NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pembantu

Terpaksa Menikahi Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Pengantin Pengganti / Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Pembantu
Popularitas:356k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Madava dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang notabene janda anak satu karena mempelai wanitanya kabur membawa mahar yang ia berikan untuknya. Awalnya Madava menolak, tapi sang ibu berkeras memaksa. Madava akhirnya terpaksa menikahi pembantunya sendiri sebagai mempelai pengganti.

Lalu bagaimanakah pernikahan keduanya? Akankah berjalan lancar sebagaimana mestinya atau harus berakhir karena tak adanya cinta diantara mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merinding

Seperti biasa, pagi-pagi sekali Ayu sudah menyiapkan sarapan untuk Madava dan Rafi. Saat Madava muncul di dapur, Ayu yang masih merasa khawatir Madava marah padanya karena ulahnya semalam pun pura-pura cuek. Bahkan sampai saat sarapan berlangsung, wajah Madava terlihat ditekuk masam. Rafi saja menjadi takut. Selesai sarapan, ia pun memilih langsung kabur ke kamarnya.

"Mau kemana kamu?" tegur Madava dingin. Ayu yang sebenernya ingin ikut kabur pun menghentikan langkahnya.

"Aku ... aku mau menyiram tanaman. Iya, menyiram tanaman," kilah Ayu.

Ia pun kembali membalikkan badannya, tapi lagi-lagi Madava menghentikannya.

"Mau lari dari tanggung jawab kamu?"

"La-lari dari tanggung jawab? Memangnya aku ngapain?"

"Nggak usah pura-pura bodoh. Kamu udah buat rajawaliku kesakitan semalam. Kalau dia sampai tidak bisa bangun lagi, bagaimana? Apa kau mau tanggung jawab?"

"Rajawali?"

"Ya. Rajawali. Ini ... " Madava menunjuk ke depan celananya membuat Ayu membulatkan mata.

"Dasar cabul?"

"Hei, jangan menuduh sembarangan! Yang cabul itu aku atau kau?"

"Hei, enak aja bicara. Memangnya kapan aku berbuat cabul?" sahut Ayu tidak terima.

"Lalu yang kau lakukan semalam itu apa? Kau sudah membuat rajawaliku kesakitan. Kalau ia tidak bisa bangun, bagaimana? Pokoknya kau harus bertanggung jawab."

"Apa? Jangan gila kamu! Memangnya aku udah ngapain sampai harus bertanggung jawab."

"Masih ngelak aja. Kamu harus tes, dia masih bisa bangun atau nggak," ucap Madava dengan wajah ditekuk.

"Tes? Maksudnya?" tanya Ayu yang mengerjapkan mata. Mencoba mencerna apa yang dimaksud Madava.

"Apalagi? Kamu 'kan yang lebih berpengalaman?" jawab Madava enteng.

"Jangan bicara berbelit-belit, Mas! Katakan aja langsung. To the poin, biar aku ngerti," jawab Ayu yang memang belum paham kemana arah pembicaraan Madava. Memangnya harus dites seperti apa? Bagaimana caranya? Dites masih bisa berdiri nggak, aduh, Ayu benar-benar tidak mengerti.

"Kamu ini udah pengalaman masih aja pura-pura bodoh."

"Pengalaman apa?"

"Ya, pengalaman dalam berhubungan intim lah. Memangnya apalagi? Janda anak satu, pura-pura sok lugu," ketus Madava kesal karena sikap sok polos Ayu.

Wajah Ayu sontak memerah bak kepiting rebus. Bagaimana Madava bisa bicara sevulgar itu padanya. Ayu lupa, padahal dia sendiri yang mengatakan jangan berbelit-belit. To the poin aja.

Madava lantas melangkah meninggalkan Ayu. Namun sebelum benar-benar menghilang dari sana, Madava kembali membalikkan badannya.

"Pokoknya malam nanti aku mau rajawaliku diperiksa."

"Heh, mister cabul, memangnya aku ini dokter! Mau diperiksa ya sama dokter spesialis, bukan sama aku," sentak Ayu kesal. Memangnya dirinya dokter SpKK apa bisa memeriksa tekukur yang bersembunyi di balik celananya.

"Pokoknya aku nggak mau tau. Kamu harus bertanggung jawab. Sekalian bikinin mama cucu. Mama semalam telepon, mama minta kita segera buatin mama cucu. Dah, aku berangkat kerja dulu. Assalamualaikum."

Setelah mengucapkan salam, Madava pun segera berlalu meninggalkan Ayu yang sudah mematung dengan mata membulat.

"Wa-Wa'alaikum salam," jawab Ayu terbata. Ia masih berusaha mencerna kata-kata Madava barusan.

"Apa katanya tadi? Bikinin mama cucu? Artinya ... Aaaargh ... Nggak. Nggak mau. Aku nggak mau," pekik Ayu sambil menggelengkan kepalanya.

"Mama kenapa? Mama sakit kepala ya?"

"Eh, Rafi. Sejak kapan Rafi di sini?" Ayu berjongkok berhadapan dengan Rafi.

