Terbelenggu Oleh CEO Angkuh

Terbelenggu Oleh CEO Angkuh

01. Menabrak

Tabrak~

Seorang gadis yang terburu-buru tanpa sengaja menabrak seorang wanita paruh baya yang berjalan dari arah berlawanan.

"Ma... maaf, Bu. Maaf saya tidak sengaja, saya bantu, Bu." Gadis itu membereskan barang yang berserakan di tepi jalan.

"Ini, Bu. Sekali lagi saya minta maaf ya, Bu. Saya tidak sengaja." Ucap seorang gadis dengan lembut dan rambut panjangnya yang terkibas oleh angin.

Wanita paruh baya itu terpesona saat melihat intens wajah gadis yang tidak sengaja menabraknya itu.

"Eh, tidak apa-apa. Gadis sebaik mu jarang lho, biasanya anak muda zaman sekarang jika menabrak seperti ini malah menyalahkan ibu. Maklum saja karena mungkin ibu sudah tua. Tapi kau tidak segan untuk meminta maaf." Ucap Wanita paruh baya itu yang berkisar usia 48 tahun.

"Em... i-iya, Bu. Sekali lagi saya minta ya, Bu. Karena saya yang terburu-buru dan tidak melihat jalan sampai membuat ibu terjatuh dan barang ibu berserakan. Apalagi barang-barangnya terlihat mahal, Jika ada yang rusak saya tidak bisa menggantinya."

"Iya, ibu sudah memaafkan mu, Nak. kau tenang saja. Oh ya sepertinya kau terburu-buru, ada apa?"

"Iya, Bu. Itu masalahnya, saya buru-buru sampai menabrak ibu kan. Maaf ya, Bu."

"Hahah... Kau ini meminta maaf terus. Memang nya ada apa?" Tanya wanita paruh baya itu ingin memastikan.

"Karena saya terlambat masuk kuliah, Bu. Jadi, saya terburu-buru."

"Owh iya... ini sudah pukul 07.45. Itu tandanya sudah terlambat, ibu juga memiliki anak di rumah seusia mu dan biasanya dia masuk kuliah itu pukul 07.15, itu tanda nya kau terlambat 30 menit." Ucap Wanita paruh baya itu malah mengajaknya berbincang.

"Iya, Bu." Balas Dini, Nama gadis itu, yang merasa gundah ibu itu terus berbicara panjang lebar, namun dia berusaha menanggapinya karena tidak baik menyela pembicaraan orang yang lebih tua menurutnya.

"Memangnya rumah mu di mana? Apa kau tidak diantar oleh orang tua mu."

"Tadi saya diantar oleh bapak saya dan sudah sampai di tempat kuliah, namun saya kembali lagi pergi keluar menuju tempat fotocopy, Bu."

"Kenapa??" Tanya ibu itu yang masih mengajak gadis itu berbincang.

"Saya lupa mencetak tugas saya, Bu. Maka dari itu saya pergi ke tempat fotocopy. Dan sekarang sepertinya saya sudah sangat terlambat. Saya permisi dulu ya, Bu. Ibu hati-hati dan sekali lagi saya minta maaf." Gadis itu berlari tergesa-gesa meninggalkan ibu itu karena sudah tidak memiliki banyak waktu lagi.

"Hei... tunggu dulu, Nak. Siapa nama mu?" teriak wanita paruh baya itu berusaha mengejar, namun gadis itu sudah terlalu jauh dan sepertinya gadis itu tidak mendengar dan terus berlari.

"Kasihan sekali gadis itu, Semoga saja aku bisa bertemu kembali dengannya." Gumam wanita paruh baya.

"Nyonya, mobil anda sudah siap." Ucap supir di sampingnya.

"Baik." Wanita paruh baya itu pun masuk ke dalam mobilnya, sembari matanya tidak lepas dari pandangan kosong pada seorang gadis yang sudah menghilang.

...***...

Universitas~

"Permisi... Maaf, Pak, Saya terlambat." Bicaranya dengan nafas yang belum stabil.

"Dini, kau ini yah! Sudah saya peringatkan masuk kelas tepat waktu, tapi ini yang kedua kalinya kau terlambat." Marah dosen pada Dini yang sedang mengajar saat Dini datang dan malah mendapati kedatangan Dini yang terlambat.

"Maaf, Pak, Saya mengaku salah, Tap..." Bicaranya terhenti.

"Sudah cukup! Hari ini kau tidak ada alasan, saya sudah bosan mendengar alasan mahasiswa di sini. Sekarang juga saya beri hukuman padamu untuk membersihkan seluruh toilet kampus!!" Titah dosen tegas dengan nada mengancamnya.

"Ba-baik, pak." terima Dini dengan lapang dada tanpa mengelak.

"Dan tugasmu, kemari berikan pada saya!" Perintah dosen diakhir.

"Ini, pak." Dini berbalik dan berjalan menghampiri dosen memberikan tugasnya.

"Dan ya, sebelum semua toilet bersih kau tidak boleh masuk kelas." peringatan Dosen.

"Baik, Pak, saya mengerti." jawab Dini pergi melengos meninggalkan kelas.

"Rasakan itu, hahaha..." Ucap teman sekelas Dini yang tidak menyukai Dini dan selalu mengusiknya, ia bernama Luna.

