NovelToon NovelToon
Menggenggam Rindu

Menggenggam Rindu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:50.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Hidup bergelimang harta, mempunyai istri yang cantik dan seorang putri yang manis tak membuat seorang Demian merasakan kebahagiaan hidupnya.

Rasa bersalahnya pada seorang wanita 8 tahun yang lalu selalu menghantui hidupnya. Wanita itu sudah berhasil mengubah hatinya yang hangat menjadi sedingin es, beku dan keras.

"Ariana, di mana kamu? aku merindukanmu sayang."

Disisi lain jauh dari ibu kota Ariana sedang bekerja keras seorang diri untuk menghidupi anaknya.

Anak yang tidak pernah mengetahui di mana sang ayah, karena 8 tahun yang lalu Ariana meninggalkan laki-laki yang sudah menyakitinya bersama janin yang tak pernah terucap.

Akan kah keduanya akan bertemu dan kembali bersama meski keadaan tidak seperti dulu lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~25

"I-ini valid kan, Vic ?" Demian nampak menatap kertas hasil tes DNA antara dirinya dan Ricko.

"Sangat valid, tuan. Saya juga sudah melakukan tes di beberapa rumah sakit dan hasilnya juga sama." Victor menyerahkan lagi 2 lembar kertas yang sama dengan kop rumah sakit yang berbeda.

Demian masih menatap lekat kertas-kertas di tangannya tersebut, tak ada raut kebahagiaan di wajahnya tapi justru kesedihan yang nampak kentara.

"Tuan, kenapa anda tidak bahagia? bukannya harusnya anda senang mengetahui kalau Ricko adalah anak kandung anda ?" Victor terlihat penasaran dengan sikap atasannya tersebut.

"Saya bahagia Vic, bahkan sangat bahagia. Tapi apa kamu tahu, saya adalah ayah yang paling jahat di dunia ini. 8 tahun Vic, 8 tahun saya menelantarkan mereka. Ariana pasti sudah berjuang sendirian membesarkan darah dagingku." sesal Demian, nampak matanya memerah dan mengembun.

"Tidak semuanya salah anda tuan, karena semua ini juga nyonya Ariana yang menginginkannya." bujuk Victor agar Demian tidak terus menerus menyalahkan dirinya sendiri.

"Kamu tahu Vic, di saat saya memanjakan Olive dengan bergelimang harta, anak kandungku sendiri justru mengamen di jalanan. Ketika Ariana sedang berjuang mencari biaya untuk menyelamatkan nyawa putraku, saya justru memanfaatkan hal itu untuk menidurinya." sesal Demian lagi.

Victor nampak terperanjat dengan pengakuan Demian, kenapa ia bisa tidak tahu jika atasannya tersebut telah meniduri Ariana sebelumnya. Apa uang 500 juta yang di minta Demian malam itu untuk di berikan pada Ariana?

Pantas saja sejak saat itu sifat Demian sangat berubah dan terlihat lebih bahagia, pikir Victor.

"Tuan, jika anda sudah melakukan itu dengan nyonya Ariana sebelumnya bukannya itu lebih bagus. Semoga saja beliau mengandung lagi anak anda dan itu akan memudahkan anda untuk menaklukkannya." ujar Victor menanggapi.

Mendengar ucapan Victor, Demian langsung menatap laki-laki itu.

"Ya, kamu benar Vic." ucapnya, ia mengingat malam itu sudah menumpahkan cairan percintaannya di rahim Ariana sampai beberapa kali.

"Sepertinya saya harus ke rumah sakit sekarang." Demian sudah tidak sabar untuk bertemu dengan putranya serta wanita pujaannya tersebut.

"Tunggu tuan." cegah Victor ketika Demian sudah bersiap untuk pergi.

"Apalagi, Vic ?"

"Jika anda ingin memiliki nyonya Ariana, sebaiknya anda segera mengurus perceraian dengan nyonya Monica, ya kecuali anda menginginkan keduanya." saran Victor.

"Gila kamu, tentu saja hanya Ariana satu-satunya wanita yang ku cintai di dunia ini." tegas Demian.

"Lalu bagaimana dengan nyonya Monica, tuan. Beliau selalu mendapatkan dukungan dari tuan dan nyonya besar."

"Saya tidak peduli, secepatnya saya akan menceraikan Monica." tegas Demian lagi.

Brakkk

Terdengar pintu ruangan Demian nampak di buka dengan keras.

"Apa kamu bilang, kamu akan menceraikan ku? aku tidak mau mas, sampai kapanpun kita tidak akan bercerai." sungut Monica dengan emosi.

"Di antara kita tidak ada cinta Mon, jadi untuk apalagi mempertahankan pernikahan ini." tegas Demian.

"Kenapa tiba-tiba kamu membicarakan tentang perceraian, katakan siapa wanita itu yang sudah membuatmu berani menceraikan ku ?" teriak Monica sembari melayangkan pukulannya pada Demian, namun Victor langsung mencegahnya.

"Lepaskan saya Vic, kamu hanya seorang asisten rendahan. Berani sekali menyentuh saya." bentak Monica ketika Victor mencekal pergelangan tangannya.

Sedangkan Victor sama sekali tak menggubrisnya, baginya keselamatan Demian di atas segalanya. Lagipula dimatanya Monica yang sekarang bukanlah siapa-siapa.

Sejak orangtuanya meninggal dalam keadaan bangkrut, Monica sedikitpun tak mendapatkan warisan. Jadi apa yang bisa wanita itu banggakan sekarang, bahkan mungkin kekayaan Victor jauh lebih besar darinya.

"Tinggalkan kami berdua, Vic." perintah Demian kemudian.