"Sejak Papa berdiri di sana."

"Apa?" Ayu membulatkan matanya terkejut. Bagaimana kalau Rafi mendengar perkataan Madava tadi? 'Semoga aja Rafi nggak denger apa yang pria cabul itu katakan tadi,' harapnya dalam hati.

"Ma, Mama sama Papa mau bikinin Nenek cucu ya? Nenek 'kan pernah bilang Rafi itu cucu nenek. Terus Nenek minta buatin Mama dan papa cucu lagi untuk Nenek. Yang nenek maksud itu, adik Rafi ya?" tanya Rafi bersemangat.

"Eh, itu ... "

"Bener 'kan, Ma? Artinya Rafi nanti bakal jadi kakak 'kan? Rafi bakal punya adik 'kan? Yeay, Rafi mau, Ma. Rafi mau. Adiknya kapan jadinya, Ma? Rafi mau bantu buat adik Rafi, boleh 'kan, Ma?" berondong Rafi membuat kepala Ayu makin pening karena tingkah dua orang ini. Pertama permintaan sekaligus perintah Madava, lalu yang kedua permintaan Rafi. Mereka berdua kok bisa kompak begini sih?

Seketika, Ayu merinding sendiri karena permintaan kedua orang ini.

...***...

Maaf ya, pendek dulu. Kepala Othor lagi puyeng. 😅

1
Aprisya
dava seharusnya kamu lebih peka dikit dong,, dan bisa membedakan mana yang pembohong dan siapa yang gak berbohong
Eindah marlina
dasar gisela licik😡
bener² beg* si madava kalo emang dia percaya sama dramanya gisela😤😡😡
Uthie
perempuan egois 😡
Sugiharti Rusli
konfliknya lumayan bikin emosi, apalagi setelah kehadiran si Gisele mantan Dava yang ibu kandung Rafi putra yang Ayu rawat dari bayi
Sugiharti Rusli
anak sekecil Rafi mana paham siapa yang melahirkannya, yang dia tahu dan rasakan siapa yang uda bersama dia dan merawat dia selana ini,,,
neng ade
dasar pengacau licik .. semoga aja kebusukan mu cepat terbongkar !
L B
ORANG GILA MANA...???????????
yg hidupnya sudahlah susah, masih muda (usia belasan tahun 😮‍💨) mencuri anak untuk dibesarkan penuh kasih sayang, NGGAK ADA ya NAMRUD kagak ada, sampai sini paham 😏, nggak paham juga, balik nyusu sana, mungkin kurang nyusu 2 tahun 😮‍💨jadi rada tumpul otaknya.
hidup ayu sudah susah, muda,anak perantauan, kalau mencuri anak sudah pasti untuk DIJUAL , lah kamu lihat sendiri anak mu dibesarkan sepenuh hati olehnya. tolonglah madava jangan jadi bodoh hanya karena cemburu 😮‍💨😮‍💨😮‍💨 nanti ayu terlalu kecewa, kamu juga ya susah.
meluluhkan hati orang yang kecewa tidak semudah meluluhkan hati orang yang marah.
Azzahra Asyilla: iya betul orang gila mana yg udah hidup sudah,masih gadis pula,menculik anak,sampai rela harus d anggap janda miskin ,,seandainya Dava mau berfikir logika pasti tau mana yg salah dan benar
total 1 replies
Ahmad Faikul Anam
Keren
martiana. tya
Gisela ngga mutu
Yuliana Tunru
dasar munafik..buka mata dava gm ayu verkorban untuk rafi jiwa dsn raga pura2 jd janda apa tdk punya pikiran lihat gaya gisrke yg over gitu
L B
repot kan dav 😏😏😏 , itu pilihan mu karena meletakkan mantanmu satu rumah dengan istri mu, aneh bin gaje kamu 😮‍💨🤮.
sikap mu labil dan lebih kekanakan dibanding ayu yg seorang perempuan bahkan lebih muda darimu 😏 kamu lelaki kok begitu 🙄.
Nina Yasmine
gk dibaca penasaran dibaca nyebelin bikin kesel...
Nisa Ramadani
asrul mana asrul
tu wadon mu urusin teko Kui
Nisa Ramadani
nyesek banget sih
Lovita BM
kesuwen Thor nggasak Gisela ,
ndang cak cek ,digiles tu manusia tk terurai bumi ,teko² bikin gedeg
Ninik
kebenaran akan terungkap dgn sendirinya
Rokhyati Mamih
Ayu yang kuat ya ikatan bathin mu walau bukan ibu kandung tapi tetap kamu pemenangnya
semangat Yu
Davikri
kok jahat banget shi orang tua kandung Rafi itu,ngaku2 mamanya Rafi trus dulu Napa kok bayinya d buang segala,udahlah engsel jangan jadi orang muna' deh,mendingan lho intropeksi diri dari pada lho nyalahin shi dan nuduh2 ayu Mulu kasihan deh si ayu😭😭😭
nyaks 💜
jgn bodoh y dav 🙄
Suanti
ayu harus tegas tidak boleh lemah di depan gisela mau pun dava
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!