" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.
Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?
Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?
Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSI 34: Ternyata Kenal
Setelah kunjungan selesai dengan semua berakhir baik-baik saja, kini Sai dan kedua orang tuanya kembali ke hotel dekat rumah sakit. Tidak ada telepon dari Hendar maka itu berarti keadaan Hyejin sudah baik-baik saja. Dalam hati Sai sungguh bersyukur walau dia tetap terus merasa bersalah.
" Jadi, apakah kau sudah mendapatkan informasi mengenai keluarganya Sai?"
" Sudah Bah. Ini adalah informasi mengenai keluarga dari Hyejin."
Khalid membuka pesan yang dikirimkan oleh Sai dan membacanya dengan seksama. " Astagfirullah. Ya Allah, bagaimana bisa seperti ini?"
Sai dan Arika saking pandang, mereka berdua tidak tahu mengapa Khalid terlihat sedikit histeris ketika membaca informasi yang diberikan oleh Sai. Bahkan pria paruh baya itu sampai mengusap wajahnya kasar dan berjalan kesana kemari.
" A' ada apa, mengapa kelihatan panik begitu?" tanya Arika.
" Ini, keluarga Brajamusti atau lebih tepatnya Tuan Hwan Brajamusti adalah donatur tetap dan terbesar di yayasan pendidikan milik kita."
" Apa?!"
Arika terkejut dan Sai kehilangan kata-katanya. Bagaimana bisa semuanya serba kebetulan seperti ini. Siapa sangka bahwa keluarga Brajamusti adalah orang yang cukup, bukan cukup tapi sangat Khalid dan Arika kenal. Sudah lebih dari puluhan tahun keluarga Brajamusti berhubungan baik dengan yayasan pendidikan yang diasuh dimiliki oleh Khalid.
" Apa Hyejin adalah anak perempuan yang selalu datang bersama Tuan Hwan dan Nyonya Brigitta. Ya Allah, anak gadis itu yang sudah kamu renggut kehormatannya Sai. Gadis kecil itu yang Ummi sangat menginginkannya karena begitu cantik dan menggemaskan. Ya Allah, Sai apa yang sudah kamu lakukan!"
Jika tadi pagi dia mendapat beberapa kali bogem mentah dari sang Abah, kini dia mendapatkan dari Umminya. Arika terus memukul lengan dan punggung Sai. Bahkan wanita itu menangis sepanjang melakukan hal itu kepada Sai,
Arika ingat betapa senangnya ia setiap Hyejin datang. Hyejin datang ke sana bersama kedua orang tuanya semenjak usia 5 tahun. Hyejin yang cantik dan juga menggemaskan membuat Arika sangat tertarik. Terlebih dia hanya memiliki Sai. Dokter harus mengangkat rahim nya setelah melahirkan Sai karena sebuah alasan. Makanya Arika sangat menyukai Hyejin.
Dan saat ini Arika merasa sangat sakit hati mengetahui apa yang dilakukan Sai terhadap Hyejin. " Ya Allah putri cantikku, mengapa kamu jahat sekali sih Sai, hiks hiks."
Sai hanya bisa diam sambil menatap ke arah Abahnya dengan wajah pias. Jika ummi nya saja sebegitu marah dan kecewanya apalagi keluarga Hyejin nantinya. Tapi apapun itu dia tetap harus segera mengakui kesalahannya di depan keluarga Hyejin.
Drtzzz
Ponsel Sai berbunyi, nama Hendar tertera di layar ponsel yang berarti panggilan dari pasien. Pikiran Sai langsung kepada Hyejin, tanpa menjawab dan tanpa berkata apa-apa kepada kedua orang tuanya, ia berlari ke luar hotel menuju ke rumah sakit. Sepanjang jalan pikirannya sungguh sangat kalut, ia takut terjadi apa-apa terhadap Hyejin.
" Ada apa Hend? Apa Hyejin aaah maksudku pasien yang baru saja dioperasi ada sesuatu yang kurang baik?"
" Eh bukan Dokter, pasien bernama Hyejin sudah baik-baik saja. Urine, saturasi pernafasan juga sudah buak. Jantung berdetak dengan normal juga sesuai hitungan per menitnya. Ini pasien lain Dokter, ada pasien kecelakaan dengan bagian jantung yang bermasalah."
Haaah
Sai menghembuskan nafasnya lega. Ia bahkan sampai bersandar di pintu IGD. Ia pikir itu adalah Hyejin tapi ternyata tidak. Ia sungguh sangat bersyukur.
" Baiklah, mari kita tangani pasien tersebut."
" Baik Dokter."
TBC
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
sangat2 bijak sekali.
sukses slalu k