Perkenalkan nama ku Larisa Riana aku anak yatim piatu, dan niat ku ingin merantau ke Jakarta untuk mengubah hidupku jadi lebih baik akankah semunya terwujud. simak cerita ku di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yolika Felicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah panti asuhan
Pagi ini Juan sudah bangun dari tidur nya, dan sekarang ia sedang ada di dapur untuk menyiapkan mereka pagi ini, dan saat ini pembantu mereka tidak bisa masuk lantaran sedang sakit jadi terpaksa Juan yang harus turun tangan.
Di saat Juan sedang sibuk akan kegiatannya di dapur pagi ini tiba-tiba dia di hubungi oleh bodyguard nya yang ada di panti.Juan pun segera pergi ke ruang kerja miliknya saat ini ia tau pasti ada hal yang sangat penting ingin bodyguard nya itu sampaikan.
"Begini bos dari hasil penyelidikan yang kami lakukan di desa ini kami sudah menemukan tersangka utama nya bos dia sekarang ada di ujung desa, dan memang bersembunyi dari semua orang agar tidak ada yang curiga saat ini juga ada salah satu anak panti yang hilang."
"APA DASAR BAJINGAN.!" Dengan emosi yang sangat ini sudah memuncak Juan pun pergi ke kamar untuk bersiap-siap pergi ke panti pagi ini. Setelah beberapa menit akhirnya ia pun sudah siap, dan segera menghubungi Rey yang saat ini ada di perusahaan.
"Halo Rey sekarang lo ikut gue ke desa ada urusan penting yang ingin gue lakukan hari ini di sana." Ucap Juan kepada sahabatnya itu karena saat ini tidak mungkin ia sendirian melawan Baron.
"Urusan apa Juan sekarang gue ada ,di perusahaan lo kesini aja sekarang, dan apa Risa tau lo mau ke desa hari ini Juan.?" Tanya Rey yang sekarang merasa sedikit penasaran urusan apa yang dimaksud Juan.
"Enggak Rey saat ini Risa masih tidur di dalam kamar, dan memang gue sengaja enggak bangunin dia gue enggak mau buat dia kawatir sekarang tunggu gue di perusahaan kita segera pergi ke desa pagi ini." Jelas Juan sekarang pada sahabatnya itu.
Juan pun menjemput Rey di perusahaan mereka pun segera berangkat pagi ini ke desa, dan berhubung perjalanan ini terbilang cukup jauh akhirnya Juan pun melewati jalan pintas agar cepat sampai ke desa itu.
Dan setelah 4 jam perjalanan mereka pun sekarang sudah sampai di depan panti asuhan, dan segera turun dari dalam mobil untuk menemui ibu panti yang saat ini sedang menangis.
"Tolong selamat kan Brayen Juan sekarang ia dalam bahaya ibu lihat Brayen di culik oleh peria asing, dan saat itu ibu mencoba menyelamatkan nya tapi dia dorong ibuk Juan sekarang ibuk tidak tau peria itu bawa Brayen kemana." Ucap indah sekarang kepada Juan karena ia takut Brayen kenapa-napa.
Dan benar saja dapat Juan lihat saat ini lutut buk indah lecet, dan juga baju yang buk indah kenakan saat ini sedikit kotor.Akhirnya Juan, Rey, dan juga para bodyguard segera pergi ke ujung desa untuk menyelamatkan anak itu.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka pun sampai di ujung desa, dan segera turun.Di sana mereka melihat ada sebuah rumah tua mereka pun segera pergi kesana untuk melihat apakah ada orang di dalam rumah itu, dan akhirnya ada salah satu anak buah Juan mendengar suara tangisan anak kecil dari area belakang rumah tua ini.
"Bos saya mendengar ada suara tangisan anak kecil dari area belakang rumah ini." Ucap bodyguard Juan yang saat ini mengikutinya ke area belakang rumah tua ini.
"Kalian sekarang pergi ke area depan rumah, dan keluarkan senjata kalian."Perintah Juan pada para bodyguard nya itu untuk mengepung rumah tua ini sekarang.
"Baik bos."Para bodyguard, dan anak buah Juan itu pun pergi ke area depan rumah untuk memantau pergerakan peria itu yang sekarang ada di dalam rumah tua ini.
Akhirnya mereka berdua pun pergi ke area belakang rumah, dan menggunakan masker agar peria itu tidak curiga.Juan pun segera mengetuk pintu rumah tua ini, dan akhirnya pintu pun terbuka.
