Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Acara kelulusan pun dimulai...
Larisa duduk diantara Davin dan juga Bella,sementara Liam duduk di samping Larisa.
Sejak tadi,Larisa mencuri pandang ke arah Davin dan juga Bella,Larisa melihat,Davin begitu perhatian kepada Bella.
Larisa masih belum percaya,Davin dan juga Bella sudah jadian,karena selama ini,Davin tidak pernah agresif dan menunjukan perasaannya kepada Bella.
Tapi tiba-tiba saja Larisa mendengar mereka berdua sudah jadian,hati Larisa rasanya sakit melihat kedekatan Davin dan juga Bella.
Tapi ia juga sadar,cinta tak bisa dipaksakan,Davin pun selama ini hanya menganggapnya sebagai sahabat saja.
Status sosial mereka juga sangat berbeda.
Beberapa jam kemudian,acara kelulusan mereka sudah selesai,mereka ber empat berjalan bersama menuju parkiran mobil.
Larisa akan ikut lagi pulang bersama Liam,sementara Davin tentunya akan pulang bersama kekasihnya,Bella.
"Kita ke cafe dulu yuukk,aku traktir kalian."Ucap Davin,saat mereka sudah sampai di parkiran mobil.
"Boleh tuuhh,ayookk".
"Yeaay makan gratiss lagi."Ucap Liam dengan senyum bahagia.
"Dasarr...doyan banget yang gratisan,kamu,tadi sarapan dirumah aku,sekarang makan siang gratis lagi dari Davin".
"Kaya orang susah aja deh kamu Li."Ucap Larisa.
"Aku kan emang susah Sa...aku sebatang kara,ayah sama bunda aku sibuk ngurus bisnis mereka di luar negeri,cuma ada bibi doang dirumah."Jawab Liam.
"Hhmmm iya,tapi uang jajan kamu sebulan bisa buat beli motor,hahahaha."Jawab Larisa,tanpa sadar ia tertawa lepas di hadapan kedua sahabatnya dan juga Bella.
Liam dan Davin terpaku karena melihat Larisa tertawa lepas,selama ini mereka mengenal Larisa gadis yang kalem.
Sementara tanpa kedua sahabatnya tau,Larisa sedang berusaha menghibur hatinya yang sedang patah karena Davin dan juga Bella.
"Yaudah...ayok."Ucap Davin.
Mereka masing-masing masuk ke mobil.
Davin bersama Bella,sementara Liam bersama Larisa.
"Aku gak nyangka loh Sa,ternyata kamu bisa tertawa lepas kaya tadi yaa."Ucap Liam,saat keduanya sudah berada di dalam mobil.
"Bisa lah Li...aku kan bukan robot.hahaha."Jawab Larisa tertawa lagi.
"Apa hari ini kamu lagi happy Sa?,ayah kamu dapet bonus dari kantor yaa."Tebak Liam.
"Sok tau dehh..bonus apaan?,emang aku gak boleh ketawa yaa."Ucap Larisa.
"Boleh sih,cuma aku heran aja,biasanya kamu kalem banget soalnya".
"Tapi gak papa juga sih,kalo kamu ketawa,kamu keliatan tambah cantik seperti mba kunti kalo lagi tertawa lepas kaya tadi,hahahaha."Liam tertawa menggoda sahabatnya tersebut.
"Mana ada orang muji cantik tapi disamain sama mba kunti Liiaaammm..."Ucap Larisa,larisa menggelitik pinggul Liam.
Keduanya pun tertawa bersama-sama.
Meskipun mereka bersahabat bertiga,Liam,Larisa dan juga Davin.Tapi Larisa memang lebih dekat dengan Liam.
Karena Liam lebih asyik diajak bercerita,sementara Davin orangnya cool,tapi dia juga perhatian terhadap Larisa,terkadang.
Awal mula persahabatan ketiga nya adalah,ketika mereka masih di bangku SMP,Larisa menjadi korban bully teman-temannya.
Saat itu,Davin dan juga Liam menjadi anak terpopuler di sekolah mereka,karena wajah kedua nya yang tampan dan berasal dari keluarga kaya.
