NovelToon NovelToon
Dikira Mandul Ternyata Tidak

Dikira Mandul Ternyata Tidak

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:275k
Nilai: 5
Nama Author: Lautan Biru

Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Sashy masuk keruangan pribadinya, ruangan baru yang resmi ia duduki hari ini. Wanita tampak bengong, segala pikiran melayang-layang.

Bagaimana bisa?

Kok bisa dia sini?

"Dan apa ini, dia jadi atasanya?"

Semua perkataan itu berkecamuk dalam kepalanya, Sashy mengguyur rambutnya yang tergerai kebelakang, rasanya otaknya tiba-tiba penuh dengan pertanyaan itu.

"Kenapa harus ketemu dia, kenapa dunia ini begitu sempit." Gumam Sashy dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Hingga deringan dari pesawat telepon di atas meja berbunyi, membuat wanita itu merasakan dag dig dug. Saat melihat kode yang memanggil membuat Sashy semakin merasa panas dingin.

"Ya Tuhan selamatkan aku." Batinya bergumam.

"H-halo tuan." Sapa Sashy terbata.

"B-baik, tunggu sebentar." Ucap Sashy setelah mendengar perintah dari atasannya.

Fyuuh

Sashy mengembuskan napas untuk mengurangi rasa gugupnya, wajahnya yang sedikit tegang ia coba untuk terlihat santai.

Sashy menuju pantri dan membuatkan kopi pesan Arga. Dengan mengingat pesan Arga Sashy membuatnya sesuai takaran.

"Bagaimana ini," Gumamnya saat dirinya sudah berdiri didepan pintu ruangan Arga, dan tangannya membawa nampan kopi.

Sashy melirik nampan di tangannya yang bergoyang, itu karena tangannya yang gemetaran.

"Duh kok jadi keder gini," gumamnya lagi sambil mengibaskan tangan satunya agar tidak gemetaran.

Fyuuh

Berulang kali Sashy menghembuskan napas untuk menetralisir degub jantungnya. Wanita itu sesekali berdehem kecil mencoba mengatur raut wajahnya agar biasa saja.

Ketukan pintu terdengar hingga seseorang didalam sana menginterupsi membuat Sashy perlahan membuka pintu dengan bibir komat kamit merapalkan doa.

Sashy mengedarkan pandangannya namun tidak ada siapapun didalam ruangan yang cukup luas itu, keningnya tampak berkerut bingung.

"Di mana orangnya, tadi kan ada suaranya." Gumamnya pada diri sendiri.

Sashy pun melangkah masuk, matanya mengedar kesekeliling, tapi tetap saja tak melihat keberadaan atasannya.

Klik

Klik

Sashy langsung membalikkan badannya dan matanya membola saat melihat Arga Bramantara berdiri dibelakang pintu dengan hanya memakai kemeja, bukan hanya itu ternyata Arga dengan sengaja membuka dua kancing kemejanya bagian atas membuat dada bidang itu mengintip dari celah baju. Sashy yang baru tersadar setelah beberapa detik langsung memalingkan wajahnya. Namun Arga justru tersenyum menyeringai saat menangkap rona merah di wajah Sashy.

Arga berjalan mendekati Sashy reflek wanita itu mundur dengan wajah kaku.

"Hay.. Sashy. Kita berjumpa lagi." Ucap Arga yang sudah berdiri didepan Sashy.

Arga yang ingin maju satu langkah lagi, membuat Sashy segera mengangkat nampan kopinya setinggi dada.

"K-kopi anda Tuan." Ucap Sashy masih dengan suara gugup.

Arga melirik cangkir kopi yang Sashy bawa, lalu tatapan nya berpindah pada wajah Sashy yang membuat wanita itu langsung menunduk.

Arga menyunggingkan senyum, tangannya terangkat untuk megambil gelas kopi lalu menyesapnya pelan. Sashy sedikit menaikkan pandanganya namun saat matanya bersibobrok dengan mata Arga membuat Sashy langsung menunduk salah tingkah.

"Kenapa juga dia terus menatap ku." Batinya menggerutu.

Arga kembali belum menaruh gelas berisikan kopi itu, namun tatapan matanya yang dalam mampu membuat Sashy lemas.

"Kopinya lezat, selezat tubuh mu waktu itu."

Uhuk...uhuk...

Sashy langsung tersedak air liurnya sendiri, membuatnya langsung menepuk dadanya pelan.

"Kamu suka sekali tersedak, padahal kita ngak lagi makan loh." Ucap Arga santai sambil kembali menyesap kopinya.

Sashy hanya bisa memejamkan matanya sambil menepuk dada, "Maaf Tuan, kalau tidak ada lagi saya ijin permisi." Ucapnya dengan sopan dan menunduk hormat.

Berada dekat dengan atasannya ini membuat Sashy merasa seperti buronan, tidak tenang dan membuat hatinya resah.

"Kenapa buru-buru, aku belum mengijinkan mu pergi."

Sashy yang sudah akan melangkah pun terhenti, mengurungkan niatnya dan menatap atasanya dengan bingung.

Arga menaruh kopinya di atas meja, lalu kembali berdiri didepan Sashy dengan jarak yang lebih dekat.

Sashy memeluk nampan ditangannya kuat-kuat, rasa takut mulai ia rasakan saat Arga semakin mengikis jarak dengannya.

"Masih ingat apa yang aku katakan! Jika kita bertemu lagi kau akan menjadi milikku." Ucap Arga dengan tatapan intens nan tajam.

