NovelToon NovelToon
CLBK Cinta Lama Belom Kelar

CLBK Cinta Lama Belom Kelar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Romansa
Popularitas:966.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

MOHON MAAF, MASIH BANYAK TYPO BERTEBARAN, DAN TANDA BACA YANG MASIH AMBURADUL 🙏

Dulu. demi bisa mendekati lelaki yang ia cintai, Emira nekat mengubah identitas nya, jati dirinya, bahkan penampilannya, yang sungguh jauh berbeda dengan dirinya yang asli, namun lelaki yang ia suka tiba tiba menghilang, tanpa kabar, dan tanpa jejak, seperti di telan bumi.

Mereka kembali bertemu, perdebatan tak penting mewarnai hari hari mereka sebagai dokter residen.

Tapi malam reuni itu merubah segalanya, di pagi hari mereka terbangun didalam sebuah kamar hotel, tanpa apapun selain selimut yang menutupi tubuh keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

BAB 14

Suasana jalanan ramai lancar pagi menjelang siang hari itu, Emira mengemudi dengan tenang tanpa memusingkan macet yang biasanya merajai jalanan. 

Pikirannya menerawang pada kejadian semalam, walau ia tak memiliki perasaan pada Reza melebihi sayang pada sahabat, tapi entah kenapa ia bahagia ketika semalam Reza bersikeras ingin menjadi kekasihnya, bahkan Emira terdiam ketika tiba tiba dengan lembut Reza mengecup dan menyesap bibir nya, ingin tertawa rasanya, tapi ia menikmati ciuman Reza, ciuman pertamanya diambil sang sahabat, ah… whatever lah, Emira hanya ingin melanjutkan hidup, dan berhenti memikirkan laki laki yang hingga kini tak menampakkan batang hidungnya. 

Dan kini ia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, mengantarkan setumpuk buku pesanan sang abang. 

"Kenapa tidak menggunakan jasa kurir sih bang?" Protes Emira. 

"Buat apa aku membayar mahal seorang kurir, jika di rumah ada seorang pengangguran." Jawab Kevin beralasan. 

Mau tak mau Emira mengiyakan permintaan Kevin. 

Emira memilih parkir di basement, kemudian masuk melalui pintu khusus dokter dan petugas rumah sakit. 

Dengan membawa lima buah buku berukuran cukup tebal Emira berjalan menyusuri lorong rumah sakit. 

"Dek… ngapain di sini?" Tanya Gadisya ketika melihat Emira kerepotan membawa beberapa buku tebal. 

"Tau nih abang, lagi pengen ngerjain aku kali, kok tiba tiba dia memintaku membawa buku buku ini ke ruangannya."

"Sini aku bantu." Gadisya menawarkan jasa nya. 

Emira membiarkan Gadisya mengambil alih tiga buah buku dari tangannya. "Ayo ke ruangan abangmu, abang bilang sudah memesan makan siang, nanti makan dulu sebelum pulang."

Emira hanya mengangguk senang, kakak iparnya memang yang terbaik, hingga saat ini Emira masih bertanya tanya, bagaimana bisa wanita sebaik Gadisya, diperistri Kevin yang manja, dan kadang menjengkelkan. 

Ruangan Kevin masih kosong, ketika Gadisya dan Emira tiba di ruangan tersebut, tanpa membuka masker nya, Emira meneliti setiap sudut ruang kerja Kevin. 

"Ini minumlah dulu, kita tunggu makan siangnya datang."

Gadisya menjulurkan sebotol soda pada Emira. 

Belum sempat Emira membuka botol soda nya, si pemilik ruangan tiba, "oh… sudah datang rupanya," Sapa Kevin santai, kemudian membuka botol soda milik Emira tanpa sungkan, dan menenggak isinya. 

Emira hanya menatap malas kelakuan Kevin, "duh kakak ipar ku yang baik hati, yang sabar yah, punya suami model begini memang harus waras…"

"Apa salahku? Aku pintar, dokter bedah anak terbaik di rumah sakit ini, dan jangan lupa aku tampan, karena itulah kakak iparmu tergila gila padaku." Jawab Kevin bangga. 

Dan Gadisya hanya tersenyum canggung mendengar kenarsisan suaminya, ingin rasanya ia mengucek bibir suaminya yang kadang tanpa filter jika sedang bicara, apalah daya sudah terlanjur cinta. 

"Hei sayang… kenapa senyummu seperti itu? Aku benar kan? Tampan, rupawan, pintar, dan jangan lupa aku sangat mencintaimu." 

Gadisya mengusap pipi suaminya dengan sayang, tanpa bicara, malas menanggapi, toh Kevin sudah tahu bagaimana perasaannya. 

