NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Tuan Kejam

Pewaris Untuk Tuan Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.

Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.

Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.

Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.

Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

Leon mendengus kesal, ia tak bisa lagi berkutik. Hanya bisa menikmati hangatnya tubuh Yura. 

Leon pun tak kehabisan akal, ia coba untuk memberikan rangsangan pada sang istri, dengan mengendus-mengendus aroma yang keluar dari tubuh istrinya, menciumi ceruk leher Yura. Namun, Yura bersikap biasa saja. 

Ia malah semakin tidur nyenyak dalam hangatnya pelukan Leon.

Leon semakin kesal. Padahal cuaca dingin seperti ini sangat pas menghangatkan tubuhnya dalam dekapan sang Istri.

Leon telah mencoba berbagai cara untuk membangkitkan gairah istrinya tapi tetap saja Yura bergeming.

Karena kesal tak mendapat respon, Leon bangkit dari tempat tidurnya kemudian menuju kamar mandi dan kembali melakukan permainan Solonya. Di dalam kamar mandi ia sibuk menenangkan si Otong yang tak lagi mau tidur sambil menggerutu.

" Sial ! Kenapa dia bisa berkata begitu padaku. Awas saja suatu saat akan ku buat dia tergila-gila pada ku dan saat itu tiba aku akan balas dendam," umpat Leon.

" Aku bersumpah tak akan menyentuh mu. Aku juga akan menyingkirkan setelah tugas mu selesai," omel Leon masih dengan kesibukannya.

Ia terus menenangkan si Otong dengan sabun cair miliknya.

Setelah berhasil menenangkan Leon junior. Leon menyudahi ritualnya dengan mandi.

Setelah itu, ia kembali ke kamar dan menyempatkan diri untuk memeriksa keadaan Yura.

Yura tertidur lelap dengan tubuh terbungkus selimut tebal, bibirnya masih tampak pucat saat itu.

Leon mematikan lampu tidurnya kemudian ia keluar dari ruangan tersebut untuk mencari kehangatan dengan cara yang lainnya.

Leon menuju bar mini yang ada di ruang tengah dari Villa tersebut. Angin kencang dan deru hujan masih terdengar di luar Villa, begitupun dengan petir dan kilat yang saling sambar menyambar.

Leon meraih botol minuman, 

kemudian menuang minuman keras itu ke dalam gelas.

Ia merasakan ada yang aneh pada dirinya. Sudah sebulan lebih ia tak pernah berhubungan dengan wanita tepatnya setelah ia dan Yura untuk pertama kalinya bersatu sebagai suami istri.

"Ehm apa yang terjadi dengan ku, Kenapa harus melakukan dengannya. Aku bisa membeli wanita-wanita lain," gumam Leon sambil meneguk minumannya.

" Akh, aku hubungi saja Madam Vi." Leon langsung merogoh saku jaketnya dan meraih handphonenya.

Kemudian ia menulis pesan untuk seseorang.

Setelah pesan singkatnya terkirim. Leon menyungging senyum tipis karena madam Vi menyanggupi pesanannya.

" Memangnya kau pikir kau siapa. Lihat saja kau pasti menyesal karena menolak ku," ucap Leon sambil kembali meneguk minuman tersebut hingga habis tak bersisa.

Leon sudah setengah sadar saat itu. Kepalanya sudah terasa berat . Namun, karena masih kesal ia terus menuang minuman keras tersebut hingga tak lagi tersisa.

Leon yang sempoyongan coba untuk kembali ke kamarnya. Namun baru pun beberapa ia sudah tak kuat.

Leon mendaratkan tubuhnya di atas sofa, ia tak kuat lagi menahan kepalanya yang terasa berat . Akhirnya Leon terkapar di atas sofa.

***

Matahari bersinar cerah. Tuan Melky baru saja keluar kamar, ia langsung menghampiri Leon yang terbaring tak sadarkan diri.

" Leon ! Leon ! " Seru tuan Melky membangunkan putranya.

Setelah beberapa kali dipanggil, Leon masih saja tak bergerak.

Dengan tenaganya yang ia miliki, tuan Melky menarik tangan Leon hingga Leon tersungkur.

Tuan Melky pun hampir tersungkur karenanya.

Untung Leon segera sadar kemudian ia menahan Daddynya agar tak ikut tersungkur, kemudian membantu tuan Melky untuk bangkit.

" Daddy, kenapa menarik tangan ku ?" tanya Leon sambil meraba kepalanya yang masih terasa berat.

" Leon, kamu pasti mabuk lagi ya ?" 

Leon tak menjawab malah mengacak rambutnya.