"Kasihan Dini, padahal tadi dia mengatakan pada kita jika ia lupa mencetak tugasnya. Padahal dia terlambat demi mengumpulkan tugas itu. Kita saja tidak tahu alasan dia terlambat seperti ini, bisa saja dia mengalami masalah bukan lama menunggu tugasnya selesai tercetak. Tapi dosen itu malah menghakimi tanpa mendengar alasan." ucap teman Dini bernama Rania, ia cukup kesal dengan keputusan dosennya.

"Pendapatku sama, Aku juga kasihan melihatnya." jawab Prisha. Sama-sama teman Dini dan mereka bertiga selalu bersama menjadi teman baiknya.

"Sudah semuanya diam!! Lanjutkan praktek kalian!!" ucap dosen yang meninggikan suaranya karena mahasiswa di ruang itu ribut.

Disela semua mahasiswa sedang melangsungkan proses pembelajaran, di sisi lain Dini pun sedang menjalankan hukumannya dengan membersihkan semua toilet yang lumayan cukup kotor.

Dari pagi sampai siang ia belum selesai menyelesaikan hukumannya, itu artinya ia tidak mengikuti semua mata pelajaran kuliah hari ini. Tidak masuk akal memang, tetapi dosen itu seketika merubahnya seperti office girl yang bekerja membersihkan bagian lingkungan universitas, bukan sebagai mahasiswa yang tugasnya mengikuti semua proses pembelajaran.

"Eh, Din. Kita bantu yah." Ucap Rania, dia dan Prisha mendatangi Dini yang masih berkutik dengan alat kebersihannya.

"Iya, Din. Kita bantu yah." timpal Prisha.

"Tidak apa-apa, kalian tidak perlu membantu, semuanya di sini kotor. Kalian pulang saja yah." Jawab Dini. Bukan apa, hanya saja ia tidak ingin merepotkan orang lain.

"Tidak apa-apa, Din. Lagipula kau sudah dari pagi membersihkan toilet, kau tahu juga bukan jika kampus ini besar sekali. Membersihkan satu toilet saja sudah lelah, lalu bagaimana bisa membersihkan semuanya hanya seorang diri." ucap Prisha.

"Iya, Din. Hari ini kita pulang lebih awal lho pukul 10.00. Seharusnya kita memanfaatkan waktu, kita bisa pergi ke mall untuk bersenang-senang." Ucap Raina.

"Tidak apa, aku sudah terbiasa. Kalian pulang saja. Supir kalian pasti sudah menunggu di luar untuk menjemput kalian."

"Iya juga sih, Ran, Supir ku pastinya sudah menunggu di luar." Ucap Prisha.

"Iya juga yah. Ibuku sudah menelepon ku juga. Aku lupa memberitahu supir untuk jangan menjemput ku dulu. Tapi Din, bagaimana dengan mu? Kau tidak apa-apa di tinggal sendiri?" tanya Rania.

"Sudah tidak apa-apa. Lagipula sebentar lagi akan selesai. Kalian pulang lebih dulu saja."

"Yasudah... jika seperti itu, kami pulang lebih dulu ya, Din. Maaf tidak jadi membantu mu." ucap Rania.

"Kau yakin, Din? Kau ditinggal sendiri di sini?" tanya Prisha tidak tega.

"Iya, aku sangat yakin." jawab Dini dengan senyum manisnya.

"Baiklah, kami pulang mendahului mu ya, Din. Sampai jumpa besok, ingat jangan sampai terlambat lagi!" ucap Prisha.

"Iya. Kalian hati-hati." jawab Dini.

"Ok, Sampai jumpa besok ya, Din." ucap Rania.

.

.

.

Tidak lama kemudian hukuman yang dikerjakannya telah selesai dikerjakan. Toilet menjadi bersih, dan Dini lolos dari amarah dosen yang marah jika hukuman yang diberikan tidak diselesaikan dengan baik oleh mahasiswanya.

"Syukurlah... akhirnya selesai juga." ucap Dini sembari menghela nafas panjang dan mengusap keringatnya.

Dini pun meninggalkan universitas di pukul 12.00. Tidak seperti yang lainnya langsung pulang ke rumah, setiap hari setelah kuliah selesai ia langsung pergi ke restaurant tempat ia bekerja. Di sana ia bekerja sebagai pengantar makanan atau delivery.

"Dini, untunglah kau akhirnya datang. Pesanan hari ini banyak sekali, sampai-sampai delivery yang lain hari ini kewalahan, dan untungnya kau datang juga. Sekiranya cukup membantu untuk mengantar sebagian makanan lain." Ucap Shinta pemilik restaurant sederhana itu.

"Maaf ya, Kak Shinta. Tadi aku mengerjakan tugas kuliah ku dulu." ujar Dini berbohong.

"Iya, tidak apa-apa, kakak tahu kok, tugas itu sebagian dari tugasmu sebagai mahasiswa juga. Yasudah kau ganti pakaian mu terlebih dahulu! Setelah itu, ini sebagian makanan kau yang antarkan yah. Alamatnya sudah ada. Kakak ingin mengurus yang lain di belakang."

"Baik, Kak." Dini pun bergegas mengganti pakaiannya yang bau kerak toilet di ruang ganti.

Restaurant tempat Dini bekerja tidak begitu besar dan bukan restaurant mewah. Pemiliknya yang bernama Shinta itu baru membuka restaurant tersebut. Dan sebuah keberuntungan yang luar biasa restoran tersebut ramai di kunjungi orang penting meskipun hanya restoran biasa. Mereka datang karena masakannya yang enak.

