Keluarga Suamiku Ternyata Benalu

Keluarga Suamiku Ternyata Benalu

Pov. Anisa uang gaji

.

.

.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Seperti bulan - bulan sebelumnya jika suami ku gajian selalu di berikan kepada ibunya atau ibu mertuaku. Yang aku tahu gaji suamiku itu 6 juta perbulan dan 4 juta di serahkan kepada ibu mertuaku dengan rincian, 1 juta untuk ibu mertua dan 3 juta untuk biaya makan selama 1 bulan. Dan untuk nafkahku suami ku memberiku 1 juta itu tanpa sepengetahuan ibu mertua ku, suamiku bilang jangan sampai ibu mertua tahu soal uang 1 juta yang ada di tangan ku.

Nama ku Nisa rahayu dan umurku 25 tahun, aku menikah dengan seorang pria yang sangat baik dan berhati lembut, kami menikah baru 1 tahun dan saat ini kami tinggal di rumah ibu mertua ku . Suami ku Rendra permana saat ini berusia 29 tahun, dia bekerja di salah satu perusahaan swasta.

" Nis, ini uang bulanan mu. Seperti biasa mas memberimu satu juta dan ini hanya untuk kebutuhan mu saja. Uang belanja sudah sama ibu, mas minta maaf ya Nis karena seharusnya kamu yang mengatur uang belanja itu tapi malah mas serahkan sama ibu. Mas hanya tidak mau ibu marah dan salah paham sama mas Nis. " Ucap mas Rendra sambil menggenggam erat tangan ku.

" Iya mas tidak apa - apa. Aku tidak masalah yang penting rumah tangga kita selalu bahagia dan rukun. " Ucap ku dengan senyum manis ku.

Sebenarnya dirumah mertuaku ini aku mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari ibu mertua ku dan istri kakak ipar ku. Suami ku mempunyai seoarang kakak bernama Zainal dan istrinya Santi mereka mempunyai dua anak bernama kiki dan koko mereka anak kembar yang masih berusia 5 tahun.

" Nis, mas lapar nih yuk makan dulu. Kamu tadi masak apa Nis?" Tanya mas amar dengan menampakkan senyum manisnya membuat aku semakin jatuh cinta.

" Masak kesuakaan mas dong. Ada sayur asam, ayam goreng dan sambal terasi yang pedesnya nampol. " Ucap ku dengan senyum sumringah.

" Mas jadi tambah lapar. Yuk kita keluar pasti ibu sudah menunggu kita makan" Ucap mas rendra dengan lembut.

" Iya mas yuk " Ucap ku lalu bangkit dari tempat ku duduk.

Aku dan mas Rendra keluar dari kamar menuju mekan makan. Benar saja disana sudah ada ibu mertuaku dan kakak ipar dan anak istrinya, dan juga ada adik ipar ku Bagas.

" Ramai sekali ya meja makan ini. ?" Seru mas Rendra lalu duduk di kursi yang biasa dia tempati.

" Kamu lama banget sih Ndra, jadi kami makan duluan !" Seru mbak santi kakak iparku.

" Tadi kami sholat magrib dulu mbak, memangnya kalian adzan magrib bukannya sholat dulu tapi malah datang kesini. " Ucap mas rendra sambil terkekeh.

Aku hampir setiap hari memang masak dengan porsi banyak karena hampir setiap hari juga mas zainal dan anak istrinya makan dirumah. Mas Rendra hanya tahu saat makan malam saja, padahal pagi , siang , malam mereka sering makan dirumah. Yang aku tahu mas zainal hanya memberi uang 500 ribu untuk ibu mertua ku. Dan dengan uang itu dia dan keluarganya seenaknya makan dirumah.

" Makan mbak , mas nanti lagi ngobrolnya " Tegur adik ipar ku Bagas.

Bagas selama ini yang selalu baik dengan ku, di saat dia libur kuliah dia sering membantuku membereskan rumah. Biarpun laki - laki dia sangat rajin dan tidak malas membantuku.

" Iya gas " Jawab ku lembut.

Aku terpana melihat makanan yang ada di atas meja, hanya ada sambal trasi dan kuah sayur asam saja. Makananku yang ku masak tadi sudah habis, lalu bagaimana dengan mas rendra. Kalau aku sih tidak masalah makan apa adanya begini, mas rendra pun sepertinya kaget melihat isi di atas meja.

