Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!
Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.
Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.
Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!
Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Memasak
Setelah Dini berada di dapur, ia lebih dulu pergi ke pantry untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan nanti. Walaupun sebuah perusahaan, tak heran jika perusahaan Arya berbeda dari perusahaan lain. Saat ia diperintahkan untuk menggantikan ayahnya, ia memodifikasi 2 lantai yang tak terpakai khusus dengan menyediakan dapur, pantry, kantin yang terdapat di lantai 2, dan kamar inap yang berada di lantai 75.
Di buat begitu sedemikian rupa untuk membuat orang nyaman berada di perusahaan. Tak hanya itu juga jika ruangan Arya yang berada di lantai 50 itu memiliki fasilitas komplit, 1 lantai khusus untuk Arya.
Di Dapur~
"Aku sudah menyiapkan semua bahannya namun, aku masih tidak tahu apa yang harus aku buat." Bicara Dini dengan dirinya sendiri
Di dapur, terus berdiskusi, berbicara, berpikir, dan berdecak sendirian. Dia yang bertanya, dan ia sendiri yang menjawab.
"Apa aku buatkan Opor Ayam saja? Tidak...tidak, pria semacam dirinya pasti tidak pernah memakan makanan yang sederhana. Yang ada dia malah menghina makanan andalan keluarga ku nanti."
"Coba aku mencari referensi di internet saja."
Dini mengambil handphone di saku celananya, ia membuka situs internet dan segera melakukan pencariannya. Dalam sebuah situs, Dini mencari referensi masakan dengan mencantumkan 'Resep olahan daging ayam orang kaya' Muncul lah beberapa resep olahan daging ayam ala restoran mewah yang bisa dijadikan referensi untuk memasak.
"Ya, ini sangat berguna, aku bisa mencoba memasak dengan melihat resep ini. Siapa tahu dari keterpaksaan dan ketidaktahuan ku dalam mengolah bahan, ini bisa menambah ilmu memasak ku." Dini terus menscroll semua resep yang ada di sana, ia sedang mencari apa yang ingin di masak
"Aku akan memasak ini...ini...ini...iniii. Tidak apa jika pria itu memintaku untuk memasakkan dua makanan yang berbeda. Aku akan menambah beberapa masakan nya lagi dan beberapa penutup. Aku tidak peduli jika dia marah, lagipula bahan di sini banyak. Jarang sekali perusahaan memiliki dapur beserta pantry yang lengkap seperti ini, dan di pantry masih banyak daging ayam yang fresh di freezer, mubazir jika daging ayam tidak segera di masak. Pria itu pasti akan membuangnya begitu saja." Ucap Dini bersemangat memasak menu baru
"Aku harus memulai memasak, waktunya hanya tinggal 30 menit lagi, semoga saja cukup. lagipula dia seperti sedang mengadakan lomba memasak saja, memakai batas waktu sekaligus bahan dasar apa yang harus di masak. Bisa-bisa setelah ini aku mengikuti MasterChef. Makanan yang sudah begitu ada di depan mata, apa susahnya dia menerima itu dan memakannya saja, tapi apa yang ia lakukan? Dia malah membuang makanan begitu saja tanpa ia lihat ataupun sentuh terlebih dahulu. Orang kaya memang sangat merepotkan." Decak kesal Dini sambil memotong daging ayam menjadi beberapa bagian
Dini memulai memasak, sambil melihat apa yang harus ia lakukan sesuai prosedur dalam resep masakan tersebut.
15 Menit waktu telah berlalu, Aroma wangi masakan begitu menghipnotis penciuman yang bertebaran di dapur itu. Beberapa masakan ia sudah olah, dan hanya tinggal menunggu matang. Dilanjutkan membuat satu masakan terakhir dan beberapa sajian penutup, walaupun Arya sendiri tidak memerintahkan nya namun, ia hanya berusaha berkreasi. Dini sendiri adalah kepribadian orang yang menyukai tantangan.
25 menit kemudian, tandanya 5 menit lagi waktu tersisa.
Dini mempercepat kerjanya, ia sudah selesai memasak dan sedang menyajikan hasil masakan yang baru ia sendiri masak ke dalam piring, dan sedikit menghias makanannya agar sedikit lebih cantik. Arya sedari tadi di ruangannya menunggu Dini datang dengan makanannya.
Arya sudah mengira jika Dini akan memasak apa yang bisa Dini masak dari olahan ayam yang Dini sendiri katakan padanya. Ada rasa tak sabar menunggu hasil apa yang Dini masak, dan tak sabar untuk menghina masakan murahannya.
Tak lama kemudian pada menit 28 menit 54 detik, Dini datang masuk ke ruangan Arya dengan masakannya yang berada di nampan sedikit besar. Yang selama perjalanan menuju ruangan Arya, dari menaiki lift dan berjalan ia berusaha menstabilkan keseimbangan memegang nampan tersebut agar apa yang berada di atasnya tidak tumpah atau malah jatuh.
"Permisi, Presdir. Bolehkah saya masuk?" Tanya Dini yang berada di depan pintu ruangan Arya yang tidak ditutup meminta izin
Arya begitu semangat, apa yang ia tunggu akhirnya datang juga.
"Ya, tentu saja. Ayo masuklah!" Jawab Arya
Dini masuk, membawa semua masakan itu dan menyajikannya di meja ruang istirahat Arya yang berada di sisi sebelah kanan ruang kerjanya.
Arya duduk di sofa sambil memperhatikan makanan yang dibuat Dini, dan memperhatikan satu persatu saat Dini menata nya di meja yang begitu banyak disajikan.
rambut boleh sama hitam tp hati org tidak ada yg tau bkn
bergaul boleh seperlunya saja