Rahasia Rumah Suamiku

Brak.

Mbah Kusumo tahu cucu nya sedang sangat kesal sekarang, Terlihat jelas dari wajah nya. Baru datang sudah melempar tas dengan kasar, Entah apa yang sedang mengganggu anggota keluarga satu satu nya ini, Hanya Mbah Kusumo lah sanak saudara nya Aldo yang ada, Orang tua nya sudah wafat sejak dulu.

Oleh sebab itu Mbah Kusumo selalu menuruti permintaan cucu nya ini, Pertama kali saat Aldo meminta pelet untuk Rian. Dia sudah kaget karena yang di sukai cucu nya malah laki laki juga, Namun tidak tega mau menolak permintaan Aldo, Sehingga Kusumo pun membuat kan pelet tersebut, Meski dia juga agak ngeri dengan selera cucu nya ini.

Dan sekarang seperti nya mood Aldo sedang tidak bagus juga karena sesuatu, Kusumo pun duduk di sebelah Aldo menunggu cucu nya untuk menceritakan apa yang sudah terjadi, Wajah nya di tekuk masam, Sudah pasti ada masalah yang mengganggu pikiran cucu kesayangan nya ini.

Kusumo masuk kedalam rumah membuatkan kopi untuk cucu nya, Di beri campuran darah ayam hitam yang sebenar nya sangat susah untuk di temukan, Harga nya juga sangat mahal, Khasiat nya jangan di tanya lagi, Oleh sebab itu lah harga nya melonjak tinggi. Dengan meminum kopi yang di campur darah ayam hitam, Sedikit di beri mantra pembuka aura, Aldo akan terlihat tampan berseri seri.

"Minum lah dulu, Hadapi masalah dengan tenang." Nasihat Mbah Kusumo.

Gluuuk, Gluuuk.

Santai nya Aldo meneguk kopi yang di campur darah, Seolah tidak ada rasa jijik dalam diri nya. Yang penting dia terlihat tampan dan bagus, Supaya Rian terpesona lagi bila melihat nya.

"Siapa yang kau bawa ini?!" Mbah Kusumo menatap tajam pada jalanan kecil.

"Siapa? Aku datang sendirian kok!" Sahut Aldo heran.

"Bajingan! Berani nya kau mengikuti cucu ku kesini." Geram Mbah Kusumo mengambil air dan menenggak nya.

Bruuush.

"Bangsat! Kau menantang ku apa?" Geram Ki Seto marah.

Kusumo yang merasa hantu ini ingin melawan pun mengeluarkan ajian nya, Dia merasa tertantang dengan ada nya hantu baru yang berani datang kerumah nya. Kemarin sudah ada kuntilanak usil yang menarik kumis nya, Sekarang malah kedatangan hantu lain lagi.

Aksara dan Jati landak tak menemani Ki Seto, Karena mereka tadi ikut dengan Nessa kerumah nya Purnama untuk tahlilan, Padahal mereka hantu dan malah ingin tahlilan pula. Ki Seto yang mendapat tugas untuk mengikuti langkah nya Aldo, Dan ternyata malah kerumah nya dukun yang cukup kuat tersebut.

Untung nya Ki Seto cepat menghindar dari serangan nya Kusumo, Air yang di semburkan itu bisa lebih tajam dari pedang. Siapa pun yang terkena maka tubuh nya akan terpotong, Ki Seto sebenar nya tidak berniat untuk melawan Kusumo, Namun dia ingin menjajal nya.

Des.

Dua lengan beradu dengan sangat keras, Ki Seto terpental hingga menabrak batu besar. Kekuatan nya dukun ini memang sangat dahsyat, Dia tak mungkin sanggup melawan nya sendirian.

"Sialan! Tangan ku patah." Geram Ki Seto.

"Ayo maju lagi kau, Akan ku jadikan kau makanan ku." Kusumo menantang dengan sombong nya.

Ki Seto menyadari bahwa diri nya hanya akan jadi lahapan nya Kusumo saja, Dia segera bergegas meninggalkan tempat ini. Satu tangan nya sudah patah, Mana ada kekuatan lagi mau melawan dukun itu.

