NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibalik Kalung

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

" Ayah, ayah sudah minum obatnya?". Tanya Adinda pada sangat ayah yang sudah merebahkan diri untuk beristirahat.

" Sudah nak, ayah sudah minum obatnya ". Sahut pak Budi.

" Ya sudah, kalau begitu ayah istirahat ya, Adinda juga mau istirahat di kamar ". Sahutnya sambil menutup tubuh ayahnya itu dengan selimut.

Namun kali ini pak Budi tidak menyahut lagi kalimat dari putrinya. Ada sesuatu yang begitu menarik perhatiannya. Pak Budi merasa ada sesuatu yang tidak ada saat ia memandang putrinya.

" Adinda, sebentar nak ". Seru pak Budi.

" Iya yah ". Sahut Adinda.

" Dimana kalung mu? ". Tanya pak Budi pada akhirnya.

Deg.....

Seketika itu tubuh Adinda seolah membeku, deru nafasnya pun seolah terhenti. Untuk sesaat denyutan jantung yang biasanya berdetak untuk menyetabilkan aliran darah ke seluruh tubuhnya, kini seolah hilang entah kemana.

" Adinda nak, kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ayah?, dimana kalung mu? ". Tanya pak Budi lagi.

Adinda masih terdiam. Kebingungan benar - benar mencekam begitu dalam di hatinya saat ini.

Melihat putrinya yang tak kunjung juga menjawab, membuat Budi menegakkan tubuhnya kembali.

" Adinda ada apa nak?, ayah bertanya padamu dimana kalung mu nak?, jangan katakan jika kalung itu hilang? ". Seru pak Budi lagi.

Deg..... deg.....

Lagi - lagi perkataan yang dilontarkan oleh sang ayah, benar - benar membuat Adinda menjadi kehilangan keberanian nya.

" Adinda, kamu masih tidak mau menjawab nak?, baiklah ayah paham, kalung itu pasti sudah hilang kan? ".Ujar Budi pada akhirnya.

Dengan sedikit keberaniannya, Adinda mencoba membuka suara.

" A, ayah, maafkan Adinda ". Seru Adinda.

Adinda menunduk sedih. Air matanya kini sudah mulai menggenangi setiap sudut mata indahnya.

Menyadari putrinya yang terlihat sedih karena hilangnya kalung yang berharga itu, membuat Budi memahami pasti sudah ada masalah besar yang sudah terjadi.

" Adinda, angkat kepalamu nak, lihat ayah ". Perintah pak Budi lembut namun penuh penekanan.

Adinda yang sudah memahami akan sikap ayahnya, sudah tidak bisa mengelak lagi.

Dengan berusaha menguatkan hatinya, Adinda mencoba melihat sosok pria yang sudah membesarkannya itu. Tatapan ayah dan anak itu kini saling bertemu. Sungguh Adinda merasa tak sanggup jika harus mengatakan yang sebenarnya pada sang ayah.

Akan tetapi mau bagaimana lagi, sangat tidak mungkin bukan jika dirinya terus menutupinya dari sang ayah. Pasti suatu saat nanti ayahnya akan mengetahui nya juga.

" Jujurlah pada ayah nak. Katakan masalah apa yang sudah terjadi? ". Seru pak Budi.

Rasa takut ini semakin menjadi - jadi.....

" A, ayah, se, sebenarnya, A, Adinda hamil ". Mengaku Adinda pada akhirnya.

Deg.....

Bak dihantam batu besar di dadanya. Pengakuan dari putrinya benar - benar telah membuat hati pria tua itu seolah hancur berkeping - keping.

Ia mendengarnya dengan jelas dan ini bukanlah mimpi. Putrinya sedang mengandung?, bagaimana bisa ini terjadi?.

Mendengar kabar yang serasa seperti mencabik - cabik hatinya membuat pak Budi seperti merasakan ada sesuatu yang menyengat dan menjalar ke dada sebelah kirinya. Budi memegangi dadanya, ia meringis seolah menahan sakit.

" Akhh..... astagfirullah ". Pekik pak Budi dengan memegangi dada sebelah kirinya.

" Ayah ". Pekik Adinda terkejut.

