Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 24 - THE FIRST EXPERIENCE
Tiba-tiba Nemilia berjalan menghampiri kami dari belakang lalu berdiri di samping kananku dan ikut nimbrung dengan pembicaraan kami dengan mulai bertanya sambil menatap ke arah kami secara bergantian, “Ini yang lain belum datang ya?”
Aku pun menjawabnya sambil menoleh ke arahnya, “belum, mungkin bentar lagi”
Tak lama setelahnya, Celline yang sedang berdiri itu pun menatap ke arah Nemilia lalu menyapanya dan berkenalan sambil mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan Nemilia, “Oh hallo kak, namanya siapa”
Nemilia pun menoleh ke arah Celline dan mengulurkan tangan kanannya juga dan berjabat tangan dengan Celline lalu menyapanya serta berkenalan dengannya juga, “Hallo juga, nama aku Nemilia. Kalau kakaknya namanya siapa?”
“Aku Celline, salam kenal” jawab Celline sambil tersenyum senang dan berjabat tangan dengan Nemilia.
Nemilia pun menoleh ke arahnya lalu menjawabnya dengan senang hati dan tersenyum gembira, “Salam kenal juga”
Setelah itu, Celline bertanya kepada kami mengenai pertunjukkan ballerina yang akan diadakan nantinya, “Oh iya minggu depan di hari Sabtu kita langsung maju di pertunjukkannya perusahaan besar yang ada di tengah kota ya?”
“Iya benar, itu ternyata dari perusahaan pakaian terkenal” jawabku sambil melihat ke arah Celline.
“Oh iya aku dengar perusahaan kosmetik mau buka bazaar tapi di sebuah ballroom begitu” kata Nemilia sambil menoleh ke arah Celline karena tiba-tiba saat mendengar perusahaan pakaian terkenal, ia kepikiran tentang bazaar perusahaan kosmetik yang nantinya akan diadakan juga.
Setelah mendengar itu, Celline pun berinisiatif memberitahunya sesuatu tentang perusahaan kosmetik itu, “Oh iya, katanya perusahaan itu pernah ada insiden kecil sekali di dalam kantornya tahu”
Nemilia pun mengangguk lalu menjawab Celline sambil tersenyum, “Iya sih, makanya dia bikin bazaar kayak begini. Oke juga strateginya”
Warna suara mereka bervariasi dan berubah, awalnya kuning dan juga jingga lalu berubah menjadi warna abu-abu dan biru langit serta sedikit putih. Artinya saat mereka berkenalan mereka sangat senang dan antusias dapat kenal dengan satu sama lain.
Lalu warna suara Celline yaitu abu-abu saat sedang merasa kebingungan waktu ia bertanya tentang pertunjukkan di hari Sabtu depan. Selain itu juga warna biru langit dan putih yang mendominasi saat Nemilia menjawab Celline tentang bazaar di dalam sebuah ballroom, yang mana ini artinya ia memberitahu informasi yang baru dan dapat dipercaya.
Aku yang sebelumnya sudah mengetahui tentang beberapa detail informasi itu pun akhirnya ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka dan berkata sambil menatap ke arah mereka, “Iya benar sih, gara-gara itu juga katanya perusahaan akan menjual produk barunya lebih cepat dari yang direncanakan”
“Oh iya, produk lipstik itu ya?” tanya Celline sambil menoleh ke arahku.
“Iya benar” jawabku singkat sambil menatap ke arah Celline kembali.
Tak lama kemudian, secara perlahan beberapa ballerina lainnya akhirnya sudah datang dan berjalan masuk ke dalam ruangan itu lalu menaruh tas mereka masing-masing dan berkumpul bersama teman ballerinanya mereka. Di saat itu, waktu di jam dinding sudah menunjukkan pukul 13.00 yang artinya sudah jam 1 siang.
Saat semua ballerina sudah berkumpul di ruangan itu, seorang penari balet profesional pun berjalan masuk ke dalam ruangan itu dengan elegan dan mulai memperkenalkan dirinya kepada kami lalu setelah itu, ia pun berinisiatif untuk berbincang sebentar saja dengan kita semua sebelum memulai latihan balet pada kali ini agar kami tidak merasa terlalu tegang. Lalu ia pun mulai menyuruh kami satu per satu memperkenalkan diri kami beserta hobi masing-masing.
Setelah kita semua memperkenalkan diri masing-masing, akhirnya ia pun memberikan sedikit ucapan selamat karena kita berhasil terpilih menjadi ballerina di sini dan juga beberapa ucapan harapan agar nantinya kita bisa menjadi sukses dan membanggakan kepada perusahaan ataupun negeri ini. Setelah beberapa kata-kata manis yang telah ia berikan hari ini, akhirnya latihan balet pun dimulai namun sebelum benar-benar memulainya, ia pun menyarankan kami untuk melakukan pemanasan bersama terlebih dulu yang juga akan dipimpin olehnya sendiri.
...***...
Di keesokan harinya, di hari Jumat tanggal 25 November 20xx pada jam 8.50 pagi tepatnya di sebuah taman yang berukuran tidak terlalu besar namun masih terlihat sangat indah dan menarik mata jika dilihat dari jauh yang terletak di depan perusahaan kosmetik itu.
