Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

"Jadi anda adalah bawahan dari prof Leon?" tanya Jonathan sambil memperhatikan pria yang berdiri di depannya ini.

"Ya tuan, saya dari keluarga cabang ke-6, jadi sudah seharusnya saya melayani anda" sahutnya sambil membungkuk memberi hormat pada Jonathan,

"Jangan lakukan itu" ujar Jonathan dengan cepat dan menahan pundak Security itu agar ia tidak membungkuk padanya yang bisa menarik perhatian orang-orang yang ada disana tentunya.

"Tapi tuan..." ujar pria itu ragu-ragu,

"Aku tidak peduli dengan hirarki yang ada di keluarga inti ataupun keluarga cabang, bagiku kita semua sama dan setara jadi jangan lakukan hal seperti ini kecuali saat di depan ayah dan keluarga lainnya jika anda merasa hal itu memang diperlukan" ujar Jonathan dengan tegas,

"Baik tuan..." sahut pria itu tidak berani membantah setelah mendengar ketegasan tuan muda Jonathan ini.

"Kembalilah bekerja sekarang karena saya masih harus pergi menemui salah satu profesor jadi sampai jumpa lain waktu" ujar Jonathan sambil merapikan barang bawaannya dan segera berjalan pergi dari sana.

"Meskipun ia berasal dari keluarga inti yang paling berkuasa, ia sama sekali tidak sombong dan tidak menyalahgunakan kekuasaannya dengan sesuka hati seperti keluarga lainnya" gumam security itu saat menatap punggung Jonathan yang semakin menjauh,

Setelah selesai menemui profesor dan menyelesaikan 1 kelas lainnya, Jonathan baru saja hendak pergi dari kelasnya ketika ia melihat seorang wanita cantik berdiri di depan pintu kelasnya saat ini. Jonathan cukup terkejut melihat kedatangan wanita cantik itu lalu dengan cepat ia berjalan mendekatinya tanpa peduli pada orang lain yang sedang mengagumi kecantikan wanita itu juga.

"K-kenapa kamu datang kesini?" tanya Jonathan sambil nyengir ia terlihat agak sedikit gugup melihat wanita cantik yang saat ini berdiri di depannya itu.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh datang ke kampusmu ini? kenapa? apa ada hal yang kamu sembunyikan disini dariku dan juga kakakmu?" tanya wanita itu sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.

"Tentu saja tidak ada... Hehehe, lebih baik kita segera pulang sekarang karena lihatlah para mahasiswa itu hampir meneteskan air liur mereka ketika melihat dirimu, aku tidak mau menghadapi kecemburuan seseorang nantinya jika aku membiarkan ini terjadi hehe" sahut Jonathan lalu ia merangkul pinggang wanita itu sambil menariknya untuk pergi dari depan kelasnya saat itu juga.

"Baiklah, mari pulang bersama karena Jackson juga sudah menunggumu di rumah, katanya ia sudah sangat merindukanmu karena kamu jalan pulang ke rumah akhir-akhir ini." ujar wanita cantik itu akhirnya setuju untuk pergi bersama Jonathan,

Sementara itu di sisi lain,

Seseorang saat ini sedang mendidih karena terbakar rasa cemburu yang membakar hatinya setelah melihat pria yang ia kejar selama ini bersikap manis di depan gadis lain dan bahkan merangkul pinggangnya dengan begitu mesra seperti itu.

"Wow... apa itu pacarnya Jonathan? sangat cantik dan super hot... Selera Jonathan memang tidak main-main ternyata..." Gumam Joselyn sambil ternganga melihat pemandangan di depannya saat ini,

"Rin, lihat itu... Wow..." ujar Wendy lalu ia menoleh ke arah Erina namun ia langsung terkejut karena melihat Erina membanting handphonenya ke lantai dengan penuh kemarahan menghiasi wajah cantiknya itu.

"Jose... bagaimana ini? Wajahnya terlihat sangat menakutkan saat ini, apa yang harus kita lakukan?" tanya Wendy sambil memegang tangan Joselyn

"Hahaha... Kita kan sudah tahu bagaimana dia akan melampiaskan amarahnya Wen... Dia suka menghancurkan barang-barang" sahut Joselyn sambil berbisik di akhir kalimatnya agar tak terdengar oleh Erina,

"Ayo ikuti mereka!" ujar Erina langsung bergegas pergi dari sana.