Pak Budi tetap meringis dan menahan rasa sakit yang terasa menyekat di dadanya. Namun ia berusaha untuk tetap tenang dan menurunkan rasa keterkejutannya. Mengontrol emosi yang mendera hatinya adalah satu - satunya cara agar dirinya menjadi lebih tenang.

" Ayah hiks... maafkan Adinda ayah hiks... Adinda bisa menjelaskan semuanya hiks hiks... ". Seru Adinda dengan menangis pilu.

" Ini semua terjadi hiks... di luar keinginan Adinda ayah hiks..... ". Serunya lagi.

Ya, pak Budi memang sudah mengetahui, pasti sudah ada masalah besar yang menimpa putrinya. Dan hilangnya kalung istimewa itu telah menjadi bukti akan kebenaran masalah besar yang sudah terjadi.

Tiga belas tahun yang lalu.....

" Budi, dua hari lagi adalah hari ulang tahun Adinda. Aku ingin memberikan kalung cantik ini untuk keponakanku yang cantik itu ". Seru Hermawan Aditama Kanzu dan menyodorkan sebuah kalung cantik yang masih bertengger di tempatnya.

" Terima kasih Herdi ". Sahut Budi.

" Kalung ini sangat cantik, pasti kalung ini berasal dari bahan yang sangat istimewa ". Seru Budi lagi dengan memperhatikan kalung itu.

" Iya memang benar, kalung ini adalah kalung istimewa. Aku sendiri yang merancang dan membuat kalung ini dari bahan batu permata dan intan yang sangat langka. Di dunia ini hanya ada satu model kalung ini, aku tidak membuatnya lebih dari satu, karena apa?, karena aku hanya membuat kalung ini khusus untuk keponakanku Adinda ". Serunya tulus.

" Tapi sebenarnya yang membuat kalung ini istimewa bukanlah bahannya Budi ". Sahut Herdi lagi.

" Bukan bahannya?, lalu apanya yang membuat kalung ini istimewa? ". Tanya Budi.

" Doa, doa akan kebahagiaan hidup Adinda ". Sahut Herdi.

" Aku tidak mengerti maksudmu Her? ". Budi merasa bingung.

" Budi, pada kalung ini sudah ada doa khusus untuk Adinda, aku ingin di hari ulang tahunnya nanti Adinda memakai kalung istimewa ini ".

" Aku ingin Adinda terus memakai kalung ini dan tidak melepasnya hingga maut menjemput. Jika sampai kalung ini terlepas dari Adinda, pasti sedang terjadi masalah besar yang menimpanya, dan masalah besar itu yang akan sangat berdampak pada kebahagiaan Adinda ".

" Aku hanya bisa terus berharap, semoga Adinda terus mendapat kebahagiaan. Jadi aku meminta padamu Bud, jagalah Adinda, jangan sampai kalung ini lepas darinya, karena di dalam kalung ini ada sesuatu yang istimewa yaitu doa terbaikku untuk kebahagiannya ". Ujar Herdi menjelaskan.

" Baiklah Herdi, di hari ulang tahunnya nanti Adinda akan memakai kalung ini dan akan terus memakainya. Terima kasih Her, karena kamu begitu menyayangi putriku ". Sahut Budi merasa terharu.

" Tentu saja Budi, Adinda adalah darah daging dari Adikku yang artinya Adinda juga darah daging ku, aku sangat menyayanginya begitupun dengan Haikal, mereka berdua sangat berarti bagiku ". Sahut Herdi.

Ya, dan seperti inilah yang terjadi, suatu masalah besar yang entah apakah masih ada kebahagiaan yang akan mengiringi hidup Adinda. Sungguh tidak pernah disangka oleh pak Budi jika hilangnya kalung istimewa itu dari putrinya menjadi pertanda hadirnya musibah besar ini.

Gadis yang memiliki bola mata indah itu, masih terus terisak dan merasa bersalah pada ayahnya. Apalagi saat ini kesehatan ayahnya menjadi semakin terganggu akibat dari perbuatannya.

" Ayah hiks..... tolong maafkan Adinda hiks..... ini semua terjadi di luar keinginan Adinda hiks..... ". Serunya lagi dengan tetap terisak.

" Adinda nak ". Sahut pak Budi dengan suaranya yang terdengar lirih.

