NovelToon NovelToon
Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Wanita Lain Di Hati, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.

Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.

Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.

Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Cemburu

Laura tersentak. Tubuhnya terhuyung-huyung ke belakang sesaat karena tamparan Sandra begitu kuat, hingga pipi kanannya tampak sedikit merah sekarang.

Dengan sekuat tenaga Laura menahan tubuh lalu melototkan mata.

"Aku akan meng—"

"Apa?! Kau ingin mengadu dengan Bastian! Silakan, adukan saja padanya!" sela Sandra dengan napas memburu.

Kesabaran Sandra sudah habis. Jika Laura tidak menamparnya tadi, Sandra tidak akan mau menampar balik wanita yang tengah berbadan dua itu. Sandra pun tak mengira Laura akan bereaksi demikian. Di titik ini Sandra sudah tidak peduli lagi jika Bastian akan membuatnya terluka kala mengetahui istri keduanya itu baru saja dia tampar!

Laura menggeram kesal. "Awas saja kau! Aku akan meminta Bastian untuk menceraikanmu!" serunya.

Sandra malah tertawa keras. Pada akhirnya sifat asli Laura terlihat juga. Sandra telah berhasil memancing wujud madunya itu keluar.

Hal itu membuat Laura mengerutkan dahi samar-samar.

"Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?" kata Laura dengan tangan terkepal erat.

Sandra perlahan mendekat sembari melipat tangan di dada lalu mulai mengitari Laura, dan menatap mencemooh madunya itu.

"Lucu saja, aku sangat senang jika Bastian benar-benar menuruti perkataanmu! Tapi, nyatanya sampai sekarang Bastian tidak mau menceraikan aku, sadarlah Laura, Bastian hanya menginginkan anak saja darimu," kata Sandra, menyeringai tipis.

Pernyataan Sandra sontak menusuk-nusuk dada Laura seketika. Muka wanita itu tampak merah padam sekarang.

"Tidak mungkin, kami saling mencintai dan anak ini adalah hasil hubungan kami!" Laura melebarkan mata dengan sangat cepat, baru sadar akan ucapannya barusan. Dia bekap cepat mulutnya sambil menatap tajam Sandra.

Sandra terkekeh lagi. Akhirnya ada satu bukti yang bisa dia bawa ke persidangan nanti. Dia lirik ke atas sejenak, di mana terdapat CCTV tersembunyi. CCTV canggih yang bisa menangkap suara-suara di dalam ruangan.

Keringat dingin mulai mengalir di kening Laura sekarang. Kemarin, Bastian sempat mengancamnya agar perselingkuhan mereka jangan sampai diketahui Sandra. Bastian beralasan jika sampai hubungan mereka sampai terendus oleh media masa, citra Bastian dan Laura akan buruk di depan publik nanti.

"Baiklah, jika kalian memang saling mencintai. Ambillah Bastian, aku tidak mau menghalangi cinta kalian," kata Sandra, menyeringai tipis lagi.

Laura perlahan membuka mulut lalu mendengus kesal. "Iya, kami saling mencintai! Dan aku akan mengadu pada Bastian jika kau menamparku barusan!"

Sandra perlahan menghentikan langkah. "Adukan saja dengan Bastian dan aku juga akan mengadu kalau kau yang menamparku duluan. Tapi sebelum kau mengadu, apa benar anak di kandunganmu ini anak Bastian? Apa jangan-jangan itu hasil hubunganmu dengan pria lain," kata Sandra seraya melirik ke perut Laura sekilas dengan tatapan menyelidik.

Laura tak langsung menyahut, malah menggerakkan mata ke segala arah sebentar. Wanita berambut pendek tersebut seperti menyembunyikan sesuatu.

"Jangan asal tuduh kau! Tentu saja ini anak Bastian! Apa kau punya bukti?" balas Laura.

Sandra tak langsung menyahut, malah tersenyum penuh arti. "Kalau aku punya bukti, bagaimana?katanya, membuat Laura tampak panik sekarang.

"Katakan saja pada Bastian kalau aku menamparmu dan aku akan memberi bukti juga pada Bastian kalau itu bukanlah anakmu," Sandra menambahkan.

"Sudahlah, aku tidak akan memberitahu Bastian jika istri pertamanya ini bermuka dua! Kau wanita yang sangat jahat yang pernah aku temui! Aku mau bertemu Bastian sekarang!" sembur Laura lalu cepat-cepat melangkah keluar dari kamar tersebut.

Sandra tak menanggapi, hanya menatap punggung Laura dengan satu alis terangkat sedikit.

"Aku heran apa yang dilihat Bastian dari Laura, dia benar-benar ceroboh, hm, aku jadi yakin kalau itu bukanlah anak Bastian."