" Sudah daddy bilang, kamu jangan mabuk-mabukkan lagi. Kamu harus hentikan kebiasaan buruk kamu! Daddy tidak mau kamu jadi seperti daddy. Lihat lah, keadaan daddy seperti ini, apa kamu mau masa tua kamu seperti ini?!"

Leon masih bergeming.

" Sudahlah! Daddy harap ini yang terakhir. Daddy tau, tak mudah membuang kebiasaan yang sudah mendarah daging itu. Daddy hanya ingin kamu hidup bahagia sampai tua bersama anak dan istri kamu Leon," nasehat tuan Melky dengan bola mata yang berbinar. 

Jika sudah melihat Daddynya seperti itu, Leon jadi terharu. Tuan Melky memang sosok yang begitu menyayanginya. Tak seperti ibundanya, yang bersikap acuh tak acuh terhadapnya.

Hal itulah yang membuat Leon menjadi seorang pria yang hampir tak memiliki perasaan terhadap wanita.

Ia pernah jatuh cinta pada seorang wanita. Namun, wanita tersebut menyakitinya dengan berkhianat. 

Belum lagi seorang wanita yang Leon panggil dengan sebutan mommy, yang tak pernah menunjukkan rasa kasih sayangnya terhadapnya.

Bahkan Leon tak pernah merasakan bagaimana hangatnya pelukan hangat seorang ibu.

Ia hanya diasuh oleh seorang Nany. Dan wanita tersebut kini telah meninggal dunia.

Leon juga tak pernah bersedih ketika Nyonya Hilda meninggal dunia. Tak ada yang terasa berbeda bagi Leon dengan ada atau tanpa seorang ibu.

" Iya daddy, demi daddy akan ku lakukan apa saja. Yang penting daddy mau ikut bersama ku. Kita obati penyakit Daddy. Aku ingin daddy selalu sehat. "

Tuan Melky tersenyum.

" Itu baru putra ku," ucap Tuan Melky.

Ia pun merentangkan tangannya, hendak memeluk putranya.

Leon pun langsung menghambur memeluk ayahnya.

Yura yang tak sengaja melihat hal tersebut ikut merasakan hari.

Ia jadi merindukan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Bagi Yura, Leon lebih beruntung karena masih ada orang tua yang peduli terhadapnya.

Yura melanjutkan langkahnya, menghampiri kedua orang tersebut.

Keduanya pun melepaskan pelukannya melihat kedatangan Yura. Leon menatap kesal ke arah Yura.

" Daddy, aku mandi dulu ya." Leon beranjak dan meninggalkan mereka.

" Iya," sahut tuan Melky secara singkat.

" Bagaimana keadaan kamu Yura ?" tanya tuan Melky.

" Baik daddy, hanya saja perut ku sedikit pedih. Aku mau buat sarapan, daddy mau ?"tanya Yura.

" Buatkan daddy sereal gandum," ucap tuan Melky sambil tersenyum.

" Baiklah. Kalau gitu aku dorong daddy menuju meja makan," ucap Yura.

Ia pun mendorong kursi roda tuan Melky menuju meja makan.

Tuan Melky terlihat begitu ceria di pagi hari itu. Ia seperti memiliki seorang putri dengan kehadiran Yura di sana.

" Daddy tunggu di sini, aku buatkan sarapan untuk daddy," ucap Yura.

" Tak perlu Nyonya. Saya sudah siapkan sarapan untuk anda dan tuan Melky," ucap Wana dari arah dapur sambil membawa nampan berisi dua mangkok.

Melihat kehadiran wanita itu, Yura terlihat kecewa, padahal ia ingin sekali membuatkan sarapan untuk ayah mertuanya.

" Tak apa, lain kali daddy ingin kau memasak khusus untuk daddy,"ucap tuan Melky sambil menyentuh telapak tangan Yura.

Yura tersenyum mendengar ucapan. Ternyata ayah mertuanya adalah orang baik, tak seperti ekspektasinya ketika pertama kali melihat tuan Melky di hari pernikahannya.

Mereka pun menikmati sarapan bersama. Melihat kedekatan Yura dan Melky, ekspresi wajah Wana seketika berubah.

Setelah mereka selesai sarapan, Leon kemudian menghampiri mereka, perbincangan hangat kembali terjadi di meja makan tersebut.

Sesekali tuan Melky menggoda putranya, bercanda dan tertawa bersama.

' Ehm, mereka bahagia sekali, bagaimana jika daddy tahu jika ini semua hanya sandiwara,' batin Yura.

