Ariana,seorang gadis muda yang sangat sederhana dan juga sebenarnya cantik.tapi karna dirinya tidak memiliki waktu untuk merawat tubuhnya sendiri,sehingga membuat ia tampak menyedihkan dan terlihat biasa saja.itu karna hanya dirinya seorang yang bekerja keras untuk menghidupi ibu tiri dan kakak tirinya,sementara sang ayah sudah lama menderita kelumpuhan.Hingga akhirnya dia bertemu Seorang pria yang ternyata pemilik restoran tempat ia bekerja dan juga CEO dari perusahaan terbesar di kotanya,hidupnya langsung berubah,karena pria tersebut jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ariana.penasaran kisahnya seperti apa?.ikuti kisah keduanya dengan membaca novel ini yaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Mas,ayo kita pulang."Ajak Ariana
"Bentar lagi ya sayang,aku kenyang banget nih".
Ternyata benar dugaan Arya,Ariana hanya memakan sedikit setiap makanan yang di pesannya.Kemudian menyuruh Arya yang menghabiskan makanan tersebut.
"Ehehehehehehe...maaf mas." Ariana tersenyum malu.
Sambil menunggu Arya beristirahat sejenak,Ariana melihat sekali lagi ke arah kaka tirinya,Clara.Ariana merasa ada yang aneh dengan apa yang ia lihat.Jika yang bersama Clara adalah calon ayah baru nya,tapi tidak ada sang ibu bersama mereka,dan mereka juga terlihat sangat mesra.
"Apa jangan,jangan kak Clara pacaran sama suami orang ya?,lelaki itu keliatannya seusia mendiang ayah deh."lirih Ariana di dalam hatinya,ia merasa heran dengan apa yang dilihatnya.
"Sayang,ayo kita pulang,aku udah ngerasa jauh lebih baik." Ajak Arya.
Mereka keluar dari dalam restoran tersebut,setelah membayar makanan mereka.Arya mendorong troli berisi mainan yang akan di berikan kepada anak panti besok,Arya mendorong dengan satu tangannya,sementara tangan satu bergandengan dengan Ariana.
Keesokan pagi nya Ariana dan juga Arya,bersiap-siap untuk pergi ke rumah ibu Arya.Mereka juga sudah mengemas barang-barang mereka,karena hari ini keduanya sudah mulai tinggal bersama sang ibu.
"Sayang,ayooo."Teriak Arya dari ruangan tamu.
"Dikit lagi mas." Ariana menjawab dengan sedikit mengeraskan suaranya,karena ia sedang berada di dalam kamar.
Setelah menunggu beberapa menit,Ariana pun sudah siap.Keduanya berjalan bersama menuju tempat mobil mereka terparkir.
Seperti biasa,Arya akan membukakan pintu mobil untuk istrinya tersebut,bukan hanya pada sang istri,tetapi dengan ibu nya juga Arya melakukan hal seperti itu.Arya sangat meratu kan 2 wanita kesayangannya tersebut.
"Mass,aku pengen makan martabak telur."Rengek Ariana.
"Martabak telur yaa,bukannya kalo makanan seperti itu biasanya di jual di malam hari ya sayang?" Tanya Arya.
"Ada kok,Melly pernah beliin aku waktu itu,tapi aku gak tau dimana penjualnya".
"Tapi kita udah ditunggu ibu sayang,karena masih banyak yang harus di persiapkan di rumah.Kamu juga kan belum siap-siap." Jawab Arya.
"Mas jahat,mas gak sayang sama aku dan anak kita." Ariana merajuk,membuang muka nya ke samping.
Arya merasa pusing melihat tingkah Ariana setelah dirinya hamil,ada saja ke randoman yang Ariana lakukan.Sebentar menangis karena memikirkan fisik nya yang akan berubah dan Arya tidak mencintai nya lagi,sebentar tertawa membayangkan anaknya lahir akan tampak lucu dan menggemaskan.
"Gimana kalo kita minta tolong Melly aja sayang,biar Melly yang beli,kan Melly yang tau tempatnya".
"Nanti aku suruh Rangga untuk nemenin si Melly,gimana?,kita tunggu di rumah ibu aja,supaya kamu juga bisa siap-siap." Tanya Arya.
"Iyaa deh kalo gitu mas." Ariana sudah duduk dengan posisi yang benar lagi,ia pun memberikan senyuman manisnya untuk sang suami.
Arya menepikan mobilnya sejenak untuk menelpon rangga,ia tidak ingin menelpon sambil menyetir,karena ia tidak ingin membuat istri dan calon anaknya dalam bahaya.