Dini mulai mengerjakan pekerjaannya sebagai delivery makanan ke tempat orang-orang bekerja di perusahaan ataupun luar perusahaan.

Setelah menjelajah beberapa perusahaan yang dia antar pesan makanan siangnya, Pesanannya pun tinggal satu tempat perusahaan lagi yang perlu ia antar.

"Perusahaan AMB Pratama group!! Ini kan perusahaan terkenal itu yang sudah lama berdiri, apa tidak salah perusahaan ternama dan berkelas memesan makanan di restaurant kami yang biasa. Kak Shinta mengatakan makanan ini harus sampai sebelum pukul 13.00 dan sekarang pukul 13.05 dan itu artinya aku terlambat lima menit mengantar makanan dan kopi ini." Dini pun langsung tancap gas melajukan motornya.

"Semoga saja waktu berubah seketika dan hari ini keberuntungan di pihak ku. Jika sampai pemilik perusahaan marah bisa-bisa mereka mengadu komplain pada kak Shinta dan kak Shinta kehilangan satu pelanggan. Aku harus cepat!" Sekali lagi dia menarik gasnya cepat, tidak peduli meskipun nyawanya akan hilang menabrak pengendara lain karena kecepatan tinggi.

Pukul 13.10~

Sampai di alamat perusahaan AMB Pratama Group dan langsung masuk membawa pesanannya.

"Permisi... Permisiii..." Dini terburu-buru masuk sampai menabrak karyawan di sana yang sedang berlelangan berjalan di koridor perusahaan.

"Heh dasar tukang delivery, Tidak sopan ya anda." Marah karyawan yang tertabrak sampai jatuh.

"Maaf... maaf." Teriaknya dengan sambil terburu-buru.

Di Ruang Presdir~

Seseorang tengah marah dan memarahi Asistennya.

"Mana pesanan hari ini? Apa kau sudah mengurus semuanya, hah? Sebagai CEO di perusahaan ini selain mengurus semua pekerjaan mengenai perusahaan, Aku harus menjunjung tinggi seorang karyawan yang bekerja. Mereka harus menerima asupan makanan dan minuman disela-sela bekerja." ucapnya marah besar meneriaki sang asisten.

"Maaf Presdir,,, Kami sudah memesan makanan tersebut dan pesanan itu sudah diantar dan diperkirakan akan sampai pukul 13.00 sesuai yang Presdir inginkan." jawab Asisten pribadinya menunduk, namun di sisi lain ia harus membela dirinya dengan menjawab atasannya.

"Kau tidak lihat ini sudah pukul berapa?!! Waktu sudah menunjukkan pukul 13.35! Di mana sekarang makanan itu, heuh?? Apa kau pikir aku bodoh?!" Bentaknya.

"Tidak. Bukan seperti itu, Presdir." ujar Asisten yang tertekan.

"Sudah batalkan pesanan itu, dan pesan di restoran lain!" Titahnya.

"Tunggu-tunggu,,, Pesanan kalian sudah datang. Maaf jika aku lancang sudah masuk tanpa seizin kalian." Gadis pengantar makanan itu barulah datang menuju ruangan Presdirnya langsung dengan menyelonong.

"Siapa kau? Beraninya masuk tanpa seizin ku. Siapa yang menyuruhmu masuk?" Kecam CEO itu yang geram orang sembarangan seenaknya menyelonong masuk ke ruangannya dengan pakaian lusuh.

"Em... Sa-saya, saya pengantar makanan. Kalian memesan makanan di Restaurant Shinta, kan? Itu adalah tempat kerjaku. Dan ini pesanan kalian, maaf atas keterlambatannya." jawab gadis itu cukup takut melihat tatapan elang dihadapannya.

"Apa kau tidak waras, heuh? Atau kau buta angka? Sampai kau tidak bisa melihat jam sudah menunjukkan pukul berapa sampai kau terlambat mengantarkan makanan kami!!" Hardik pria angkuh dan menyeramkan itu.

"Saya tahu, Tuan. Ini memang kesalahan saya. Saya tidak melihat pesanan harus sampai sebelum pukul berapa."

"Ternyata kau mengakuinya. Asal kau tahu sifat tidak disiplin dan bekerja malas mu ini pasti turun dari ayahmu. Gen orang tua bisa menurunkan sikap dan perilaku anaknya. Karena ayahmu yang pemalas, memungkinkan mu bekerja di usia mu yang masih terlihat muda seperti ini."

Dini yang semula menunduk seketika menatap lawan bicaranya dengan menatap tajam. Tentu saja Dini marah mendengar ayahnya diolok-olok orang lain, bahkan tidak ada satu orangpun yang mengenal baik ayahnya daripada dirinya sendiri.

"Anda boleh menghina saya, Tuan. Terserah anda ingin mengatakan apa pada saya. Tapi jangan pernah anda menghina orang tua saya apalagi ayah saya sesuai Tuan sebutkan tadi. Andai anda tahu ayah saya adalah ayah yang paling berjasa untuk saya. Walaupun memang kami adalah orang miskin, siang dan malam ayah saya selalu bekerja tanpa mengeluh panas atau hujan ayah saya tidak pernah merasa itu bencana. Dia tidak pernah bermalas-malasan seperti itu. Anda pikir ayah saya pengangguran, sehingga sifat pemalas turun pada anaknya? Anda salah, Tuan. Ayah saya memang berbeda seperti ayah lainnya, dia bukan seorang CEO perusahaan atau manager perusahaan. Tapi ayah saya adalah orang yang memiliki kuadrat tinggi dimata saya apapun itu pekerjaannya. Anda saja hidup sebagai pria angkuh yang merendahkan orang. Bagaimana jika anda memiliki anak dan anak tuan merendahkan ayahnya sendiri?"