Sandra tak mengira respon Laura seperti tadi. Sandra hanya asal tebak saja. Sandra pun tidak peduli jika anak yang bersemayam di perut Laura bukanlah anak Bastian. Point paling terpenting di sini, Bastian sudah menduakannya dan telah membuat hatinya hancur berkeping-keping. Maka dari itu, Bastian harus hancur jika dia pergi nanti.

Dalam sekejap, wanita bermata indah itu tiba-tiba melangkah cepat menuju nakas dan menghubungi Nana.

"Na, besok aku mau kau mengambil tas yang tidak pernah kupakai lagi di rumahku lalu jual lah tas-tas itu ke toko Madam Bree, siapa tahu saja uangnya bisa aku gunakan untuk tambahan membayar hutang-hutang papaku," kata Sandra, begitu panggilan terhubung. Meskipun Sandra tahu hasil penjualan tas tidak bisa menutupi hutang-piutang Agung, tapi Sandra harus tetap berusaha. Sandra tidak sabar lagi ingin berpisah dengan Bastian.

"Siap Bu Sandra!" Di ujung telepon, Nana langsung mengiyakan.

"Selidiki lebih dalam lagi tentang Laura."

Setelah berkata demikian, Sandra menaruh gagang telepon ke tempatnya kembali. Lalu secepat kilat memutar badan hendak mengganti pakaian, Sandra ingin berenang. Jika stres, Sandra pasti akan berenang malam-malam di dalam rumah.

Sementara itu di sisi lain. Laura tak bisa menemui Bastian. Karena Bastian masih di ruang bermain Aldo. Asisten rumah melarangnya untuk masuk ke ruangan tersebut sebab Sandra akan marah besar.

Dengan terpaksa Laura, menunggu di ruang tengah sambil melirik ke segala arah, memperhatikan rumah tersebut yang terlihat amat megah.

"Aku harus membuat Bastian menceraikan Sandra, agar semua ini menjadi milikku," gumam Laura pelan dengan senyum smirk mengembang.

Perhatian Laura tiba-tiba teralihkan dengan kedatangan Sandra. Laura mengepalkan kedua tangan ketika melihat Sandra melepas kimononya sekarang, dan menampilkan tubuhnya yang memakai bikini berwarna merah menyala.

'Mau apa dia? Apa dia mau menggoda Bastian! Sial! Benar-benar jalang!'

Sandra mengacuhkan keberadaan Laura, memilih sibuk mengambil remote control di ujung ruangan.

Tidak dapat dipungkiri, tubuh Sandra terlihat amat seksi. Kulitnya putih bersih bahkan lalat atau nyamuk sekali pun akan terpeleset jika hinggap di kulit Sandra. Kedua kakinya juga terlihat sangat ramping dan pas sekali. Bagi siapa pun yang memandang Sandra sekarang, pasti akan menelan air liurnya berkali-kali.

Laura jadi cemburu dan berharap Bastian tidak datang kemari nanti, tapi harapannya langsung pupus. Dari pintu penghubung antar ruangan, Bastian berjalan pelan bersama Aldo.

"Mama!" panggil Aldo, tiba-tiba melepas tangan Bastian kemudian berlari cepat mendekati Sandra. Sementara Bastian menghampiri Laura.

Dari kejauhan, Sandra mengulum senyum singkat kemudian merendahkan tubuh dan mengecup pelan kedua pipi Aldo.

"Sudah main sama Papa?"

"Su—dah Ma!" Aldo kecil tersenyum riang sambil menunjukkan gigi-gigi putihnya.

"Baguslah, Aldo duduk di dekat Papa ya, Mama mau berenang,"ucap Sandra lalu mengecup lagi pipi bulat Aldo.

Aldo mengangguk patuh dan bergegas, mendekati Bastian, yang saat ini menjatuhkan diri di dekat Laura.

"Kenapa Sandra pakai bikini sih di dalam rumah?" Begitu melihat Bastian duduk di samping, Laura langsung berkata dengan sedikit ketus.

Bastian melirik ke samping dengan alis kiri terangkat sedikit. "Tentu saja Sandra mau berenang, Sandra kalau capek memang suka berenang. Apa ada yang salah Lau?" tanyanya seraya melirik ke samping, di mana Aldo sudah berhasil duduk di sebelahnya sekarang.

Laura hendak protes lagi. Dia merasa aneh, Sandra mau berenang tapi sejauh mata memandang tidak terlihat kolam berenang di sekitar. Namun, belum sempat Laura menggerakkan lidah, lantai ruangan di bagian tengah bergerak pelan. Terlihat lah kolam renang d tengah-tengah dan di bagian yang duduki Laura dan Bastian sekarang menjadi tepian kolam.

