Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.
Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.
Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?
Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 26
Carmela adalah seorang pembuli kelas kakap. Ia berteman dengan anak-anak kaya yang menempati kasta tertinggi di sekolah mereka. Tubuh bongsor dan pipi bulat membuat tampilannya sesuai untuk predikat itu. Sementara Ryuu hanya seorang anak culun yang hampir setiap hari jadi bulan-bulanan mereka.
Mengapa Ryuu menempa dirinya dengan keras hingga bisa menguasai bela diri? Tak lain karena ingin membalas perlakuan Carmela dan komplotan mafia ingusannya.
Sayangnya belum sempat Ryuu balas dendam, gadis bongsor itu sudah melarikan diri -begitu anggapan Ryuu- kembali ke kampungnya di Italia. Ryuu pun geram dibuatnya, merasa usahanya selama ini hanya berbuah sia-sia.
*******
Mereka makan malam hanya dengan menu onigiri isi kacang merah yang membuat Katsumi tak enak dengan tamunya. Bukan perkara ia tak mampu menyiapkan yang lebih istimewa, hanya saja dua tamunya tak bisa mengkonsumsi sembarang bahan makanan.
"Besok aku akan belanja di toko halal, jadi kalian bisa makan yang lebih layak untuk makan malam", ucap Katsumi tersenyum sungkan.
"Tak perlu begitu bibi, aku akan menyiapkan sendiri makanan untuk kami. Bibi hanya perlu menyiapkan untuk Bibi dan Ryuu saja. Tidak apa-apa", Akita yang malah jadi tak enak karena merasa menyusahkan Katsumi.
"Baiklah, terserah kalian saja".
"Anu... Kalau boleh, aku titip isteriku dulu. Aku dan Ryuu ada perlu keluar sebentar. Kami usahakan pulang tidak terlalu larut", pinta Akita, terpaksa menyusahkan Katsumi lagi.
"Tentu saja, tidak masalah. Pergilah, kalian sudah lama tak melihat-lihat lingkungan di sini kan? Bersenang-senanglah", sahut Katsumi seraya tersenyum.
Beberapa saat kemudian mereka sudah berada di depan sebuah rumah besar.
"Sepertinya ia sedang tidak ada di rumah. Apa sedang ke tempat Tuan Nakata?", tanya Ryuu, mendapati rumah Kazuki Nakamura terlihat sangat sunyi.
"Ya, mungkin saja. Tapi apa isteri dan mertuanya juga ikut? Apa mungkin sedang ada acara di rumah Tuan Nakata?", kini Akita yang bertanya-tanya.
"Bisa jadi. Ya sudah kalau begitu. Bagaimana kalau kita ke tempat Tuan Kobayashi saja?", ajak Ryuu dengan senyum antusias yang sekejap kemudian langsung menghilang.
Ia mendengus kesal setelah menyadari kalau Akita tak lagi bisa diajak minum sake hangat di kedai langganan mereka dulu. Tiba-tiba berteman dengan Akita menjadi kurang seru setelah ia memeluk Islam.
"Bagaimana kalau makan beef Kobe saja? Kita pergi ke restoran halal yang menyediakan itu", tawar Akita, kini dia yang terlihat antusias. Perutnya masih menagih jatah karena tak puas hanya makan onigiri.
"Apa bedanya? Bukankah sapi itu mereka cekoki dengan sake, makanya bisa jadi enak dan empuk?", Ryuu tak mengerti dengan Akita.
"Ck, kau kira mereka benar-benar memberi sake pada sapi-sapi itu?! Kau sungguh lugu. Sudah, ayo berangkat"
Walau masih tak yakin, Ryuu akhirnya ikut saja. Lagipula bukan dia kan yang tak boleh makan sembarangan?
Sebuah restoran halal sudah tampak di depan mereka. Logo halal dan tulisan muslim friendly nampak di bagian depan restoran itu. Sebenarnya lebih tepat disebut kedai, karena tempat itu tidak terlalu besar. Belum memenuhi standar untuk disebut sebuah restoran.
Akita dan Ryuu sudah menempati sebuah set meja dan memesan makanan yang mereka inginkan. Tak lupa ia memesan untuk Sofia dan Katsumi sebagai oleh-oleh.
"Baiklah, sekarang mari kita bicara", ucap Akita tiba-tiba.
"Sebenarnya ada apa dengan wajahmu selama perjalanan kita dari New York sampai Tokyo hah?", sambungnya.
"Apa maksudmu? Aku hanya menganggap apa yang kalian lakukan di pesawat itu tak pantas. Apa kau tak malu melakukan itu? Walaupun kalian sudah menikah, seharusnya kalian tetap menjaga sopan santun kalian", Ryuu tak senang, karena Akita malah menuduhnya macam-macam.
"Bukan yang itu Ryuu, tapi wajah cemberut dan tegangmu yang sudah kau pasang sejak di New York", sahut Akita.
Ryuu diam sejenak, ia hanya melihat mata Akita.
"Aku tak suka dengan ini. Maksudku, rencana Alex tentang Sofia yang juga melibatkan mu"
Wajah suram keduanya terpaksa diubah sementara ke mode ramah saat pelayan datang menyuguhkan minuman untuk mereka.
"Dan aku juga merasa kita sedang diikuti tapi aku tak yakin oleh siapa", sambung Ryuu.
"Kau terlalu berlebihan. Apa yang kau khawatirkan, Ryuu? Kita hanya perlu membawa Sofia jauh dari ayahnya. Dan aku setuju dengan Alex, tempat terbaik tentu saja di sini, di kampung halaman kita. Jauh dari kelompok Genovese maupun Gambino", sahut Akita yang segera minum karena dia memang sudah sangat haus.
Wajah Ryuu masih tak berubah, penjelasan Akita tak serta merta menghilangkan rasa khawatirnya.
"Aku tak bisa sepenuhnya percaya pada Alex. Bagaimana kalau mereka punya maksud lain? Maksudku, ayolah Akita.. Kita sedang membicarakan gembong mafia Italia yang terkenal licik seperti rubah. Yang aku takutkan mereka berpura-pura berteman dengan mangsanya, yang saat lengah akan segera diterkam untuk memuaskan lapar mereka", wajah Ryuu meringis menahan ngeri.
"Darimana kau dapat pikiran seperti itu hah? Apa dari hasil pengamatan indera keenam mu lagi? Sudahlah, jangan dipikirkan. Cukup waspada, tapi jangan terlalu berprasangka. Bisa-bisa wajahmu cepat tua kalau terlalu banyak mengkhawatirkan yang tidak perlu. Sekarang, lebih baik kita nikmati saja sajian istimewa dengan hati senang", ajak Akita setelah melihat pelayan sedang berjalan membawa pesanan mereka.
Akita duh nasibmu terancam
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
👍👍👍
😄😄😄
😅😅😅
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Jadi kena juga !!!!