"Dan sekarang terserah anda ingin memakan atau membuang pesanan anda, saya tidak peduli. Permisii..." Pergi dengan perasaan marah dan sedih bercampur aduk.

Orang yang mendengarnya pun tertegun.

"Em... Maaf, Presdir. Lalu, kita apakan makanan dan minuman ini?" Tanya Asistennya memecah keheningan.

Sorot mata yang sedang diajaknya bicara itu sangat tajam dan memerah, tangannya mengepal menahan amarah. Berani-beraninya ada seorang wanita yang meninggikan suara dihadapannya.

"Bagikan semua pada karyawan! Kita sudah membelinya. Jangan gara-gara wanita itu kita membuang uang untuk makanan sampah ini."

"Baik, Presdir." ujar Asisten itu pergi membawa makanan tersebut untuk dibagikan pada karyawan.

Asisten presdir yang bernama Damar itu adalah orang tersabar yang menanggapi semua permasalahan atasannya yang arogan.

Presdir utama atau CEO perusahaan AMB Pratama group itu bernama Arya Razvan Pratama, ia menginjak usia 27 tahun, ia adalah anak pertama sekaligus pewaris perusahaan ayahnya yang bernama Barma Pratama. Arya dikenal sebagai pria yang angkuh, kejam, keras kepala, cuek dan dingin. Awalnya perusahaan ini dibentuk dan dipimpin oleh ayahnya tapi hanya 5 tahun melakoni. Setelah itu, ia memberikan tanggung jawab sepenuhnya pada Arya, anak pertamanya untuk memimpin.

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

awal cerita aja sidini sudah banyak melakukan kecerobohan..

