Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.
Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.
Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Pertarungan Yang Brutal
Bab 13. Pertarungan Yang Brutal
Dua hari berlalu dengan cepat. Kini, Han Yu bersama penduduk desa lainnya bersiap menghadapi gerombolan monster beruang yang kerap mengacau di desa mereka.
Han Yu memandang sekeliling dengan waspada dan serius. Ini menyangkut keselamatan banyak nyawa, jadi dia tidak berani bertindak ceroboh sedikit pun.
Namun, yang aneh, sejak pagi hingga siang hari, tidak ada tanda-tanda kemunculan monster beruang. Barulah saat senja tiba, tepat ketika matahari hampir tenggelam, suara teriakan seseorang menggema di desa.
"Mereka datang! Mereka datang! Gerombolan beruang itu datang! Jumlah mereka sangat banyak!" seru seorang warga dengan wajah pucat pasi dan tubuh gemetar ketakutan.
Mendengar itu, semua orang yang sebelumnya mulai lelah karena berjaga seharian tiba-tiba dikejutkan. Seketika, kepanikan menyebar.
Han Yu, sebagai orang terkuat di desa, segera bertindak. Dengan suara yang dialiri energi Qi, dia berteriak lantang, suaranya menggema ke seluruh penjuru desa.
"Berhenti semuanya! Jangan panik dan tetap tenang! Jika kalian panik, semua persiapan yang telah kita rencanakan dengan susah payah akan sia-sia. Kepanikan hanya akan menimbulkan lebih banyak korban jiwa!" serunya dengan nada tegas, memancarkan aura kepemimpinan.
Begitu suaranya menggema, kepanikan yang semula melanda desa perlahan mereda. Tubuh-tubuh yang semula gemetar mulai stabil, dan perasaan cemas yang menyelimuti mereka perlahan memudar.
Bagaimanapun, yang berbicara di depan mereka adalah Han Yu, seorang kultivator muda yang sangat kuat, yang konon mampu mengalahkan monster beruang hanya dengan satu pukulan.
Tak lama kemudian, suara Han Yu kembali terdengar.
"Kepala Desa, seperti yang telah kita rencanakan sebelumnya, segera bawa para orang tua dan anak-anak ke tempat perlindungan yang telah disiapkan!
Para pemuda, segera ambil posisi di sekitar benteng! Siapkan peralatan kalian dan bersiaplah melindungi desa jika ada monster yang berhasil menerobos pertahanan. Namun, jangan khawatir—aku akan berusaha sebaik mungkin mencegah mereka masuk. Tetaplah waspada dan jangan lengah sedikit pun!"
Tak lama kemudian, gerombolan monster beruang itu tiba. Mereka bergerak dalam kelompok besar, jumlahnya hampir 60 ekor.
Tinggi mereka mencapai tiga meter, dan sebagian besar merupakan monster level 3—setara dengan kultivator di ranah Evolusi Tubuh.
Seluruh warga desa menatap dengan ngeri. Tubuh mereka yang sebelumnya tenang kini kembali bergetar ketakutan.
Di sisi lain, Han Yu tetap berdiri tegak, tatapannya penuh keseriusan.
Benar seperti yang dikatakan Kepala Desa… pikirnya.
Gerombolan ini bergerak dengan formasi yang teratur, seolah-olah kedatangan mereka telah diatur oleh sosok lain.
Menghela napas dalam-dalam, Han Yu melangkah ke depan. Dia berdiri tegak di gerbang desa, layaknya tameng raksasa yang siap melindungi semua orang di belakangnya.
Saat itu juga, energi dalam dantiannya meledak seperti banjir bandang.
Di belakangnya, sebuah tugu batu retak setinggi empat meter muncul, bersinar terang. Petir biru berderak liar di sekelilingnya, menyelimuti tubuh Han Yu dalam energi yang mendominasi.
Tak lama kemudian, tugu batu itu berubah menjadi segumpal energi yang melingkupi tubuhnya, membentuk armor batu yang membungkusnya dengan kokoh.
Pada saat yang sama, petir biru semakin berderak liar di sekitar tubuhnya.
Dengan kekuatan yang kini meningkat pesat, Han Yu segera mengaktifkan 500 jalur meridian dalam tubuhnya.
Saat itu juga, kekuatannya melonjak sepuluh kali lipat. Dan langsung berada di ranah Evolusi Tubuh level 4 tahap menengah. Sedikit lagi hampir menyentuh ambang level 5.