"Siapa gadis itu?! aku tidak bisa menyangkal kalau aku benar-benar cemburu sekarang, apa karena gadis itu aku ditolak oleh Jonathan?!" gerutu Erina dengan suara pelan sambil berjalan dengan cepat.

Saat Erina dan teman-temannya sampai di area parkiran kampus itu mereka bertiga melihat Jonathan dan gadis itu masuk ke dalam mobil sedan berwarna hitam, tidak perlu waktu lama akhirnya mobil sedan hitam itu dengan cepat melaju pergi dari sana. Melihatnya sudah pergi dari sana, Erina langsung mengikutinya dengan mobilnya juga.

Di dalam mobil Erina,

"Apa kamu sadar kalau kamu sudah mulai masuk ke dalam fase mulai terobsesi kepada si vampir tampan itu Rin? bukankah kamu berkata kalau kamu membenci para kutu buku Rin? Sekarang jujurlah padaku tentang perasaanmu padanya... aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu" ujar Wendy yang saat ini duduk di kursi penumpang depan sementara Joselyn duduk di kursi belakang yang saat ini ikut menyimak apa yang akan dikatakan oleh si Queen Bee ini.

"Memangnya kenapa? apa aku tidak boleh berubah pikiran? Selain itu aku merasa kalau kami sudah pernah bertemu beberapa tahun lalu di luar negeri, awalnya ini cuma dugaanku saja tapi semakin mendekatinya aku jadi semakin yakin kalau dia dan pria misterius itu adalah orang yang sama. Jadi, ya... aku akan terus membujuknya sampai ia memberikanku kesempatan untuk bisa menjadi pacarnya" sahut Erina dengan penuh percaya diri hingga membuat kedua temannya ini tercengang mendengar pernyataannya itu.

"Astaga, apa kamu serius Rin? lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengejarmu selama ini? contohnya Eric dan Rayhan yang sudah menyukaimu dari saat kita masih SMA" tanya Joselyn yang membuat Erina mengerutkan keningnya.

"Aku tidak peduli dengan mereka, saat ini aku hanya peduli pada siapa gadis yang datang menjemput Jonathan tadi" sahut Erina sambil terus fokus mengikuti mobil sedan hitam itu agar tidak kehilangan jejaknya.

Di dalam mobil sedan hitam.

"Siapa mereka itu? Apa kamu tahu siapa mereka Nathan? Kenapa mereka mengikuti mobil kita?" tanya wanita itu sembari fokus menyetir mobilnya sementara Jonathan menoleh dan melihat kalau mobil itu adalah mobil yang biasanya digunakan oleh Erina.

"Aku tidak tahu, mungkin mereka hanya kebetulan searah dengan kita" sahut Jonathan dengan asal

"Kamu tahu kalau aku sering ikut dengan kakakmu ke bisnis party kan, jadi aku dengan yakin bisa mengatakan kalau aku mengenali salah satu dari mereka. Dia adalah putri satu-satunya dari keluarga Johnson, dengan kata lain dia adalah putri pemilik dari kampus tempatmu belajar sekarang" ujar wanita itu lalu sebuah senyum yang cukup mencurigakan muncul di wajah wanita itu,

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau itu dia?" tanya Jonathan penasaran

"Karena aku melihatnya menatapku dengan sangat tajam saat kamu menarikku untuk pergi dari depan kelasmu itu, aku dapat melihat kalau dia cemburu dan sekarang mengikutimu. Mungkin ia penasaran kemana aku akan membawamu pergi?" sahut wanita itu masih dengan senyum yang sama,

"Kebetulan sekali aku harus membawakan beberapa berkas untuk kakakmu di hotel Hilton sebelum kita pergi ke rumah untuk bertemu dengan Jackson di rumah, jadi mari kita lihat reaksinya saat tahu kalau tujuan kita adalah sebuah hotel" ujar wanita itu sambil tersenyum penuh makna saat ia menatap Jonathan secara langsung selama beberapa detik sebelum kembali fokus ke jalanan di depannya itu.