NovelToon NovelToon
Pewaris Pendekar Tanpa Tanding

Pewaris Pendekar Tanpa Tanding

Status: sedang berlangsung
Genre:Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sanny

Jamora ditinggalkan orang tuanya disebuah desa kecil ketika dia masih berusia tujuh tahun. sialnya dua tahun kemudian kakek Bincar yang mengasuhnya meninggal dunia karena usia tua, dan akhirnya dia harus hidup sendiri dalam penderitaan.
suatu hari dia ingin dihabisi oleh para pemuda putera bangsawan di desanya dan terpaksa masuk ke dalam hutan aek milas yang terkenal angker.
didalam hutan dia bertemu harimau yang ingin memangsanya dan akhirnya Jamora melompat ke jurang.
tapi untungnya dia selamat dan dia menemukan warisan dari seorang legenda dunia persilatan dimasa lalu yaitu pendekar tanpa tanding.
beberapa tahun kemudian dia meninggalkan goa dan bertualang di dunia persilatan. dalam petualangannya dia harus bertarung dengan banyak pendekar sakti untuk mewujudkan mimpinya menjadi legenda seperti gurunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menyusup ke perguruan Rajawali Sakti 2

Jamora tidak kembali kerumah, menggunakan ilmu naga terbang melompat terbang ke atas, dia mendarat tanpa suara di atap rumah Jadarat.

Sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Rinto, Jamora meyakini dia datang ke tempat yang tepat, namun agar sasaran yang dituju tidak salah, Jamora membuat sedikit lubang diatap rumah agar bisa melihat keadaan didalam rumah.

"terima kasih tuan Rahmat, mungkin kalau tidak ada tuan dentianku tidak akan bisa digunakan lagi"

tidak bisa dipungkiri, terkejut... Jamora sangat terkejut, mendengar suara Jadarat.... tetapi yang membuat Jamora lebih terkejut tentunya kemampuan orang yang bernama Rahmat yang bisa menyembuhkan dentian yang rusak.

Sebagai ahli pengobatan, tentu Jamora mengerti tingkatan pengobatan seseorang yang bisa menyembuhkan dentian yang rusak parah.

"tuan Jadarat terlalu serius, ini berarti jodoh, keberuntungan selalu berkaitan dengan takdir, kami kebetulan datang kesini dan pamanmu meminta kami memulihkan dentian mu"

"nama besar Tabib tangan dewa memang bukan omong kosong, saya kagum, sekali lagi terima kasih telah menyembuhkan keponakan saya "ucap Jaenda

Tentu Jamora mengenal suara Jaenda, Jamora berusaha mengontrol emosi yang sudah mulai membuncah membakar darahnya.

Meski kedua musuh telah ada didepan mata, sekuat tenaga dia mencoba bersabar menunggu percakapan mereka selanjutnya.

"tidak perlu berterima kasih, saya bekerja berdasarkan kesepakatan, nah karena tuan Jadarat telah sembuh, kini saatnya saya menagih kesepakatan yang telah tuan janjikan pada saya"

Salut.... Jamora harus mengakui ketenangan yang dimiliki tuan Rahmat, yang paling dilakukan adalah mengontrol emosi, sejak Jamora mulai terlibat dalam hiruk pikuk dunia persilatan Jamora belum pernah melihat ketenangan jiwa seperti yang dimiliki oleh tuan Rahmat.

Jaenda mengeluarkan satu buah kayu sebesar lengan tangan sepanjang setengah meter. Hampir saja Jamora khilaf ingin melompat kebawah merebut benda yang ada ditangan Jaenda.

Jamora tentu mengenal benda apa dan apa kegunaan dari benda itu

" ini batang pohon berumur seribu dua ratus tahun yang tumbuh dibatang pohon kopi seperti yang telah kita sepakati"

Tuan Rahmat tidak sungkan, dengan ekspresi dingin dia mengambil batang benalu dari tangan Jaenda.

Setelah memastikan kayu ada ditangannya benar adalah pohon benalu berumur 1.200 tahun, tuan Rahmat tidak sungkan memasukkannya kedalam kantong penyimpanan yang selalu tergantung di pinggang tuan Rahmat.

" Oke, senang berbisnis dengan tuan Jaenda, kalau begitu saya pamit pulang dulu "

" baiklah, saya akan mengantar tuan "

Jaenda dan tuan Rahmat berjalan keluar dari pintu depan rumah.

Jadarat yang dentiannya baru saja pulih tidak ingin membuang waktu dia duduk bersila untuk mengokohkan pondasi dentiannya yang baru pulih.

