NovelToon NovelToon
Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / SPYxFAMILY / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:63.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Harefa

Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.

Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.

Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.

Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.

Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."

Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 18

"Nona, nona, kamu tidak apa-apa?" Tanya para warga yang berlalu lalang di sekitar area itu.

"Aduh... Terimakasih, saya baik-baik saja." Balas Daniella sambil membersihkan lututnya yang kini telah berdarah.

"Tapi, kakimu berdarah. Ayok cepat kerumah sakit." Ucap salah satu warga yang melihat tabrakan tadi.

"Saya tidak apa-apa. Coba bantu nenek itu, dia mungkin terluka." Balas Daniella, sambil menunjuk ke arah nenek tua yang tadi dia dorong.

Dan saat itu, telah ada orang yang telah membantu nenek tersebut berdiri. Dia hanya mengalami lecet pada telapak tangannya. Dan juga ada goresan di lutut nenek itu.

"Tenang saja Nona, nenek tersebut sudah ada yang menolong. Coba pikirkan dirimu sendiri. Lihat celana seragam mu telah robek. Dan mungkin kamu mengalami luka di kakimu. Cepat pergi ke rumah sakit." Ucap salah satu warga yang ada di dekat Daniella.

"Hei lihat, sopir mobil itu telah melarikan diri..!" Teriak warga yang lain.

Dan fokus orang teralihkan mendengar suara orang yang berteriak. Semua menoleh ke arah mobil tersebut.

Ada beberapa lelaki yang mencoba membuka pintu mobil itu. Dan ternyata di dalam sudah tidak ada siapa-siapa. Mereka menoleh kanan kiri dan di sekitar lokasi itu. Mungkin saja sopirnya masih ada di sekitar itu.

Tapi tidak ada satupun terlihat dengan gerak gerik yang mencurigakan. Karena semua terlihat berperilaku sewajarnya.

Tanpa mereka sadari, sopir itu telah bersembunyi di antara dinding tembok ruko yang ada di dekat kejadian itu. Sementara Olivia juga telah menghilang sedari tadi.

"Catat saja nomor plat mobil ini, serahkan ke polisi. Biar pihak polisi yang mencari tahu tentang kecelakaan ini." Ucap salah satu warga yang menonton keramaian itu.

Yang lain mengiyakan. Tidak berapa lama mobi ambulance telah datang. Ternyata ada salah satu warga yang menelepon mobil ambulance.

"Ayok nona, sebaiknya anda memeriksakan diri ke rumah sakit." Ucap warga ketika melihat pintu ambulance itu di buka petugasnya.

"Tunggu, nenek itu dulu. Dia sudah tua, mungkin ada penyakit lain yang lebih di utamakan keselamatannya."

"Tenang saja, sudah ada yang membawanya ke dalam mobil ambulance." Jawab orang itu.

Akhirnya Daniella mengikuti apa yang di katakan orang itu. Ketika nenek tua itu sudah berada di atas mobil ambulance, barulah Daniella masuk ke dalam.

Orang tua itu di baringkan, sementara Daniella duduk di bagian kursi yang telah di sediakan.

"Terima kasih gadis kecil. Kalau tidak ada kamu, mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini." Nenek tua itu buka suara ketika mobil ambulance itu telah berjalan.

Di dalam mereka di dampingi beberapa petugas paramedis. Yang telah memasang selang infus ke tangan nenek tua itu. Karena Daniella menolak untuk di pasangkan. Dia berkata hanya luka lecet saja, jadi tidak membutuhkan infus.

Walau lukanya tidak sampai patah tulang, tetapi sedikit parah. Karena kulit bagian tangan kiri Daniella mengelupas karena terkena gesekan aspal yang cukup keras.

Belum lagi lutut kaki kiri sampai ke area kaki bawahnya, karena terlihat ada darah yang keluar dari balik celana seragamnya.

Nenek tua itu langsung di infus, di karenakan ada pengaruh ke jantungnya. Karena terkejut bisa menyebabkan serangan jantung, sehingga harus di antisipasi terlebih dahulu.

Ketika di rumah sakit, nenek tua itu tidak terlalu banyak perawatan. Karena hanya goresan sedikit di telapak tangan dan lututnya. Tetapi dia minta satu ruangan bersama Daniella, walau sebenarnya dia sudah bisa pulang.

Hanya saja, nenek itu merasa kasihan dengan Daniella karena telah menolongnya. Dia ingin keluarganya memperhatikan wanita ini.

Dalam pikirannya, Daniella adalah gadis miskin yang bekerja di salah satu toko atau rumah makan. Karena dia memperhatikan seragam yang di kenakan oleh Daniella.

Karena ingin berterimakasih, dia harus menunggu cucunya untuk memberikan kompensasi sebelum dia pulang.

"Gadis kecil, kamu jangan dulu pulang. Lukamu perlu perawatan. Sayang sekali nanti, kamu masih gadis harus mendapatkan bekas luka di tubuhmu. Siapa yang mau menikah denganmu, jika ada bekas luka yang cukup besar seperti itu." Ucap nenek itu, yang saat ini berbaring di sebelah ranjangnya.

"Nenek, aku tidak apa-apa. Bekas luka ini nanti juga akan hilang." Dia menghibur nenek itu agar tidak terlalu khawatir kepadanya.