2023-02-01

0

Apreillia

Apreillia

masih nyimak thor

2022-11-17

0

Anonymous

Anonymous

mampir

2022-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 01. Menabrak
2 02. Bertemu Kembali
3 03. Putus Cinta
4 04. Desakan Orang Tua
5 05. Menerima Keinginan Orang Tua
6 06. Membeli Bunga
7 07. Menolak Di Jodohkan
8 08. Melamar Pekerjaan
9 09. Mulai Bekerja
10 10. Permintaan
11 11. Hampir Saja
12 12. Terbatas Waktu
13 13. Membuat Makanan
14 14. Memasak
15 15. Sandiwara Makanan
16 16. Menjadi Asisten Sementara
17 17. Menyetujui Kerja Sama
18 18. Acara Lelang
19 19. Memenangkan Pelelangan
20 20. Pembantu Yang Dihormati
21 21. Tertekan
22 22. Di Mana Itu?
23 23. Makanan Hilang
24 24. Anak Yang Tersakiti
25 25. Demam
26 26. Terima Kasih!
27 27. Cerita Masa Lalu
28 28. Memasak Kembali
29 29. Kepercayaan Besar
30 30. Napas Buatan
31 31. Candaan Asisten
32 32. Hari Berlalu
33 33. Difitnah (Part 1)
34 34. Difitnah (Part 2)
35 35. Dukungan Orang Tua
36 36. Mencintainya
37 37. Kembali Pulang
38 38. Pengumuman Nilai Skor Akhir
39 39. Adik
40 40. Drop Out
41 41. Bunuh Diri
42 42. Selamat
43 43. Kritis
44 44. Kembali Pulang
45 45. Pulih
46 46. Biaya Rumah Sakit
47 47. Selalu Mendukung
48 48. Rencana Jalan-jalan
49 49. Ikut Jalan-jalan
50 50. Beraksi Kembali
51 51. Rencana Perjodohan Kembali
52 52. Menagih Hutang
53 53. Menerima Tawaran
54 54. Alergi Wanita
55 55. Menerima Perjodohan
56 56. Pertemuan Pertama
57 57. Kesan Pertama
58 58. Kedatangan Seseorang
59 59. Jatuh Cinta
60 60. Aku Mencintaimu
61 61. Harus Kembali
62 62. Pernikahan (Part 1)
63 63. Pernikahan (Part 2)
64 64. Resepsi Pernikahan
65 65. Tidak Peduli
66 66. Lembaran Baru
67 67. Pindah
68 68. Benci
69 69. Bekerja Kembali
70 70. Part 2 Bekerja
71 71. Somplak Dua Besan
72 72. Salah Mengira
73 73. Peresmian Proyek Baru
74 74. Menyimpan Janin?
75 75. Hukuman Membersihkan Jendela
76 76. Acrophobia
77 77. Luka Bakar
78 78. Merasa Dikhianati
79 79. Kantin
80 80. Tugas Baru
81 81. Aku Kembali
82 82. Menjalin Hubungan Kembali
83 83. Tampil Di Perusahaan
84 84. Alat Dan Obat
85 85. Bertemu Kerabat
86 86. Singapore
87 87. Rapat Bakti Sosial
88 88. Keluarga Hangat
89 89. Hilang Dan Mencari
90 90. Kesan Bahagia
91 91. Istriku! (Part 1)
92 92. Istriku! (Part 2)
93 93. Awal Baru Yang Membahagiakan
94 94. Amarah Valerie
95 95. Tubuhmu!
96 96. Gagal
97 97. Rapat Mendadak
98 98. Menelepon Darwin
99 99. Luar Kota
100 100. Tambang Emas
101 101. Pemanasan Awal
102 102. Darwin Kembali
103 103. Darwin
104 104. Selamat Datang Darwin
105 105. Pulang
106 106. Aroma Parfum?
107 107. Hitam
108 108. Mall
109 109. Berebut Kekuasaan
110 110. Bukan Kakak Ipar
111 111. Menjabat CEO
112 112. Tidak Ada Jeranya
113 113. Hari Pertama Menjabat
114 114. Si Angkuh Arya
115 115. Diambang Kebangkrutan
116 116. Anak Peralihan Masalah
117 117. Setuju
118 118. Mencintai mu!
119 119. Mabuk
120 120. Terungkap
121 121. Akhirnya
122 122. Menagih Cucu
123 123. Aku Hamil!
124 124. Hari Anniversary
125 125. Menikahi Valerie
126 126. Menikah
127 127. Gagal Untuk Pergi
128 128. Pasport
129 129. Liburan
130 130. Bora-Bora
131 131. Kanada
132 132. Membawa Belanjaan
133 133. Pantai Wasaga
134 134. Pulang Berlibur
135 135. Tinggal Di Rumah Arya
136 136. Mual Dan Muntah
137 137. Hamil
138 138. Bukan Calon Ibu Yang Baik
139 139. High Heels
140 140. Menghadiri Pernikahan Klien
141 141. Mahasiswa Pindahan
142 142. Perkara Pergi Ke Mall
143 143. Nafkah
144 144. Penculikan
145 145. Pria Asing
146 146. Diculik
147 147. Aku Tahu!
148 148. Kecemasan Munafik
149 149. Ternyata Dia...
150 150. Pembelaan
151 151. Sengaja
152 152. Pembantu
153 153. Bertemu Teman
154 154. Diperkosa
155 155. Karma Luna
156 156. Maksudku!
157 157. Menjenguk Luna
158 158. Menginap
159 159. Mempekerjakan Orang Di Rumah
160 160. Ditendang
161 161. Memeras Uang
162 162. Bersalah
163 163. Luna Tobat
164 164. Melvin Di Penjara
165 165. Noda Di Leher Valerie
166 166. Tuan Richo
167 167. Datang Ke Rumah Arya
168 168. Jangan Ganggu Aku!
169 169. Morning Sickness
170 170. Ingin Bertemu Dini
171 171. Arya Keterlaluan
172 172. Cicit Nek Arini
173 173. Berkuda
174 174. Kontrak Model
