NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:721
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

"mel aku serius mau jadi pacara ku?"

"se..serius kamu rud?"

"aku serius mel"

"aku ga tau harus bagai mana, jika kita pacaran bisa saja kita asing dan aku ga mau itu"

"bukan kah pertemanan ini juga akan menjadi asing mel"

"Rudi!!!.. ini bukan hanya sekedar kita yang akan menjadi asing!"

"terus?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

 "Rudi jika aku bisa di andalkan kenapa bukan aku yang kau pilih?"

 Rudi terdiam mendengar perkataan Rini, dia tidak pernah menyangka itu akan keluar dari mulut Rini, Rini yang dia kenal selama ini hanya sekedar teman dekat nya mengatakan hal seperti itu.

 Rudi menetap Rini "rin bercanda bisa aja" rudi mencoba untuk mengalihkan pembicaraan

 "aku serius rud!!!, kenapa bukan aku, bukan kah aku yang selama ini ada di sisi mu, di saat keadaan tersulit mu pun aku selalu ada rud"

 mata rini mulai berkaca-kaca.

 "a...a..aku... Aku gak tau harus bagaimana saat ini" Rudi tertunduk menghindari menatap wajah rini.

 "aku menyukai mu sejak pertama kali aku mengenal apa itu cinta rud!!" air mata rini tak lagi terbendung

 Rudi menyandarkan kepala ke sandaran kursi mobil, dia menghela nafas "kenapa baru sekarang rin?"

 "aku enggak pernah punya kesempatan rud, bagaimana caraku mengatakan ini di saat kamu bilang padaku kamu menyukai seseorang" Rini mencoba menahan air matanya, dia mengusap air matanya "aku enggak mau kita jadi asing rud, ku pikir perasaan mu tidak pada orang itu hanya sebentar dan aku akan menunggu hingga perasaan mu itu pudar,,,,,,,,,,, aku tidak pernah mengira kamu akan seserius ini"

 "rin kita pindah tempat"ucap rudi melihat bapak nya yang berdiri di luar pintu menatap ke arah mobil.

 Rini menjalankan mobil nya dan melaju meninggalkan jejak.

 di perjalanan mereka berdua hanya terdiam, hingga sampai ke pesisir pantai.

 "berhenti rin!!" ucap rudi.

 rini menepikan mobilnya, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan aspal.

 Rudi keluar dari mobil nya dia berjalan ke tepian pantai menatap air pantai yang tanpa ujung.

 Rini keluar dari mobil dan menatap punggung Rudi yang terasa semakin jauh dari nya dia menutup pintu mobil nya dan berjalan mengikuti langkah Rudi.

 "Rini!!!!!!" Rudi teriak sambil melambaikan tangan pada rini, dia membentangkan tangan nya seolah memberi pelukan

 tubuh rini bergerak sendiri isi kepalanya hanya ingin lebih dekat dengan Rudi, dia berlari menyusuri jejak kaki Rudi dan melompat memeluk rudi.

 "kamu masih sekecil ini ya rin" ucap rudi memeluk Rini.

 Rini menangis di pelukan Rudi dia melingkarkan tangan nya di pinggang Rudi dan tangisan nya semakin menjadi.

 "apakah ini pelukan perpisahan"

 "entahlah, bisa saja mungkin tapi aku tidak tahu bagaimana kelanjutan dari kita"

 Rudi mendorong pelan pundak Rini melepaskan pelukan, namun Rini semakin erat memeluk rudi, dia menempelkan telinga nya di dada Rudi dan mendengar detak jantung nya.

 "aku menyukai tubuh rendah ku ini karena dengan tinggi ku yang segini aku bisa langsung mendengarkan detak jantung nya" gumam rini.

 "rin aku harus segera pulang" ucap rudi sambil mengelus lembut kepala rini

 "biarkan seperti ini sebentar lagi"

 Rudi hanya terdiam dia membiarkan Rini memeluk nya.

 Rini melepaskan pelukan nya "seperti apa masa depan yang kamu lihat rud"

 "tidak ada, aku tidak bisa melihat bagaimana masa depan ku"

 Rini hanya menatap Rudi. membersihkan air matanya, kemudian berbalik "ayo pulang" berjalan menuju mobil nya yang terparkir di pinggir jalan

 Rudi mengikuti nya dari belakang.

 sesampainya di rumah rudi, Rudi keluar dari mobil sebelum dia menutup pintu mobil.

 "rin jaga kesehatan ya"

 Rini hanya mengangguk dan tersenyum. Kemudian Rudi menutup pintu mobil dan Rini pun menjalan kan mobil nya

  "dari mana kamu" ucap pak Tarno, ayah Rudi.

  Rudi hanya diam dan masuk ke kamar nya, dia mengganti pakaian nya.

 "kalau orang tua ngomong di jawab"

 Rudi masih tidak memperdulikan nya

 pak Tarno yang menerima perlakuan seperti itu dari rudi membuatnya naik vital

 plak.......

