

"Aku melepaskan alat-alat ini karena keinginan mu, karena sebaiknya kamu terus berada dalam pengawasan." Ucap dokter tersebut, Calya mengangguk.

"Kemana teman pria mu, sepertinya dia selalu datang setengah jam sebelum waktu besuk." Ucap dokter itu yang menyadari bila Alvin selalu ada di samping Calya.

"Entah, tapi saat ini biar aku saja yang menjaga Calya." Ucap Vanessa tersenyum lembut, dokter itu mengangguk dan akhirnya membiarkan Calya untuk pergi.

Ya, Calya memutuskan untuk keluar dari rumah sakit. Vanessa juga sudah menghubungi Alvin akan keputusan Calya tersebut namun pria itu tak menggubrisnya, alhasil Vanessa yang akan menemani Calya kali ini.

"Mau ke mana?" Tanya Vanessa membantu Calya turun dari ranjang.

"Aku ingin mengembalikan buku ke Perpustakaan Negara," Vanessa menganggukkan kepalanya, dia akhinya membawa Calya ke Perpustakaan Negara.

"Aku akan sedikit lama, bukankah penerbangan ke Indonesia adalah malam ini?" Tanya Calya yang mendengar kabar itu dari Alvin.

"Iya, aku akan mencari Bos dulu bila begitu, jangan pergi ke mana-pun sebelum aku datang oke. Dan ini adalah titipan dari Alvin, nomor ponsel ku sudah ada di sana." Vanessa menyerahkan dompet dan juga ponsel Calya.

"Terima kasih banyak." Ucap Calya, sedangkan Vanessa mengangkat jempolnya saja sebelum akhirnya pergi untuk mencari Alvin.

Calya pergi ke apartemennya terlebih dahulu yang jaraknya memang sangat dekat dari Perpustakaan Negara, sedangkan beberapa pengawal Alvin juga terus mengawasi nona muda mereka.

Calya mengambil sebuah buku dan kembali ke Perpustakaan Negara untuk mengembalikannya, seorang rekan kerja Calya tersenyum melihat kedatangan temannya.

"Aku ingin mengembalikan buku." Ucap Calya, wanita itu tersenyum melihat Calya yang baik-baik saja.

"Apa kabar? Dulu ada pria yang mencari mu apa kamu sudah bertemu dengan pria itu?" Tanya rekan Calya.

"Siapa?" Calya idak bergaul dengan banyak orang, jadi sangat tidak mungkin bila pria asing mencarinya.

"Tidak tahu, dia pria yang selalu meminjam buku dan memiliki tampilan preman." Jawabnya, Calya terkekeh mendengar jawaban rekannya itu.

"Terima kasih, dia teman ku." Ucap Calya berlalu pergi, dia teringat dengan semua buku yang pernah di pinjam Alvin. Entah mengapa dia begitu merindukan pria itu saat ini.

Calya berjalan di antara rak-rak buku dan akhirnya menemukan tempat di mana buku pertama yang Alvin pinjam berada, Calya mengambil buku tersebut dan mendapati adanya nama Alvin dalam daftar pinjaman buku.

Sebuah kertas yang biasanya merupakan data peminjaman buku, Calya menangis melihat nama Alvin dan mengecup nama itu dengan lembut. Hingga akhirnya tanpa sengaja dia membalik kertas di tangannya dan mendapati sebuah kalimat pendek.

"Gadis beruang, apa kabar? Aku merindukan mu." Calya menangis karena mengenali tulisan tangan itu dengan baik.

Calya berlari mencari semua buku yang pernah di pinjam Alvin dan mengumpulkannya dalam satu tempat. Dia mengambil semua kertas pinjaman dari dalam buku-buku tersebut.

"Tak ada kabar, bagaimana dengan boneka kesayangan mu?" Tulis yang lain, Calya terkekeh melihatnya. Boneka beruang yang di maksud Alvin adalah hadiah yang di berikan Alvin kepadanya saat dia pindah sekolah dulu ke sekolah khusus perempuan.

"Ah, kamu juga tidak membalas ku. Kamu tahu saat kamu datang ke rumah ku dengan memeluk boneka beruang dan datang ke kelas ku dengan memeluk tas beruang? Saat itu aku merasa bila aku menemukan wanita yang akan menjadi pilihan terbaik ku di masa depan." Calya kembali menangis membaca tulisan Alvin, dia tak sadar bila Alvin mencintainya selama itu.

"Meski aku sering bermain wanita, tapi aku tidak pernah tidur dengan mereka ya. Jangan marah!" Calya kembali terkekeh membaca tulisan Alvin tersebut.

"Sudah sangat lama kamu tidak membalas sama sekali, jujur pertama kali aku melihat mu. Yang terbersit dalam pikiran ku, hanya ingin mencium mu. Tapi bila kamu menginginkannya jangan lupa hubungi aku di nomor 0123456..." Calya mengecup kertas tersebut, dia melihat nomor ponsel Alvin dan langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Alvin.

1
Ripah Ajha
Thor dirimu kemana, semoga sehat selalu & bisa lanjut berkarya,
kutunggu lanjutan karyamu🥰
Ripah Ajha
bener2 tobat ya Vin, cepet pulang biar cepet dapet Alvin juniornya🥰
Ripah Ajha
semoga lekas diberi kesembuhan & bisa beraktifitas seperti sediakala Thor, semangat🥰🥰🥰
Zeni Supriyadi
semoga lekas sembuh kak Nuah💪💪
Ani
💪💪💪💪💪💪 Nuah
lekas sembuh
Ani
masukkan kandang buaya Aja kak...
Ani
sekali mendayung 2,3 pulau terlampaui
Ani
oke
Ripah Ajha
semoga slalu diberi kesehatan ya Thor, & bisa lanjutkan berkarya
charis@ŕŕa
semoga cepat sembuh n beraktifitas kmbali
Ani
Ayo Alvin bumi hanguskan para tikus dan kecoa.. 💪💪💪💪💪
Ani
pantesan ditunggu tunggu kok gak ada up. sehat selalu ya Nuah
Ripah Ajha
thothor, kok lama GK update,
Ani
tumben kak belum update??
Uswatul Khasana
lanjut
𝔑𝔲𝔞𝔥: assiap
total 1 replies
Ani
segera buat kembar ya
Ani: Iya aku yang punya gen kembar dari bapakku aja dapat anak cuman atu
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Facepalm//Facepalm/ buatnya susah kak/Tongue/
total 2 replies
Ripah Ajha
ayok gas vin, otw Alvin juniornya🥰
𝔑𝔲𝔞𝔥: aduduudududu....
total 1 replies
Ani
bagus Calya jangan beri celah sama pencuri
Ani: /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
𝔑𝔲𝔞𝔥: basmi pel*ak*or!!!
total 2 replies
Ani
dasar adik gak tau diri. 😡😡😡😡😡😡
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Awkward/
total 1 replies
Ani
Alhamdulillah. terima kasih Nuah
maaf baru bisa baca. kemaren ada pemadaman listrik secara bergiliran di Riau .
Ani: Iya tepatnya di kabupaten kampar .

kalau lahirnya di kepulauan Riau
di Riau ikut suami kerja. nah paksu sendiri asli Sragen solo.

ibarat pepatah
Asam digunung garam dilaut
bertemu jua didalam belanga (panci) 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: waaahhh kakak, orang Riau ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!