"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Hendri masih menjelaskan mengenai hubungan nya dengan Regina dan Citra ,dia ingin yang terbaik untuk kedua nya dan menanyakan pada Regina apakah Regina mau tinggal bersama papa nya nanti. Karena itu lah permintaan pak Hadinata,dia hanya ingin rumah nya ramai lagi seperti dulu.
"Hhmmm....bagaimana dengan Lucy pa?" tanya Hendri yang masih penasaran dengan hubungan papa nya dan Lucy malam itu.
"Lucy? Kenapa dengan Lucy hhmm?" tanya Hadinata yang juga ikut bingung ,dia sudah hampir lupa dengan ciuman itu karena memang disibukan dengan pekerjaan nya .
"Dia menyukai papa,dia juga wanita yang baik. Papa bisa menerima nya sebagai istri ,mama tiri aku. Aku ngak masalah,banyak kok yang seperti itu " jelas Hendri dengan tatapan yang masih fokus menatap mata papa nya .
"Ah....jangan yang tidak tidak, papa belum memikirkan hal itu. Papa lebih memilih sibuk dengan pekerjaan saja ,setelah kau menikah . Kau yang akan mengurus perusahaan dan papa akan diam dirumah ,menikmati masa tau papa " jawab Hadinata dengan santai,tapi wajah Lucy yang mencium dirinya kembali hadir di kepala nya.
"Pa...aku ngak mau papa terjebak dengan tante Gita ,aku ngak suka dengan nya pa. Tante Gita itu sudah sering sekali bermain dengan pria ,dia memang ngak menikah tapi dia suka memanfaatkan harta para pria itu " ucap Hendri,dia ngak mau papa nya menikah dengan wanita yang bernama Gita.
Teman masa kecil papa nya, Hendri ngak menyukai nya. Gita sering sekali mendatangi Hadinata,dia pernah mendapatkan Gita sedang berada di rumah papa nya . Walaupun saat itu hendri tau kalau Gita tidak ada maksud lain,tapi dia langsung mencari tau seperti apa kehidupan Gita.
Hendri ngak ingin papa nya terjebak dengan wanita yang memang hanya mengincar harta dan status papa nya saja ,dia tidak ingin hal itu terjadi . Apalagi dia mengetahui kalau Gita tidak pernah menikah,hanya berpacaran dengan beberapa pria yang merupakan pejabat dan pengusaha.
Hendri juga mengetahui kalau selama ini Gita hanya memanfaatkan jabatan mereka juga uang nya ,kebanyakan dari pria yang dia dekati adalah pria single yang sudah duda atau sudah tua seperti papa nya. Walaupun usia papa nya dan Gita tidak jauh beda, tapi tetap saja Hendri ngak ingin papa nya terjerumus dengan wanita ular itu .
"Papa ngak pernah berpikir untuk menikah Hen,kamu jangan khawatir akan hal itu " ucap Hadinata dengan tegas
"Papa memang ngak memikirkan hal itu,tapi berbeda dengan tante Gita. Dia seperti tergila gila pada papa,dia pasti ingin menikmati tubuh papa yang masih terlihat menggoda dan hot " ucap Hendri dengan nada kesal membuat Hadinata tertawa terbahak-bahak.
"Kau bicara apa hah? Menggoda ? Hot? ha...ha...." tanya Hadinata yang masih tergelak dengan ucapan anak nya
"Papa sudah tua ,ngak akan ada yang mau menjebak papa dengan hal yang kamu pikirkan itu. Jangan terlalu berpikiran berlebihan nak,ngak baik " ucap Hadinata yang masih tertawa kecil.
Hendri hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar saja, papa nya selalu menganggap semua orang sama seperti nya. Baik dan ngak akan mungkin melakukan hal gila untuk mendapatkan apa yang mereka mau,papa nya selalu berpikiran positif.
