NovelToon NovelToon
Let'S Mess Up The Story Line

Let'S Mess Up The Story Line

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Masuk ke dalam novel / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah seorang pemuda yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja dan dia bereinkarnasi ke dalam novel favoritnya. Namun dia tidak berinkarnasi menjadi main character, heroine, villain atau bahkan mob sekalipun, dia menjadi korban pertama sang villain yang akan membuat sang villain menjadi villain terkejam dan menggerakkan seluruh alur di novelnya.

Tapi ketika dia baru bereinkarnasi, dia langsung melakukan plot twist yang sudah pasti akan mengubah jalan nya alur cerita atau malah menghancurkan alur cerita yang sudah tersusun rapi, dia tidak mati dan malah membunuh villain yang seharusnya membunuhnya. Jadi selanjutnya apa yang akan terjadi dengan alur cerita novel yang di sukainya itu ?


Genre : Fantasi, komedi, drama, action, sihir, petualangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

“Duduk dulu,”

Jonah meminta ke empatnya duduk kembali, tentu saja ke empatnya menurut dan kembali duduk dengan tenang.

“Boleh tau apa alasan kamu tidak mau pergi Ray ?” tanya Jonah sambil menatap Ray.

“Uh,” Ray terlihat grogi menjawab pertanyaan Jonah sebab tidak mungkin dia mengatakan kalau dia tahu jalan cerita yang ada di novel akan terjadi di dunia nyata.

“Kalau kamu tidak bisa jawab berarti tidak masalah kan ?” tanya Jonah.

“Tidak, aku juga tidak pergi kan paman, aku yakin paman tidak menyebutkan nama ku karena pasti papa melarang mu, kalau aku tidak pergu, Ray juga tidak pergi....Liam dan Laura juga,” ujar Charlotte protes.

Ray bisa melihat,  nampak sangat jelas di raut wajah Jonah kalau sebenarnya Jonah juga tidak menginginkan Liam, Laura, Charlotte dan dirinya pergi ke ibukota untuk menempuh jalan berbahaya yaitu peperangan dengan bangsa iblis. Tapi di wajahnya juga nampak kalau Jonah tidak bisa melawan kehendak raja dan semua menjadi dilema baginya. Akhirnya dia mengusap wajahnya dan melihat ke empat nya kembali.

“Begini saja, aku tidak tahu alasan kenapa kalian tidak mau pergi, aku kasih waktu kalian dua hari untuk memberikan alasan kenapa kalian tidak mau pergi, sekarang kalian keluar dulu, aku masih ada banyak pekerjaan,” ujar Jonah.

Ke empatnya langsung berdiri dan berpamitan, tapi ketika Liam membuka pintu untuk keluar, tiba tiba,

“Oh ya Ray,” ujar Jonah.

“Ada apa paman ?” tanya Ray.

“Tolong kendaraan aneh mu di bawah di singkirkan ya, banyak orang berkumpul di bawah melihat kendaraan mu itu, aku perlu konsentrasi dan di bawah berisik,” jawab Jonah sambil menunjuk ke jendela menggunakan ibu jarinya.

“Oh...sebentar,”

Ray berbalik dan berlari kecil ke jendela, dia melihat banyak orang mengerumuni mobil pick up dan motornya, kemudian dia membuka jendelanya dan menjulurkan telapaknya keluar tanpa memperlihatkan wajahnya,

“Tolong menyingkir ya semuanya,” teriak Ray dari dalam.

Mendengar suara di atas mereka, semua orang menoleh dan menyingkir, sebuah pusaran lubang hitam sebesar mobil dan motor terbuka di udara, mobil dan motor mulai terangkat dari tanah dan melayang masuk ke dalam lubang hitam, kemudian lubang hitam itu . Orang orang yang berkerumun menjadi takjub dan tertegun, mereka menoleh melihat ke jendela yang sudah rapat kembali. Setelah itu, Ray berpamitan lagi dan menyusul Liam, Laura, Charlotte keluar dari ruangan kantor kepala guild.

Di luar, Liam, Laura dan Charlotte sudah menunggunya, mereka berjalan turun ke bawah dan langsung keluar guild untuk pulang ke rumah mereka masing masing. Ketika sedang berjalan menuju rumah, Ray yang berjalan di belakang, melihat Liam dan Laura di depan mereka, kemudian dia menoleh melihat Charlotte yang berjalan di sebelahnya,

“Aku harus mencegah mereka pergi dan mengatasi serangan musuh beberapa bulan lagi...tapi bagaimana....tanpa bantuan Liam, Laura dan Charlotte, mana mungkin aku bisa menghadapi mereka sendirian....sepertinya tidak ada cara lain, aku harus memberitahu mereka,” ujar Ray dalam hati.

