Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Mulai Tak Terkendali
Sejak berhasil meminta David mengantarkan Embun pulang ke rumahnya, Mom Meisya nampaknya tak berhenti sampai di situ saja. Kini, ia semakin gencar mendekati Embun dan David. Beberapa kali jika mendapatkan kesempatan, Mom Meisya pasti meminta David mengantarkan Embun dari mulai mengantarkan Embun pulang bahkan membeli kebutuhan dapur di supermarket.
Gerak-gerik mommynya itu lantas saja membuat David semakin curiga jika sang mommy tengah merencanakan sesuatu untuknya. Namun walau pun ia menyadarinya, David hanya diam seakan membiarkan sang mommy bersikap sesuka hatinya.
Tak berbeda dengan mommynya, Calista yang berstatus sebagai adik iparnya pun turut mengompori dirinya agar mengiyakan perkataan Mommy Meisya. Terlihat jelas dari sikap Calista saat menginap di rumahnya beberapa waktu belakangan ini.
Hingga beberapa waktu berlalu, akhirnya hari ulang tahun perusahaan pun tiba. Di sebuah hotel mewah yang cukup terkenal di kotanya, David beserta keluarga besarnya kini sudah berada di dalam ballroom hotel menunggu acara perayaan ulang tahun perusahaan dimulai.
Suasana di dalam ballroom hotel saat itu nampak sudah ramai dengan kedatangan para karyawan serta relasi bisnis perusahaan keluarga David. Sambil menunggu acara dimulai, David dan Danesh nampak berbincang ringan bersama investor dan relasi kerja mereka yang lainnya.
Di tengah perbincangan mereka itu, lagi-lagi David merasa tersudutkan saat seorang pria paruh baya membahas statusnya saat ini yang belum menikah juga. "Kehadiran seorang istri itu sangat berpengaruh penting untuk menunjang rasa semangat kita sebagai pria untuk bekerja. Contohnya saja Danesh, sejak menikah dia sangat semangat bekerja hingga sekarang ditunjuk menjadi pemimpin perusahaan." Kata pria itu.
Dad Raka yang mendengarnya pun menyahut. "Benar. Doakan saja ya anak saya ini segera menikah agar wajahnya tak lagi datar seperti jalan tol."
David menatap malas daddynya yang bukannya membelanya justru ikut menyudutkan dirinya.
Kedatangan seorang panitia yang mengabarkan jika sebentar lagi acara akan dimulai menyelamatkan David dari pembicaraan mereka. David bergegas duduk di sebuah meja yang dikhususkan untuk keluarga mereka diikuti Danesh dan Dad Raka.
Sepanjang acara berlangsung, David lebih banyak diam. Ia hanya akan bicara saat diminta menyampaikan kata sambutan dan diajak berbicara oleh Danesh. Hingga beberapa jam berlalu, acara perayaan ulang tahun perusahaan pun berakhir dan berganti acara hiburan bagi kalangan pembisnis muda yang datang di acara malam itu.
Beberapa karyawan dan relasi kerja yang sudah berumur berpamitan untuk pulang. Mom Meisya dan Dad Raka pun ikut berpamitan pergi meninggalkan ballroom hotel menuju kamar hotel yang sudah mereka sewa untuk tempat beristirahat. Kini, tinggallah Danesh dan David yang duduk menemani beberapa rekan kerja bisnis mereka berbincang di ballroom hotel.
Secangkir anggur merah David pilih untuk menemani perbincangannya dengan rekan kerja kerjanya. Danesh pun turut melakukan hal yang sama. Meminum secangkir anggur merah yang baru saja diberikan pelayan untuk mereka. Merasa tak puas hanya meminum secangkir anggur saja, David kembali meminta pelayan menambah anggur merah ke dalam cangkir miliknya yang sudah kosong.
"Emh..." beberapa saat berlalu, gelagat David mulai terlihat tidak nyaman. Pria itu memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit. David mulai tidak fokus mendengar dan menjawab perkataan Danesh dan yang lainnya.
"Danesh, aku pulang dulu." Kata David memutuskan untuk pulang lebih awal sebab kepalanya semakin terasa sakit dan berputar-putar.
***
Kasih hadiah dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram shy1210 untuk seputar info karya SHy❤️
Terima kasyi❤️