NovelToon NovelToon
Suamiku Bad Boy

Suamiku Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:342.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: chibichibi@

Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.

Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.

Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.

Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab#14. Mengetahui Apa Yang Tersembunyi.

"Kirim lokasimu, aku dan istriku akan segera menyusul," jawab Alberto dan langsung menutup panggilan telepon dari anak buahnya tersebut.

Alberto langsung menyalakan mesin mobilnya. Ketika sang istri telah duduk manis di dalamnya. Terlihat, Eliana tengah memainkan jemarinya gusar.

Bagaimana tidak.

Dia akan menjemput sang putra yang kabarnya telah menikahi seorang gadis biasa.

"Honey, aku sama sekali tidak bisa menenangkan hatiku. Bagaimana jika, gadis itu--"

"Hentikan pikiranmu itu. Kita lihat saja nanti. Jika tidak sesuai, kita buat mereka bercerai," potong Alberto. Dengan seenaknya saja pria itu berkata.

Eliana pun terdiam.

Ucapan suaminya itu benar juga.

Kenapa harus terlalu pusing.

Toh, mereka berdua hanya menikah secara agama. Choki tinggal pergi dan meninggalkan uang ganti rugi dan selesai. Pikir, Eliana.

Alberto kini tengah melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan sedang. Setelah, Rocky mengirimkan alamat tempat tinggal putranya itu.

Sementara, selesai merapikan rumah Choki kembali menengok keadaan Annisa di dalam kamar. Ia berharap setelah minum obat, gadis itu akan membaik keadaannya.

Kebetulan, ketika Choki menengok kedalam kamar, Annisa sedang berusaha turun dari tempat tidur. Tetapi, karena tubuhnya terasa lemas Annisa pun terhitung ke depan.

Grep.

Choki yang melihat keadaan Annisa langsung berlari dan menangkap raga itu.

"Astaga. Keadaanmu ini masih lemah. Diamlah di tempat tidur," ucap Choki seraya memapah tubuh Annisa untuk mendudukkannya kembali ke atas kasur.

"Annisa, mau ke toilet," cicitnya pelan.

"Eh, kami mau apa?" tanya Choki yang takut salah dengar.

"Annisa mau pipis," ucap gadis itu lagi masih dengan nada pelan. Bukan karena apa, tapi memang tenaganya seakan tersedot habis.

"Baiklah. Aku antar," ucap Choki.

"Ah, t–tidak usah. Annisa janji akan lebih hati-hati lagi nanti," tolak gadis itu dengan telinga yang memerah.

Mana mungkin dia membiarkan pemuda itu mengantarnya ke kamar mandi. Meskipun keadaannya memang membutuhkan bantuan, tetapi Annisa akan berusaha sendiri sebisa mungkin.

"Jangan menolak. Keadaanmu ini membutuhkan bantuan orang lain. Ijinkan aku membantumu," pinta Choki.

Annisa dapat melihat ketulusan dari kedua manik mata biru keabuan itu. Akhirnya gadis ini pun mengangguk. Bagaimanapun, Annisa butuh membersihkan dirinya. Waktu Dhuha hampir habis, pikirnya.

Annisa memang gadis Sholihah yang menjaga wudhu dan juga sholat sunnahnya.

Perlahan, Choki memapah Annisa hingga ke depan kamar mandi. Sepanjang perjalanan keduanya menyembunyikan perasaan yang tak dapat mereka deskripsikan rasanya.

Choki dan Annisa sama-sama terdiam meresapi debaran jantung mereka.

Sesampainya di depan pintu kamar mandi.

"Kamu yakin, bisa sendirian di dalam sana?" tanya Choki dengan gurat khawatir yang sangat kentara di wajahnya.

"Insyaallah, Annisa bisa," jawab gadis itu seraya masuk dan menutup pintunya.

Annisa menyandarkan punggungnya pada pintu. Menetralkan debaran jantungnya yang tidak beraturan. Juga napasnya yang tersengal-sengal seakan kehabisan oksigen.

"Ya Allah. Kuatkan Annisa," batin gadis itu. Tak lama, Annisa merasakan kembali kepalanya berkunang-kunang. Padahal, dirinya baru saja

Annisa berpegangan pada pinggiran kolam, dan kedua kakinya ternyata tak mampu lagi untuk menopang kedua tubuhnya. Hingga ...

Brukk!!

Klontang!!

Mendengar suara benda jatuh yang begitu berisik dari arah kamar mandi, Choki langsung meloncat kaget.