" Makanya kalau makan malam itu masak yang banyak karena biasanya kita kan memang makan malam bersama " Ucap ibu mertua ku.

" Iya nih , begitu saja harus dikasih tahu " Seru mbak santi.

" Mbak santi dan keluargakan makan disini jadi bantuin mbak anisa masak juga dong jangan maunya makan gratisan terus " Celetuk adik iparku.

Adik iparku bangkit lalu menuju lemari makan yang ada di dapur. Dia membawa mangkuk dan piring di tangan kanan dan kirinya. Aku tidak tahu apa yang dia bawa, mata kami semua tertuju kepada bagas.

" Ini untuk mas rendra dan mbak anisa, tadi aku sengaja memisahkannya terlebih dahulu. Kalau tidak begini pasti sudah habis sama keluarga nya mas zainal. " Ucap bagas sambil melirik kakaknya yang tetap makan tanpa dosa.

" Terimakasih Gas " Ucapku sangat terharu dengan kebaikan adik ipar ku ini.

Aku menyendokkan nasi untuk mas renda dan ku letakkan sayur asam, sepotong ayam goreng dan sambal terasi buatanku yang sangat disukai mas rendra.

* Akhirnya malam ini aku bisa makan malam dengan menu yang lengkap. * Gumamku sambil menikmati makan malam.

Selesai makan malam seperti biasa aku selalu membereskan semuanya sendiri. Mbak santi dan ibu mertuaku duduk santai sambil menonton televisi. Sama sekali tidak ada yang berniat untuk membantu pekerjaan ku. Sesekali bagas yang membantuku itupun jika ibu tidak memarahinya.

" Anisa selesai cuci piring buatkan kami teh dan kopi " Teriak mbak santi dari arah ruang keluarga.

" Apa mbak santi tidak bisa membuatnya sendiri ? Mbak tidak melihat jika anisa sedang sibuk dengan cucian piringnya ? " Terdengar mas rendra menegur kakak iparnya.

" Cuma buat teh dan kopi apa susahnya sih Ndra ? Lagi pula sekalian istri kamu masih ada di dapur " Ucap mbak santi tetap tidak mau kalah.

Mas zainal hanya diam saja , bukannya menasehati istrinya agar tidak seenaknya tapi mas zainal hanya diam seperti sengaja membiarkan istrinya bersikap seenaknya.

" Ini teh dan kopinya mbak , Bu.." Ucap ku yang datang sambil membawa teh dan kopi untuk semua yang ada di ruangan itu.

Huuuffff

Terdengar helaan nafas dari mas rendra, sepertinya dia tidak suka dengan tindakan ku yang mau saja di suruh-suruh. Mas rendra memang pernah menasehatiku untuk bersikap tegas dengan mbak santi agar dia tidak seenaknya, karena posisi ku dan mbak santi itu sama, sama - sama menantu dikeluarga mas rendra.

" Iya " Jawab mbak santi dengan ketus.

" Kenapa kopi ku pahit banget sih ?" Seru mas zainal mengagetkan yang lain.

" Ehh... anisa kamu bagaimana sih bikin kopinya ? Apa kamu lupa takaran kopi untuk suamiku ?" Tanya mbak santi sambil berkacak pinggang.

" Maaf mbak mungkin tadi aku kelupaan , jadi aku samain dengan takaran nya mas rendra " Ucap ku memang tadi aku sengaja membuat takaran kopi yang sama dengan punya mas rendra karena aku kesal kenapa aku yang harus membuatkan kopi untuk suaminya.

" Mbak santi kan istrinya mas zainal seharusnya mbak itu yang mengurus mas zainal. Bukannya anisa !" Ucap mas rendra membela ku. Dia pasti tidak suka dengan perlakuan mbak santi terhadap ku.

" Rendra kenapa kamu malah menyalahkan santi ? Seharusnya anisa itu paham dong , karena biasanya dia memang yang membuatkan kopi untuk mas mu. Atau jangan - jangan kamu sengaja membuatkan zainal kopi pahit ?" Tanya ibu mertuaku dengan mata melotot.

Haahhh..

Aku pun kaget karena ibu mertuaku bisa tahu jika aku memang sengaja membuat kopi pahit untuk mas Zainal. Tapi aku tidak akan begitu saja mengakuinya karena pasti akan semakin runyam.