Angin yang saat itu bertiup bersepoi-sepoi dan cuaca di pagi itu yang termasuk lumayan sejuk, wangi tanah bekas hujan pun masih dapat tercium karena sejak subuh tadi terjadi hujan deras dan baru saja berhenti di sekitar jam 6 pagi. Langit di pagi itu dihiasi oleh beberapa awan halus yang berwarna abu-abu terang beserta warna putih meskipun cahaya matahari sudah agak bersinar sedikit menerangi kawasan ini, selain itu jalanan yang juga masih terlihat sedikit becek, akan perlahan hilang seiring hari mulai siang dan matahari mulai terbit lebih tinggi.
Dari depan kantor itu terdapat sebuah jalan besar untuk keluar masuk kendaraan yang akan menuju kantor itu taman itu dan agak di sebelah kanannya terdapat sebuah zebra cross untuk menyebrang menuju taman yang ada,di depan kantor tersebut.
Saat di dalam taman itu, Lithia yang sedang menunggu Armelyn dan Sheritta. Ia sedang duduk di kursi kayu di taman itu yang menghadap langsung ke arah pintu masuk perusahaan kosmetik itu dan tepatnya berada di depan kolam ikan yang tidak cukup besar serta terdapat air mancur di tengah taman itu juga. Taman itu tepat di seberang pintu masuk kantor perusahaan itu.
Biasanya ketika hari mulai sejuk, banyak orang kantor yang suka sekedar menikmati udara dan suasana di sini. Apalagi ketika hari sudah mulai gelap, semakin banyak pula yang nongkrong di sini.
Tak lama setelah Lithia menunggu di sana sambil membaca buku novel favoritnya itu, tiba-tiba seorang perempuan mulai berjalan mendekatinya dengan mengenakan atasan kemeja merah dengan bawahan celana panjang jeans serta sepatu sneakers berwarna merah muda dengan corak garis-garis warna putih.
Perempuan itu pun menyapa Lithia yang saat itu sedang membaca buku novelnya dan mengenakan atasan blouse lengan panjang berwarna kuning dengan corak bunga melati juga bawahan celana panjang berwarna khaki serta sepatu flat berwarna coklat muda dengan kaos kaki berwarna hitam.
“Hallo kak” sapa perempuan itu dengan melambaikan tangannya dan tersenyum lebar kepada Lithia.
Lithia pun menoleh ke arah sumber suara itu dan ternyata orang itu adalah Armelyn yang datang dari sebelah kiri Lithia.
Ia pun menyapanya kembali sambil tersenyum dan melambaikan tangan kembali ke arahnya, “Hallo juga lyn”
Saat Armelyn sudah berada di depan Lithia, ia pun langsung menanyakan sesuatu yang disembunyikan oleh Lithia itu, “Kak, katanya ada sesuatu di sini. Apa itu ya kak?”
Lithia pun menatap ke arahnya dan tersenyum kecil lalu menjawabnya, “Kamu duduk dulu deh di samping aku”
Armelyn pun duduk di samping kanan Lithia, setelah itu Lithia pun menoleh ke arah kirinya dan tidak sengaja terdapat seseorang mirip Sheritta sedang berjalan ke arahnya. Ia mengenakan atasan kemeja cream dengan corak kotak-kotak berwarna hitam dengan bawahan celana panjang coklat tua serta sepatu sneakers berwarna hitam.
“Ehh kayaknya itu orangnya sudah datang” kata Lithia sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang berjalan ke arah mereka itu.
Ternyata orang itu adalah benar, Sheritta. Setelah ia berjalan sudah cukup dekat dengan Lithia dan Armelyn, mereka pun dapat melihat keberadaannya.
Armelyn yang mendengar itu pun melihat ke arah di mana jari Lithia menunjuk dan ia pun berdiri lalu melihat ke arah perempuan itu. Ia menyadari jika raut wajah orang itu sangat mirip dengannya.
Lithia pun ikut berdiri dan menyapa Sheritta dengan melambaikan tangannya, “Hallo rit”
Aku pun menyapanya kembali dan melambaikan tanganku juga kepadanya, “Hallo juga kak, apa kabar?”
“Aku baik rit, kalau kamu bagaimana?” jawab Lithia sambil tersenyum senang dan menoleh ke arahku.
“Aku juga baik kak, oh iya kamu bagaimana kabarnya?” jawabku sambil tersenyum lalu menoleh ke arah Armelyn yang di mana aku belum mengenal namanya namun aku tahu jika anak ini adalah kembaranku.
Armelyn pun menoleh kembali ke arahku dan tersenyum lalu menjawab sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan denganku, “Aku juga baik, oh iya nama kamu siapa?”
Aku pun menjawabnya dengan tersenyum lebar lalu mengulurkan tanganku juga dan berjabat tangan dengannya lalu setelah itu menjawabnya, “Hallo namaku Sheritta, kalau kamu?”
“Aku namanya Armelyn” jawab Armelyn dengan perasaan bingung karena fitur wajah dan bahkan perilakunya Sheritta mirip sekali dengan dirinya, lalu ia pun tersenyum tipis kepadaku.
yuk mampir kenovel aku