NovelToon NovelToon
Cinta Suami Amnesia

Cinta Suami Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Suami amnesia
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama eNdut

Anara Bella seorang gadis yang mandiri dan baik hati. Ia tak sengaja di pertemukan dengan seorang pria amnesia yang tengah mengalami kecelakaan, pertemuan itu malah menghantarkan mereka pada suatu ikatan pernikahan yang tidak terduga. Mereka mulai membangun kehidupan bersama, dan Anara mulai mengembangkan perasaan cinta terhadap Alvian.
Di saat rasa cinta tumbuh di hati keduanya, pria itu mengalami kejadian yang membuat ingatan aslinya kembali, melupakan ingatan indah kebersamaannya dengan Anara dan hanya sedikit menyisakan kebencian untuk gadis itu.
Bagaimana bisa ada rasa benci?
Akankah Anara memperjuangkan cintanya?
Berhasil atau berakhir!
Mari kita lanjutkan cerita ini untuk menemukan jawabannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama eNdut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Pertama

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Mama Arin dan Papa Agam seketika menoleh, mereka mendapati Vian yang tengah berjalan menuruni satu per satu anak tangga.

"Kemana semuanya? Apa mereka sudah pulang?", tanya laki-laki itu saat kakinya sudah menginjak anak tangga terakhir.

"Mereka sudah pulang Nak".

"Kerja yang bagus Vian, ternyata kau mampu menyelesaikan tugas pertama mu", ucap Papa Agam sembari menepuk pundak putranya. Tugas yang Papa Agam maksud adalah menghafal nama dari setiap foto yang sebelumnya Arland berikan kepada Vian, sebenarnya inilah yang di lakukan Vian saat sibuk memainkan ponselnya kemarin. "Apa kesan pertamamu saat melihat Pamanmu itu?".

"Raut wajahnya menjengkelkan. Dari nada bicaranya terlihat jika dia tidak menyukaiku".

"Hahaha, dari pertemuan pertamamu saja kau sudah bisa menilai karakter dari Pamanmu. Farhan memang memiliki sifat tamak dan dia tipe orang yang tidak akan mudah menyerah sebelum apa yang dia inginkan tercapai, jadi kau harus berhati-hati mulai sekarang. Apalagi jika kau sudah mulai kembali bekerja, dia pasti akan menggunakan seribu cara untuk menyingkirkan mu Vian. Kau harus ingat dengan apa yang Papa katakan kemarin, tidak boleh ada yang tahu mengenai dirimu yang mengalami amnesia".

"Aku mengerti Pa. Lalu bagaimana dengan Om Egi? Dia tidak memperlihatkan reaksi apapun saat aku datang tadi".

"Kau tenang saja, Egi adalah tipikal orang yang masa bodoh. Dia mempunyai kesenangannya sendiri dan tidak suka mencampuri urusan orang lain. Yang jelas dia berada di pihak kita".

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki kembali terdengar dari arah atas, Nara berjalan menuruni anak tangga yang segera di sambut oleh Vian, perlakuan manis Vian membuat Mama Arin tersenyum melihatnya.

"Bukankah putra kita sangat manis Pa?", ucap Mama Arin sembari melingkarkan tangannya pada lengan suaminya dan langsung di tanggapi anggukan serta tepukan pada punggung tangan Mama Arin di lengannya.

"Kenapa kau turun Nara?".

"Maaf Mas, tadinya aku merasa tidak enak meninggalkan semuanya, apa lagi ini pertama kalinya aku datang kemari, tadinya aku berpikir akan tidak sopan jika aku tidak memperkenalkan diri sebelum naik ke atas".

Kedua orang tua Vian tersenyum mendengarnya, menantunya memiliki karakter yang baik sebagai seorang perempuan.

"Tidak masalah Nar, lagi pula saat aku turun mereka juga sudah pergi".

"Ah begitu, oh iya Mas, tadi Mas mengetahui nama Pamanmu, apa Mas sudah mengingat sesuatu?".

"Belum Nar". Jawaban Vian seketika membuat Nara kebingungan, belum ingat namun dia mengetahui pikirnya. "Aku akan menceritakannya nanti padamu", imbuh Vian saat melihat raut wajah bingung istrinya.

Karena Nara dan Vian berada di bawah saat ini, maka Mama Arin meminta keduanya untuk duduk sebentar bersama mereka sembari menikmati teh dan berbincang.

Pak Adam datang dengan dua pelayan perempuan yang membawa teko serta nampan yang berisi empat buah cangkir. Salah satu pelayan perempuan itu kemudian meletakkan empat buah cangkir tersebut di atas meja lantas menuangkan air teh ke dalam cangkir dan memberikannya kepada Papa Agam yang seterusnya bergantian hingga saat pelayan itu hendak menuangkan teh pada cangkir yang terakhir Nara menghentikannya.