Sekarang Juan, dan juga Rey melihat sosok laki-laki tua di hadapan mereka yang tentunya sangat Juan kenal."Kalian siapa, dan ada perlu apa datang ke rumah saya.?" Dengan penuh selidik Baron pun melihat Juan, dan juga Rey yang saat ini ada di hadapannya.
"Kami pendatang baru di desa ini tuan apakah kami boleh masuk kerumah anda saat ini.?" Juan pun berusaha untuk tidak membuat Baron curiga, dan setelah berapa menit Juan berdiri di depan pintu akhirnya Baron membawa masuk laki-laki di hadapan nya ini.
Setelah berhasil masuk kedalam rumah itu, mereka pun membuka masker mereka tentu saja saat ini Baron belum sadar bahwa itu Juan karena ia sudah lupa wajah dari anak yang dulu pernah ia lihat.
Juan saat ini pun langsung menodongkan pistol kepada Baron, dan tentu saja peria itu sedikit bingung sekaligus takut kepada ke 2 laki-laki yang saat ini ada di hadapannya.Baron pun segera mundur, dan mengambil golok milik nya yang ada di atas meja.
"Maksut kalian apa tuan mengapa kalian menodongkan pistol ini kepada saya.?" Tanya Baron yang saat ini merasa sangat takut siapa sebenarnya mereka ber 2.
"Apa anda sudah lupa laki-laki tua, dan seperti nya anda sekarang belum menyerah untuk menggusur panti itu sekarang lepaskan anak itu atau peluru ini akan menembus kepala anda hari ini pak tua." Juan pun merasa sangat emosi sekarang pada laki-laki tua ini ingin rasanya ia segera menembak nya.
"Hhh... kamu kira saya takut bocah gara-gara kalian semua rencana saya gagal untuk menggusur Pati sialan itu, dan kalian fikir saya akan menyerah saat itu! tidak sama sekali anak bodoh karena saya berhak atas tanah itu."Ucap Baron sekarang pada mereka ber dua.
"Seperti nya anda yang bodoh di sini tuan, apa anda sudah lupa bahwa orang tua saya sudah membeli sebagian tanah milik anda, apa anda mau saya laporkan atas semua kejahatan yang telah anda lakukan pada anak-anak panti sekarang." Baron yang takut akan ancaman dari Juan sontak menyerang mereka ber dua dengan golok tajam miliknya.
Dan terjadilah perkelahian yang cukup sengit antara mereka di dalam rumah tua itu.Juan yang saat ini sudah muak melihat tingkah Baron ia pun langsung menembak nya, dan seketika Baron pun terjatuh ke lantai dengan bersimbah darah.
"Rasakan laki-laki bodoh saya sudah meminta anda untuk melepaskan anak itu tapi anda memilih untuk menyerang kami maka lebih baik sampah masyarakat seperti anda enyah saja dari desa ini."Juan pun menarik Baron keluar, dan melemparnya kedalam hutan.
Setelah itu Juan pun segera kembali masuk kedalam untuk menyelamatkan Brayen dari dalam kamar, dan tentunya saat ini anak itu sudah tidak sadarkan diri karena sekujur badannya sudah di penuhi oleh luka.
***
"Juan lengan lo sekarang terluka biar gue yang bawa anak ini kedalam mobil lo juga ikut gue kita obatin luka lo sekarang, gue takut di golok itu terdapat racun karena tadi gue sempat mencium ada bau aneh, dan tadi juga gue lihat ada sedikit serbuk di deket golok itu." Rey yang saat ini panik pun segera menarik Juan masuk kedalam mobil, dan mengobati luka Juan yang saat ini terbilang cukup parah.
"Kita langsung pergi ke panti aja sekarang Rey, dan panggil mereka semua gue tunggu lo di dalam mobil." Ucap Juan yang sekarang sedang menahan rasa sakit di lengannya.
Rey pun memanggil mereka semua untuk pulang akhirnya mereka semua masuk kedalam mobil, dan segera pulang untuk mengantar kan anak ini ke panti asuhan.
Sesampai nya di sana Juan pun langsung menyerahkan Brayen kepada buk indah, dan mereka pun segera berpamitan untuk pulang sore ini karena ingin mengobati luka yang Juan dapatkan di lengan kanan nya.
...****************...
3 iklan + 2 bunga
3 iklan + 2 bunga
baca 5 bab...
3 iklan + 2 bunga, za piyo