Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15 - Makan Malam
"Wah mobil nya bagus banget kak, Calon suami kakak pasti kaya banget ya." Ucap Emely yang terpukau dengan apa yang ada di depan nya.
Alyssa hanya tersenyum tanpa berani mengatakan apa pun. sang Supir lalu menjalankan mobil nya hingga sampai di rumah milik keluarga Graham.
Nyonya Anas sudah menunggu nya di depan rumah, Meski Alyssa bukan kalangan berada yang perlu Nyonya Anas segani, tapi ia menunjukkan sikap yang baik pada Alyssa yang akan menjadi bagian dari keluarga nya.
"Selamat Malam Nyonya." Sapa Alyssa. di ikuti angguk sapaan Emely dan Nando.
"Malam, Ayo masuk, kami sudah menunggu." Balas Nyonya Anas dengan senyuman nya.
Alyssa melihat senyuman Nyonya Anas yang tak biasa ia lihat, muka. dingin Nyonya Anas yang biasa Alyssa lihat mendadak hilang.
Alyssa melangkah masuk ke dalam rumah mewah itu, Emely tentu saja tak lepas dari terpesona nya dengan rumah mewah itu, namun ia bisa menjaga sikap nya.
Tampak di meja makan sudah ada 2 laki-laki duduk menunggu mereka. Alyssa menatap Kedua laki-laki itu. Sebuah wajah tidak asing di mata nya.
"Dia."
Jasson yang melihat kalau itu wanita yang bermasalah dengan nya tadi siang pun agak terkejut. namun ia tak berkata apa-apa dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
"Ayo Duduk Alyssa. jangan sungkan-sungkan." Ucap Nyonya Anas.
"Jadi kamu yang nama nya Alyssa, calon nya Jasson?." Tanya Tuan Albert.
Alyssa lansung menatap Jasson, saat mata Tuan Albert menatap ke arah laki-laki itu.
"Jasson?, jadi dia calon suami ku?, Putra Nyonya Anas?." Alyssa membatin.
"Iya Tuan." Jawab Alyssa.
Nyonya Anas melihat Alyssa tampak Canggung bersama adik-adik nya.
"Nama kamu siapa??" Tanya Tuan Albert menatap Emely.
"Saya Emely Paman, Dan Ini kakak saya Nando." Emely memperkenalkan diri nya dengan semangat.
"Oh, masih sekolah?."
"Masih SMK." jawab nya lagi. Tuan Albert pun mengangguk.
Sosok Tuan Albert bukan sosok laki-laki pemarah, Tuan Albert adalah sosok yang baik, namun ia tegas di situasi tertentu. Kedatangan Alyssa dan adik-adiknya pun di sambut baik oleh Tuan Albert.
Berbeda dengan Jasson yang banyak diam, ia tak menyukai Alyssa, karena 2 kali pertemuan mereka Alyssa membuat nya kesal. Alyssa yang tahu kalau Jasson adalah Calon suami nya pun menelan Saliva nya. bahkan makanan di depan nya sangat sulit untuk ia telan.
"Alyssa, kami sudah mendapatkan hari yang tepat, karena kamu tak lagi memiliki orang tua, Kami akan akan mengurus semua nya." Ucap Nyonya Anas saat tengah menikmati makan malam.
Setelah makan malam, tak ada yang banyak di bicara kan, Jasson pun tak sedikit pun mengeluarkan kata-kata Untuk mengajak Alyssa berbicara. Alyssa dan Kedua adik nya pun di antar pulang kembali. Nyonya Anas mengantar mereka sampai di teras rumah.
"Terima kasih makan malam nya Nyonya." Ucap Alyssa. Alyssa menatap Jasson yang menatap nya dengan dingin.
"Iya Alyssa, saat kau datang lagi, saya harap kamu tidak lagi sungkan. karena ini akan menjadi rumah mu juga." Ucap Tuan Albert. di ikuti anggukan setuju dari Nyonya Anas.
"Baik."
Setelah Mobil itu berlalu pergi meninggalkan rumah keluarga Graham, Jasson pun masuk ke dalam rumah di ikuti Nyonya Anas dan Tuan Albert.