NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15.

Di sela-sela kegiatan Zia melihat Indah menarik Rudi, "Mau kemana dia ? sebatar lagi kan adzan magrib. "

"Zi mau kemana ? " Tanya Kitty.

Ziva tidak menjawab ia langsung berjalan cepat ke arah Indah yang Edi membawa Rudi kebelakang kemah.

Indah membawa Rudi kesebuah pepohonan yang rindang, di sana sangat minim pencahayaan.

"Ya ampun, bukan kah tadi yang ku lihat indah ? Tapi kenapa kini malah siluman jadi jadian ? Aku harus selamatkan Rudi. " Zia mengambil langkah cepat.

"Heh lepaskan teman saya, Rudi istigfar dia bukan Indah. "Teriak Zia yang sontak membuat mahluk itu geram.

Makhluk itu hanya memancarkan sorotan mata yang terlihat merah padam.

Ziva berminat Kamit membaca ayat Alquran yang ia tahu. Makhluk itupun tidak ingin bernegosiasi lagi karna melihat sosok yang ada di belakang Ziva.

Rudi tertunduk lesu, " Kamu tidak apa-apa kan Rud ? " Tanya Ziva menepuk pundak Rudi.

Rudi menggelengkan kepalanya, sesekali ia mengelus dadanya.

"Sumpah Zi, gue lihat dia itu indah. Dan dia sangat cantik sekali. " Ujar Rudi.

"Lain kali kamu harus hati-hati Rud, mereka bisa saja menampakkan diri dengan wajah yang kamu kenal. " Jelas Ziva.

"Terimakasih Ziva, hampir saja gue di bawa demit itu. "

"Ya lagian kamu Rud, harusnya kamu itu sadar mau aja di bawa sama wanita. Di tempat begini pula. " Cerca Ziva.

"Zi ... Kamu bisa melihat mereka ? " Tanya Rudi.

Ziva mengangguk,

"Baru tahu aku Zi, "

"Tapi serius deh Zi, semenjak kejadian ini gue lebih aman kalau dekat Lo. " Ungkapan Rudi membuat Ziva mengeluarkan lidahnya seperti ingin muntah.

"Eh serius Zi. "

"Terserah kamu saja deh, lain kali hati-hati jangan sampai terulang lagi. Ingat loh kita sebentar lagi ujian akhir semester. "

Tanpa Ziva sadari David sedang memperhatikannya, Ziva yang ingin berjalan menuju tenda nya. Ia berpapasan dengan Indah.

Indah tidak merespon saat berpapasan dengan Ziva, biasanya Indah tidak akan membiarkan Ziva lolos begitu saja.

"Muka indah pucat, baunya seperti bangkai. " Pekik Ziva dalam hatinya.

Jangankan Ziva teman-teman indah yang lainnya pun merasakan ada yang aneh dari diri indah.

Saat Ziva memikirkan Indah, David datang begitu saja. dan duduk di samping Ziva, " Kamar dari mana sama Rudi ? "

Ziva menoleh, " Kenapa Kak David harus tahu ? "

David berpikir keras, " Ya ... haruslah. "

"Alasan nya ?

"Rudi itu kesohor dengan sifat Playboy nya, aku tidak mau kamu jadi korban. " Jelas David meyakinkan Ziva.

Ziva membenarkan posisi duduk nya, " Aku tidak akan jadi korban siapapun. Mana ada yang mau dekat denganku walaupun hanya sekedar pelarian saja. "

"Loh ko pesimis gitu ? Mereka tidak tahu aja wajah asli kamu seperti apa. "

"Oh, jadi kak David dekat dengan ku karna tahu wajah asli ku seperti apa ? "

David kembali berpikir keras lagi, takut Ziva tersinggung. " Apa'an sih, gak lah. Aku perduli sama kamu karna aku nyaman aja, seperti aman aja kalau dekat dengan kamu Zi. "

"Lah, tadi juga Rudi ngomongnya gitu. Memang wajahku seperti preman ya Kak ? Kok pada ngerasa aman gitu ? " Ziva berusaha untuk tidak terlalu percaya diri.

David mengacak-acak rambut Ziva, " Kamu itu belaga polos, padahal kamu tahu arti dari perkataanku apa. "

Ziva tersenyum dan memberikan rambutnya, " Tadi Rudi hampir di bawa oleh makhluk halus yang menyerupai Indah. Untung aku lihat mereka saat per .... "

"Zi aku tidak mau kamu berurusan dengan penghuni kampung ini, aku khawatir. Jadi biarkan saja jika mereka melakukan apapun yang mereka inginkan. " Sambung David.

"Akupun maunya seperti itu Kak, tapi aku tidak bisa. Mana mungkin aku diam saja melihat seseorang sedang dalam bahaya. " Jawab Ziva yang merasa dia pun merasa takut.

David yang bisa membaca ketakutan Ziva, ia langsung memegang tangan Ziva.

"Kalau begitu, jangan bertindak sendiri. Beritahu aku setidaknya kamu tidak akan merasa sendiri. "

Ziva tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Kampung yang di penuhi dengan misteri itu kini seperti ingin menguak satu per satu kisah yang belum menemukan keadilan. Mereka tahu bahwa Ziva adalah orang yang tepat untuk di mintai tolong.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!