" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat adik
Setelah menunggu hampir dua bulan akhirnya Bara dan Aira melangsungkan pernikahan dan kini status mereka sudah Sah sebagai suami istri.
Pernikahan mereka di adakan kediaman Aira hanya pernikahan sederhana karena itu permintaan keluarga Aira mengingat di antara mereka sudah ada Bumi dan Embun .
Sebenarnya tidak masalah untuk keluarga Bara namun Aira maupun ayah nya tetap menolak mereka ingin lebih sakral dan kekeluargaan saja .
" Selamat ya Dek " Raksa memberikan selamat pada pengantin baru itu " Makasih Mas " Jawab Aira menatap Raksa berkaca-kaca.
" Jadi istri yang baik jangan suka melawan, sekarang bukan hanya Bumi tapi ada Embun " Aira mengaguk bersamaan dengan cairan yang malu mengalir " Jangan membedakan mereka,tegur dengan baik jika mereka berbuat salah ,layani suami mu dengan baik sering² ke sini " Ujar Raksa menasehati sang adik .
"M-as " Raksa tersenyum mengelus pipi Aira dengan lembut lalu dia menatap Bara yang kini sudah menjadi adik iparnya " Titip Aira , bimbing dia dengan baik aku percaya padamu " Bara mengaguk menerima uluran tangan Raksa .
" Pasti " Jawab Bara .
Setelah melewati waktu yang melelahkan akhirnya acara itu selesai ,Bara dan Aira langsung masuk ke dalam kamar dan pastinya selalu di ikuti kedua bocil siapa lagi kalau bukan Bumi dan Embun .
" Ayah ...ayah " Bara tersenyum mengulurkan tangan nya pada Embun " Kenapa Hm " Bara mengangkat Embun di dududkan di pangkuan nya .
" Embun mau adik " Bara melotot kan matanya pada sang putri " Adik ? " Embun mengaguk cepat lalu menatap ke arah Bumi yang sedang fokus melihat Aira " Iya kan Mas " tanya nya pada Bumi .
" Iya ayah ,kata aunty Syafa kalau Bumi dan Ade mau adik harus minta sama ayah dan bunda " Aira sampai menghentikan gerakannya membuka hiasan kepalanya mendengar ocehan Embun dan Bumi .
" Ayah Embun mau Cewe biar Embun ada teman mainnya ,ayah bisa kan ? " Rengek Embun membuat Bara tertawa kecil .
" Bumi juga mau cowo Bunda ,biar ada temannya seperti Ade " Rengek Bumi pada Aira membuat wanita itu terdiam.
" Kan biasanya main sama Mas ,kenapa sekarang minta adik cewe ,Mas juga tiba² minta adik katanya mau jaga Embun " Bara menarik hidung mancung Embun dengan lembut lalu mengapa putranya yang berada di samping sang istri " Mas kan laki² Ayah , Embun perempuan kata Aunty Syifa itu tidak baik nanti mas kaya Embun " Seperti nya kedua otak anaknya itu sudah di cuci dan pelaku nya adalah adik sendiri.
Bara mendengus kesal jika saat ini mereka berada di depan Bara sudah pasti keduanya sudah tidak aman.
" Nanti ayah sama Bunda usahakan ya " Aira melotot kan matanya menatap Bara dari pantulan kaca ,apa maksudnya coba ? Dia tidak meminta Aira untuk hamil segera kan hanya karena keinginan anak mereka .
bukannya tidak mau hanya untuk sekarang Aira belum siap.
" Bunda boleh kan ? " Bumi memegang tangan Aira membuat wanita itu menatap ke arah nya " Boleh apa ? " Tanya Aira seolah tidak mengerti dengan ucapan kedua anaknya.
" Bumi sama Adek janji tidak akan tidur lagi tidur dengan ayah dan Bunda , kata nenek Vania kalau kita mau adik tidak boleh tidur sama ayah dan Bunda biar ayah sama bunda tidak terganggu buat nya " Jawab Bumi polos .
Oh tuhan !
Jadi bukan hanya kedua iparnya tapi mertua nya pun ikut memprovokasi kedua anaknya ,Aira menghela napas panjang matanya melirik ke arah Bara yang hanya tertawa membuat Aira cemberut.