"Kalau tidak kamu oles dengan obat terbaik. Bekas luka itu akan sangat lama menghilang. Jadi, tunggu saja cucuku datang. Aku akan menyuruhnya memberikan obat yang terbaik untukmu." Si nenek yang ingin membalas Budi kepada wanita itu, tidak akan membuat penolongnya menjadi cacat.

"Terimakasih nenek. Lain kali anda harus berhati-hati saat berjalan. Karena terkadang orang sembarangan di jalan raya." Daniella tidak ingin membahas luka-lukanya. Karena dia sudah mulai merasakan perih, setelah obat bius yang di berikan tadi, reaksinya mulai menghilang.

"Gadis kecil, siapa namamu?" Tanya nenek itu. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengenal penolongnya.

"Saya? Daniella.." Jawab Daniella dengan nada yang sedikit menahan sakit.

Nenek tua itu bisa melihat Daniella mulai merasa sakit. Karena terlihat jelas dari raut wajahnya yang menahan sakit.

"Nenek..!" Tiba-tiba pintu ruangan mereka di rawat terbuka. Yang membuat kedua orang wanita di dalam itu menoleh.

"Anak nakal, kenapa kamu lama sekali?!" Sang nenek malah memarahi cucunya yang baru datang.

Sementara Daniella memperhatikan dengan diam.

'Bukan Jonas, siapa ini?' Pikirnya. Karena di kehidupan lalu. Tidak semua anggota keluarga Robert dia kenal.

Walaupun ketika hari pertunangannya dengan Jonas Robert. Tidak semua paman dan saudaranya menghadiri.

Sementara lelaki yang masuk sedikit terkejut melihat Daniella berbaring di sebelah ranjang neneknya. Ada beberapa pengawal yang mengikuti dari belakang. Mereka berdiri tegak di dekat pintu, setelah semuanya masuk ke dalam ruangan itu.

"Nenek, mengapa ada orang lain di ruang ini?" Dia kembali menormalkan suaranya. Karena tadi ketika khawatir, dia sedikit berteriak mungkin saja neneknya kenapa-kenapa.

"Ekhem, perkenalkan... Ini Daniella, dia yang telah menolong nenek mu ini. Lihat lukanya, tangan dan kakinya di perban semua. Kamu harus membeli obat oles terbaik. Agar lukanya tidak meninggalkan bekas. Kasihan dia, gadis secantik ini harus mendapatkan cacat di kulitnya." Dengan gaya telapak tangan terbuka, yang menunjuk ke arah Daniella. Dia mengintruksikan cucunya agar merawat Daniella.

Yang tidak orang lain ketahui, di dalam hati pria itu sedang mekar bunga-bunga cinta.

'Pucuk di cinta ulam pun tiba.'

Ada rasa menggelitik di hatinya. Beberapa hari lalu dia telah menyuruh bawahannya untuk mencari tahu tentang gadis ini. Sekarang dia datang sendiri ke depan matanya.

"Rey..." Panggil si nenek. Sedangkan yang di panggil masih bengong menatap ke arah Daniella.

"Rey... Rey..!"

"Eh..? Iya nek. Kenapa teriak-teriak." Ucapnya sambil duduk di sisi ranjang neneknya.

Dengan sigap sang nenek langsung menepuk lengan cucunya itu.

"Kamu dengar apa yang aku bilang?!"

"Iya, iya dengar.."

"Apa?"

"Apanya yang apa?"

Plak...

"Anak sialan, kamu bilang dengar..! Apa yang aku katakan barusan?"

"Eh...? Oh.. memberikan salep di bekas luka Daniella." Jawabnya langsung sambil mengusap-usap lengannya yang baru kena pukul neneknya.

"Oh, kamu sangat cepat ingat namanya ya..?" Neneknya sepertinya mulai jahil kepada cucu nakalnya itu.

"Nenek...!?"

1
Ayu Septiani
olivia membuat keluarga wang malu. usir saja olivia dari keluarga wang
Lala Kusumah
wow Olivia mau dikembalikan ke klg asli nya ya, setujuuuuuuu 👍👍👍
D Purba
ya kembalikan aja, dr pd bikin malu
Lyvia
iy lah balikin aj k,ortu kandungnya, hanya bikin malu aj
Ruby Jane
pengen baca marathon tp jempolnya gatel klo ada notif /Sob//Sob/
Sribundanya Gifran
lanjit
Nursanti Ani
Lo tau,, gw gak buka noveltoon hampir mo sebulan,,sambil nunggu cerita baru yg bagus/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰❤️
Lilik Sriyani
yang sebelah up juga donk thor
Lilik Sriyani: waaah makasih othor, aku nunggu, sukaaaa banget sama su alin
Dewi Harefa: ya, masih di tulis,,
total 2 replies
Salsabila Arman
lanjut
Sean71
lanjut/Drool/
Moh Rifti
lanjut /Determined//Determined/
Sribundanya Gifran
lanjut
lynn.
akuu penasaran bgt
Ruby Jane
seru kejutanya.. trus gmn itu udah ga suci lg, plus jonas tau klo dy di jebak oliv
Amriati Plg
Siapa su alin
Ayu Septiani
apa hukuman buat olivia dari keluarga wang ya....
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Moh Rifti
lanjutt
Amriati Plg
Kok namanya di putar gitu nick jonas, jonas robert
Dewi Harefa: Dalam nama Nick Jonas,, Jonas itu marga keluarganya..
sementara Jonas Robert. itu namanya dan Robert nama keluarganya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!