Mendengar perkataan Demian, Monica nampak tersenyum penuh kemenangan pada Victor. Kemudian ia langsung menghempaskan cekalan laki-laki itu pada tangannya.

"Katakan ada kepentingan apa kamu kesini ?" ujar Demian seraya melangkahkan kakinya ke arah jendela kaca di ruangannya tersebut, rasanya enggan sekali berhadapan dengan istrinya itu.

Selama 8 tahun ini Demian sangat membenci Monica, karena tipu muslihat wanita itu ia harus terjebak dalam pernikahan yang tak pernah ia inginkan.

Mungkin ini saatnya ia harus mengejar kebahagiaannya sendiri, meski harus menentang kedua orangtuanya.

"Kamu lihat, mama memberi kita tiket bulan madu. Ku harap kamu tadi hanya becanda soal perceraian, karena sampai kapanpun aku tidak ingin bercerai." Monica nampak berjalan mendekati Demian seraya menunjukkan tiket di tangannya.

Sedangkan Demian hanya menatap acuh tiket tersebut, ia lantas mengambil sebatang rokok dari atas mejanya kemudian menyalakannya lalu menyesapnya dengan penuh perasaan.

"Lupakan itu dan mari kita urus perceraian, aku akan memberikan mu kompensasi yang besar." ucapnya kemudian.

"Nggak mas, aku nggak mau." tolak Monica, buat apa kompensasi jika ia bisa memiliki semuanya dengan menjadi istri Demian.

"Setuju atau tidak aku akan tetap mengurus perceraian." tegas Demian sembari mematikan puntung rokoknya di sebuah asbak yang terbuat dari kaca porselen.

"Katakan siapa wanita yang membuatmu seperti ini, mas ?" desak Monica, tidak mungkin Demian bisa berubah secepat ini kalau bukan karena wanita lain.

Selama 8 tahun ini, meski ia tak pernah di anggap istri tapi Demian tak pernah menyinggung soal perceraian.

"Bukan urusanmu." sahut Demian.

"Lalu bagaimana dengan Olive, dia sangat menyayangimu ?" bujuk Monica, semoga Demian akan mempertimbangkan keputusannya demi Olive.

"Olive akan tetap menjadi anakku." sahut Demian, kini ia nampak menghisap batang rokok ketiganya.

"Kalau kamu berani menceraikan ku, aku akan membawa Olive dan jangan harap kamu bisa menemuinya." ancam Monica, ia tahu selama ini Demian sangat menyayangi Olive dan sudah menganggap Olive seperti darah dagingnya sendiri.

"Berani kamu lakukan itu, ku pastikan hidupmu akan menderita." gertak Demian dengan menatap tajam Monica.

"Pokoknya aku tidak mau bercerai Mas, dan ku pastikan Mama dan Papa pasti juga tidak akan setuju." tolak Monica, kemudian ia segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan suaminya tersebut dan....

Brakkkk

Pintu nampak di banting dengan keras, hingga beberapa karyawan yang berada di depan ruangan Demian langsung terlonjak kaget.

Sedangkan Demian terus saja menghisap rokoknya, hingga beberapa batang.

"Tuan, anda baik-baik saja ?" tanya Victor yang terlihat khawatir.

Melihat kedatangan asistennya tersebut, Demian nampak mengulas senyumnya.

"Kamu pikir ?"

Demian sangat tahu Victor begitu mengkhawatirkannya dan sebaliknya dia juga sangat menyayangi Victor seperti adiknya sendiri karena mereka besar bersama-sama di mansion orangtua Demian.

"Kenapa anda merokok sebanyak ini, tuan." protes Victor sembari mengambil bungkus rokok serta asbak tersebut lalu menyimpannya di dalam nakas.

Sedangkan Demian nampak terkekeh melihat tingkah Victor.

"Siapkan mobil Vic, saya ingin ke rumah sakit." perintah Demian kemudian.

"Baik tuan, saya akan mengantar anda." Victor segera meninggalkan ruangan tersebut.

Di sisi lain Ricko nampak tidur pulas, setelah kelelahan menjalani terapinya, sedangkan Ariana nampak termenung menatap jendela kaca di depannya tersebut.

"Sepertinya setelah Ricko sembuh aku akan kembali saja ke kampung dan tinggal di sana selamanya."

Gumam Ariana seraya melihat beberapa burung yang terbang bebas di angkasa, namun ia langsung tersentak ketika merasakan lengan kokoh memeluk pinggangnya dengan posesif.

1
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Erna Sudiastuti
Lumayan
Syavira Vira
lanjut
new user
Mudah menyerah bodoh memang patas d siksa ibu tiri gk ad pendirian
Fida Manja
Luar biasa
Rini Deswita
Kecewa
Rini Deswita
Buruk
Mak Suli Cee
gara" hp rusak akhirnya ketemu lagi, kangen sama novel ini
Ɗҽҽ ❤️🌸20
iihh kok gitu sih..yg ada Nina malah ketakutan
Ɗҽҽ ❤️🌸20
good Nina...
Ɗҽҽ ❤️🌸20
Ya elahh beneran di transfeer....
wah kamu tuh Victor ga menghargai Nina..
Hera Any
Luar biasa
tutut wahyuningsih
Bagus ceritanya 👍👍
Yuri Imut
🤣🤣🤣🤣
Yuri Imut
🤣🤣🤣
Yuri Imut
😭😭😭😭
Yuri Imut
lebay banget gurunya, kan itu gk sengaja, mentang2 olive orang kaya
Rafa Pratama
ceritanya bagus bangett👍👍👍
Widya Asyanti
bagus ceritanya,semua di kupas habis
Enung Samsiah
aku jugaaa,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!