Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penentuan: Reinkarnasi atau menjadi debu
Milka kembali ke Underworld dengan perasaan yang begitu senang karena jasad Gadis telah di temukan dan Para pembunuh itu pun sudah di tangkap. Dan, hari ini Milka hanya ingin bermalas-malasan di ruangannya.
“Putri hari ini Gadis akan di sidang, apakah Putri ingin pergi dan melihatnya.” Tanya Grasil.
Milka yang tadinya berbaring santai langsung duduk dengan semangat, bahwa dia ingin pergi untuk melihat pengadilan Gadis.
Milka pun segera bersiap. Mengenakan pakaian berwarna hijau mudah, dengan rambut di kuda setengah, lalu memakai hiasan kepala berwarna gold. Penampilan yang sempurna untuk pagi yang cerah bagi Milka.
Clona, Grasil dan Milka berjalan menuju Helles, Dan, saat sampai, Milka bergidik ngeri saat melihat pintu sebelah kiri yang dulu pernah ia masuki. Dia tak akan lagi masuk ke dalam sana.
Kini Milka memasuki pintu yang berada di sebelah kanannya. Sesampainya Milka, di dalam sudah ada Gadis yang menunggu kedatangan Raja. Menunggu untuk di adili. Dan, apa yang akan dia dapatkan. Di hancurkan menjadi debu, ataukah akan di berikan kehidupan kedua iaitu bereinkarnasi.
“Putri?” Panggil Gadis.
“Maaf aku enggak tau kalo kamu ternyata adalah istri dari Raja Alam baka.” Kata Gadis.
“Maafkan aku sudah merepotkanmu, dan, terima kasih. Berkat kamu aku bisa merasa tenang dalam kematianku.” Ucapnya lagi mengambil dan menggenggam tangan Milka.
“Sama-sama Dis, aku harap kamu mendapatkan kehidupan yang lebih baik nanti.” Ujar Milka bersungguh-sungguh.
“Terima kasih.” Ucap Gadis tersenyum.
RAJA TELAH TIBA!!!
Kedatangan Raja telah di umumkan.
Raja masuk dengan langkah yang menggetarkan, semua membungkuk memberi hormat, begitu pun dengan Milka.
Milka menatap Raja, kali ini ada yang berbeda. Ya, topeng hitam yang biasanya menyembunyikan wajahnya kini berubah warna. Gold, topeng berwarna emas kini yang menutupi wajahnya. Atau mungkin itu benar-benar emas? Karena tak ada yang mustahil di Underworld ini.
Mata air saja bisa mengeluarkan Mutiara. Ya, Mutiara. Milka baru ingat tentang Mutiaranya. Seharusnya dia sudah jual Mutiara itu, tapi dia benar-benar lupa, sekolah nanti dia akan membawanya untuk di jual.
“Baiklah kita akan memulai persidangan ini.” Suara Rafhael menyadarkan Milka dari lamunannya tentang Mutiara.
Kini Milka beralih pada Rafhael yang terlihat terlalu tampan hari ini. Rambut panjangnya ia kuncir tinggi, dan. Baju berwarna putih membalut tubuh indahnya. Milka benar-benar terpesona dengan ketampanan penjaga Helles itu.
“Gadis Arasma, kau meninggal pada usia tujuh belas tahun. Dan, kematianmu mengenaskan, selama hidupmu tak banyak kesalahan dan dosa yang kau perbuat. Maka, apa yang akan kau dapatkan nanti akan di putuskan oleh Yang Mulia Raja. Penguasa alam baka ini.” Ucap Rafhael dengan suara lantang.
Tibalah saatnya Raja memutuskan apa yang akan dia berikan pada Gadis, kehidupan kedua? Ataukah tak ada kesempatan, dan hanya akan menjadi debu tanpa reinkarnasi?..
“Aku memberikan wewenang untuk Putri Aerish. Putri Aerish silakan kau tentukan, apa yang akan kau berikan untuk nona Gadis.” Ujar Raja melempar keputusan kepada Milka.
Milka yang mendengar menjadi tercengang tak percaya, bagaimana bisa Raja melempar tanggung jawab yang besar itu padanya. Dan, bagaimana jika dia salah memberi keputusan?.
Gadis menatap Milka penuh harap, semoga Milka memberikan yang terbaik untuknya.
Baiklah, aku harus melakukannya. Ucap Milka dalam hati, tak ingin mengecewakan Gadis. Gadis berhak mendapatkan kebahagiaan, apalagi selama hidupnya tak banyak kesalahan dan dosa yang dia perbuat. Bukankah itu yang di katakan Inferno Rafhael tadi.
“Aku memutuskan akan memberi dia kehidupan kedua,. Dia akan bereinkarnasi.” Ucap Milka terdengar seperti bangsawan wanita berbicara. Dia, sendiri merasa bangga pada dirinya saat ini, karena bisa begitu bijak dalam berbicara. Milka tertawa senang dalam hati.
“Kehidupan seperti apa yang akan kau berikan?” Tanya Raja.
Milka diam sejenak, dia pikir itu selesai setelah mengatakan ucapan tadi. Ternyata dia juga harus mengatakan kehidupan seperti apa yang akan dia berikan pada Gadis. Milka menghela nafas.
“Kehidupan seperti apa yang kamu mau?” Bisik Milka pada Gadis yang berdiri di sebelahnya.
Gadis diam menatap Milka takut-takut. Ragu untuk mengatakan apa yang dia inginkan.
“Cepat Dis, sebelum tuh Raja es berubah pikiran.” Bisik Milka lagi.