" Siapa ayah dari anak yang kamu kandung? " Tanya pak Budi pada akhirnya.

Adinda merasa sangat bingung. Bagaimana cara ia mengatakan pada ayahnya tentang siapa ayah kandung dari anak - anaknya.

" Adinda, kenapa kamu hanya diam nak, jawab pertanyaan ayah, siapa ayah dari anak yang kamu kandung? ". Seru pak Budi lagi namun kali ini penuh penekanan.

" Tu, tuan Al ayah ". Sahut Adinda pada akhirnya.

Pak Budi membelalakkan kedua bola matanya tak percaya. Jadi yang menghamili putrinya adalah majikannya sendiri.

Sungguh pak Budi merasa sangat menyesal. Andai saja jika dirinya tidak pernah merestui putrinya untuk bekerja di kota, pasti hal ini tidak akan pernah terjadi.

Dan sesaat kemudian, pak Budi tersadar. Andai saja dirinya tidak pernah sakit - sakitan, pasti putrinya ini tidak akan bekerja hingga keluar kota. Tapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi.

" Adinda ". Panggil pak Budi pada akhirnya.

" Iya yah hiks..... ". Sahut Adinda dengan masih terisak.

" Majikanmu itu harus bertanggung jawab nak ". Ucap pak Budi.

Mendengar penuturan ayahnya yang menyuruh agar tuannya Al bertanggung jawab, benar - benar membuat Adinda semakin terisak.

Bagaimana bisa dirinya meminta pertanggung jawaban dari seorang laki - laki yang sudah beristri. Belum lagi ancaman dari Sintia kakak sepupunya sendiri. Tidak, itu sangatlah tidak mungkin.

" Adinda, apa kamu tidak mendengar perkataan ayah nak, kamu harus meminta pertanggung jawaban dari majikanmu itu nak, dia tidak boleh membiarkan kamu menanggung masalah sendiri, dia harus bertanggung jawab Adinda ". Ujar pak Budi dengan sedikit geram namun masih memegangi dadanya.

" Ayah hiks..... tuan Al sudah menikah ayah, dia sudah menikah dengan kak Sintia, bahkan kak Sintia sekarang sedang mengandung anaknya hiks..... ".Seru Adinda sedih.

Semuanya bagaikan sebuah mimpi buruk yang tak bertepi. Pria yang sudah menginjak kepala lima itu benar - benar sangat sedih melihat nasib putrinya yang seperti ini. Dan disaat yang bersamaan pula, Budi merasa sangat kesal pada laki - laki yang bernama Al itu.

Betapa biadap nya majikannya itu, setelah menghamili putrinya tetapi tidak mau betanggung jawab, malah ia menikah dengan keponakan kandungnya.

" Adinda, maafkan ayah nak, jika saja ayah tidak sakit - sakitan seperti ini, pasti kamu tidak akan merantau ke kota dan bekerja pada majikan yang tidak berakhlak seperti dia ". Ucap pak Budi yang merasa geram.

Mendengar kata tidak berakhlak yang ayahnya tujukan pada tuannya Al, membuat air mata Adinda seketika itu menyurut. Iya, ayahnya belum mengetahui semuanya.

" Ayah, tuan Al bukanlah orang yang tidak berakhlak. Tuan Al adalah majikan yang sangat baik ". Sahut Adinda.

" Baik?, baik apanya nak, kalau dia memang benar baik, dia tidak akan meninggalkanmu disaat kondisimu sedang mengandung seperti ini nak". Ujar pak Budi yang sudah sedikit kesal.

" Tidak ayah, itu tidaklah benar ". Sahut Adinda lagi untuk membela tuan Alnya.

Adinda pun menceritakan semua kejadian yang sebenarnya pada sang ayah, termasuk ancaman dari kakak sepupunya sendiri Sintia.

Mendengar penuturan cerita dari putrinya itu, membuat seorang pria yang sudah berkepala lima itu merasa sulit untuk percaya. Bagaimana bisa keponakannya yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri begitu tega melakukan perbuatan jahat pada saudara sepupunya sendiri, bahkan ia tidak segan - segan untuk mengancam.

" Ayah, tuan Al adalah orang yang baik yah. Bahkan sampai saat ini tuan Al masih merasa yakin jika Adinda lah wanita di malam itu ". Seru Adinda.