 Tamparan mendarat di wajah rudi, Rudi hanya menunduk seperti tidak merasakan apapun kemudian dia pergi.

 Dengan motor yang sudah lama tidak dia pakai dia keluar dari rumah itu dengan tatapan kosong, wajah nya yang memerah karena tamparan terasa perih, namun hatinya lebih perih.

 Dia berhenti di supermarket memarkirkan motornya dan masuk ke dalam, wajah nya yang memerah karena tamparan membuat orang melirik dirinya, namun dia tidak memperdulikan itu, dia mengambil kopi kalengan dari dalam lemari pendingin dan beberapa roti kemudian membayarnya di kasir.

  Dia keluar dan duduk di kursi yang berada di depan supermarket itu, dia bersandar pada sandaran kursi dan menempelkan kaleng kopi yang dingin ke bekas tamparan ayah nya.

 "hahhhhhh" Rudi menghela nafas "apa apaan orang itu" ucapnya menggerutu.

 "Rudi!!! Rudi kan"

 Rudi menoleh ke arah orang yang menyebut namanya.

 "Rara!!!"

 "kebetulan banget" dia berjalan ke arah rudi dan duduk di kursi sebelah Rudi.

 "dari mana Ra?"

 "dari rumah mau belanja,,,, pipi kamu kenapa merah begitu"

 "kepentok dinding" Rudi berbohong.

 "kok bisa"

 "kesandung terus nabrak dinding"

 "gak hati-hati sih kamu"

Rudi tertawa kecil.

 "oh iya,,,, kamu masih sama Amel?"

 "kayak biasa ya kamu selalu kepo masalah orang lain"

 Rara hanya terdiam dan memasang wajah kesal nya mendengar ucapan rudi. Rara adalah teman sekelas Rudi di saat SMA.

 "bukan kepo ya,, cuma penasaran aja"

 "sama aja"

 "ah..... Amu ngasi tau aja susah"

 "hahahaha"Rudi tertawa kecil "masih kok, makin romantis malah"

 "oooo... Itu pipi mu enggak di di kasi obat?"

 "udah kok udah nanti juga hilang

 "serius...... ya udah"

 "ngomong-ngomong aku jalan dulu ya Ra, ada urusan"

 "seperti biasa ya kamu masih selalu seperti orang sibuk"

 "memang sibuk" Rudi berdiri membuka kaleng kopi nya lalu meminum nya langsung habis

 Rudi melaju dengan motor nya dia pergi tanpa arah dan berhenti di tepi pantai, dia turun dari motornya dan duduk di kursi yang ada di tepi pantai itu, dia menatap ombak yang menghampiri nya satu per satu.

"bagaimana caraku menghadapi masalah ini, siapa yang salah di sini, apa aku yang tidak berdamai pada diriku sendiri?" gumam Rudi menendang-nendang pasir.

 "huahhhhhhhhh" Rudi menghela nafas panjang, dia mengambil hp dari saku celananya menghidupkan layar hp nya "hari ini sangat cepat berlalu" gumam nya melihat matahari yang sudah jauh turun.

 Drettt drettt....

 hp nya berbunyi, Rudi memeriksa hp nya

 "Nanti malam ke taman ya" AMEL

 "oke" balas Rudi di pesan itu.

 Malam harinya mereka bertemu di taman duduk di kursi taman berdua.

 "rud,,,, apa sebaiknya kita percepat"

 "tentang apa? menikah?"

 "menurutmu?"

 "mel aku masih belum bisa berdamai dengan keadaan ku, aku bahkan belum punya pekerjaan"

 "apa kamu tidak bisa memberiku kepastian rud"

 Rudi terdiam dia menghela nafas dan berfikir. Dia menggenggam tangan nya.

 "mel bisakah kamu menungguku lebih lama lagi?"

 "aku bisa menunggu mu tapi apakah kamu bisa memberiku kepastian"

 "secepatnya mel, akan ku usahakan secepat nya"

 Amel tersenyum mengangguk mengiyakan.

 Rudi merasa sedikit lega.

 mereka berbincang hingga larut malam, mereka pun pulang.

 Keesokan harinya rudi menemui om indra. Om indra dengan senang menyambut kedatangan Rudi.

"silahkan duduk rud"

"makasih om"

"aku sudah mendengar tentang ayah mu yang kembali bertengkar denganmu, tapi kamu tidak bermaksud membahas itu kan"

"iya om" ucap rudi duduk.

"jadi apa yang membawa mu ke sini"

"aku dengar om mau membuka usaha kayu sendiri di dalam negri"

"baru rencana, aku sudah terlalu tua untuk keluar masuk negri karena pekerjaan"

"aku mau ikut dalam rencana om"

"kamu serius? memang nya kamu punya uang untuk ikut dalam rencana ini"

"aku sendiri sudah bisa om membuat usaha tapi aku perlu orang yang lebih berpengalaman" ucap rudi merendah.

"baiklah" om indra masuk ke kamar nya dan mengambil map biru dengan kertas sedikit tebal

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!