" Tidak bu . Mungkin karena tadi aku kecapean jadi aku tidak fokus bu " Jawab ku seolah aku terlihat menyesal, padahal dalam hatiku aku tertawa puas.

" Alasan saja, kerja begitu saja capek. Sudah sana buatkan yang baru. " Ucap ibu mertuaku.

" Biarkan mbak santi yang membuatkan Nis. Sekarang kita masuk kamar saja" Seru mas rendra mengajakku masuk ke kamar.

" Tidak bisa begitu dong Ndra ! Nisa harus membuatkan mas zainal kopi yang baru dulu baru dia boleh masuk kamar."Seru mbak santi tidak setuju.

Aku dan mas rendra tidak memperdulikan penolakan mbak santi. Aku melenggang masuk kekamar sambil membawa cangkir kopi mas rendra. Memang aku pembantu mbak santi yang seenaknya di perlakukan seperti pembantu. Dirumah orang tuaku saja aku tidak pernah diperlakukan seenaknya, makanya mas rendra selalu memintaku untuk bersikap tegas kepada mbak santi.

Ibu mertuaku memang selalu membela mbak santi karena menurutnya mbak santi itu anak orang kaya dan tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah. Kalau memang dia tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah kenapa tidak mencari ART saja?

*********

Alhamdulillah akhirnya AUTHOR bisa menulis karya terbaru, semoga kakak para pembaca setia menyukai karya baru AUTHOR 😘😘😘

AUTHOR tetap menulis novel yang sering terjadi dalam kehidupan sehari - hari. Jujur AUTHOR tidak bisa menulis dengan menarik. Jika ada kekurangan Author mohon saran dan kritik nya. 🙏🙏

TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Kutipan Halu

Kutipan Halu

bagus bgtt kkk , jngnlupa mampir juga ya kak ke karya terbaru aku AIR MATA PERNIKAHAN . yukkk saling dukung thorrr/Smile/

2024-11-16

3

Yoona

Yoona

hallo pecinta novel saya izin mempromosikan novel baru saya yang berjudul "Hanya Penonton" jangan lupa mampir ya saya tunggu kehadiran nya 😇😇