Sebenarnya memang bagus,tapi Hendri ingin papa nya juga bisa waspada pada hal yang jelas jelas ingin menjebak nya . Hendri hanya bisa kembali berdiri, dia tidak mungkin memaksa papa nya melakukan hal yang ngak di inginkan oleh papa nya .
"Sudahlah pa,aku setuju jika papa mau menikah lagi. Asal wanita itu Lucy, bukan tante Gita " ucap Hendri
"Dan hhmmm.....papa akan hadir di pesta pernikahan anak nya pak Roni kan ? Minggu depan, ngak enak jika kita ngak datang pa . Pak Roni memiliki kerja sama yang baik dengan perusahaan kita pa " ucap Hendri yang ingin keluar dari ruangan itu,dia kembali mengingatkan pesta rekan bisnis mereka.
"Papa ingat,papa pasti datang . Kau bawalah Regina,papa ingin setelah pesta itu kita makan malam bersama. Papa ingin mengenal Regina dengan baik sebelum dia menikah dengan mu,papa ingin tau dia bukan sebagai kepala divisi keuangan melainkan calon menantu papa " jawab pak Hadinata dengan tegas ,Hendri mengangguk dan segera keluar dari sana.
Mereka keluar bersama, berjalan menuju basement dimana mobil mereka terparkir. Masih ada beberapa karyawan yang masih berada di depan perusahaan,menunggu jemputan atau sekedar janjian ingin pulang bersama
Hendri menaiki mobil nya, dia sudah janjian dengan Regina di persimpangan jalan menuju perusahaan. Hendri ingin semua orang tau kalau mereka sudah memiliki hubungan serius tapi Regina belum siap sehingga mau tak mau Hendri hanya bisa menjemput Regina didepan, kemudian mereka akan menjemput Citra di sekolah nya.
Sedangkan Lucy masih bersama dengan Ruri,mereka ingin pergi berbelanja lebih dulu apalagi apartemen mereka bersebelahan. Mereka memang sama sama dari desa,sehingga mereka sering pulang bersama kecuali jika Ruri ingin melakukan gym karena memang Ruri suka menjaga bentuk tubuh nya agar atletis juga ingin melihat tubuh pria pria disana.
Mobil Hadinata melewati Lucy yang sedang tertawa bersama Ruri ,Hadinata tak sengaja melihat tawa diwajah Lucy. Terlihat cantik dan menggemaskan ,seketika mata nya menatap ke arah bibir Lucy yang merah alami .
Entah kenapa mobil nya berhenti tepat didepan mereka ,dia menatap ke arah depan yang memang masih ada mobil lain didepan sehingga mereka harus menunggu giliran untuk keluar dari halaman perusahaan miliknya .
Mungkin para taksi online yang dipesan oleh para karyawan nya sehingga Hadinata bisa menatap wajah Lucy lebih lama ,bahkan tanpa sadar hadinata menurunkan jendela mobil nya membuat tatapan nya dan Lucy bertemu.
Lucy melotot,begitu juga dengan Ruri tapi kemudian Ruri merangkul bahu Lucy dengan lembut dan erat.
"Eh....sore pak Hadinata ,mau pulang " sapa Ruri sedangkan Lucy hanya tersenyum tipis saja .
Hadinata memperlihatkan tangan Ruri yang berada dibahu Lucy,ada rasa tak suka di hati nya tapi dia berusaha untuk tersenyum saja .
"Ya...kalian Kenapa masih disini hhmm?" tanya Hadinata ,mata nya hanya melirik sekilas ke arah Ruri kemudian menatap Lucy dengan serius .
"Kami menunggu jalanan sepi pak,karena mobil saya masih di parkiran itu " jawab Ruri sambil menunjuk mobil keluaran lama miliknya yang tak jauh dari sana, Hadinata mengikut gerakan tangan Ruri.
"Kalian berpacaran ?" tanya Hadinata tanpa sadar.
Ruri tersenyum, dia menatap wajah Hadinata dengan tatapan mengerti . Dia tau kalau Hadinata cemburu melihat dirinya merangkul bahu Lucy, dia yakin sekali
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