Pak Budi memandang wajah putrinya lekat - lekat.

" Adinda, apa yang akan kamu lakukan setelah ini nak, dalam kondisi mu yang seperti ini ". Tanya Budi pada akhirnya.

Adinda menurunkan nafasnya setelah perlahan.....

" Adinda akan melahirkan dan membesarkan anak Adinda meski tanpa adanya seorang suami. Dan satu hal lagi yang sebenar Adinda inginkan ayah, Adinda ingin kita pindah dari rumah ini, karena Adinda yakin, kak Sintia pasti sudah menyuruh orang untuk memata - matai kita ". Ujar Adinda dengan khawatir.

*****

Pagi hari yang cerah begitu memberi semangat baru bagi setiap insan yang telah melewati malam indahnya. Banyak orang yang begitu mendambakan waktu ini, yang menurut banyak orang adalah waktu yang paling baik untuk memperkaya diri.

Namun dibalik cerahnya mentari dengan sinarnya yang begitu bertebaran menyinari hampir ke setiap penjuru bumi, nyatanya tak mampu mencerahkan dan memberi kehangatan hati seorang Alexander.

Pria dengan bola mata biru keabu - abuan itu sepertinya selama beberapa hari ini seperti tidak bersemangat dalam bekerja. Hal ini tentu tidak mencerminkan diri seorang Alexander.

Pria blasteran - Indonesia - Inggris itu yang begitu dikenal dengan sosok yang pekerja keras dan sangat memprioritaskan pekerjaan, nyatanya pada hari ini bak pemuda yang telah dicabut semangat hidupnya. Sepertinya kepergian Adinda dari rumahnya benar - benar membuat Al seperti tak tahu arah.

Merasa bosan, sangat geram, namun tak bisa berbuat apa - apa itulah yang Al rasakan saat ini. Namun meski begitu, Al tetap tak kehabisan akal untuk mendapatkan kebenaran yang sebenarnya, hanya saja saat ini tentang masalah waktu. Ya, Al akan mengetahui fakta yang sebenarnya setelah dua bulan lagi.

Setelah cukup lama Al menerawangi alam pikirannya sendiri, Al mendengar seperti ada suara langkah seseorang yang mendekat ke arahnya.

" Papa " Seru Al.

Enriko kini mendekat dan duduk di kursi yang terletak tidak terlalu jauh dari posisi Al.

" Al, ada yang ingin papa tanyakan padamu ". Ucap Enriko setelah dirinya duduk di kursi itu.

" Papa mau tanya apa pa? ". Sahut Al.

" Al, katakan dengan jujur, ada masalah apa yang coba kamu tutupi dari semua orang?, dan katakan dengan jujur sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dengan Adinda? ". Tanya Enriko langsung pada intinya.

Al sangat tetegun mendengar pertanyaan papanya yang begitu menohok.

" Katakan semuanya pada papa Al, tidak usah kamu menutupinya lagi ". Ujar Enriko lagi namun masih dengan nada suaranya yang tetap tenang.

Ya, tentu saja Enriko akan menanyakan hal ini pada putranya. Pasalnya setelah kejadian kemarin, dimana anaknya sampai rela jauh - jauh mengantar pulang seorang wanita adalah hal yang sangat tidak biasa.

" Haahh..... ". Al menghela nafasnya dengan panjang. Tatapannya kini masih fokus ke arah depan.

" Pa, sebenarnya Al tidak yakin jika anak yang dikandung oleh Sintia adalah anak Al ". Sahut Al pada akhirnya.

Enriko merasa terkejut bukan main. Apa maksud putranya yang mengatakan bahwa anak yang dikandung oleh istrinya bukanlah anaknya?, bagaimana bisa putranya mengatakan hal seperti itu?.

" Al, apa maksud kamu, jangan main - main dengan apa yang kamu katakan itu Al! ". Sahut Enriko dengan keterkejutannya.

" Haahh..... " Al menghela nafasnya lagi.