2024-12-08

0

Raisa267

Raisa267

gak bisa gitu lah/Smug/

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pov. Anisa uang gaji
2 Keluarga santi akan datang
3 Anisa disalahkan
4 Makan angin
5 Uang makan tidak sesuai
6 Aku tidak salah
7 Mobil anisa
8 Drama makan malam
9 Anisa mulai berani
10 Pov. anisa (pinjam mobil)
11 Status anisa
12 Makan lebih awal
13 Pakaian kotor
14 Saham milik anisa
15 Kembali bekerja
16 Siapa Erika
17 Mantan pacar
18 Memasak bersama mertua
19 Tamu ibu ratri
20 Mereka di cafe
21 Rencana erika
22 Anisa diusir mertua
23 Dirumah anisa
24 Rendra jujur
25 Kedatangan mertua
26 Datang lagi
27 Semua diatur anisa
28 Uang bulan ibu mertua
29 Tamu tapi sok ratu
30 Rendra bisa marah
31 Peringatan dari bagas
32 Kelakuan ibu mertua
33 Rendra serba salah
34 Foto dari Erika
35 Ibu ratri ingin menikah
36 Calon suami datang
37 Hanya tentang harga
38 Hari yang ditunggu
39 Cincin dari besan
40 Cincin palsu santi
41 Terbongkar juga
42 Anisa yang sebenanya
43 Keluarga pak iwan
44 Laporan anisa
45 Rencana meminjam uang
46 Harus ada jaminan
47 Sifat asli
48 Santi bebas
49 Harus ada jaminan
50 Semakin berulah
51 Ulat bulu beredar
52 Kedatangan santi
53 Cafe masa lalu
54 Undangan makan malam
55 Rela melepaskan
56 Hanya pura - pura
57 Tetap tidak percaya
58 Awal kehancuran
59 Mengulang kembali
60 Anisa akhrinya tahu
61 Kabar dari erika
62 Keputusan anisa
63 Menikahi erika
64 Peraturan dirumah anisa
65 Pandai bergoyang
66 Permintaan erika
67 Turun jabatan
68 Bertemu agus
69 Amplop putih
70 Kata hati santi
71 Acara dirumah anisa
72 Belum seberapa
73 Pengakuan Santi
74 Tidak dipersulit
75 Menghubungi santi
76 Uang ganti rugi
77 Bantuan dari anisa
78 Akhirnya dibayar
79 Resmi berpisah
80 Kebenaran dari bagas
81 Tes kesehatan
82 Perubahan rendra
83 Ingin kembali lagi
84 Teguran dari riko
85 Gara - gara mobil anisa
86 Datang kerumah mantan
87 Masalah Rendra
88 Tidak tahu malu
89 Agus membuat ulah
90 Rendra ingin menikah
91 Perasaan riko
92 Uang motor bagas
93 Mertua dan menantu
94 Bangga diperebutkan
95 Datang kepesta
96 Semua akhirnya tahu
97 Berebut amplop
98 Perubahan nadin
99 Mendatangi anita
100 Cinta Riko untuk Anisa
101 Erika pergi
102 Mulai terungkap
103 Menjalankan rencana
104 Persiapan pernikahan
105 Terbongkar
106 Keliling kampung
107 Menumpang hidup
108 Resepsi anisa dan riko
109 Nadin garis dua
110 Pulang bulan madu
111 Zainal sakit
112 Kejadian di cafe
113 Mulut tetangga
114 Zainal mulai curiga
115 Zainal tahu semuanya
116 Terserah kalian
117 Teman masa kecil
118 Menemui anak-anak
119 Gara - gara Anisa
120 Bangun tengah malam
121 Kabar bahagia Anisa
122 Orang tua anisa
123 Hampir saja nadin tahu
124 Permintaan maaf erika
125 Terbongkar
126 Gagal jual rumah
127 Ayam bakar chef riko
128 Nasehat teman
129 Terbayar lunas
130 Zainal dan Rendra
131 Membawa anak bermain
132 Mempertahankan nadin
133 Ajakan untuk rujuk
134 Bertemu Anita
135 Kiki dan koko
136 Ikut berlibur
137 Merasa aneh
138 Syarat dari santi
139 Mantan mertua
140 Sebuah kebohongan
141 Keluarga tidak mendukung
142 Wanita pilihan ibu
143 Zainal jujur soal Nadin
144 Nadin yang malang
145 Siapa pelakunya
146 Menjodohkan Zainal
147 Pelaku yang sesungguhnya
148 Hari bahagia Zainal
149 Balasan dari Nadin
150 Suami yang baik
151 Meminjam uang
152 Rendra ingin berubah
153 Kebaikan Zainal
154 Masih malu - malu
155 Ingin buka usaha
156 Bercerai lagi
157 Makanan orang hamil
158 Keadaan Rendra
159 Kasihan juga Rendra
160 Belum juga sadar diri
161 Maaf untuk Rendra
162 Saling memaafkan
163 Hukuman ibu Ratri
164 Rendra menghilang
165 Benarkah itu Rendra
166 Titik terang
167 Bertemu juga
168 Sakitnya Rendra
169 Jawaban dari Doa
170 Mimpi ibu Ratri
171 Tangisan seorang ibu
172 Menjemput anak-anak
173 Bisa menjenguk Rendra
174 Kehidupan Anita
175 Yang terbaik untuk Rendra
176 Sakitnya ibu Ratri
177 Anisa melahirkan
178 Acara dirumah Anisa
179 Kebahagiaan ( Ending)