Setelah menarik napas dalam-dalam, mata Han Yu kini menjadi sangat tegas. Dengan kemampuannya menguasai hukum ruang dan waktu, kepercayaan dirinya meningkat beberapa kali lipat. Kini, ia bisa menciptakan domain ruang dan waktu selama sekitar 30 menit serta menghilang dalam area seluas 12 meter. Namun, ia belum pernah mencoba mengunci sebuah objek hidup sebelumnya. Rasa penasaran pun muncul, dan ia ingin mencobanya.
Tanpa menunda waktu lagi, Han Yu segera bergumam,
"DOMAIN RUANG DAN WAKTU!"
"WUSH!"
Seketika, kekuatan tak kasatmata terpancar dari tubuh Han Yu, menyelimuti area sekitarnya. Ruang bergetar, seolah-olah dimensi itu sendiri sedang direstrukturisasi. Cahaya samar kebiruan membentuk batas tak terlihat di radius 12 meter, menciptakan domain yang sepenuhnya dikendalikan olehnya.
Han Yu menarik napas dalam-dalam, matanya dipenuhi ketegasan. Dengan pemahamannya akan hukum ruang dan waktu, kepercayaan dirinya telah meningkat pesat. Kini, ia mampu menciptakan Domain Ruang dan Waktu selama 30 menit serta menghilang dalam area tersebut. Namun, satu hal yang belum pernah ia coba—mengunci objek hidup.
Di saat yang sama, jiwanya dalam Lautan Spiritual menyatu dengan kesadarannya, mempercepat terbentuknya domain tersebut.
Dalam sekejap, ruang dalam radius 12 meter langsung terbatasi. Namun, begitu ia mengunci targetnya, Han Yu terkejut.
"Pembatasan waktunya... berkurang drastis!" pikirnya.
Durasi domain yang seharusnya 30 menit kini menyusut menjadi 15 menit! Meskipun begitu, ini masih jauh lebih baik dibandingkan kemampuan sebelumnya, yang hanya mampu menghentikan waktu selama 2 menit saja.
Tatapannya menajam. Seperti sambaran petir, tubuhnya menghilang dalam sekejap mata!
Alih-alih mengunci semua musuh, ia hanya memilih seperempat dari 60 ekor beruang di hadapannya.
Dengan langkah mantap, tinju kanannya mengepal erat, kini diselimuti oleh elemen petir biru yang menyambar liar.
Han Yu meraung:
"TINJU PETIR PENGHANCUR!"
"WUSH!"
Udara bergetar hebat! Badai angin bercampur elemen petir tercipta, menghempaskan segala yang ada di sekitarnya. Ledakan energi itu begitu kuat, seolah bisa menghancurkan bangunan hanya dengan sekali pukulan!
Tanpa ragu, tinju petirnya menghantam kepala salah satu beruang.
"DUAR!"
Dalam satu serangan brutal, kepala monster itu meledak, hancur berkeping-keping! Dari dalam kepalanya yang hancur, sebuah kristal sebesar jempol terlihat. Han Yu segera meraihnya sebelum beralih ke target berikutnya.
"WUSH! DUAR! DUAR! DUAR!"
Serangan demi serangan terus menghantam! Dalam waktu singkat, tiga kepala beruang lainnya pecah berantakan, tubuh mereka roboh tanpa daya. Han Yu dengan cepat mengumpulkan inti monster mereka.
Kini, mayat-mayat monster berserakan di tanah. Tidak jelas lagi siapa yang sebenarnya monster, mereka atau dirinya.
Siapa pemburu?
Siapa yang diburu?
Han Yu tidak boleh lengah. Dia berpacu dengan waktu.
Domain Ruang dan Waktu ini menguras energi Qi-nya sebesar 40% dalam 15 menit, bahkan dengan bantuan kekuatan jiwanya.
Han Yu tahu, pertarungan masih panjang. Musuhnya bukanlah makhluk lemah—mereka berada di level yang sama dengannya.
Tekanan ini luar biasa besar.
Namun, satu hal yang harus Han Yu syukuri—Spirit War miliknya mampu memurnikan inti monster dengan sangat cepat.
Tanpa ragu, ia segera menyerap dan memurnikan inti monster itu sambil terus bertarung. Di saat yang sama, Spirit War-nya pun langsung bereaksi.
Armor Batu Retak yang menyelimuti dalam tubuhnya memancarkan kilau hitam pekat, seolah mendominasi energi di sekitarnya.