Sashy menelan ludah, wajahnya semakin menegang.

"Came on Sashy, kita sama-sama dewasa jadi jangan seperti anak remaja yang malu-malu."

Hap

Prang

Tubuh Sashy terhuyung membentur dada Arga. Nampan di dadanya lepas begitu saja saat tiba-tiba Arga menarik pinggangnya dan memeluknya.

"A-arga, lepas." Ucap Sashy mencoba lepas dari rengkuhan tangan Arga.

Arga justru memajukan wajahnya hingga Sashy bisa merasakan hembusan napas Arga yang hangat menerpa wajahnya.

"Waktu itu aku lepaskan, tapi sekarang tidak." Ucap Arga didepan wajah Sashy. "Kau tau kenapa," Arga menyentuh wajah Sashy dengan jari telunjuknya, bergerak hingga bagian leher Sashy membuat Sashy tanpa sadar memejamkan matanya.

"Karena sejak percintaan kita waktu itu, aku tidak bisa mengendalikan milikku, saat bayangan tubuh mu yang bergerak memanjakan milikku."

Emmph...

Arga langsung membungkam bibir Sashy, saat belum sempat Sashy membuka matanya. Tangan Sashy mencengkram erat kemeja yang Arga pakai. Ciuman yang tidak asing, ciuman yang pernah mereka lakukan tanpa bisa di hitung. Arga seperti predator yang haus saat menyambar bibir Sashy yang membuatnya susah tidur.

Hah

"Ar-emphh.."

Sashy tak diberikan kesempatan untuk bicara, tangan Arga mengusap punggung Sashy yang hanya memakai blouse, Sashy yang kembali merasakan sensasi menggelitik pun terbuai dan masuk kedalam gelombang hasrat.

....

"Fatur, kamu yang akan bertemu dengan klien dari perusahaan besar Angkasa." Ucap seorang wanita sambil menaruh map berisi berkas didepan Fatur.

Fatur menerima bekas yang Bu Sandra kasih, melihat sebentar lalu senyum pria itu mengembang sempurna.

"Baik Bu, saya pasti akan mendapatkan kerja sama ini." Ucapanya dengan penuh keyakinan.

"Bagus, jika kamu bisa mendapatkannya maka kamu akan mendapatkan bonus, ini klien besar dan terkenal di negara ini." Jelas Bu Sandra.

"Iya Bu, saya mengerti."

Setelah Bu Sandra pergi, Fatur menatap berkas di tangannya dengan senyum lebar.

"Aku pasti mendapatkannya kerja sama ini, Sashy pasti mau membantuku." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Perusahaan Angkasa adalah perusahaan tempat istrinya bekerja. Dengan penuh keyakinan Fatur sudah ber optimis kalau dirinya bisa mendapatkan kerja sama itu.

Fatur tidak tahu apa yang terjadi pada Sashy, wanita itu baru saja berteriak seksi saat mendapatkan pelepasan yang luar biasa. Napasnya masih memburu, dadanya kembang kempis degan tubuh yang berkeringat.

"So delicious," ucap Arga sambil mencium kening Sashy lembut.

Sashy pun hanya bisa memejamkan matanya, rasanya menggoda namun juga dia ingat dengan statusnya saat ini.

"Tu-an Arga, Enggh.." Sashy mengigit bibirnya menahan desa han saat Arga kembali memainkannya.

"Humm, apa." Balas Arga sambil menatap wajah Sashy yang terlihat sangat se xy tanpa menggunakan apapun.

"Jangan di sesap, akhh.."

Sashy sedikit merintih saat dengan sengaja Arga memainkan pucuk dada Sashy dengan menyesapnya kuat-kuat.

"Gemes sayang, ini terlalu menggemaskan." Arga sibuk dengan mulutnya, tangannya juga tak bisa diam.

Sashy tak langsung menjawab, melainkan merasakan tubuhnya yang kembali merasakan gelayar hasrat yang kembali.

"Tu-tuan Arga, engghh.." lirih Sashy dengan tatapan sayu pada Arga.

Pria itu langsung melepaskan bibirnya dan naik ke wajah Sashy lalu menciumnya bibir Sashy singkat.

"Kamu sudah bercerai?"

1
Tuti Tyastuti
nah tuh sas yg di katakan arga
Tuti Tyastuti
semangat sashy💪
Tuti Tyastuti
beneran ibu lidia melamar
Tuti Tyastuti
emang enak jadi celine😁
Tuti Tyastuti
lanjut mak
Tuti Tyastuti
hadehhh
elsaanisya
aduhhh lebih menggigit kok di duain sama cewe lain.
Umi Badriah
mampir thor
Tuti Tyastuti
nah loh
Tuti Tyastuti
emang cari mati arga gx ada kapoknya
Tuti Tyastuti
waduh ibu mertua😁
Tuti Tyastuti
nah kan celine ketauan belangnya
Tuti Tyastuti
syaratnya anu anu🤭😁
Tuti Tyastuti
lanjut mak
Tuti Tyastuti
semoga sashy medapatkan kebahagian
Tuti Tyastuti
ehhhh sodara sashy toh yg di pinang😁
Tuti Tyastuti
nah loh ada yg meminang sashy
Tuti Tyastuti
nah loh celine hamil anak siapa tuh
Tuti Tyastuti
apa sayasrtnya ga🤭
Tuti Tyastuti
dasar fatur edyan😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!