Laura terperangah sejenak dengan rumah tersebut. Keinginannya untuk menjadi nyonya di rumah ini bertambah berkali-kali lipat.

"Laura?" ujar Bastian lagi karena Laura belum menjawab pertanyaannya barusan.

Laura segera tersadar lalu menatap Bastian. "Tidak, tadi aku tidak lihat ada kolam renang makanya aku merasa aneh, hehe."

Bastian mengangguk pelan kemudian mengambil ponsel di saku celana.

"Bas, kita ke kamar saja yuk," kata Laura hendak berbicara empat mata, berencana membujuk Bastian untuk menceraikan Sandra. Di tambah lagi, dia tak mau Bastian berlama-lama di sini sebab Sandra memakai pakaian yang memperlihatkan hampir seluruh tubuhnya. Tentu saja Laura dilanda cemburu.

Namun, realita-nya Bastian sibuk memandang ponsel sekarang.

"Di sini saja, aku harus memeriksa saham hari ini."

Laura hanya bisa menahan kesal kala Bastian tidak mau beranjak dari sofa sedikit pun. Laura melihat Sandra sudah mulai berenang dan sesekali menyembul ke permukaan dengan mengibaskan rambut panjangnya sejenak.

Laura melirik-lirik ke samping, melihat Bastian justru sibuk menggulir-ulir layar ponsel dan sesekali mengajak Aldo berbicara. Walaupun begitu, Laura tetap saja cemburu, sampai akhirnya Laura tiba-tiba membuka suara.

"Bas, belikan aku tas herm*s dong! Masa Sandra saja yang kau belikan, kan aku juga istrimu," kata Laura, teringat tas mewah di dalam kamar Sandra tadi.

Gerakan jari Bastian perlahan berhenti. Dengan cepat dia menoleh ke samping sambil mengerutkan dahi sedikit. "Lau, tas itu sangatlah mahal dan aku tidak pernah membelikan Sandra tas. Sandra selalu membeli tasnya sendiri."

Laura langsung cemberut. "Kau tidak sayang denganku dan bayiku ya?"

Bastian mendesah berat. "Iya, iya aku akan membelikanmu tas. Jangan cemberut lagi ya dan diam sebentar, aku harus fokus dulu."

Laura spontan tersenyum dan langsung mengangguk.

"Kau tidak berenang?" ucap Sandra seketika berdiri di hadapan Bastian dan Laura, dengan tubuh masih basah. Sandra memutuskan untuk naik ke permukaan dan sengaja mendekati madu dan suaminya itu secara diam-diam.

Bastian dan Laura serempak terkejut. Secepat kilat menoleh ke atas.

"Mau menemaniku berenang?" kata Bastian sambil mengulum senyum.

Mendengar respon Bastian, Laura melebarkan mata, dadanya mulai bergemuruh kuat.

"Tidak, aku sudah dingin, ini waktunya aku menidurkan Aldo."

"Hm, baiklah." Pandangan Bastian masih tertuju pada Sandra. Senyumannya pun tak memudar sejak tadi dan membuat Laura mengepalkan kedua tangan dengan sangat erat sekarang.

Sandra tiba-tiba menyambar tangan Aldo. "Ayo Nak, kita ke kamarmu," katanya sambil menggandeng tangan Aldo lalu tak lupa mengambil kimono di lantai.

Sandra pun mulai berjalan ke kamar Aldo sambil melenggak-lenggokkan pinggul dan Bastian masih asik memperhatikan Sandra dari tempat duduknya.

Setelah punggung Sandra dan Aldo menghilang. Laura seketika berteriak,"Bastian! Kau lihat apa?!" Wanita itu sudah tak mampu menahan cemburu lagi. Sebab Bastian tidak mengalihkan pandangan dari Sandra dari tadi.

Bastian terkesiap. Dengan raut wajah mulai kesal langsung menoleh ke samping. "Lihat Sandra, memangnya ada yang salah?" tanya Bastian dengan nada sedikit meninggi.

"Jangan lihat dia, ada aku loh di sampingmu, aku ini butuh perhatian!"

Bastian melebarkan mata, merasa Laura terlalu berlebihan.

"Kau ini kenapa sih? Kau kan sudah tahu kalau Sandra istri pertamaku! Aku tahu kau butuh perhatian. Tapi Sandra juga butuh perhatian. Sudahlah, kau membuatku pusing! Pergilah ke kamarmu sekarang, malam ini aku tidur di kamar Sandra!" seru Bastian dengan suara meninggi, sambil beranjak dari sofa.