"Halo,selamat pagi pak Arya." Rangga menyapa Arya di telpon.
"Pagi.Rangga tolong kamu ke tempat Melly ya,Ariana pengen makan martabak telur,dan Melly tau tempat penjual martabak itu.Tolong kamu antar Melly ke tempat penjual martabaknya".
"Ariana udah kirim pesan ke Melly,dia ada di kost nya.Karena hari ini jadwal dia libur kerja".
"Baik pak,saya segera ke kost Melly." jawab Ranga.
Arya mematikan sambungan telpon kepada rangga,setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya.
Sementara Ariana terus tersenyum,karna melihat usaha Arya untuk menuruti keinginannya tersebut.
...**************** ...
Sementara itu Rangga sedang di perjalanan menuju rumah kost Melly,Rangga tidak mengerti dengan yang ia rasakan,hatinya berdebat-debar mengingat sebentar lagi ia akan bertemu Melly.rasanya sudah tidak sabar ingin melihat Melly lagi,setelah terakhir kali mereka bertemu saat Rangga mengantarkan Melly pulang dari rumah sakit.
"Apa kabar yaa dia?,sudah lama,aku gak pernah ketemu dia lagi." lirih Rangga di dalam hati nya.
Setelah beberapa menit kemudian,rangga pun akhirnya sampai di depan gerbang rumah kost Melly.Rangga turun dari mobil dan kemudian masuk ke dalam area kost Melly.Rangga berjalan ke arah kamar Melly yang sudah ia ketahui.
Rangga mengetuk pintu kamar Melly,setelah menunggu beberapa menit Melly pun membuka pintu kamarnya.
Entah kenapa,hati rangga berdebar melihat Melly lagi,ada perasaan senang dan juga bahagia di hatinya bisa melihat Melly lagi,tanpa sadar Rangga tersenyum manis kepada Melly.
Sementara Melly merasa heran dengan Rangga.
"Oooo,hellooooo.Rangga,ada apa dengan cintaa." Melly mengibaskan tangannya di depan wajah Rangga,yang terpaku dan tersenyum kepada Melly.
"Ayo jalan."ucap Rangga datar,saat dirinya sudah tersadar.
Rangga berjalan duluan,sementara Melly berjalan di belakang Rangga.
"Dasar lelaki aneh,gak jelas banget,tadi abis senyum ramah,sekarang bali lagi ke mode kulkas." lirih Melly pada dirinya sendiri,sambil berjalan mengikuti langkah Rangga.
"Tapi manis juga sih kalo dia senyum kaya tadi,gak kalah kok ganteng nya sama suami Ariana.Tapi sayang,dia kaya kulkas 1000 pintu." lirih Melly lagi.
"Cepetan,lama banget sih jalannya!" ucap Rangga yang lebih dulu sampai di depan mobilnya.
Melly pun bergegas jalan menuju mobil.
Keduanya kini sudah berada di dalam mobil,Rangga mencondongkan tubuhnya ke arah Melly,Melly terkejut dan menahan Rangga dengan memegang pundak Rangga agar tidak semakin mendekat padanya.
"Eehhh-eeeehh...mau ngapain?"
Rangga mengambil seatbelt yang ada disamping kursi Melly dan memasangkannya kepada Melly.
Melly tersipu malu,karena sudah salah sangka terhadap Rangga,setelah memakaikan Melly seatbelt Rangga pun menghidupkan mobilnya,dan mobil berjalan perlahan.
Rangga tersenyum tipis tanpa Melly tau.Entah kenapa,saat berdekatan dengan Melly tadi,rasanya ia ingin sekali mencium bibir Melly yang sangat menggoda.
Rangga tidak mengerti dengan dirinya sendiri,karena sebelumnya ia tidak pernah memiliki rasa ketertarikan kepada lawan jenis,bahkan banyak teman-teman wanita dikantornya yang lebih cantik dari Melly,mengejar-ngejar Rangga.Tapi Rangga tidak pernah menggubris mereka semua.Mereka justru mengganggap Rangga tidak normal,karena selalu bersikap dingin seperti kulkas,jika berinteraksi dengan lawan jenis.
Apa Rangga juga sama seperti bos nya,jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita yang baru saja ia temui.Memang tidak masuk akal jika dipikirkan,tapi seperti itu lah cinta.
Entah bagaimana kedepannya kisah Rangga dan juga Melly,apakah benar Rangga jatuh cinta kepada Melly,atau kah Rangga hanya bersimpati kepada Melly,karena Rangga sudah mengetahui penyakit yang di derita Melly,dan Rangga juga tahu,bahwa kini Melly sebatang kara.