"Bangsat! Tangan ku patah begini, Apa ada yang tukang urut khusus untuk hantu?" Batin Ki Seto.

Wush.

Angin berdesir dengan bau tebu yang sangat manis, Ki Seto sudah tahu bahwa itu pasti lah Jati landak. Beruntung teman nya datang, Jati Landak pun berdiri di hadapan Ki Seto yang tangan nya patah.

"Loh tangan mu kenapa, Ki?" Pekik Jati landak kaget.

"Patah, Dukun sialan itu menghajar ku." Jawab Ki Seto.

"Kau kalah, Ki?" Jati landak menatap tajam.

"Bukan karena aku lemah! Tapi kekuatan nya memang lumayan besar." Ki Seto membela diri.

"Alasan saja kau!" Jati Landak ikut duduk di atas batu.

Ki Seto mengurut tangan nya sendiri untuk menunggu tulang itu bersatu kembali, Malam ini dia tak akan bisa menggunakan kekuatan nya karena sudah mengalami cidera, Semua kekuatan nya di sedot untuk memasang tulang yang patah tersebut.

"Enggak di bawa ketukang urut saja, Ki?" Tanya Jati landak.

"Di mana ada tukang urut khusus setan? Kalau ada aku ya mau." Sewot Ki Seto.

"Tunggu ada dukun urut yang mati lah, Siapa tahu kan dia jadi setan." Jati landak menjawab santai

Tidak bisa lagi Ki Seto berkata kata menghadapi teman nya ini, Untung nya ini cuma satu. Coba saja Aksara ada bersama mereka, Pasti dia akan semakin pusing memikirkan nya.

Sedangkan Kusumo kini menggeram marah karena ada hantu yang berani mendekati cucu nya, Aldo yang tadi tampak kesal pun mulai sedikit lega setelah minum jamu buatan Mbah nya.

"Kenapa duduk mu begitu?" Tanya Mbah Kusumo menatap cucu nya.

"Sakit." Jawab Aldo singkat.

"Salah mu sendiri yang malah mencintai rasa sakit! Padahal banyak wanita yang mau mencintai mu, Kau orang yang tampan dan punya pekerjaan tetap." Ujar Mbah Kusumo.

"Ini masalah cinta! Mbah kalau ndak mau menolong ku ya sudah." Kesal Aldo.

"Bukan begitu, Nak! Aku bisa membuat kan mu pelet untuk wanita yang cantik dan berpangkat, Tapi kenapa harus Rian? Kalian itu sejenis." Mbah Kusumo sebenar nya agak risih juga dengan selera cucu nya.

Namun mau bagai mana lagi, Karena Aldo pun tidak bisa di nasehati oleh nya. Kusumo pun begitu menyayangi Aldo karena hanya bocah itu lah satu satu nya keluarga yang dia punya, Biar pun dia adalah dukun sesat yang banyak menghilangkan banyak nyawa orang, Kusumo tetap lah punya kasih sayang yang tulus.

"Buatkan santet lagi untuk, Nessa! Gara gara dia Rian jadi tidak menyukai ku." Titah Aldo.

"Wanita itu cukup susah untuk di sentuh, Selain pelindung nya kuat! Ada titisan darah iblis juga dalam tubuh nya." Mbah Kusumo bisa melihat Nessa.

"Darah iblis? Dia bukan manusia sepenuh nya!" Kaget Aldo.

"Kau harus berhati hati dengan nya, Kerabat nya pun ada yang bukan manusia biasa." Beritahu Mbah Kusumo.

"Aaah bodo amat lah! Yang penting Rian harus jadi milik ku." Sentak Aldo sangat keras kepala.

Begini lah Aldo yang sangat keras pada pendirian dan juga cinta nya, Tak peduli walau cinta nya salah jalan dan menyimpang sangat jauh. Aldo tidak mau menggunakan batang nya untuk menusuk, Dia lebih suka di tusuk oleh A'a Rian saja.