Rasa senang dengan mata berbinar tergambar diwajah Jadarat, meski kekuatan tenaga dalamnya turun ke tingkat pertama raja bumi, Jadarat menganggap itu bukanlah sebuah masalah, dia berfikir dia bisa dengan mudah meningkatkan tenaga dalam dengan dentian yang telah sembuh

"selamat dentian mu yang rusak telah sembuh, namun aku juga ingin mengungkapkan selamat jalan tuan yang akan melakukan perjalanan ke dunia baru di alam kubur "

" kurang ajar siapa kau yang berani lancang memasuki kediaman ku?"

tentu hati Jadarat bergetar... bagaimana tidak... kekuatan tenaga d,alam Jamora yang tidak bisa dilihat, hanya satu kata yang terucap dihati Jadarat... orang dihadapannya memiliki tenaga dalam yang ranahnya jauh diatas ranah miliknya.

" saya ucapkan selamat pada tuan karena sebentar lagi tuan akan melakukan pesta reuni di alam baka dengan teman karib tuan Jajungkar dan Jarundut"

"kenapa kau tahu nama nama temanku "

" maaf aku tidak punya waktu berkenalan denganmu"

Jamora mencabut pedang dan dalam cincin penyimpanan, tapi Jamora membelalakkan matanya ketika pedang yang muncul ditangannya tidak sesuai dengan keinginannya.

Jamora ingin menggunakan pedang yang biasa dia pakai untuk bertarung, tetapi yang muncul adalah pedang berkarat yang ditemukan Jamora ditumpukan harta karun di hutan Nabundong.

" kau tampaknya ingin menjadi rekanku, ok, emaku aku tidak keberatan menjadi tembbertarungku dimasa depan tapi kau harus mengakui aku sebagai tuanmu"

Jamora melukai ujung jari tengahnya dan meneteskan darah yang keluar ke pedang berkarat.

Warna merah menyala membalut batang pedang setelah pedang berkarat menerima tetesan darah Jamora.

" bagus ternyata kau bukan pedang biasa, baik sebagai hadiah pertemuan kita, aku akan memberikan darah anjing ini untuk bersulang"

Tanpa menunggu jawaban atau komentar dari Jadarat yang sejak tadi menyaksikan interaksi Jamora dengan pedang berkarat Kini jadi tambah bengong ketika pedang berkarat menebas lehernya.

"ceeesss..."

" akhhhh....."

Jeritan keluar dari mulut Jadarat mengiringi pedang yang memisahkan tubuh dengan lehernya.

"akhirnya tuntas semua, Kini hanya tinggal menagih bunganya yang sebentar lagi akan tiba " ucap Jamora dalam hatinya.

mendengar teriakkan Jadarat dengan kecepatan kilat Jaenda melompat terbang kedalam rumah, dengan perasaan hancur Jaenda kedatangannya tetap terlambat, dia hanya bisa menyaksikan tubuh Jadarat keponakannya tergeletak dilantai dengan leher terpisah.

" Jadarat...."

Dia menangis memeluk tubuh Jadarat yang telah terpisah dengan kepala.

" prook...prook..."

" sungguh mengharukan, aku sangat sedih...ini pasti kisah paman yang menyayangi keponakan seperti anak kandung.... salut " ucap Jamora sambil tersenyum sinis.

"siapa kau bocah? Kau terlalu berani membunuh orang di perguruan Rajawali Sakti"

" aku tidak merasa membunuh orang, aku hanya membunuh anjing " sahut Jamora dengan santai.

"kalau kau punya nyali sebutkan namamu"

" Jadarat bersama dua orang temannya punya hutang padaku, jadi aku hanya menagih hutang padanya, dan kini kau juga harus membayar bunganya"

Jadame melangkah mundur melihat niat membunuh yang memancar keluar dari tubuh Jamora.

"kau adalah bocah busuk itu....kau... kau terlalu lancang berani membunuh orang disini..kau akan mati bocah"

Jamora terus melangkah berjalan kearah Jaenda, sambil berjalan dia menenteng pedang dan memutar pedangnya.

" kematianmu adalah bunga dari hutang Jadarat, sebenarnya kematianmu belum cukup, karena kau juga punya hutang padaku"

Jamora berhenti melangkah dan mengangkat pedang berkarat sejajar dengan dada bersiap melakukan serangan.

Melihat Jamora bersiap menyerang, Jaenda mengeluarkan pedang dari kantong penyimpanannya, Jaenda juga mengangkat pedang siap bertarung.