"Ada apa Nona?".

"Maaf, tetapi bisakah saya meminta air putih dingin saja?", ucap Nara sedikit takut.

Pelayan perempuan itu seketika memandang Mama Arin seakan meminta persetujuannya.

"Kenapa memandangku, lakukan permintaannya?".

"Baik Nyonya".

Dengan anggun Mama Arin mengangguk dan mengisyaratkan agar kedua pelayan itu segera pergi.

"Nara, mulai sekarang kamu tidak perlu sungkan meminta apapun kepada para pelayan di sini. Kamu adalah istri dari Vian yang juga berarti rumah ini sekarang juga rumahmu. Dan satu hal lagi, kami bukan sekedar mertuamu namun anggaplah kami sebagai orang tuamu disini. Apa kamu mengerti sayang?".

"Aku mengerti Ma". Nara tidak pernah menyangka, kehidupannya akan berubah drastis setelah bertemu dengan Vian, pernikahan yang awalnya terpaksa lalu mengetahui jati diri vian yang sebenarnya dan kini kedua orang tua Vian yang menerimanya dengan tangan terbuka. Nara berharap jika keadaan ini akan berlangsung selamanya dan bahkan menjadi keluarga yang lebih baik kedepannya dalam segala aspek. Tak lama minuman dingin yang di minta Nara sudah datang, Nara lantas berterimakasih dengan memberikan senyuman hangat kepada pelayan tersebut. Sudah cukup mereka berbincang, Vian dan Nara memutuskan untuk mandi dan bersiap makan malam bersama.

Selama perjalanan menuju kamar hingga sampai di dalam kamar dan duduk di ranjangnya, Nara selalu tersenyum melihat selembar kertas di tangannya.

"Nara, apa kau akan terus memandangi foto itu? Lekaslah mandi Nar", ucap Vian sembari berjalan mendekat ke arah Nara, duduk di pinggir ranjang tepat di depan gadis itu yang kini duduk bersila.

Vian begitu gemas saat Nara tak menggubrisnya, pandangan gadis itu masih tertuju pada selembar foto yang ia ambil dari album foto keluarga Vian setelah melihat foto-foto lama yang di tunjukkan oleh Mama Arin. Gadis itu tertarik pada foto yang bergambar seorang anak kecil berumur sepuluh tahun dengan tubuh gemuk berkacamata. Dia memberanikan diri meminta foto itu dari Mama Arin dan tentu saja perempuan paruh baya itu memberikannya. Dengan gerakan cepat Vian merebut foto itu dan menyembunyikannya di balik punggungnya.

"Mas, kenapa di ambil? Itu milikku".

"Apa dengan memilikiku itu tidak cukup hm?".

Vian memajukan wajahnya, reflek Nara memundurkan kepalanya. Gadis itu berkedip berulang kali, wajah serius yang Vian tampilkan saat ini membuat jantung Nara berdegup kencang.

"Apa wajahku saat ini kalah tampan dengan foto bocah gendut ini?", tanya Vian sembari menyejajarkan selembar foto di samping wajahnya.

Nara tersenyum, gadis itu menangkup pipi Vian dengan kedua tangannya.

"Tentu saja suamiku adalah orang yang paling tampan di dunia ini, namun bocah itu juga sangat menggemaskan bagiku. Dan pergi kemana pipi bakpao mu itu sekarang Mas?", ucap Nara sembari mencubit gemas pipi Vian yang kini jauh berbeda dengan masa kecilnya. Saking gemasnya Nara malah memainkan pipi Vian, menekannya hingga membuat bibir lelaki itu mengerucut ke depan. "Sekarang kau seperti bebek Mas".

Cup, sebuah kecupan mendarat di bibir Vian. Cup, satu lagi kecupan mendarat di pipi sebelah kanan dan satu kecupan lagi mendarat di pipi sebelah kiri laki-laki itu. "Mas Vian sangat menggemaskan", ucap Nara sembari bertepuk tangan dengan menampilkan senyum lebar.

"Hm, sekarang kau sudah berani menggoda ku ya".

"Menggoda? Siapa yang menggoda mu Mas?".

"Kau mencium ku lebih dulu Nara".

"Tetapi aku tidak bermaksud menggoda mu Mas".

"Jangan menyangkalnya, aku tahu maksudmu. Bagaimana jika kita lakukan itu di kamar mandi?".

"Hah???".

1
WiwikAgus
bagus /Good/
Antok Antok
kelomang lukis jadi inget mainan jaman kecil dulu
Antok Antok
Menarik
Antok Antok
Semakin menarik... semoga novel ini berlanjut sampai tamat. dan banyak p mbacanya yang suka.... lanjut torrrrr
Antok Antok
Awal yang bagus, lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!