175 175. Pemotretan
176 176. Terpesona
177 177. Ngidam
178 178. Siapa Tuan Itu?
179 179. Kenapa Dia Sangat Menggemaskan?
180 180. Tinjuan Perut
181 181. Kerajinan Pahat
182 182. Menahan Diri?
183 183. Gempar
184 184. Dia Mengetahui Segalanya
185 185. Tahu Dini Hamil!
186 186. Ultimatum
187 187. Fitnah Lagi
188 188. Perasaan Aneh
189 189. Rujak
190 190. Perlengkapan Bayi
191 191. Keguguran
192 192. Kontrak Hamil
193 193. Demi Anakku Hidup!
194 194. Pusing 7 Keliling
195 195. Kasihan Tuan
196 196. Susu Hangat
197 197. Cokelat
198 198. Mencari Perhatian
199 199. Kepedulian Calon Ayah Durhaka
200 200. Melahirkan (Part 1)
201 201. Melahirkan (Part 2)
202 202. Melahirkan (Part 3)
203 203. Sudah Saatnya...
204 204. Perpisahan
205 205. Terungkap
206 206. Penyesalan Arya
207 207. Tanpamu, Aku Menderita
208 208. Akhir Dari Penderitaan
209 Terima Kasih
210 Informasi
211 S2 01 - Babak Baru
212 S2 02 - Sosok Ibu
213 S2 03 - Menanyakan Ibu
214 S2 04 - Di Suatu Negara
215 S2 05 - Amnesia
216 S2 06 - Pindah
217 S2 07 - Pergi Ke Indonesia
218 S2 08 - Jakarta, Kami Datang!
219 S2 09 - Sekolah Baru
220 S2 10 - Seorang Adik?
221 S2 11 - Bertengkar
222 S2 12 - Nasib Yang Sama
223 S2 13 - Pertemuan Arsen
224 S2 14 - Pertemuan Ansel
225 S2 15 - Mengenalnya
226 S2 16 - Pertemuan Arya Dan Dini
227 S2 17 - Masih Sama
228 S2 18 - Persaingan Perusahaan
229 S2 19 - Diantar Ke sekolah
230 S2 20 - Menghindar
231 S2 21 - Kalian Kembar?
232 S2 22 - Menepis Pernikahan
233 S2 23 - Terulang Kembali
234 S2 24 - Pertemuan Darwin
235 S2 25 - Bertemu Tatap
236 S2 26 - Bioskop
237 S2 27 - Aku Tertangkap
238 S2 28 - Tolong Lepaskan Aku!
239 S2 29 - Menorehkan Luka Membekas
240 S2 30 - Mengingat Sesuatu
241 S2 31 - Bertemu Dengan Panas
242 S2 32 - Kembalilah Padaku!
243 S2 33 - Menemui Ibu
244 S2 34 - Sakitnya Arsen
245 S2 35 - Bukan Ibuku!
246 S2 36 - Menumbuhkan Rasa Benci
247 S2 37 - Bersyukur
248 S2 38 - Pengaruh Obat
249 S2 39 - Putraku!
250 S2 40 - Terkurung
251 S2 41 - Diajak Tinggal
252 S2 42 - Tinggal Bersama
253 S2 43 - Berbagi Kamar Tidur
254 S2 44 - Harus Tinggal Bersamanya
255 S2 45 - Pertengkaran Anak-anak
256 S2 46 - Kebetulan Hari Minggu
257 S2 47 - Malaysia
258 S2 48 - Ingin Membuat Cupangan Juga
259 S2 49 - Keluar
260 S2 50 - Hanya Untuk Arsen
261 S2 51 - Karena Dia Ibuku
262 S2 52 - Pandangan Pertama
263 S2 53 - Ganti Rugi
264 S2 54 - Bukti
265 S2 55 - Dini Vs Valerie
266 S2 56 - Bahasa Anak
267 S2 57 - Dibawa Pergi
268 S2 58 - Bangunan Tua
269 S2 59 - Ditembak!
270 S2 60 - Kemana?
271 S2 61 - Ayah Kandung Ansel
272 S2 62 - Arsen Kakak Mu!
273 S2 63 - Penjualan Anak
274 S2 64 - Akhir Hidupnya
275 S2 65 - Akhir Hidupnya 2
276 S2 66 - Ibu, Aku Pulang!
277 S2 67 - Kakaknya Ansel!
278 S2 68 - Gadis Takdir
279 S2 69 - Cobaan Apalagi Ini?
280 S2 70 - Apa ini akhir cerita kita?
281 S2 71 - Jagoan Ayah
282 S2 72 - Kaulah Ibuku...
283 S2 73 - Terkenang
284 S2 74 - Jeritan Dini
285 S2 75 - Ayo Menikah!
286 S2 76 - Meninggalnya Darwin
287 S2 77 - Hanya Tinggal Kenangan
288 S2 78 - Pendekatan
289 S2 79 - Kedatangan Orang Tua
290 S2 80 - Misteri
291 S2 81 - Polemik Seorang Anak
292 S2 82 - Menghantam Dinding
293 S2 83 - Ingatan Kembali
294 S2 84 - Zayn Kakakku!
295 S2 85 - Keluarga Lengkap
296 S2 86 - Seperti mainan yang diperebutkan
297 S2 87 - Kecemburuan
298 S2 88 - Kedekatan Luna & Zayn
299 S2 89 - Spesial Ulang Tahun Luna
300 S2 90 - Ada Sesuatu
301 S2 91 - Gubuk Malapetaka
302 S2 92 - Orang Kota Mesum
303 S2 93 - Menikah Dadakan
304 S2 94 - Seluas Sawah
305 S2 95 - Cintaku Tulus
306 S2 96 - Nama Anak Untuknya
307 S2 97 - Kecemasan
308 S2 98 - Pemberontak
309 S2 99 - Suamiku Tak Berdaya Lagi
310 S2 100 - Pesawat Jatuh
311 S2 101 - Menjelajah
312 S2 102 - Aku Lelah, Din!
313 S2 103 - Berkorban Untukmu
314 S2 104 - Derita Dini
315 S2 105 - Kabur
316 S2 106 - Tenggelam
317 S2 107 - 15 Tahun Penjara
318 S2 108 - Sel Yang Dingin
319 S2 109 - Penyakit Yang Sembuh
320 S2 110 - Waktu Berlalu >< Hampa
321 S2 111 - Sudah Waktunya
322 S2 112 - Seorang Putri
323 S2 113 - End : Akhir Dari Segalanya
324 Terima Kasih ( ◜‿◝ )
325 Extra Part
326 Part Spesial - Suara Hatiku
Episodes