" Maaf pa, sejujurnya Al merasa ragu kalau wanita yang sudah Al nodai itu adalah Sintia, karena pada saat itu kondisi rumah sedang gelap, ditambah lagi kepala Al yang pusing waktu itu membuat Al tidak bisa mengingat dengan benar. Entah kenapa Al merasa wanita yang sudah Al nodai di malam itu adalah Adinda ". Sahut Al dengan segala uneg - unegnya.

" Haahh..... ". Sekarang giliran Enriko lah yang menghela nafasnya dengan cukup panjang. Sekarang ia memahami, mengapa putranya itu sampai rela mengantar Adinda sampai pulang ke rumahnya.

" Lalu kenapa pada saat itu kamu ingin menikahi Sintia, kalau kamu sendiri tidak bisa mengingat dengan benar kalau wanita di malam itu adalah Sintia? ". Tanya Enriko yang merasakan jengah dengan putranya.

Inilah yang menjadi kebingungan Al. Kalung yang menjadi satu - satunya bukti atas kejadian di malam itu adalah milik Sintia, akan tetapi mimpi buruk yang dialaminya menunjukkan bukan Sintia lah korbannya.

" Karena pada saat itu satu - satunya bukti yang menjadi petunjuk kejadian malam itu mengarah pada Sintia pa. Saat Al tersadar ada kalung wanita di kasur Al, dan kalung itu adalah milik Sintia. Tapi yang membuat Al tidak habis pikir adalah hampir setiap malam Al selalu memimpikan kejadian itu. Al sangat kesal dengan diri sendiri kenapa Al tidak bisa mengingat wajahnya dengan jelas. Tapi ada satu hal yang membuat Al tetap mengingatnya dengan jelas, suaranya, suara wanita dalam mimpi itu adalah suara Adinda pa " . Seru Al panjang lebar dengan kesedihannya.

Enriko benar - benar merasa pusing dengan nasib putranya.

" Lalu bagaimana, apakah Adinda merasa kehilangan kalung? ". Tanya Enriko.

" Itulah masalahnya pa, Adinda mengatakan kalau kalung itu adalah milik Sintia. Tapi Al yakin itu hanyalah alasan Adinda saja yang berusaha menutupi kebenaran yang sebenarnya ". Sahut Al frustasi.

" Lalu setelah semua kejadian yang membingungkan ini, apa yang akan kamu lakukan Al? ". Tanya Enriko pada akhirnya.

Al diam sejenak..... ". Al akan melakukan tes DNA pa ". Sahutnya.

" Al akan melakukan tes DNA itu dua bulan lagi disaat usia kandungan Sintia sudah berusia empat bulan ". Serunya lagi.

" Apa itu tidak terlalu berbahaya nak ". Tanya Enriko yang sedikit khawatir.

" Ya, memang sedikit berbahaya, Al akan menyuruh dokter terbaik untuk melakukannya ". Serunya penuh rasa yakin.

" Tapi papa tidak setuju nak, dengan caramu ini ". Protes Enriko.

" Kenapa? ". Tanya Al.

" Al, bagaimana jika anak yang dikandung oleh Sintia memanglah benar anakmu, apa kamu tidak kasihan pada darah dagingmu sendiri. Ingat nak, jangan hanya karena mimpi yang tidak jelas kebenarannya membuat kamu salah dalam mengambil keputusan ". Seru Enriko mengingatkan putranya.

Al terdiam, setelah mendengar perkataan dari papanya. Benar apa yang dikatakan oleh papanya. Jangan sampai dirinya salah dalam mengambil langkah.

" Al, jika kamu masih ingin melakukan tes DNA maka lakukanlah ketika anak itu sudah lahir nak. Papa hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi jika memang benar anak itu adalah anakmu ". Seru Enriko mengingatkan.

" Dan untuk Adinda, tenanglah, papa akan mengirim orang kepercayaan papa untuk melindunginya sampai kebenaran ini terungkap ". Tambah nya lagi.

Bersambung..........

Maaf Author baru up. Bagi teman - teman yang ingin kebusukan Sintia segera terbongkar, harap bersabar dulu ya 🙏🙏🙏💕.

🌹🌹🌹🌹🌹

1
Linda Darijati
mudah mudahan tdk jadi nikah sama sintia
Tri Andy
ceritanya bagus 👍
Dedeh Rokayah
Lumayan
Dedeh Rokayah
Biasa
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!