"Oh iya bang, mana makan siang kita?" 

"Sebentar lagi tiba, aku sudah meminta dokter Juna membawanya kemari, ada hal yang ingin aku bahas dengannya, karena itulah siang ini dia ikut bergabung, kamu tak keberatan kan?"

"Tentu saja tidak," Jawab Gadisya santai, pandangan matanya melirik Emira yang sepertinya tak memperhatikan apa yang sedang mereka bicarakan. 

Tok

Tok

Tok

Seseorang yang di tunggu pun datang, wajah Arjuna menyembul dari balik pintu, kedua tangannya membawa dua buah kantong kresek berisi makanan, Kevin dan Gadisya nampak tersenyum ramah menyambut kedatangan Arjuna, bahkan Gadisya dengan senang hati membantu membongkar kresek berisi makanan tersebut. 

Tapi tidak dengan Emira yang mendadak berwajah pucat.

Deg 

Deg 

Deg

Dadanya bergemuruh hebat, sekian tahun ia menunggu kabar dari pria ini, bahkan ia tak mengganti nomor ponsel lama nya, masih berharap dia ingat untuk meminta maaf karena pernah mengingkari janji, rupanya yang ia cari, dan dinanti, berada dekat dengannya bahkan ada di rumah sakit milik keluarga nya. 

"Oh iya kenalkan, ini… Emira, dia akan memulai masa residennya senin depan, tolong ajari dia." 

Sring… 

Emira menatap tajam kearah Kevin, bagaimana bisa Kevin tiba tiba mengambil alih keputusannya, tapi pantang bagi Emira menolak tantangan. 

Tanpa meminta persetujuan, Kevin membuat Emira tak berkutik di depan Arjuna, bahkan Gadisya tak menyangka, Kevin akan melakukan hal itu. 

"Bang, kita bahkan belum mendengar persetujuan Emira." Bisik Gadisya langsung ke telinga Suaminya. 

"Sudah… dia sudah menerima hadiahnya, jadi kini saatnya dia menyetujui persyaratan dariku." Kevin menjawab dengan bisikan pula. 

Sementara Kedua pasang mata itu masih saling menatap. 

Dia masih tampan seperti dulu, wajahnya lebih dewasa, senyum nya masih menawan, dulu Emira diam diam memperhatikan seringai jahil Arjuna, ketika ia dan teman temannya bercengkerama, dan jangan lupa sikap dinginnya masih mampu membuat jantung Emira berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. 

Lain Emira, lain pula Arjuna, pria muda itu menatap Emira yang sebagian wajahnya masih tertutup masker, ia mengenali mata bulat nan cantik tersebut, tapi dengan warna berbeda. 

-dulu Emira memakai lensa kontak berwarna coklat, seperti warna mata masyarakat indonesia pada umumnya-

Tapi lebih dari itu, Ada banyak pertanyaan dalam benak Arjuna, ingin bertanya siapa sebenarnya Emira, hingga cucu dari pemilik rumah sakit sendiri yang merekomendasikannya, tapi ia tak berani membantah dokter senior idola nya, termasuk mempertanyakan Gadis yang tiba tiba harus bergabung bersama dalam tim nya, padahal tim nya sudah mulai bertugas sejak tiga bulan yang lalu, bagaimana ia harus menjelaskan pada anak buah nya jika mereka mengajukan protes nantinya.

1
Linda Antikasari
Luar biasa
efvi ulyaniek
waduhhhhh
efvi ulyaniek
lba...fsndan apa si emira..kok juna bs ngenalin kl itu mira
efvi ulyaniek
ena2kah?apa iya juna kena obat perangsang
efvi ulyaniek
wehhhhh ngeri......aq ga baca novel sebelumnya semoga bs ngikutin alurnya krl nya menarik
Anonymous
keren
sweetie belle
kirain kembar
Fardiana Hamsah
Luar biasa
bunda DF 💞
love it,, 💓💓💓
RahaYulia
kirain krn uang yg dikeluarkan buat beli c dory🤣🤣🤣🤣🤣
Patrick Khan
. kyk nya asik nie mama yuna 😁
hidagede1
Luar biasa
Minarni
artinya ciuman pertama buka diambil sahabatnya tp tetap dg pujaan hati arjuna
Fardiana Hamsah
Luar biasa
RahaYulia
sesimple itu trnyata Jun, tanpa drama tonjok2an pukul2an, mrk mmg kluarga yg .......
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Akhirnya mereka selamat 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Puasanya nambah tuh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hadiah istimewa 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Apa Kenzo akan jadi dokter jg 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ: Siap ka 👍
moon: baca cerpennya kak,

romansa yang terluka
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
dasar para bocil lucu 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!