Updated 326 Episodes

1
01. Menabrak
2
02. Bertemu Kembali
3
03. Putus Cinta
4
04. Desakan Orang Tua
5
05. Menerima Keinginan Orang Tua
6
06. Membeli Bunga
7
07. Menolak Di Jodohkan
8
08. Melamar Pekerjaan
9
09. Mulai Bekerja
10
10. Permintaan
11
11. Hampir Saja
12
12. Terbatas Waktu
13
13. Membuat Makanan
14
14. Memasak
15
15. Sandiwara Makanan
16
16. Menjadi Asisten Sementara
17
17. Menyetujui Kerja Sama
18
18. Acara Lelang
19
19. Memenangkan Pelelangan
20
20. Pembantu Yang Dihormati
21
21. Tertekan
22
22. Di Mana Itu?
23
23. Makanan Hilang
24
24. Anak Yang Tersakiti
25
25. Demam
26
26. Terima Kasih!
27
27. Cerita Masa Lalu
28
28. Memasak Kembali
29
29. Kepercayaan Besar
30
30. Napas Buatan
31
31. Candaan Asisten
32
32. Hari Berlalu
33
33. Difitnah (Part 1)
34
34. Difitnah (Part 2)
35
35. Dukungan Orang Tua
36
36. Mencintainya
37
37. Kembali Pulang
38
38. Pengumuman Nilai Skor Akhir
39
39. Adik
40
40. Drop Out
41
41. Bunuh Diri
42
42. Selamat
43
43. Kritis
44
44. Kembali Pulang
45
45. Pulih
46
46. Biaya Rumah Sakit
47
47. Selalu Mendukung
48
48. Rencana Jalan-jalan
49
49. Ikut Jalan-jalan
50
50. Beraksi Kembali
51
51. Rencana Perjodohan Kembali
52
52. Menagih Hutang
53
53. Menerima Tawaran
54
54. Alergi Wanita
55
55. Menerima Perjodohan
56
56. Pertemuan Pertama
57
57. Kesan Pertama
58
58. Kedatangan Seseorang
59
59. Jatuh Cinta
60
60. Aku Mencintaimu
61
61. Harus Kembali
62
62. Pernikahan (Part 1)
63
63. Pernikahan (Part 2)
64
64. Resepsi Pernikahan
65
65. Tidak Peduli
66
66. Lembaran Baru
67
67. Pindah
68
68. Benci
69
69. Bekerja Kembali
70
70. Part 2 Bekerja
71
71. Somplak Dua Besan
72
72. Salah Mengira
73
73. Peresmian Proyek Baru
74
74. Menyimpan Janin?
75
75. Hukuman Membersihkan Jendela
76
76. Acrophobia
77
77. Luka Bakar
78
78. Merasa Dikhianati
79
79. Kantin
80
80. Tugas Baru
81
81. Aku Kembali
82
82. Menjalin Hubungan Kembali
83
83. Tampil Di Perusahaan
84
84. Alat Dan Obat
85
85. Bertemu Kerabat
86
86. Singapore
87
87. Rapat Bakti Sosial
88
88. Keluarga Hangat
89
89. Hilang Dan Mencari
90
90. Kesan Bahagia
91
91. Istriku! (Part 1)
92
92. Istriku! (Part 2)
93
93. Awal Baru Yang Membahagiakan
94
94. Amarah Valerie
95
95. Tubuhmu!
96
96. Gagal
97
97. Rapat Mendadak
98
98. Menelepon Darwin
99
99. Luar Kota
100
100. Tambang Emas
101
101. Pemanasan Awal
102
102. Darwin Kembali
103
103. Darwin
104
104. Selamat Datang Darwin
105
105. Pulang
106
106. Aroma Parfum?
107
107. Hitam
108
108. Mall
109
109. Berebut Kekuasaan
110
110. Bukan Kakak Ipar
111
111. Menjabat CEO
112
112. Tidak Ada Jeranya
113
113. Hari Pertama Menjabat
114
114. Si Angkuh Arya
115
115. Diambang Kebangkrutan
116
116. Anak Peralihan Masalah
117
117. Setuju
118
118. Mencintai mu!
119
119. Mabuk
120
120. Terungkap
121
121. Akhirnya
122
122. Menagih Cucu
123
123. Aku Hamil!
124
124. Hari Anniversary
125
125. Menikahi Valerie
126
126. Menikah
127
127. Gagal Untuk Pergi
128
128. Pasport
129
129. Liburan
130
130. Bora-Bora
131
131. Kanada
132
132. Membawa Belanjaan
133
133. Pantai Wasaga
134
134. Pulang Berlibur
135
135. Tinggal Di Rumah Arya
136
136. Mual Dan Muntah
137
137. Hamil
138
138. Bukan Calon Ibu Yang Baik
139
139. High Heels
140
140. Menghadiri Pernikahan Klien
141
141. Mahasiswa Pindahan
142
142. Perkara Pergi Ke Mall
143
143. Nafkah
144
144. Penculikan
145
145. Pria Asing
146
146. Diculik
147
147. Aku Tahu!
148
148. Kecemasan Munafik
149
149. Ternyata Dia...
150
150. Pembelaan
151
151. Sengaja
152
152. Pembantu
153
153. Bertemu Teman
154
154. Diperkosa
155
155. Karma Luna
156
156. Maksudku!
157
157. Menjenguk Luna
158
158. Menginap
159
159. Mempekerjakan Orang Di Rumah
160
160. Ditendang
161
161. Memeras Uang
162
162. Bersalah
163
163. Luna Tobat
164
164. Melvin Di Penjara
165
165. Noda Di Leher Valerie
166
166. Tuan Richo
167
167. Datang Ke Rumah Arya
168
168. Jangan Ganggu Aku!
169
169. Morning Sickness
170
170. Ingin Bertemu Dini
171
171. Arya Keterlaluan
172
172. Cicit Nek Arini
173
173. Berkuda
174
174. Kontrak Model
175
175. Pemotretan
176
176. Terpesona
177
177. Ngidam
178
178. Siapa Tuan Itu?
179