Kekuatan tenaga dalam Jaenda telah meningkat ke tingkat ketiga tahap raja langit, karena kekuatan tenaga dalamnya telah meningkat ke tahap Raja langit tingkat ketiga Jaenda memiliki keyakinan untuk mengalahkan Jamora.

"kalau terlalu sombong bocah walaupun kekuatan tenaga dalam kita seimbang kau tetap tidak akan mampu mengalahkan"

"banyak bacot bersiaplah menemani keponakanmu di alam baka.... hiiiaaattt..."

tidak ingin berlama-lama karena Jamora khawatir para panatua dan pimpinan perguruan Rajawali Sakti akan datang membantu maka Jamora bergerak melakukan serangan dengan jurus pedang melanglang buana.

Jaenda terhenyak dan ketakutan melihat kecepatan dan kekuatan yang terpancar dari jurus pedang yang dilancarkan oleh Jamora, Jaenda mencoba melakukan tangkisan.

Namun.. Jaenda tetap tidak mampu menahan pedang berkarat milik Jamora yang semakin bersinar.

"traang..."

Pedang Jaenda hancur berkeping-keping ketika bertemu dengan pedang berkarat milik Jamora, kemudian...

" akhhhh..."

Suara menyayat hati keluar dari mulut Jaenda mengiringi kepergiannya, menyusul Jadarat sang keponakan tercinta ke alam baka.

Rasa puas yang dirasakan oleh Jamora dengan kematian Jadarat dan Jaenda ditangannya hanya bertahan sesaat...

"lancang kau bocah kau telah membunuh panatua dan murid Rajawali Sakti, kau harus mati.."

Sepuluh orang lelaki setengah baydengan aura yang sangat kuat berlari terbang masuk kedalam rumah dan berdiri dihadapan Jamora.

"maaf saya telah lancang, namun ini adalah urusan pribadiku dengan mereka, jadi saya harap para senior tidak ikut campur " ucap Jamora sopan.

" apa? Kau bisa berbuat seenak jidatmu membunuh orang disini dengan urusan pribadi "

"kalau begitu mohon petunjuk dari para senior"

Sahut Jamora tanpa terlihat ,rasa gentar menghadapi orang yang berdiri dihadapannya.

Jamora yakin sepuluh orang yang berdiri dihadapannya adalah para pemimpin perguruan Rajawali Sakti.

"jalan satu-satunya kau harus mati bocah, kau bisa menyebutkan nama perguruanmu agar kami bisa tahu kemana kami mengantarkan mayatmu"

" ha..ha...ha ..

Menarik sepuluh orang tua bau tanah ingin membunuhku, jangan takut aku tidak meoperguruan... Tapi kalian atau siapapun tidak akan bisa membunuhku"

Jamora menggunakan jurus naga terbang melompat keatas atap ingin melarikan diri.

"jangan mimpi bisa melarikan diri bocah... hiiiaaattt.."

Terdengar suara seseorang dari atas atap menyambut Jamora yang ingin melarikan diri dengan pukulan berisi tenaga dalam yang cukup kuat dan tentunya Jamora juga tidak ingin dijadikan bubur daging maka dia juga melancarkan pukulan.

" duuuaaarr..."

Dengan melakukan lompatan salto Jamora mendarat mulus diatas atap.

Meskipun orang yang menyerangnya terpental terbanting jatuh kebawah, Jamora kelihatan tidak senang karena dia melihat dihadapannya ribuan orang berdiri menghadang.

1
Udin
ini author nya kemana......ga nglanjutin cerita ...nya udah satu bl. di tunggu ga juga muncul kelanjutan cerita nya....
Su Kamto
Luar biasa
Adam Wartono
laanjut
Adam Wartono
lanjut
Ngukuri Ginting
m
Rita Tanti
Luar biasa
Andalas 476
REKENING nya yg jelas Thor...apa Rekening LISTRIK ,PAM arau WIFi ? 😂
Andalas 476
Jiaaaah...lempeng amat ngomongnya...gk pake acara kaget atau tanya² dulu...😂😂😂
Muhamad Wldan
Lumayan
Yamto Simon Sang Pengelana
sudah tamat ya
Arifin Tokofani
TERIMAKASIH full senyum untuk author
Van Jave
jamora mati
Akmal Hayat
terlalu berbelit,,harusnya langsung kerajaan benanga yg di hancurkan
Ismail M
celeng asu di enteni ora ndongol
Adi Mus
Kecewa
Adi Mus
Buruk
iefat
update lg dong Thor
Hadi Wahyono
rekening=kening
Xead Xunter
upppppp
Anonymous
Udah tau belum siap kenapa berani menyerang jamora kamu gak ber hati2 dan gak sabar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!