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Pov. Anisa uang gaji
2
Keluarga santi akan datang
3
Anisa disalahkan
4
Makan angin
5
Uang makan tidak sesuai
6
Aku tidak salah
7
Mobil anisa
8
Drama makan malam
9
Anisa mulai berani
10
Pov. anisa (pinjam mobil)
11
Status anisa
12
Makan lebih awal
13
Pakaian kotor
14
Saham milik anisa
15
Kembali bekerja
16
Siapa Erika
17
Mantan pacar
18
Memasak bersama mertua
19
Tamu ibu ratri
20
Mereka di cafe
21
Rencana erika
22
Anisa diusir mertua
23
Dirumah anisa
24
Rendra jujur
25
Kedatangan mertua
26
Datang lagi
27
Semua diatur anisa
28
Uang bulan ibu mertua
29
Tamu tapi sok ratu
30
Rendra bisa marah
31
Peringatan dari bagas
32
Kelakuan ibu mertua
33
Rendra serba salah
34
Foto dari Erika
35
Ibu ratri ingin menikah
36
Calon suami datang
37
Hanya tentang harga
38
Hari yang ditunggu
39
Cincin dari besan
40
Cincin palsu santi
41
Terbongkar juga
42
Anisa yang sebenanya
43
Keluarga pak iwan
44
Laporan anisa
45
Rencana meminjam uang
46
Harus ada jaminan
47
Sifat asli
48
Santi bebas
49
Harus ada jaminan
50
Semakin berulah
51
Ulat bulu beredar
52
Kedatangan santi
53
Cafe masa lalu
54
Undangan makan malam
55
Rela melepaskan
56
Hanya pura - pura
57
Tetap tidak percaya
58
Awal kehancuran
59
Mengulang kembali
60
Anisa akhrinya tahu
61
Kabar dari erika
62
Keputusan anisa
63
Menikahi erika
64
Peraturan dirumah anisa
65
Pandai bergoyang
66
Permintaan erika
67
Turun jabatan
68
Bertemu agus
69
Amplop putih
70
Kata hati santi
71
Acara dirumah anisa
72
Belum seberapa
73
Pengakuan Santi
74
Tidak dipersulit
75
Menghubungi santi
76
Uang ganti rugi
77
Bantuan dari anisa
78
Akhirnya dibayar
79
Resmi berpisah
80
Kebenaran dari bagas
81
Tes kesehatan
82
Perubahan rendra
83
Ingin kembali lagi
84
Teguran dari riko
85
Gara - gara mobil anisa
86
Datang kerumah mantan
87
Masalah Rendra
88
Tidak tahu malu
89
Agus membuat ulah
90
Rendra ingin menikah
91
Perasaan riko
92
Uang motor bagas
93
Mertua dan menantu
94
Bangga diperebutkan
95
Datang kepesta
96
Semua akhirnya tahu
97
Berebut amplop
98
Perubahan nadin
99
Mendatangi anita
100
Cinta Riko untuk Anisa
101
Erika pergi
102
Mulai terungkap
103
Menjalankan rencana
104
Persiapan pernikahan
105
Terbongkar
106
Keliling kampung
107
Menumpang hidup
108
Resepsi anisa dan riko
109
Nadin garis dua
110
Pulang bulan madu
111
Zainal sakit
112
Kejadian di cafe
113
Mulut tetangga
114
Zainal mulai curiga
115
Zainal tahu semuanya
116
Terserah kalian
117
Teman masa kecil
118
Menemui anak-anak
119
Gara - gara Anisa
120
Bangun tengah malam
121
Kabar bahagia Anisa
122
Orang tua anisa
123
Hampir saja nadin tahu
124
Permintaan maaf erika
125
Terbongkar
126
Gagal jual rumah
127
Ayam bakar chef riko
128
Nasehat teman
129
Terbayar lunas
130
Zainal dan Rendra
131
Membawa anak bermain
132
Mempertahankan nadin
133
Ajakan untuk rujuk
134
Bertemu Anita
135
Kiki dan koko
136
Ikut berlibur
137
Merasa aneh
138
Syarat dari santi
139
Mantan mertua
140
Sebuah kebohongan
141
Keluarga tidak mendukung
142
Wanita pilihan ibu
143
Zainal jujur soal Nadin
144
Nadin yang malang
145
Siapa pelakunya
146
Menjodohkan Zainal
147
Pelaku yang sesungguhnya
148
Hari bahagia Zainal
149
Balasan dari Nadin
150
Suami yang baik
151
Meminjam uang
152
Rendra ingin berubah
153
Kebaikan Zainal
154
Masih malu - malu
155
Ingin buka usaha
156
Bercerai lagi
157
Makanan orang hamil
158
Keadaan Rendra
159
Kasihan juga Rendra
160
Belum juga sadar diri
161
Maaf untuk Rendra
162
Saling memaafkan
163
Hukuman ibu Ratri
164
Rendra menghilang
165
Benarkah itu Rendra
166
Titik terang
167
Bertemu juga
168
Sakitnya Rendra
169
Jawaban dari Doa
170
Mimpi ibu Ratri
171
Tangisan seorang ibu
172
Menjemput anak-anak
173
Bisa menjenguk Rendra
174
Kehidupan Anita
175
Yang terbaik untuk Rendra
176
Sakitnya ibu Ratri
177
Anisa melahirkan
178
Acara dirumah Anisa
179
Kebahagiaan ( Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!