Sementara di atas sana, di tempatnya duduk, Raja memerhatikan Milka dengan saksama dengan ekspresi yang sulit di tebak.
“Aku ingin hidup lebih lama, sekolah, kuliah. Lalu bekerja, membahagiakan kedua orang tuaku , setelahnya menikah, dan punya anak. Aku ingin kehidupan yang bahagia. Sederhana dan bahagia.” Gadis mengutarakan keinginannya dalam hidup dengan berlinang air mata.
“Baiklah, Yang Mulia, saya putuskan akan memberikan kehidupan yang bahagia untuk nona Gadis, bersekolah, kuliah, bekerja membahagiakan kedua orang tuanya, setelahnya dia bertemu dengan pria tampan dan kaya. Lalu menikah dan memiliki anak, dia akan di perlakukan layaknya seorang ratu oleh suaminya.” Tutur Milka seperti keinginan yang di ucapkan Gadis, namun banyak yang di tambahkannya sendiri.
“Kamu akan lebih bahagia kalo punya suami ganteng dan kaya Dis,” Bisik Milka.
Rafhael yang mendengar penuturan Milka berdehem, tak menyangka begitu banyak yang Milka tambahkan di dalam keinginan Gadis, yang tak Gadis sebutkan.
“Yang Mulia?” Rafhael meminta persetujuan dari Raja.
“Baiklah, Inferno Rafhael, berikan dia seperti apa yang di ucapkan oleh Putri Aerish Astaria.” Raja telah menjatuhkan titahnya. Dimana Gadis mendapatkan kehidupan kedua, bereinkarnasi seperti yang di ucapkan oleh Milka.
Gadis menangis penuh bahagia. Dengan perasaan haru, dia terus mengucapkan terima kasih pada Milka yang begitu baik padanya.
Setelah itu, Gadis di bawa oleh pengawal dan juga Rafhael menuju tempat dimana dia akan membuka pintu reinkarnasi. Terlahir kembali.
Milka begitu bahagia, dan bersyukur Gadis akan mendapatkan kehidupan seperti yang di inginkannya.
“Putri Aerish.” Panggil Raja.
“Ya, Yang Mulia.” Sahut Milka lembut dan sopan. Dia harus melakukan itu agar Gadis lancar menuju reinkarnasinya. Dia tak ingin jika dia bersikap kasar, Raja es itu akan membatalkan titahnya.
“Siapa yang kau sebut Raja es Putri.” Tanya Raja,
Membuat mata Milka terbelalak tak percaya. Apa mungkin Raja mendengar apa yang di ucapkannya dalam hati, tapi dulu Milka pernah bertanya, apakah Raja bisa mendengar isi hatinya, dan apakah Raja bisa membaca pikirannya. Dan, Raja mengatakan tidak. Mungkin Raja hanya asal tebak. Pikirnya.
“Tuanku saya pamit lebih dulu.” Kata Milka menundukkan kepala tanda hormat lalu menarik Clona dan Grasil agar cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Karena berada dekat dengan Raja, dia merasa seperti dekat dengan maut.
Sesampainya di kediamannya, Milka langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Bersiap akan tidur siang. Namun tiba-tiba saja Nyonya West masuk bersama beberapa pelayan, dan langsung menghadap pada Milka..
“Putri, bersiaplah hari ini saya akan mengajari anda cara tatah krama istana.” Kata Nyonya West.
Milka langsung bangun dan duduk. “Tatah krama?” Ulang Milka.
“Iya Putri.” Sahut Nyonya West.
“Tapi Nyonya West, aku bisa kok tatah dan krama itu. Bicaraku udah tertatah, dan aku juga ramah. Jadi enggak perlu lagi belajar tatah krama.” Kata Milka.
“Ini adalah perintah dari Yang Mulia Raja Putri.” Sahut Nyonya West.
Mendengar nama Raja, mau tak mau Milka dengan malas menurut, sekali lagi, dia tak ingin jika dia menolak, maka Raja akan mempersulit Gadis dalam reinkarnasinya.
Milka menghela nafas berat, dan mengikuti Nyonya West ke sebuah ruangan khusus, dimana dia akan di ajari tentang tatah krama istana di ruangan itu.
Milka mulai mempelajarinya, awalnya dia mengira akan mudah, namun ternyata, itu melelahkan. Dia di ajari cara bicara dengan baik dan benar saat berada di hadapan Raja, maupun Permaisuri.
Milka juga di ajari cara makan yang sopan dan elegan. Dari cara duduk hingga cari berdiri dengan benar. Bahkan jalan pun ada aturannya. Rasanya dia ingin menangis saja. Karena itu benar-benar berat, di tambah lagi, Nyonya begitu tegas dan bisa di bilang kejam saat mengajari.
Dunia Underworld tak ada bedanya dengan dunia manusia. Raja benar-benar membuat dia merasa tersiksa. Raja kampreetttt!!!!! Teriak Milka dalam hati.
Gelas yang di pegang terjatuh, karena Raja mendengar teriakkan Milka yang mengutuk dirinya saat itu.
“Ada apa Yang Mulia?.” Tanya Permaisuri kawatir karena tiba-tiba saja gelas yang di pegang Raja terlepas.
“Aku perlu istirahat” Ucap Raja yang kini berada di kediaman Permaisuri.
Lalu berdiri meninggalkan Permaisuri. Permaisuri pun membungkuk hormat dengan wajah tersenyumnya. Namun setelah Raja keluar meninggalkan ruangannya, wajahnya seketika berubah, dia terlihat begitu kecewa karena Raja pergi begitu saja. Padahal baru sebentar Raja berada di ruangan itu bersamanya.