Ray menggandeng tangan Charlotte dan membuat Charlotte sedikit bingung, kemudian dia menepuk pundak Liam dan menghentikan langkahnya,

“Ada apa Ray ?” tanya Liam berbalik.

“Iya ada apa Ray ?” tanya Charlotte.

Ray yang menunduk langsung melihat wajah ketiganya yang sedang melihat dirinya, dia langsung menepuk pipinya dengan kedua tangannya dan menatap ketiganya dengan serius,

“Liam, Laura, Char, ada yang mau ku bicarakan dengan kalian, bisa ikut aku ?” tanya Ray.

Melihat wajah Ray yang sangat serius dan tangannya yang gemetar, Liam, Laura, Charlotte saling menoleh melihat satu sama lain, mereka kembali melihat Ray dan mengangguk. Ray berbalik dan berjalan menuju ke pintu untuk keluar desa yang tertutup rapat. Liam, Laura dan Charlotte mengikuti Ray dari belakang dengan penuh tanda tanya, tapi tidak satupun dari mereka yang menanyakan alasan Ray mengajak mereka. Setelah di luar desa, Ray mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke tanah, sebuah lubang hitam terbuka, perlahan lahan sebuah mobil mini bus keluar dari dalam dan “blugh,” ke empat rodanya mendarat di tanah ketika lubang hitam menghilang.

Ray membuka pintu pengemudi dan naik ke dalam, kemudian Liam duduk di sebelahnya sementara Laura dan Charlotte di belakang. Ray menjalankan mobilnya menjauhi desa dan berhenti tepat di tepi jalan menuju ibukota. Setelah mematikan mesinnya,

“Liam, Laura, Charlotte, kalau aku katakan, aku bisa melihat masa depan, kalian percaya ?” tanya Ray.

“Tentu saja percaya, elemen mu kan elemen void yang katanya milik para dewa, jadi rasanya wajar kalau kamu bisa melihat masa depan,” ujar Charlotte dari belakang.

“Aku juga sama seperti Char, katakan saja sama kita Ray, aku dan Laura sudah menganggap kamu saudara,” ujar Liam.

“Kak Liam benar Ray, aku sama juga seperti kak Liam dan Char,” tambah Laura.

“Baiklah, yang akan aku ceritakan ini, semua akan terjadi dalam waktu enam bulan lagi,” ujar Ray.

Ray menceritakan semua yang terjadi di dalam novel kepada ketiganya, mulai dari munculnya dungeon sampai kematian Jonah, Elena, Edward dan Charlotte. Wajah Liam, Laura dan terutama Charlotte langsung berubah, mereka terlihat kaget dan takut sampai wajah mereka terlihat agak pucat. Charlotte langsung menangis sambil menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Ray berbalik dan melompat ke belakang, dia langsung memeluk Charlotte dengan erat.

“Jadi...itu sebabnya kamu tidak mau pergi,” ujar Liam.

“Setelah mendengar semuanya....aku tidak mau pergi....aku benar benar menentang untuk pergi,” teriak Laura.

“Ya...tapi aku tidak mungkin mengatakan semua ini di depan paman Jonah dan tante Elena....aku juga tidak mungkin mengatakan ini kepada papa Edward,” ujar Ray.

“Aku mengerti Ray, kita harus cari cara untuk meyakinkan papa supaya kita tidak usah pergi,” ujar Liam.

“Tapi bagaimana caranya, papa kan mantan komandan ksatria pengawal keluarga kerajaan, tidak mungkin dia tidak menuruti perintah raja, apa kita bicarakan saja ke mama, dia kayaknya lebih ngerti,” ujar Laura.

“Tidak mungkin Laura, tidak mungkin tiba tiba kita bilang ke mama kalau dia akan meninggal dan desa hancur enam bulan lagi kalau kita pergi, yang ada malah beneran kita di suruh pergi supaya selamat kan, kalau kita tidak pergi, dia malah khawatir,” balas Liam.

“Be..benar juga ya,” ujar Laura.

Ray, Liam, Laura dan Charlotte mulai berpikir, mereka mencari cara supaya mereka tidak pergi dan mengatasi malapetaka yang akan datang enam bulan lagi.