Davin membantu Larisa dari bully an para teman-temanya.Dan sejak saat itu ketiganya menjadi dekat dan bersahabat,sampai mereka sama-sama bersekolah di SMA yang sama.
Larisa bisa masuk ke sekolahan elit,dari SMP sampe SMA itu karena dirinya mendapatkan beasiswa murid yang pintar.
Jika hanya mengandalkan gaji ayahnya saja,ayahnya pasti tidak mampu membayar SPP Larisa setiap bulan,karena SPP nya saja sebulan lebih dari gaji ayahnya bekerja di kantor.
Setelah beberapa menit kemudian,mereka ber empat sudah sampai di depan salah satu cafe yang terkenal di kota mereka.
Cafe tempat para muda-mudi berkumpul bersama teman-temannya.
Larisa dan Liam turun bersamaan dari dalam mobil,Larisa melihat,Davin berlari kecil,keluar dari dalam mobilnya,membukakan pintu mobil untuk Bella.
Hati Larisa rasanya seperti diiris pisau,ia ingin pulang saat itu juga,karena ia yakin,setelah mereka masuk ke dalam cafe,Larisa akan semakin banyak melihat kemesraan sepasang kekasih baru tersebut.
Tapi larisa tidak ingin membuat suasana diantara mereka menjadi canggung,atau Liam akan curiga kepadanya.
Meskipun sakit,Larisa tetap menahannya.
Larisa berjalan di belakang Davin dan juga Bella,Larisa melihat Davin merangkul Bella.
"Kita duduk disana aja yaa."Ucap Davin menunjuk ke arah meja yang ia pilih.
Mereka ber empat pun bejalan bersama ke arah meja yang Davin tunjuk tadi.
"Kamu mau pesan apa sayang...?"Tanya Davin kepada Bella.
"Biar aku liat menu nya dulu Vin."Jawab Bella.
Larisa dan juga Liam sama-sama melihat buku menu mereka masing-masing.
Mereka pun akhirnya sudah menentukan makanan apa yang mereka pesan.
Kini mereka menunggu makanan mereka datang,sambil mengobrol ringan.
Liam bercerita bersama Larisa,sementara Davin bercerita bersama Bella,sesekali mereka ber empat bercerita bersama.
Larisa sudah tidak sanggup lagi,melihat kemesraan sepasang kekasih yang ada di hadapannya,Larisa melihat,bagaimana lembutnya perlakuan Davin untuk Bella.
Davin merapihkan rambut Bella,Davin juga membelai pucuk kepala Bella dengan lembut.
Larisa meminta izin untuk ke toilet sebentar.
Larisa bergegas jalan ke toilet,sedikit lagi,air matanya akan menetes.
Setelah sampai di dalam toilet,Larisa pun akhirnya menangis,ia menumpahkan semua air matanya yang sejak tadi ia tahan.
"Aku harus relain Davin sama Bella,Davin juga gak punya perasaan sama aku,selama ini memang aku dan Davin hanya bersahabat".
"Harusnya kamu tau diri Larisa,kamu sama Davin itu,bagaikan langit dan bumi,sementara sama Bella,Davin sangat cocok."Ucap Larisa lirih,berbicara dengan diri nya sendiri.
"Semangat Larisa...Setelah ini,kamu juga gak akan sering ketemu lagi sama Davin,dia pasti mengambil kuliah di jurusan bisnis,sementara kamu,akan masuk ke perguruan tinggi kedokteran."Ucap Larisa lagi,berbicara dengan dirinya sendiri.
Setelah itu Larisa menghapus air matanya,Larisa mencuci wajahnya,agar terlihat segar dan tidak tampak seperti orang yang habis menangis,larisa menghela nafasnya sebelum berjalan keluar dari toilet.
Larisa berjalan ke arah meja mereka,larisa melihat lagi kemesraan Davin dan juga Bella,Davin seperti bucin terhadap Bella.
Karena larisa melihat,Davin selalu menempel dengan Bella,sementara Bella hanya biasa saja terhadap Davin.
"Semangat Larisa...Setelah pertemuan kali ini,kamu pasti akan jarang bertemu dengan Davin,kamu gak akan lagi liat kemesraan keduanya."Bathin Larisa...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...