179. Kenapa Dia Sangat Menggemaskan?
180
180. Tinjuan Perut
181
181. Kerajinan Pahat
182
182. Menahan Diri?
183
183. Gempar
184
184. Dia Mengetahui Segalanya
185
185. Tahu Dini Hamil!
186
186. Ultimatum
187
187. Fitnah Lagi
188
188. Perasaan Aneh
189
189. Rujak
190
190. Perlengkapan Bayi
191
191. Keguguran
192
192. Kontrak Hamil
193
193. Demi Anakku Hidup!
194
194. Pusing 7 Keliling
195
195. Kasihan Tuan
196
196. Susu Hangat
197
197. Cokelat
198
198. Mencari Perhatian
199
199. Kepedulian Calon Ayah Durhaka
200
200. Melahirkan (Part 1)
201
201. Melahirkan (Part 2)
202
202. Melahirkan (Part 3)
203
203. Sudah Saatnya...
204
204. Perpisahan
205
205. Terungkap
206
206. Penyesalan Arya
207
207. Tanpamu, Aku Menderita
208
208. Akhir Dari Penderitaan
209
Terima Kasih
210
Informasi
211
S2 01 - Babak Baru
212
S2 02 - Sosok Ibu
213
S2 03 - Menanyakan Ibu
214
S2 04 - Di Suatu Negara
215
S2 05 - Amnesia
216
S2 06 - Pindah
217
S2 07 - Pergi Ke Indonesia
218
S2 08 - Jakarta, Kami Datang!
219
S2 09 - Sekolah Baru
220
S2 10 - Seorang Adik?
221
S2 11 - Bertengkar
222
S2 12 - Nasib Yang Sama
223
S2 13 - Pertemuan Arsen
224
S2 14 - Pertemuan Ansel
225
S2 15 - Mengenalnya
226
S2 16 - Pertemuan Arya Dan Dini
227
S2 17 - Masih Sama
228
S2 18 - Persaingan Perusahaan
229
S2 19 - Diantar Ke sekolah
230
S2 20 - Menghindar
231
S2 21 - Kalian Kembar?
232
S2 22 - Menepis Pernikahan
233
S2 23 - Terulang Kembali
234
S2 24 - Pertemuan Darwin
235
S2 25 - Bertemu Tatap
236
S2 26 - Bioskop
237
S2 27 - Aku Tertangkap
238
S2 28 - Tolong Lepaskan Aku!
239
S2 29 - Menorehkan Luka Membekas
240
S2 30 - Mengingat Sesuatu
241
S2 31 - Bertemu Dengan Panas
242
S2 32 - Kembalilah Padaku!
243
S2 33 - Menemui Ibu
244
S2 34 - Sakitnya Arsen
245
S2 35 - Bukan Ibuku!
246
S2 36 - Menumbuhkan Rasa Benci
247
S2 37 - Bersyukur
248
S2 38 - Pengaruh Obat
249
S2 39 - Putraku!
250
S2 40 - Terkurung
251
S2 41 - Diajak Tinggal
252
S2 42 - Tinggal Bersama
253
S2 43 - Berbagi Kamar Tidur
254
S2 44 - Harus Tinggal Bersamanya
255
S2 45 - Pertengkaran Anak-anak
256
S2 46 - Kebetulan Hari Minggu
257
S2 47 - Malaysia
258
S2 48 - Ingin Membuat Cupangan Juga
259
S2 49 - Keluar
260
S2 50 - Hanya Untuk Arsen
261
S2 51 - Karena Dia Ibuku
262
S2 52 - Pandangan Pertama
263
S2 53 - Ganti Rugi
264
S2 54 - Bukti
265
S2 55 - Dini Vs Valerie
266
S2 56 - Bahasa Anak
267
S2 57 - Dibawa Pergi
268
S2 58 - Bangunan Tua
269
S2 59 - Ditembak!
270
S2 60 - Kemana?
271
S2 61 - Ayah Kandung Ansel
272
S2 62 - Arsen Kakak Mu!
273
S2 63 - Penjualan Anak
274
S2 64 - Akhir Hidupnya
275
S2 65 - Akhir Hidupnya 2
276
S2 66 - Ibu, Aku Pulang!
277
S2 67 - Kakaknya Ansel!
278
S2 68 - Gadis Takdir
279
S2 69 - Cobaan Apalagi Ini?
280
S2 70 - Apa ini akhir cerita kita?
281
S2 71 - Jagoan Ayah
282
S2 72 - Kaulah Ibuku...
283
S2 73 - Terkenang
284
S2 74 - Jeritan Dini
285
S2 75 - Ayo Menikah!
286
S2 76 - Meninggalnya Darwin
287
S2 77 - Hanya Tinggal Kenangan
288
S2 78 - Pendekatan
289
S2 79 - Kedatangan Orang Tua
290
S2 80 - Misteri
291
S2 81 - Polemik Seorang Anak
292
S2 82 - Menghantam Dinding
293
S2 83 - Ingatan Kembali
294
S2 84 - Zayn Kakakku!
295
S2 85 - Keluarga Lengkap
296
S2 86 - Seperti mainan yang diperebutkan
297
S2 87 - Kecemburuan
298
S2 88 - Kedekatan Luna & Zayn
299
S2 89 - Spesial Ulang Tahun Luna
300
S2 90 - Ada Sesuatu
301
S2 91 - Gubuk Malapetaka
302
S2 92 - Orang Kota Mesum
303
S2 93 - Menikah Dadakan
304
S2 94 - Seluas Sawah
305
S2 95 - Cintaku Tulus
306
S2 96 - Nama Anak Untuknya
307
S2 97 - Kecemasan
308
S2 98 - Pemberontak
309
S2 99 - Suamiku Tak Berdaya Lagi
310
S2 100 - Pesawat Jatuh
311
S2 101 - Menjelajah
312
S2 102 - Aku Lelah, Din!
313
S2 103 - Berkorban Untukmu
314
S2 104 - Derita Dini
315
S2 105 - Kabur
316
S2 106 - Tenggelam
317
S2 107 - 15 Tahun Penjara
318
S2 108 - Sel Yang Dingin
319
S2 109 - Penyakit Yang Sembuh
320
S2 110 - Waktu Berlalu >< Hampa
321
S2 111 - Sudah Waktunya
322
S2 112 - Seorang Putri
323
S2 113 - End : Akhir Dari Segalanya
324
Terima Kasih ( ◜‿◝ )
325
Extra Part
326
Part Spesial - Suara Hatiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!