"Annisa!!" panggil Choki seraya menggedor-gedor pintu kamar mandi tersebut.

Pemuda itu yakin telah terjadi sesuatu di dalam. Apa dirinya harus mendobrak pintu sekali lagi? Tetapi, bagaimana jika posisi Annisa justru tidak menguntungkan? pikirnya.

"Bagaimana ini, dia sama sekali tidak menjawab," gumam Choki.

Di dalam sana, Annisa berusaha untuk bangun namun kaki serta tanganya gemetar. Gadis itu kedinginan.

"Annisa, kamu gapapa kan? Jawab aku please!" panggil Choki lagi.

Pikiran buruk sudah berkelebat dalam kepalanya. Karena, ia melihat memang wajah gadis itu masih pucat meskipun, demamnya sudah turun.

"Zakaria ...," jawab Annisa lirih dan sangat pelan sekali.

"Jika kau bisa menjauhlah dari pintu. Karena aku akan mendobraknya!" teriak Choki.

Annisa pun dengan susah payah menggeser tubuhnya, dan berusaha mengambil handuk untuk menutupi pakaiannya yang basah. Tetapi, apa daya, raganya serasa tak bertulang.

Bruk

Bruk

Brukkk!!

Pintu kamar mandi terbuka, dan Choki langsung menghampiri Annisa yang terjatuh duduk di depan kloset. Ada sedikit luka di pelipis gadis itu, hingga membuat Choki meringis.

"Ayo, aku akan menggendongmu," ucap Choki yang menatap mata sendu Annisa. Gadis itu hanya bisa pasrah dan ia mengangguk lemah.

"Pakaianmu basah, biar aku gantikan."

"Tapi--"

"Jangan menolak, atau sakitmu bisa semakin parah. Setelah ini, aku akan membawamu kerumah sakit," ucap Choki memotong penolakan dari Annisa.

Niatnya sih kuat untuk menolong Annisa berganti pakaiannya yang telah basah. Tetapi, ternyata merealisasikannya cukup sulit.

Choki, harus menelan ludahnya berkali-kali ketika melihat penampakan super duper indah dan menakjubkan di depan matanya.

Sungguh, pikirannya selama ini sangatlah picik. Dimana dirinya sering mengatakan dan memang dia mengira bahwa Annisa mengenakan pakaian serba tertutup seperti itu demi menyembunyikan kekurangan demi kekurangannya yang malu ia tampakkan pada orang lain. Ternyata, semua persepsinya salah besar.

Annisa gadis muslimah di hadapannya ini ternyata begitu karena menutupi keindahan yang ia miliki.

Choki bahkan harus mundur beberapa langkah dan menetralkan degup jantung serta napasnya terlebih dulu.

"Ini gila sih. Bahkan selama ini dia gak pernah marah setiap kali gue mengejeknya jelek dan bahkan gue sampe nawarin dia buat ... operasi plastik," batin Choki penuh sesal hingga pemuda ini ingin sekali menonjok bibirnya sendiri.

Bagaimana dengan Annisa?

Gadis ini nyatanya hanya bisa pasrah. Setelah ini ia akan mempertahankan Choki dan takkan membiarkan pemuda itu membatalkan pernikahan mereka.

"Annisa ... kamu--"

"Apa kamu berubah pikiran setelah mengetahui semuanya?" sarkas Annisa telak.

...Bersambung ...

1
RAJAWALI RAJAWALI
Luar biasa
yuning
pengen ngakak kalau sebut namanya Jonny yes papa 😁
yuning
papa sombong banget
yuning
🤔🤔😁
yuning
merubah seseorang memang gak bisa instan, semua butuh proses, sabar ya nis
yuning
sweet bang Choki sesweet coklat 😁
yuning
Luar biasa
yuning
pengen ngakak gara gara kamu cok 😁
Hari Saktiawan
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👎👍👎👎👎
Safa Almira
syuka deh
Laela Pombang
Luar biasa
Laela Pombang
Pernikahan 23th, anaknya umur 24th..
Siti Naimah
itu namanya nulung malah kepenthung...kasihan banget Annisa
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Zahra Dianita
capek banget sama author,pura2 polos/Facepalm/
Mak Aul: eh, /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Nida Ida
kerin
Nawarah
Ya Allah lidahku keseleo baca nama nisa, sya kira annisa maizena,, 😁
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Mak Aul: terima kasih
total 1 replies
aira aira
haha
aira aira
bagus banget
Mak Aul: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!