" Memang buat adiknya bagaimana Ayah ? " Embun menatap Bara penuh harap " Kalau gampang Embun mau buat sama Mas " Bara memijat pangkal hidung nya kepalanya terasa sakit mendengar pertanyaan putrinya.
" Iya Bunda caranya bagaimana ,apa seperti membuat kue biar Bumi minta bantuan Ayah Raksa untuk membuat nya " Aira hanya bisa menggelengkan kepalanya dia tidak tahu harus mengatakan apa .
" Mas sama Embun mau es krim tidak ? " Kedua bocil itu menggeleng " Tadi kami sudah makan ayah ,kata Ibu tidak boleh banyak² nanti sakit perut " Jawab Bumi di benarkan oleh Embun .
" makan lagi tidak papa " Seperti nya Bara sudah kesal .
" Mas " Tegur Aira menatap suaminya dari kaca " Nanti mereka sakit perut " Lanjut nya .
" Bagaimana ayah sama Bunda bisa kan buatkan adik " Bara membalas tatapan istri nya " Jawab Ra,aku mau mandi " Tanpa rasa bersalah Bara meninggalkan kedua anaknya pada Aira .
" Mas jangan dulu mandi " Aira mencegah suaminya masuk dalam kamar mandi namun hanya di anggap angin lalu oleh Bara .
" Bunda bisa kan buatkan adik dengan ayah ? " Rengek Bumi ,Aira menghela napas panjang ." Iya bisa nanti bunda buatkan sama ayah " Jawab Aira pasrah "sekarang Mas sama ade mandi ya , Bunda mau bukain ini dulu " Tunjuk Aira pada kepala nya dia juga belum membersihkan make up nya ,semua pekerjaan nya tertunda hanya karena mendengar ocehan kedua anaknya .
" Hore " Kedua bocil itu berteriak senang mendengar jawaban Aira " Ayo dek " Bumi mengajak sang adik ke luar dari kamar orang tuanya .
" Adek nya di bantu ya mas ,hati² di kamar mandi minta tolong sama Mba " Ucap Aira sebelum keduanya keluar dari kamar mereka .
" Iya Bunda " Jawab Bumi .
💐
💐
💐
Aira sudah selesai membersihkan diri dia menatap sekilas ke arah sofa di mana Bara sibuk memainkan ponselnya lalu berjalan ke ruangan ganti .
" Kakak " Aira mendekati Bara setelah ke luar dari ruangan ganti " Sibuk ya ? " Bara menggeleng memperlihatkan ponselnya.
" Tunggu sebentar aku balas dulu pesan " Aira mengaguk lalu duduk di samping suaminya .
" Tadi kamu jawab apa ? kenapa aku keluar sudah tidak melihat anak² " Aira menatap suaminya yang tetap fokus pada ponsel nya .
" Tidak bilang papa, hanya suruh mereka mandi " Jawaban Aira tidak sepenuhnya berbohong .
" Tadi pintu kamar mandi tidak tertutup rapat Ra " Aira langsung membulat kan kedua matanya menatap Bara yang tersenyum miring " Jadi bagaimana apa kita cicil buat sekarang ? seperti waktunya pas sebelum makan malam " Bara menatap Aira menaikan kedua alisnya .
" Kakak ngomong apa sih " Aira sampai salah tingkah bahkan kini wajahnya terasa panas " Sudah balas pesannya,ayo kita ke luar ,anak² pasti sudah menunggu kita " Bara langsung menahan tangan Aira yang sudah berdiri " Buru² amat Neng " Bara menarik Aira hingga wanita itu jatuh di pangkuan nya .
" Anak² tidak akan mencari kita " Ucap Bara tepat di samping kuping Aira membuat wanita itu menegang kaku " Kita mulai dari mana Hm " Aira memejamkan matanya saat Bara mulai mencium leher nya .
" Kakak " Aira menggigit bibir bawahnya gelisah namun tingkah nya itu justru membuat sisi liar suaminya ke luar apa lagi Bara sudah lama berpuasa .
" Sshiiit " Umpat Bara memeluk tubuh Aira menyembunyikan wajahnya di belakang Aira " Maaf aku sudah tidak bisa menahan nya " Sekali gerakan Bara langsung berdiri sambil menggendong Aira membawanya ke tempat tidur .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
yg bnr yg mana
lanjuuut teruuus