1
Nour Abd
up yg banyakk dongg thorr
Ma Em
Sandra sdh pasrah saja terima Chester sebagai calon suamimu dia itu kandidat yg terbaik jgn mencari yg belum ada siapa tau nanti malah dapat yg seperti Indro lagi yg muncrat2 dari mulutnya yg kata Chester bau jigong emang Sandra mau punya suami seperti si Indro yg bau jigong
Ma Em
pasti Chester itu yg datang nolongin Sandra sudahlah Sandra terima saja Chester daripada Si Indro yg suka nyembur kaya ular kobra lebih baik sama Chester
Ma Em
Chester kalau kamu suka sama Sandra jgn sesekali menyakiti perasaan Sandra jgn seperti si Bastian semoga Chester lelaki yg baik untuk Sandra sebagai pengganti Bastian
cinta semu
Bastian macam orang kesurupan ,,sudah tau diri ny selingkuh masih aja belum nyadar ...
cinta semu: Ok.. makasih infonya 🙏
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 2 replies
cinta semu
ayolah Sandra ... hempaskan Bastian
Su Hartini
walaupun saya baru pertama baca karya othor ini tapi cerita nya bagus. ceritanya tidak bertele² pun susunan bahasanya oke...tetap semangat kak....
Nana: Terima kasih ulasannya Ka, saya masih harus banyak belajar lagi Kak 🙏🥰
total 1 replies
Ma Em
Sandra beri Chester kesempatan untuk bicara dgn mu agar kamu tau akal licik Bastian yg telah menjeratmu Sandra dgn mengatakan ayahmu punya hutang banyak padahal ayahmu sengaja dijebak agar Bastian bisa menikah dgn kamu Sandra
Ma Em
Sandra cepatlah bercerai dari Bastian semoga Sandra segera dapat gantinya agar ada orang yg melindungi Sandra dari Bastian.
Su Hartini
pokoknya GK mau Sandra harus dapat pria yg lebih segala³nya dari si BangSaTian
Ma Em
Siapa lelaki yg baru bertemu dgn Sandra semoga lelaki baik yg mau membantu Sandra lepas dari kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
bakal kepanasan nich si bastian.... salah sndiri punya istri cantik g ktulungan mlah selingkuh dgn perempuan lain...
Putri Chaniago
moga anak Laura bkn darah dagingnya Bastian biar hancur Bastian nya dlm penyesalan
sutiasih kasih
ngapain km nangisi sandra.... toh udah ada laura istri hasil selingkuh....
madu yg km hadirkn itu pilihanmu bastian....
terima aja klo sandra mundur dri pda brtahan dgnmu.... laki2 g ada otak... hobi selingkuh...
Ma Em
Bagus Sandra lebih baik kamu mengalah tapi untuk menang pasti Bastian akan menyesal karena sdh menyakiti kamu Sandra sdh jangan ditangisi lagi Bastian yg tukang selingkuh lebih baik benar kata Nana Sandra cepat2 cari pengganti Bastian semoga Sandra dapat gantinya lelaki yg lebih segalanya dari Bastian baik setia dan tentunya cinta dan sayang sama Sandra
Aghitsna Agis: udah terima aja cheester
total 1 replies
sullycungliiie
syukurin.......
sutiasih kasih
ingat bastian.... jgn mngendalikn sandra dgn alasan hutang papah biadapnya....
wlopun kau kaya raya..... tpi bukan segalanya....
jgan nyesel y bastian dgn kpergian sandra dri hidupmu.... krna ketidaksetianmu dan jga keegoisanmu.....
mna ada km cinta dgn sandra tpi mmpu mnyakitinya trlalu dlm.... yg ada km itu suami kejam sprti pph sandra.... sama biadabnya sperti binatang.....
selamat bastian sbntar lgi yg km katakn mncintai laura akn trbukti.... mmpukah laura yg km cintai mngisi posisi sandra saat sandra mnjadi mantanmu...
Julia Manalu
lanjut thor
Ma Em
Ada ya orang tua yg jahat sama anaknya gara2 istri keduanya semoga Sandra segera bisa lepas dari Bastian dan ada orang yg baik mau menolong Sandra dan bisa mengalahkan kekuasaan Bastian
sutiasih kasih
pnderitaan dri papanya sdh dia rasakn pukuhan tahun lamanya.... skrg punya suamipun sama mnderitanya....
haruskah mnunggu puluhan tahun lgi sandra untuk lepas dri smua pndritaannya??
Nana: Tenang, nanti ada kebahagiaan untuk Sandra, ikuti trs ceritanya ya Kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!