“Kamu tahu dimana letak dungeon nya Ray ?” tanya Liam.

“Maaf, aku tidak tahu (karena memang tidak di sebutkan dimana letaknya, dasar author),” jawab Ray.

“Maaf Ray, ini sedikit di luar topik, waktu malam itu kita ke taman rahasia, kamu sepertinya tahu apa yang ada di bawah, bisa kamu beritahu kami ?” tanya Charlotte.

“Huh ? taman rahasia ?” tanya Liam dan Laura bersamaan sambil menoleh melihat Ray.

“Ah...(aduh kenapa malah bahas itu, tapi....oh benar juga, di novel ketika Liam dan Laura membuka segelnya, Ignesia sempat mengamuk karena tidak sadar dan langsung menerjang Liam, setelah Laura turun membantu Liam melawannya, barulah Ignesia berhasil di kalahkan dan sadar kemudian membantu mereka melawan Azroth di akhir cerita...benar...benar...kalau kita bawa amukan awal Ignesia ketika di bangunkan ke desa....wah terima kasih Charlotte),” ujar Ray dalam hati.

Ray langsung mengecup kening Charlotte, tentu saja Charlotte langsung terkejut dan wajahnya memerah, kemudian Ray menoleh melihat Liam dan Laura.

“Ehem, begini, waktu itu aku belum bisa menggunakan sihir ku, jadi penglihatan ku masih samar samar, aku hanya tahu taman itu ada di sebelah timur mansion, lebih tepatnya tempat pagar tanaman tinggi yang menjadi dinding pembatas halaman belakang dan taman itu menyimpan sesuatu di bawahnya, mungkin saja sesuatu itu bisa membantu kita,” ujar Ray.

“Hmmm,” gumam Liam dan Laura bersamaan.

“Sepertinya kita harus coba turun ke bawah untuk memastikan apa yang ada di bawah, gimana menurut kalian ?” tanya Ray.

“Hmm...mama memang pernah bilang, kalau jangan main di dekat dekat sana kepada ku dan Laura ketika kita masih kecil sewaktu kita ke mansion untuk menemui Char,” gumam Liam.

“Tapi kalau mama mencegah kita, berarti sesuatu yang ada di bawah sana mungkin berbahaya kan ?” tanya Laura.

“(Duh kok dia pinter sih, tumben amat) Maaf karena penglihatan ku tidak jelas, aku tidak tahu apa yang ada di bawah, kita harus turun untuk memeriksanya, siapa tahu ada jalan rahasia supaya kita bisa keluar dari desa tanpa harus melalui pintu gerbang,” ujar Ray memancing.

“Hmm jalan rahasia ya, mungkin saja kakek ku menyiapkan jalan rahasia di sana, walau papa ga pernah bilang apa apa,” ujar Charlotte.

“(Assist yang bagus Char) Nah itu, makanya kalau kita tidak periksa tidak akan tahu,” ujar Ray.

“Benar juga, berdiam diri seperti ini juga tidak akan menyelesaikan masalah, kita coba saja,” ujar Liam.

“Huuuh....aku sebenarnya punya perasaan ga enak, tapi ga apa apa, asal ada kak Liam, Ray dan Char tidak masalah, aku percaya saja,” tambah Laura.

“Aku juga mau mencobanya, walau kalau ketahuan pasti akan di marahi lagi,” ujar Charlotte.

“Baik, kita putuskan ya, tengah malam kita coba,” ujar Ray.

“Ok, sekarang kita semua ke mansion ku saja,” balas Char.

“Ok setuju,” balas Liam.

“Sama, tidak ada protes disini,” tambah Laura.

Ray kembali menyalakan mobilnya, kemudian dia berputar dan berjalan menuju ke desa kembali dengan senyum menghiasi wajahnya.

“Maaf ya Liam, Laura, Char, kalau ga gini semua akan berakhir tragis, satu satunya cara supaya desa di evakuasi dan memindahkan seluruh penduduk desa ke ibukota, hanya begini caranya...walau terpaksa kita harus kehilangan sekutu terkuat,” ujar Ray dalam hati.

1
Vemas Ardian
semangat Thor, jangan buat Charlotte sebagai bebannn
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungan nya
total 1 replies
Aryanti endah
wahahahaha.. lain sendiri senjatanya 😂😂😂
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya ya kak
Mobs Jinsei: iya haha
total 2 replies
Eight
lanjut thorr
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungan nya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!