Saat itu juga, Han Yu merasakan inti monster di genggamannya terserap dengan kecepatan luar biasa. Energinya yang semula terkuras 40% kini terisi kembali hingga penuh—bahkan sedikit meluap!
Namun, dalam hitungan detik, energi itu kembali menyusut.
Tanpa membuang waktu, Han Yu langsung memurnikan inti monster lainnya.
Seperti sebelumnya, inti monster itu terserap dengan cepat. Namun, seketika juga menyusut.
Kini, terjadi fenomena yang aneh.
Energi Qi-nya terus mengalir masuk, namun langsung menyusut.
Masuk lagi, lalu segera menyusut kembali.
Domain Ruang dan Waktu yang ia lepaskan mengonsumsi energi Qi dalam jumlah besar, membuatnya seperti berada dalam siklus yang tiada akhir.
Namun, dengan metode seperti ini, tanpa diduga, Han Yu bisa mempertahankan Domain Ruang dan Waktu tanpa takut kehabisan energi.
Meski ada sedikit kekecewaan dalam hatinya—karena dalam kondisi biasa, inti monster ini pasti bisa meningkatkan ranahnya beberapa level—namun, saat ini, yang paling ia syukuri adalah kemampuannya mengalahkan semua monster tanpa membiarkan satu pun lolos.
Ia benar-benar mengendalikan pertempuran sepenuhnya.
Dalam sekejap mata—
Ledakan terus menggema.
...◦~●❃●~◦...
Han Yu terus memanen inti monster, menyerapnya tanpa henti.
Tubuh-tubuh besar tanpa kepala berjatuhan satu per satu.
Kini, armor hitamnya benar-benar berubah menjadi merah darah—bukan darahnya, melainkan darah para monster beruang.
10, 12, 14, 16, 18… hingga akhirnya 24 ekor monster telah tumbang di tangannya.
Namun, tanpa ia sadari, semakin banyak yang ia bunuh, semakin pekat aura membunuh yang terpancar dari tubuhnya.
Bagaimanapun,monster buas memiliki aura membunuh yang lebih ganas dibandingkan manusia.
Kini, setelah membantai puluhan monster beruang, aura buas dan haus darah mereka seakan terserap ke dalam dirinya.
Ditambah dengan energi dari inti monster yang ia serap, aura membunuhnya semakin kuat—
Kekerasan dan keganasan binatang buas kini terpancar jelas dari tubuh Han Yu.
Bahkan, sisa monster yang dikendalikan mulai menunjukkan rasa takut di mata mereka.
Mereka benar-benar ingin melarikan diri—tidak ingin mati.
Namun, kontrol dari Beastcaller sangat kuat. Mau tidak mau, tubuh mereka bergerak dengan sendirinya, menyerang Han Yu secara membabi buta.
Melihat itu, ekspresi Han Yu pun berubah.
Meskipun aura membunuhnya sangat kuat, namun kekuatan jiwanya yang dominan mampu menenangkan gelombang kehausan darah yang mulai merayapi dirinya.
Namun, ia tetap menggertakkan gigi dan mengeraskan hati.
Jika tidak menyerang, dialah yang akan mati.
Dunia ini memang seperti itu—yang kuat bertahan, yang lemah diinjak-injak, bahkan dimanfaatkan oleh yang lebih kuat.
Baik itu manusia maupun monster, semuanya sama saja.
Dalam hatinya, amarahnya terhadap Beastcaller semakin membara.
Aura membunuh yang keluar dari tubuhnya pun semakin ganas, membara layaknya api neraka yang hendak melahap segalanya.
Bahkan, para penduduk desa yang menyaksikan itu menggigil ketakutan.
Di mata mereka, Han Yu bukan lagi manusia biasa—melainkan Dewa Asura yang mengamuk.
Seiring waktu berjalan…
Jumlah monster beruang pun terus menyusut.
Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, kini hanya tersisa 20 ekor.
Namun, Han Yu tidak menyadari sesuatu…
Saat ia membantai dan menyerap inti monster satu per satu—walaupun energi Qi-nya terus berkurang, namun sedikit demi sedikit, dantiannya mulai terisi kembali.
Di saat yang sama, kekuatan jiwanya semakin meningkat.
Dan lebih dari itu—kontrolnya terhadap Domain Ruang dan Waktu semakin sempurna.
Dengan jumlah musuh yang semakin sedikit, tekanannya pun semakin ringan.
Kini, pertarungan benar-benar mulai condong ke pihaknya.
semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