Sore harinya mereka berangkat menuju kediaman Leon. Karena tuan Melky terbiasa dilayani oleh Wana, mereka juga membawa Wana ikut serta bersama ke kota.

Karena penolakan Yura terhadapnya, sikap Leon pun sedikit berubah terhadapnya.

Leon kembali menghindar dan acuh tak acuh. Hanya di hadapan tuan Melky ia terlihat akur bersama Yura.

***

Beberapa hari berlalu, selama tuan Melky berada di rumahnya, Leon benar-benar tak bisa berbuat bebas seperti dahulu. Padahal sebagai seorang laki-laki ia sudah begitu ingin melampiaskan hasratnya yang sudah lama tak tersalurkan dengan baik. 

Tuan Melky selalu menelpon jika Leon pulang terlambat sedikit saja. Leon seperti anak kecil yang selalu di cari kehadiran.

Malam ini, mereka tengah menikmati makan malam bersama. Setelah makan, ketiga orang tersebut menyempatkan diri untuk mengobrol.

Ketika sedang berbincang. Leon melihat ada sebuah panggilan masuk dari selulernya.

Ia menatap ke arah layar, dan segera menjauh dari kedua orang tersebut.

" Halo tuan Leon, " sapa madam Vi.

" Iya ada apa? " tanya Leon.

"Tuan, saya punya stok baru seperti yang anda inginkan," ucap madam Vi.

Leon mengkerutkan keningnya. Ia lupa jika ia pernah meminta madam Vi untuk mencarikan stok baru yang akan dijadikan mangsa pemuas nafsunya.

" Begitu mendapat stok ini saya langsung menelpon anda tuan. Kali ini benar-benar masih original,anda tak akan kecewa. Saya bersedia memberikan garansi seratus persen uang kembali jika tak sesuai harapan tuan. Ingat selogan saya, ' segel utuh jaminan mutu, ha ha," ucap madam Vi dengan segala bujuk rayunya. Ia pun tertawa kecil.

Leon menoleh ke arah Tuan Melky dan Yura yang sedang berbincang.Saat itu dirinya memang butuh pelampiasan dan kebetulan saat itu hal tersebut tersedia.

Lagi pula ia masih kesal terhadap Yura.

" Ehm baiklah, aku akan tiba sedikit larut malam. Simpan saja untuk ku, jangan ada yang menyentuhnya terlebih dahulu," ucap Leon. 

" Baik, tuan. Tentu saja saya tak akan membiarkan siapapun menyentuhnya selain anda,"sahut madam Vi.

Setelah memutuskan sambungan telepon tersebut Leon kembali ke meja makan menghampiri mereka.

Ia tersenyum menyeringai ke arah Yura yang tak sengaja memandangnya.

' Ehm, kau pikir kau siapa. Lihat saja, aku bisa dapat yang lebih baik darimu,' batin Leon.

Setelah tuan Melky tertidur dan keadaan sepi, barulah Leon berangkat menuju tempat yang sudah ia dan Madam Vi janjikan.

Bersambung dulu ya gengs. 

sambil nunggu author up, boleh mampir di novel author yang lain. bisa check di profil author 🙏😁

1
Ratnasihite
Kecewa
Ratnasihite
Buruk
guntur 1609
irgi dan nesa padahal saudara kandung
guntur 1609
jangan blng nanti hideki ni pamanya yura
guntur 1609
rasain loe leon. sok gengsi. dasar bodoh. makan tuh oenyesalan
Wilis Tri Wahyuningtyas
Luar biasa
Wilis Tri Wahyuningtyas
Lumayan
Fatma Arek Magetan
nah gitu dong bu ada tindakan 🤣🤣🤣
Fatma Arek Magetan
ada yg halal minta yg lain golek molo leon 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@Kepo
.
Eka Bidel
kena sawan ga tuh ?
Eka Bidel
ritual sebelum mencium suami 😍
Holusye Maria
bagus
👑Meylani Putri Putti: terima kasih
total 1 replies
mardiana sari
leon coba selidikin si wana jgn2 papahnya leon di ksh obat palsu masa ga sembuh2? jgn percaya aj
mardiana sari
visualnya dimas dong thor
mardiana sari
masyaallah visualnya cocok sekali ganteng dan cantik aq suka.. suka
Irra Ajahh
usianya sm dengan SiApa y thor
Irra Ajahh: Oke mksih thor
👑Meylani Putri Putti: sama dengan yura kk
total 2 replies
Irra Ajahh
Biasa
an
baguuss
Chifuyu Matsuno
😭😭😭😭kenapa aku ikut mewek thorr terharu sekali aku tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!