Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam dan Amarah
Foster dan William yang melihat bahwa Leon ketakutan menunjukan ekspresi menghina kepada Leon.
“menyesal sekarang?! Maka kau harus bersujud di kaki kami berdua!!” teriak William dengan menghina.
“bagaimana Vargas bisa menghadapi Gyu dan Ryu?!” gumam Leon dalam hatinya.
Foster yang melihat Leon diam saja menjadi semakin marah.
“apa kau tidak mendengar apa yang William katakan? Cepat berlutut!!” teriak Foster dengan keras.
Melihat Leon yang hanya diam saja seperti sedang memikirkan sesuatu membuat William dan Foster sangat marah.
“cepat patahkan kaki orang itu dan buat dia berlutut di hadapanku!!” teriak William kepada Gyu dan Ryu.
Tanpa ampun Gyu dan Ryu menyerang kearah Leon dengan hanya mengerahkan sedikit kekuatan mereka.
Gyu dan Ryu melakukan tendangan yang langsung diarahkan kepada masing masing kaki Leon.
Namun tiba tiba tendangan mereka berhasil di hentikan oleh seseorang pejuang terampil dari pihak Leon.
“VARGAS!!” teriak Gyu dan Ryu berbarengan.
Teriakan itu membuat beberapa orang merasakan tekanan yang sangat menakutkan.
Aura membunuh yang dikeluarkan oleh Gyu dan Ryu !!
Membuat beberapa orang disekitar mereka mengeluarkan keringat dingin di bagian belakang tubuh mereka.
“siapa kalian?!” tanya Vargas dengan melihat kearah Gyu dan Ryu.
“sembilan tahun lalu kau mengambil sebuah salinan kitab Tinju Tangan Besi dari seorang pria tua di wilayah Nonzi!!” ujar Gyu dengan marah.
“kau bahkan mematahkan seluruh anggota tubuhnya dengan sangat kejam!” tambah Ryu yang tiba tiba mengeluarkan jurus Tinju Tangan Besi.
“apa hubungannya kalian dengan si rubah tua itu?!” tanya Vargas yang tetap tenang dihadapan Gyu dan Ryu.
“sudah tidak perlu banyak bicara lagi, Ryu kita habisi dia!!” ucap Gyu yang langsung menyrang kearah Vargas.
Ryu yang mendengar ucapan Gyu pun langsung menyerang kearah Vargas dengan serangan yang mematikan.
Vargas hanya bisa bertahan dari serangan Gyu dan Ryu.
Bahkan tangannya sudah mati rasa karena benturan antara mereka bertiga.
Pukulan dan tendangan yang dilakukan oleh Gyu dan Ryu mulai menyebabkan sedikit kerusakan pada tangan dan rusuk dari Vargas.
Leon yang melihat bahwa Vargas bukanlah lawan yang sebanding dengan Gyu dan Ryu seketika membuatnya merasakan ketakutan.
“bagaimana mungkin petarung milik keluarga Ardiansyah menjadi sangat tidak berguna!!” gumam Leon yang mulai terlihat emosi.
Berbeda dengan Leon, William dan Foster sangat gembira bahwa petarung terkuat yang dimiliki oleh Leon bukanlah lawan yang sebanding dengan petarung mereka.
Vargas sudah mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya.
Namun bukannya kesakitan Vargas terlihat sangat gembira dan bersemangat.
“tidak aku sangka bahwa kalian hampir menguasai teknik Tinju Tangan Besi dengan sempurna!" ujar Vargas dengan tenang.
"Bahkan si anjing tua itu saja hanya dapat menguasai empat teknik dari sepuluh teknik yang ada pada kitab itu!!” ujar Vargas dengan tersenyum senang.
“sebelum kita melanjutkan pertarungan ini, aku ingin tahu apa hubungan kalian dengan anjing tua itu?!” tanya Vargas kepada Gyu dan Ryu.
“baiklah akan kami kabulkan permintaan mu yang terakhir, kami adalah anak dari ketua klan Tian yang menguasai tiga kitab teknik beladiri berbeda!” ujar Gyu yang mulai bercerita.
“namun tiba tiba keluarga Ardiansyah dari kota Grozz datang menghancurkan klan kami dan membunuh semua orang!" ujar Ryu dengan pelan.
"Namun Rubah tua yang kau sebut tadi adalah paman sekaligus guru kami, dia berhasil membawa pergi kami beserta kitab yang ada!” ucap Gyu dengan emosi.
“sebelum kau membunuhnya, kitab itu telah di berikan kepada kami dan salinan yang kau curi adalah salinan palsu!” ujar Ryu yang menambahkan ucapan Gyu.
"lalu kenapa kau membenci aku?!" tanya Vargas kepada Gyu dan Ryu.
“rasa benci kami karena kalian anjing keluarga Ardiansyah telah berani menghancurkan dan membunuh semua klan kami!!” ujar Gyu yang mulai kembali menyerang Vargas.
“menarik sekali, pantas saja salinan itu tidak berdampak apapun kepada ku, ternyata semua kitab itu ada pada kalian!!” teriak Vargas yang mulai menyerang kearah Gyu dan Ryu.
Ketiga orang itu saling memukul dan menghindari setiap masing masing serangan.
Namun keadaan tiba tiba berbalik Vargas dapat melukai Gyu dan Ryu bahkan beberapa anggota tubuh Gyu dan Ryu mengalami patah.
“ada apa dengan kalian? Bukan kah tadi kalian sangat ingin membunuhku!!” ucap Vargas dengan tertawa.
“sial sepertinya kita akan mati disini!” ujar Ryu kepada Gyu.
“benar sepertinya kita harus memberi hadiah kepada ayah dan paman!” ucap Gyu mengajak Ryu.
Vargas yang melihat gerakan dari Gyu dan Ryu menjadi sangat waspada.
“sepertinya ini akan menjadi akhirnya!!” teriak Vargas dengan keras.
Mereka bertiga pun bergerak dengan serangan andalan mereka masing masing.
Semua serangan ini sangat mematikan sehingga berdampak pada masing masing dari anggota tubuh mereka.
Tapi kemampuan Gyu dan Ryu belum sebanding dengan Vargas.
Hingga menyebabkan mereka terpental karena adu kekuatan dengan Vargas.
"MATI!!" Teriak Vargas yang dengan cepat menyerang kembali.
Namun tiba tiba serangan Vargas di hentikan oleh seorang dengan berpakaian serba hitam.
Dia terkejut dengan serangan nya yang dapat di tahan dengan mudah.
"Jangan menyerang orang yang sudah tidak berdaya!" ujar pria misterius itu kepada Vargas.
"Siapa kamu?!" tanya Vargas kepada pria misterius itu.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku!" ujar pria misterius itu dengan tenang.
"SIALAN!! MATI KAU!!" Teriak Vargas dengan keras.
tdi bagi tugasnya masing-masing 30 org, berarti total ny 120 tambah pemimpin jadi 124 orang lah
jadi lanjut baca saja, Kalo ceritanya sudah sudah tidak menarik baru.... Permisi Selamat tinggal...