MAFIA VS PETARUNG JALANAN
Di kota besar di sebuah wilayah di kota sebelah barat sudah di kuasai oleh seorang mafia besar yang bernama Aron Jhonson, kota bagian wilayah barat itu sering kali terjadi tindak kriminal yang cukup tinggi, di tambah maraknya kalangan pendatang yang berniat ingin bergabung dengan para gangster yang sudah bekerja sama dengan mafia besar.
Hotel diskotik tempat karaoke bar malam club malam sudah menjadi kehidupan sehari hari para gangster yang sudah biasa menjual barang terlarang, yang sudah bekerja sama dengan anak mafia besar yang bernama Chiko Aron sebagai penerus bisnis Ayah nya, Chiko selain di kenal sangat sadis juga sering kali menculik wanita untuk di jadikan pelampiasan nafsunya, tidak pandang bulu mau itu masih perawan ataupun istri orang lain.
Sore itu Chiko beserta kedua pengawalnya memasuki sebuah gedung yang khusus di jadikan markas untuk kelompoknya, berikut untuk di jadikan ajang tempat menjajal bagi petarung jalanan yang terkuat dan terhebat untuk di rekrutnya, selain Chiko melanjutkan bisnis haram dari Ayah nya, Chiko juga mempunyai hobi taruhan pertarungan bebas jalanan dengan uang yang cukup besar ratusan juta hingga milyaran, sesampai dalam gedung Chiko langsung duduk di kursi khusus dirinya yang jaraknya agak jauh sedikit di atas arena pertarungan, Palin sebagai pengawal kepercayaannya setia berdiri di samping Chiko siap menunggu perintah dari Chiko.
"Dari mana petarung yang sekarang?" tanya Chiko setelah duduk di kursi melihat ke arena pertarungan yang di lingkari besi.
"Berdarah keturunan thailand, dia bisa menghabisi lima orang dengan kecepatannya dan pukulan kerasnya," jawab pengawalnya yang bernama Palin.
"Cepat suruh masuk arena!" perintah Chiko sambil tumpang kaki menjepit rokok mahal di jemarinya.
Kelompok Chiko yang berjumlah seratus orang lebih mengenakan setelan jas hitam yang sudah ada di gedung itu, langsung berkumpul melingkar memutari arena pertarungan, tidak lama petarung yang berdarah thailand langsung masuk ke arena pertarungan dengan kepala di ikat warna merah dan telanjang dada, berperawakan sedikit kecil namun terlihat kekar dengan otot yang terbentuk memperlihatkan petarung kuat, di susul tiga orang mengenakan kaos hitam berbadan tinggi kekar masuk ke arena pertarungan dan langsung memutar mengepung petarung berdarah thailand itu yang bernama Mohlingyen.
Mohlingyen langsung pasang kuda kuda memusatkan indranya dari depan samping dan belakang, salah satu dari belakang langsung menyerang mengarahkan pukulan ke kepala Mohlingyen, namun dengan gerakan cepat kaki kanan Mohlingyen di angkat ke atas menendang kedepan telak mengenai dada yang menyerangnya hingga hampir tersungkur, salah satu lagi langsung ikut menyerang menekel kaki Mohlingyen hendak menjatuhkannya, namun dengan cepat Mohlingyen loncat balik menyerang melipat kakinya menghantam dada yang menekel nya dengan keras, hingga langsung terpental kebelakang menghantam besi dan langsung jatuh meringis kesakitan memegang dadanya.
Chiko sambil tumpang kaki menikmati pertunjukan pertarungan satu lawan tiga itu, melihat Mohlingyen bertarung dengan gerakan cepat dan pukulan kerasnya, Chiko langsung merasa tertarik untuk merekrut Mohlingyen sebagai petarung jalanan jagoannya Chiko pun langsung berdiri.
"Gua ambil orang itu, nanti malam kita bawa ke arena, kali ini gua akan taruhan besar besaran!" perintah Chiko lalu melangkah pergi.
Palin langsung gerak cepat menghampiri ketua gangster yang sudah bekerja sama dengan Chiko, ketua gangster itu bernama Marko yang terkenal sadis tanpa belas kasihan.
"Boss gua setuju untuk merekrut petarung itu, gua sudah siapkan barangnya," jelas Palin.
"Bagus, gua minta barang sesuai kesepakatan," pinta Marko.
"Tidak masalah, yang penting Boss gua merasa puas, nanti malam orang gua akan mengantarkannya, gua pergi dulu!" balas Palin melangkah pergi.
Setelah Palin pergi Marko langsung menghampiri Mohlingyen hendak membayar kesepakatan yang sudah di buat dengan Mohlingyen, anak buah Marko yang membawa koper berisi uang dua ratus lima puluh juta langsung menghampiri dan langsung menyodorkannya, dan Marko langsung menyodorkannya ke Mohlingyen setelah keluar arena pertarungan.
"Partner gua sudah setuju akan merekrut lu, ini uang tanda jadi," jelas Marko menyodorkan koper berisi uang.
"Gua jamin, gua tidak akan mengecewakannya!" balas Mohlingyen menerima sodoran koper lalu melangkah pergi.
Salah satu anak buah Chiko langsung mengambil koper di tangan Mohlingyen dan langsung mengawal Mohlingyen keluar gedung, berikut yang lainnya ikut keluar gedung hendak ke markas besarnya, Marko beserta ke tiga anak buahnya pun langsung pergi menuju pintu belakang meninggalkan gedung itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Azzam Azzam
dari fb langsung mampir
2024-07-06
1
🇸🇴🇻🇳 Nori 😂⃤ Fai 🇵🇼🇯🇵
🤣🤣
2024-07-04
1
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
2024-06-20
2